1. Pengalaman religious merupakan sebuah panggilan yang yakni untuk mengarahkan
manusia kepada Tuhan dengan mendengar dan melihat kehadiran Tuhan. 2. Pengalaman iman merupakan sebuah mujizat yang diberikan Tuhan untuk manusia yang percaya kepadanya. 3. Pengalaman religious untuk melakukan tindakan yang berhubungan dengan agama Pengalama iman untuk percaya diri terhadap suatu agama 4. Devosi,adalah pengabdian terhadap Tuhan/agama yang dipeluknya Ritual,untuk menghormati Tuhan/agama yang dipeluknya Meditasi,adalah bentuk pengabdian diri kepada Tuhan/agama yang dipeluk. 5. Menurut Paul Tillich Paul Tillich menyatakan pandangannya tentang pengalaman religius dengan pengalaman takut. Dalam perasaan takut manusia kehilangan pegangan hidup, sehingga manusia menjadi tak berdaya. Dalam keadaan yang tidak berdaya dan mencekam tersebut manusia mengharapkan pertolongan dari luar dirinya. Pertolongan tersebut berasal dari Allah. Menurut Levinas Dalam menyatakan pandangannya tentang pengalaman religius Levinas menonjolkan pengalaman pertemuan dengan seseorang dalam cinta. Pada dasarnya manusia diciptakan saling berbeda antara yang satu dengan yang lainnya, masing-masing manusia mempunyai keunikan. Menurut Teilhard de Chardin Teilhard de Chardin menyatakan pandangannya tentang pengalaman religius dengan teori evolusi, yaitu bertolak dari fisika dan antropologi. Dari tahap ke tahap suatu organisme dan alfa ke omega selalu mengalami perkembangan atau perubahan. Menurut Rudolf Otto Rudolf Otto menyatakan pandangannya tentang pengalaman religius sebagai berikut: Allah dihayati sebagai transenden sekaligus Allah dihayati sebagai Imanen. Allah yang transenden (jauh). Allah adalah misteri, manusia tidak bisa menjangkau Allah secara keseluruhan. Allah yang Imanen (dekat). Manusia merasakan karya Allah dalam kehidupan sehari- hari, maka dalam kehidupan sehari-hari tidak pernah lepas dari campur tangan Allah. 6. Agama adalah suatu jenis sistem sosial yang dibuat oleh penganut- penganutnya yang berporos pada kekuatan-kekuatan nonempiris yang dipercayainya dan didayagunakannya untuk mencapai keselamatan bagi diri mereka dan masyarakat luas umumnya. 7. Katolik pertama kali masuk di Nusantara,tapatnya Maluku, pada abad ke-16 yang dibawa oleh portugis ketika sedang melakukan misi penjajahan. 8. Realitas ini dapat mengakibatkan para penganut agama, baik secara personal maupun secara komunal, bertanya seperti apa agama yang seharusnya dihidupi di zaman global ini. 9. pengalaman religius pada hakikatnya berarti bahwa manusia mengakui hidupnya sendiri sebagai pemberian dari Allah. Dengan mengakui hidup sebagai pemberian, ia mengakui Allah sebagai “Pemberi Hidup”. Pengalaman ini terjadi dalam kehidupan manusia di tengah-tengah dunia. 10. Agama menunjukan aspek formal yang berkaitan dengan aturn-aturan dan kewajuban- kewajiban.sedangkan religiusitas mengacuu pada aspel religi yang dihayati oleh individu didalam hati. 11. Iman adalah keseluruha dari kebenaran-kebenaran yang diisingkapkan oleh Allah dalam Kitab Suci dan Tradisi Suci yang diberikan Gereja kepada manusia dalam suatu bentuk singkat didalam keyakinan-keyakinannya. 12. Wahyu Allah Bukan Informasi Belaka, Tetapi Komunikasi Personal Yang Mengundang Partisipasi Manusia. Allah Berkenan Menyatakan Dan Memberikan Seluruh Hidupnya, Kebenaran Ilahi-Nya, Dan Rencana Keselamatan-Nya 13. Iman sebagai sikap dan sebagai penyerahan diri manusia kepada Allah tidak kelihatan, tetapi terwujud dalam berbagai pengungkapan sikap yang bercorak pribadi maupun sosial. 14. Wahyu ini mencakup pandangan antara lain tentang Yang-Ilahi itu sendiri, tentang kehendak-Nya, tentang arti kehidupan manusia dan asal-usulnya, tentang-akhirat, tentang jalan mencapai keselamatan di dunia ini dan sesudahnya, tentang tuntutan akhlak/moral serta tentang cara-cara beribadat. 15. Pluralitas agama dipandang sebagai sebuah pengakuan atas keberagaman dan keberadaan agama-agama dengan tetap memegang prinsip dan cara pandang satu agama terhadap agama yang lain dalam arti positif.