P E N Y E B A R A N B E R I TA PA L S U
T H O MA S D A L E - K E N N E S AW S TAT E U N I V E R S I T Y , U S A
• Allcott dan Gentzkow (2017) berita palsu merupakan artikel berita yang
sengaja dan dapat dibuktikan salah dan dapat menyesatkan pembaca yang
mencakup semua bentuk konten baik tertulis, audio, video, dan gambar.
RAKSASA INDUSTRI TEKNOLOGI
• Saat ini ada lebih banyak peluang untuk membuat dan mempublikasikan secara
lebih luas daripada sebelumnya dan alat pembuatan konten online telah menjadi
segmen industri teknologi yang menguntungkan dan menarik. Namun, efek
penerbitan konten yang didemokratisasi telah secara signifikan memfasilitasi
penyebaran berita palsu.
• Program periklanan online seperti google adsense, endorse dll telah menciptakan
model bisnis baru yang signifikan, tetapi mereka juga mendorong banyaknya
berita palsu. Media konvensional juga tergiur dengan iklan online ini sehingga
berita semakin sensasional agar menarik secara emosional untuk diklik, dibaca,
dan disebarkan (Trussler & Soroka, 2014).
SULIT BEDAKAN KONTEN BERITA
• Fitur-fitur yang tersedia dalam platfor kini kian canggih sehingga membingungkan untuk
membedakan antara konten amatir dan konten yang diproduksi secara profesional.
• Platform media sosial juga dipilih sebagai sumber informasi dan berita politik, karena
memfasilitasi interaksi: berkomentar dan berbagi dengan pengguna lain (Zúñiga, Jung, &
Valenzuela, 2012).
• Namun, platform seperti Facebook atau Twitter tidak memiliki fungsi gatekeeping yang sama
seperti media konvensional (Hindman & Thomas, 2014).
• Produser berita palsu menggunakan taktik menyamarkan konten non-berita dalam format yang
dikenali pembaca secara visual sebagai berita yang dipublikasikan secara, sehingga cukup sulit
untuk gugatan pencemaran nama baik. Hal ini berbeda denga media konvensional yang sudah
jelas nama dan alamat perusahaan.
ALGORITMA DALAM GATEKEEPING DAN DISTRIBUSI