Anda di halaman 1dari 3

Teologi Reformed, John Calvin, dan integrasinya dengan pemikiran-pemikiran teologi

para Reformator lainnya.

Teologi Reformed adalah teologi yang dihasilkan melalui proses sejarah yang panjang.
Dalam proses tersebut, kerangka pikir John Calvin menemukan kelengkapan dan aplikasi
praktisnya didalam integrasinya dengan Pemikiran-pemikiran Teologi Reformator lainnya.
Memang teologi para Reformator yang lain seperti Luther dan Zwingli tak dapat begitu saja
disebut sebagai Teologi Reformed. Tetapi,penulis percaya bahwa “tanpa Sumbangan
pemikiran teologi dari Luther dan Zwingli “ tak pernah teologi Reformed menemukan
kebutuhannya. Spirit teologi Reformed adalah “ keterbukaan” kepada momentum Reformasi”
yang terus-menerus sedang dikerjakan oleh Roh Kudus atas gereja-Nya.Gereja tak mungkin
menjawab momentum Reformasi tersebut hanya dengan “kerangka pikir “ yang sudah
digariskan oleh John Calvin saja. Kalaupun kerangka pikir tersebut merupakan kerangka pikir
yang sangat kuat sekalipun, gereja Reformed tidak pernah ada “ tanpa” integrasinya dengan
pemikiran-pemikiran teologi dari para Reformator lainnya. Gereja harus mampu menghargai
dan mengitegrasikan sumbangan sumbangan pemikiran teologi dari para Reformator lainnya
kedalaman kerangka pikir yang sudah ada. Hanya dengan titik berangkat kerangka pikir John
Calvin “ itulah kemurnian teologi Reformed dan dapat dipelihara. Diluar itu, sumbangan
sumbangan pemikiran teologi dari para Reformator lainnya tidak membangun kemurnian
teologi Reformed. Kita mengakui bahwa teologi Reformed yang sekarang ini kita memiliki
merupakan hasil penerapan/aplikasi praktis “sumbangan sumbangan pemikiran/ide yang non-
Calvinistic “ kedalaman kerangka pikir Calvin. Sumbangan sumbangan pemikiran teologi
tersebut antara lain:

1. Martin Luther ( 1483-1546).

Sebagai seseorang teolog yang besar, Luther dalam banyak hal seolah-olah meletakkan
dasar bagi konsep-konsep pemikiran Calvin. Calvin menyebut istilah “ negotium cum
Deo/berurusan dengan Allah. Maka Luther memakai istilah “Coram Deo / dalam
kehadiran Allah yang tidak terhindar. Luther mengakui bahwa Allah selalu menjadi
subjek. Kehadiran dan kedaulatan-Nya tak pernah dapat dihindari manusia. Istilah yang
kedua adalah luther tekankan adalah kristus pro me kristus untuk aku. Oleh sebab itu
luther menekankan akan kepentingan dari penghayatan keselamatan kristus secara
pribadi. Kristus adalah Allah yang secara penuh memberikan dirinya kepadaku. Betapa
berharganya hidupku di hadapan Allah. Dengan inilah orang Reformed yang sejati
menemukan alasan penuntutan diri yang setinggi-tingginya. Yang ketiga adalah istilah
anfechtung/ ketakutan dan kekhawatiran yang mendalam yang seringkali luther katakan
untuk menyikapkan rahasia pergaulan pribadi dengan allah. Keempat adalah pemikiran
tentang justification by faith/ pembenaran hanya oleh karena iman. Pemikiran luther
mengenai hal ini ini ternyata mengalami perubahan dari masa ke masa. Yang kelima
adalah ide luther tentang predinasi. Ide tentang predinasi mula-mula diformulasikan oleh
agustinus sebagai reaksi atas ajaran sesat dari pelagius. Bagi pelagius keselamatan adalah
hadiah dari allah bagi mereka melakukan perbuatan-perbuatan yang baik doktrin semi-
pelagius ini telah ditolak oleh konsili di Ephesus ( 431 AD ) dan ( 529 AD ), tetapi
pemahaman gereja akan predistinasi sulit dipertahankan. Oleh sebab itu dengan
perjuangan Luther coba menformulasikan kembali doktrin ini. Pengakuan bahwa
keselamatan adalah anugerah adalah pengakuan bahwa allah yang berdaulat sudah
merencanakan anugerah keselamatan tersebut dari kekal sampai kekal.Yang keenam
adalah tentang pengembangan teologi Reformed adalah istilah "Sola Scriptura."
Pengertian luther tentang Sola Scriptura tidak lengkap.ia tidak pernah mengembangkan
teologi tentang inspirasi ( pe-wahyuan Alkitab). Yang ketujuh adalah sumbangan luther
tentang Communio Sanctorum / community of Saints. Baginya gereja adalah persekutuan
orang-orang saleh dan setiap orang kristen adalah saints.

2. Huldrych ( Ulrich) Zwingli ( 1484-1531).

Sama seperti Luther,Zwingli juga sudah memulai gerakan reformasinya sebelum Calvin.
Kalau Luther di Jerman dan Calvin do Perancis. Maka Zwingli adalah reformator di
Switzerland ( Zurich). Zwingli adalah seorang pengkhotbah teolog,politikus dan patriot.
Zwingli adalah salah seorang reformator yang meletakkan landasan dan pola
pengembangan teologi Reformed.

Beberapa sumbangan pemikiran Zwingli bagi teologi Reformed antara lain adalah :

Pertama konsep pemikirannya bahwa all truth is God's truth. Meskipun istilah ini tidak ia
pakai tetapi ialah yang meletakkan dasar bagi orang-orang Reformed untuk melihat
semua kebenaran secara integratif. Paul Tilich mengatakan bahwa bagi Zwingli konsep
pemikiran yang integratif inilah yang memberikan bekal baginya untuk mengaplikasikan
berita Injil dalam seluruh aspek kehidupan manusia termasuk kehidupan politik dan
sosial. Dengan demikian orang Reformed selalu terlibat dengan pertanggung-jawaban
iman yang seutuhnya dalam kesaksiannya di tengah dunia. Dengan itulah umat Kristen
memanifestasikan kehidupannya dalam Injil yang sejati. Orang-orang Reformed bukanlah
orang-orang Kristen yang bermimpi-mimpi tentang surga. Kalaupun panggilannya yang
terutama adalah memberitakan Injil yang sejati yaitu keselamatan dalam Yesus Kristus,
mereka tidak boleh mengabaikan pertanggung-jawaban imannya dalam menegakkan
hukum di tengah dunia. Orang Reformed adalah orang yang merasa terpanggil untuk
mengerjakan" Cultural mandate/ mandat budaya dari Allah. Dan itu meliputi setiap aspek
kehidupan. Yang kedua adalah pemikiran Zwingli tentang Edification of the Church
( membangun tubuh Kristus melalui pendidikan). Zwingli percaya bahwa satu-satunya
kemungkinan bagi orang percaya untuk dapat mendengar Firman Allah adalah melalui
illuminasi dari Allah sendiri tetapi itu tidak berarti anggauta Jemaat dan hamba-hamba
Tuhan dapat begitu saja membaca dan mengerti Alkitab. Roh Kudus bekerja melalui
saran pertanggung-jawaban iman. Oleh sebab itu pendidikan sangat mutlak diperlukan.
Untuk itulah pada tahun 1525 Zwingli membuka kelas-kelas pemahaman Alkitab yang
disebut " Prophecy," setiap pagi kecuali Jumat dan Minggu Bagi hamba-hamba Tuhan,
misionaris, guru-guru dan mahasiswa mahasiswa teologi. Kemudian mereka
mendengarkan khotbah dalam bahasa Jerman. Inilah cikal bakal dari Reformed akademi
dan sekolah-sekolah teologi yang didirikan di seluruh Eropa di kemudian hari.Yang
ketiga adalah sumbangan pemikiran Zwingli yang menyatukan antara "Election dan
Infant Baptisan/Pemilihan Allah dan Baptisan Anak." Zwingli adalah reformator yang
pertama yang menghubungkan antara tanda election yaitu sunat dengan baptisan. Dengan
dasar itulah ia menanamkan prinsip iman Reformed yang menekankan perlunya baptisan
anak. Anak dibaptis oleh karena iman kedua orang tua atas janji keselamatan dari Allah.
Keselamatan terjadi 100% oleh karena Anugerah. Di mata tuhan tidak ada perbedaan
prinsip piel antara anak yang belum tahu apa-apa dengan orang tua. Orang tua
bagaimanapun tinggi kesadaran dan kemampuan akalnya, tetapi di luar Anugerah ia tidak
pernah diperkenankan Allah. Oleh sebab itu baptisan anak sangat perlu sebagai tanda
iman dari kedua orang tua tersebut, yaitu iman yang mengakui bahwa keselamatan 100%
adalah anugerah. Keempat adalah ide tentang Perjamuan Kudus. Konsep teologi
Reformed tentang perjamuan kudus di kemudian hari dikembangkan dari prinsip-prinsip
pemikiran Zwingli dan bukan dari Luther. Zwingli percaya seperti Calvin bahwa inti
kebenaran dari Perjamuan Kudus terletak pada kehadiran kristus dalam iman orang
percaya. Roti dan anggur tetap roti dan anggur. Hanyalah iman kepada janji Kristus yang
memberikan makna dari Perjamuan Kudus. Roti dan anggur hanyalah lambang yang
menunjuk dan mengingatkan akan janji Kristus.

Anda mungkin juga menyukai