Anda di halaman 1dari 4

Judul Buku : Teologi Sistematika Volume 1–Doktrin Allah

Penulis : Louis Berkhof


Penerbit :Lembaga Reformed Injili Indonesia (LRII)
Cetakan: : Ketiga, November 1997
jumlah halaman : 340 Halaman

Latar belakang Penulis


Prof. Dr. Louis Berkhof lahir di Emmen, Drenthe, Netherlands dan beliau
kemudian berimigrasidengan keluarganya ke Grand Rapids, Michigan pada tahun
1882. Pada tahun 1900, Berkhofmenikah dengan Reka Dijkhuis (meninggal tahun
1928) dan memiliki empat orang anak, yaitu:Grace Meyer, William, Jean Stuk, dan
John. Kemudian, beliau menikah dengan Dena Heyns- Joldersma (meninggal tahun
1984), yang mempunyai dua orang anak perempuan, Joanne HeynsDe Jong dan
Wilma Heyns Brouwer.Beliau lulus dari Calvin Theological Seminary pada tahun 1900
dan menerima panggilanuntuk menjadi seorang pendeta di Allendale, Michigan First
Christian Reformed Church. Padatahun 1902, beliau menempuh pendidikan di
Princeton University selama 2 tahun untukmendapatkan gelar Bachelor of Divinity
(B.D.). Sebelum akhirnya menerima jabatan pendeta diOakdale Park Church di Grand
Rapids. Pada tahun 1906, beliau ditunjuk menjadi staf pengajar diCalvin Theological
Seminary selama hampir empat dekade. Selama dua puluh tahun pertama,Louis
mengarahkan seluruh konsentrasinya dalam studi biblika hingga akhirnya pada tahun
1926,ia pindah ke departemen yang khusus membahas mengenai teologi sistematika.
Ia kemudianditunjuk sebagai Presiden dari Calvin Theological Seminary pada tahun
1931 hingga pensiun padatahun 1944. Beliau adalah seorang guru yang berbakat dan
penulis yang rajin, di antara keduapuluh dua bukunya adalah Theologia Sistematika,
yang telah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa.Karya utamanya dari tulisan-
tulisannya adalah Teologi Sistematis (1932, 1938 revisi) yangdilengkapi dengan
Volume Pendahuluan untuk Teologi Sistematika (1932, yang termasuk dalam
edisi1996 Eerdman dari Teologi Sistematis) dan tulisan lain yang terpisah berjudul
Sejarah Doktrin Kristen (1937). Selain itu, ia juga menuliskan banyak sekali makalah
untuk Gereja Kristen Reformedsebagai kumpulan khotbah.Seorang Teolog bernama
Wayne Grudemmenyebutkan bahwa buku Teologi Sistematis yang ditulis oleh Berkhof
itu merupakan sebuah rumah harta karun dari informasi dan analisis danmungkin juga
merupakan sebuah paket teologi sistematika yang memuat perspektif-perspektifteologi
mana pun. Stephen Tong dalam prakatanya pada buku ini pun berpendapat bahwa
LouisBerkhof adalah salah satu tokoh yang paling penting dalam merumuskan dan
mempertahankanpondasi-pondasi kekristenan yang reformed sejak abad ke 20.

Tujuan Penulisan
Sejak awal cetakan pertama dari buku ini, Louis Berkhof telah menyatakan
dalam tulisannyamengenai betapa pentingnya pemahaman terhadap Allah yang benar.
Berkhof menekankantujuan yang jelas dalam bukunya ini yaitu mempertahankan
ajaran-ajaran yang pokok dari imanKristen yang alkitabiah. Hal ini tampak jelas dari
setiap pemaparan materi dalam tulisannya ini.Bukan hanya menjadi buku pegangan
teologi bagi siapa pun tetapi juga membawa pengajaranmengenai Allah ke arah yang
benar.

Alasan-alasan Penulisan
Berkhof berpendapat bahwa sejak awal abad kesembilan belas telah muncul
berbagai paham yang berupaya menggantikan iman kepada Alkitab sebagai wahyu
Allah yang berotoritas dengankonsep-konsep ilmu pengetahuan yang mengandalkan
logika. Manusia tidak lagi menganggappengetahuan tentang Allah sebagai wahyu yang
dinyatakan melalui Alkitab, tetapi mencari Allahdengan cara yang salah. Akibatnya,
banyak orang berpendapat bahwa studi tentang Allah bukanlah hal pertama yang perlu
dipelajari dalam kerangka dogmatis, melainkan studi tentangmanusia atau Kristus
(seperti yang tertuang dalam Dogmatika Schleiermacher dan TeologiRitschl).Buku ini
juga ditulis untuk mengembalikan posisi doktrin tentang Allah sebagai awal
untukmempelajari semua doktrin yang ada. Louis berpendapat bahwa seluruh
kerangka teologi berpusat pada Allah bahkan dogmatikan secara keseluruhan adalah
telaah tentang Allah. Beranjakdari pemahaman tersebutlah maka Louis Berkhof
menempatkan Doktrin Allah sebagai bagianpaling pertama dari semua rangkaian
tulisannya mengenai Teologi Sistematika.

Sinopsis Buku
Doktrin tentang Allah memainkan peranan penting dalam teologi, bukan hanya
karenakedudukannya yang dianggap logis sebagai bagian pertama dalam studi
dogmatis, tetapi jugakarena dogmatika secara keseluruhan adalah telaah tentang Allah
baik secara langsung maupuntidak langsung. Meskipun doktrin tentang Allah
memainkan peranan penting dalam teologi dan bahwa bukti-bukti dalam Alkitab pun
mendukung akan eksistensi Allah, namun sikap ateistis dankonsep tentang allah yang
salah pun terus merebak. Akan tetapi, bukti-bukti rasional tentangkeberadaan Allah
yang nampak dalam argumen-argumen yang signifikan seperti argumenontologis,
komologis, teleologis, moral, dan historis paling tidak dapat digunakan
untukmembantah setiap pandangan dari kaum ateis. Sekalipun iman harus menjadi
pondasi utamauntuk memahami doktrin ini.Untuk memahaminya, hal pertama yang
harus dipelajari adalah nama dari Allah itu sendiri.Alkitab secara gamblang mencatat
sejumlah nama yang menyatakan jati diri-Nya. Nama-namatersebut adalah bentuk
wahyu tentang siapa Dia dan melalui itu kita dapat mengenal-Nya. DalamPerjanjian
Lama dan Perjanjian Baru, terdapat beberapa nama yang digunakan Allah
untukmenyatakan diri-Nya antara lain seperti: Elohim, Yahweh, Kurios, dan Pater.
Selain itu, untukmengenal-Nya maka perlu mengerti jati diri Allah yang sempurna dan
kekal. Jati diri Allahtersebut dinyatakan melalui atribut-atribut Allah yang mencakup
keberadaan, ketidakberubahan,ketidakterbatasan, dan kesatuan (hanya ada pada
pribadi Allah) dan spiritualitas, intelektual,moral, dan otoritas atau kedaulatan (yang
juga direpresentasikan dalam diri manusia). Dengandemikian, Allah yang transenden
itu dapat dikenal secara imanen.Doktrin tentang ketritunggalan Allah pun tidak luput
dari pembahasan dalam buku ini.Memang doktrin ini menemui banyak sekali kesulitan
dalam pemahamannya. Sebelum masaReformasi, telah ada begitu banyak pandangan
yang mencoba memformulasikan ketritunggalanAllah. Penggunaan konstruksi yang
logis mengakibatkan kegagalan dalam interpretasi yangmuncul karena tidak sesuai
dengan data dalam Alkitab. Baik Perjanjian Lama (meskipun tidaksepenuhnya berisi
wahyu tentang doktrin Tritunggal) maupun Perjanjian Baru memberikan bukti- bukti
mengenai doktrin ini. Bukti-bukti tersebut membicarakan tentang ketiga pribadi
(AllahBapa, Allah Anak, dan Allah Roh Kudus) bukan hanya dalam keberadaan yang
terpisah tetapi juga menyatakan suatu kesatuan esensi.Dalam buku ini, Allah juga
dipahami sebagai Allah yang memiliki keputusan-keputusandan ketetapan-ketetapan
yang mutlak dan kekal. Ada banyak keberatan terhadap konsep ini.

Keberatan-keberatan tersebut dilatarbelakangi oleh paham tentang kebebasan


manusia dalammenentukan tindakan. Konsep ini juga akan mengakibatkan manusia
bertindak dengansekehendak hati dan menganggap Allah sebagai pencipta dosa.
Akan tetapi, buku ini menjelaskan bahwa ketetapan Allah berhubungan dengan
bagaimana Allah dalam kedaulatan-Nyamengerjakan keputusan-keputusan yang tidak
dapat diinterfensi oleh siapa pun tetapi juga tidak berubah oleh apa pun, bahkan yang
berhubungan dengan dosa sekalipun. Predestinasi adalahsalah satu bentuk ketetapan
Allah yang kekal dan berdaulat itu. Predestinasi mengandung duaaspek penting yakni
pemilihan dan penolakan.Ketetapan Allah yang lain adalah yang berhubungan dengan
kemahakuasaan-Nya dalamkarya penciptaan. Penciptaan ini adalah karya Allah yang
ex nihilo yaitu dari yang tidak adamenjadi ada. Bukti-bukti dalam Alkitab menyatakan
bahwa karya penciptaan ini dapatdidefinisikan sebagai tindakan Allah yang bebas dan
berdaulat. Tujuan dari penciptaan adalahkebahagiaan manusia dan kemuliaan
Allah.Dalam bagian ini, Louis juga menjabarkan secara khusus tentang penciptaan
malaikat.Sepanjang sejarah gereja, telah ada begitu banyak doktrin mengenai
eksistensi malaikat. Malaikatdipandang sebagai suatu keberadaan yang spiritual,
diciptakan oleh Allah, berbeda dengan Allah,memiliki rasio, moralitas, dan tidak dapat
mati. Malaikat diciptakan oleh Allah untuk melayaniAllah dan menjaga manusia.Lebih
lanjut, karya penciptaan juga berhubungan erat dengan penciptaan dunia dan
alamsemesta yang ada. Usaha-usaha yang menyangkali ke historisan karya
penciptaan sepertipenekanan akan penafsiran yang alegoris, atau pandangan bahwa
penciptaan hanya sebuah mitos,atau teori restitusi yang menyatakan bahwa Allah
hanya memperbaiki dunia yang telah ada, atauanggapan akan jumlah waktu dalam
penciptaan yang tidak berjumlah enam hari tetapi beribu-ribu tahun, atau bahkan teori
evolusi, tidak dapat menjadi patokan karena tidak sesuai denganapa yang dinyatakan
dalam Alkitab.Pada akhirnya, buku ini ditutup dengan penjelasan mengenai ketetapan
Allah dalammemelihara dan melindungi secara terus menerus tanpa batas akan segala
karya ciptaan. Tindakan ini disebut dengan istilah “Providensi Allah”. Objek dari
providensia Allah adalahseluruh alam semesta secara luas. Providensi mengandung
tiga elemen penting, yaituperlindungan, ada bersama-sama atau bekerja sama, dan
pemerintahan.Dalam elemen yang pertama, Allah menyatakan perlindungannya
secara langsung danmenyeluruh. Pandangan dari kaum Deisme dan Panteisme
adalah paham yang salah dan karenaitu tidak sesuai dengan ajaran Alkitab. Elemen
yang kedua berarti bahwa manusia diberikankemampuan oleh Allah untuk turut ambil
bagian dalam providensia ini. Akan tetapi, kerja samaini harus dipahami bukan sebagai
penentuan tindakan spesifik dalam segala sesuatu melainkankomunikasi kekuatan
secara umum dimana manusia berkoordinasi dengan Allah. Sedangkanelemen ketiga
mengandung arti bahwa Allah secara terus menerus mengatur seluruh alamsemesta.
Dalam hal ini, Allah bertindak sebagai Raja atas seluruh ciptaan yang ada. Selain
ketigaelemen tersebut, providensi Allah juga tampak dalam mujizat yang digunakan-
Nya untukmenyatakan wahyu yang tertinggi yaitu karya penebusan dalam Yesus
Kristus.

Timbangan Buku (Ajaran)


Buku ini adalah sebuah pemaparan dogmatis mengenai siapa Allah dan
bagaimana Allah secaraaktif menyatakan dan melakukan kehendak dan rencana-Nya
secara utuh sejak kekekalan hinggakekekalan. Pada bagian yang pertama, si Penulis
memusatkan materinya kepada pengenalan akanpribadi Allah. Sedangkan, bagian
kedua memaparkan bagaimana peran Allah dalam menyatakankehendak dan rencana-
Nya melalui tindakan-tindakan sejak kekekalan hingga kekekalan.

Di dalam buku ini, Dr. Louis Berkhof memaparkan secara jelas tentang doktrin
Allah didalam prinsip teologi Reformed yang meliputi keberadaan Allah, kemungkinan
pengenalan akanAllah, atribut Allah (dikomunikasikan kepada manusia/communicable
attributes dan tidakdikomunikasikan kepada manusia/incommunicable attributes),
nama Allah, Allah Tritunggal,ketetapan Allah, Predestinasi (ditetapkan dari semula),
doktrin Penciptaan (secara umum dandunia spiritual) dan Providensia (pemeliharaan
Allah).Dalam menyampaikan pandangannya, Berkhof memberikan analisis dan
informasi yangkomprehensif karena tidak hanya membahas apa yang dinyatakan oleh
Alkitab tetapi jugamenyajikan paham-paham liberal dan menyimpang sebagai bahan
perbandingan sekaligusmengevaluasinya; apakah sesuai dengan penyataan dalam
Alkitab atau tidak. Metode inilah yangmenjadi daya tarik tersendiri ketika Berkhof
menyajikan materi dalam bukunya ini. Dengan katalain, Louis Berkhof sangat
konsisten dalam penyampaian materi doktrin tentang Allah ini.Oleh karena itu,
pengajaran tentang Allah yang dikemukakan oleh Berkhof adalahpengajaran yang
patut untuk dicermati dengan seksama. Pemaparan materi yang sistematis
danalkitabiah memberikan keunggulan tersendiri bagi buku ini. Hal menarik lainnya
yaitupenambahan sejumlah pertanyaan di akhir setiap bab, yang dapat membantu
para pembaca untukmelanjutkan studi secara mandiri mengenai setiap pembahasan
dalam buku ini.

Rekomendasi atau Interaksi


Saya sependapat dengan pernyataan Berkhof bahwa doktrin tentang Allah seharusnya
menjadi bagian paling awal untuk mempelajari dan memahami kerangka teologi
sistematika yangkomprehensif. Latar belakang pendidikan yang ditekuni membuktikan
bahwa tulisan-tulisannyadalam buku ini memiliki isi yang berbobot, khususnya dalam
memahami tentang pribadi danperan Allah. Hal ini didukung dengan ayat-ayat Alkitab
baik dalam Perjanjian Lama maupunPerjanjian Baru yang banyak digunakan si Penulis
untuk menjelaskan setiap bagian materinya.Saya tertarik dengan metode yang
digunakan Berkhof, dimana ayat-ayat Alkitab yangdicantumkannya tersebut ditelaah
terlebih dulu kemudian dijadikan patokan dalam menjelaskandoktrin tentang Allah. Di
samping itu, teori-teori yang salah dalam memahami pribadi dan karyaAllah pun
dipaparkan dengan baik sehingga para pembaca akan langsung diperhadapkan
padapersoalan seputar materi yang sedang dibacanya.Meskipun demikian, si Penulis
perlu memperhatikan hal berikut ini ketika menyajikantulisannya tersebut. Bagi para
pemula, membaca buku ini membutuhkan konsentrasi yang tinggi. Hal ini disebabkan
oleh penggunaan bahasa yang sangat ilmiah dan penyajian materi yang sangatpadat.
Para pembaca mungkin dituntut agar membutuhkan kamus bahasa atau kamus
istilahuntuk menolong dalam memahami istilah-istilah teknis dalam buku ini. Oleh
karena itu, mungkinlebih baik jika si Penulis dapat menyajikan materinya dengan
bahasa yang lebih sederhana tanpa membuang pokok-pokok penting dalam buku ini
sehingga setiap orang (pemula) yang hendakmembacanya akan langsung tertarik
dengan keseluruhan buku ini.Terlepas dari hal tersebut, buku ini memang layak
dijadikan pegangan bagi setiap orangKristen khususnya bagi mereka yang
berkecimpung dalam dunia teologi sistematika dan yangmengutamakan pengajaran
yang alkitabiah dan murni. Sebagai seorang pembaca, saya punmemperoleh banyak
pengetahuan tentang siapa itu Allah dan bagaimana Ia menyatakan diri-Nyakepada
seluruh ciptaan melalui karya-karya-Nya yang berdaulat dan kekal itu

Anda mungkin juga menyukai