KIMIA
Kelompok Peminatan
Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam
Kesetimbangan
Ion dalam
Larutan Garam
www.shutterstock.com/Chutima Chaochaiya
SIFAT LARUTAN GARAM DAN KONSEP HIDROLISIS
1. Sifat Larutan
Garam
Kation garam dapat dianggap berasal dari suatu basa, sedangkan anionnya berasal dari
suatu asam. sifat larutan garam tergantung pada kekuatan relatif asam-basa
penyusunnya :
Garam dari asam kuat dan basa kuat bersifat
netral.
Garam dari asam kuat dan basa lemah bersifat
asam.
Garam dari asam lemah dan basa kuat bersifat
basa.
Garam dari asam lemah dan basa lemah
tergantung pada nilai tetapan ionisasi asam dan
ionisasi basanya (Ka dan Kb).
2. Konsep
Hidrolisis
Hidrolisis merupakan istilah yang umum digunakan untuk reaksi zat dengan air (hidrolisis
berasal dari kata hydro yang berarti air dan lysis yang berarti peruraian). Menurut konsep
ini, komponen garam (kation atau anion) yang berasal dari asam lemah atau basa lemah
bereaksi dengan air (terhidrolisis). Hidrolisis kation menghasilkan ion H 3O+ (= H+),
sedangkan hidrolisis anion menghasilkan ion OH–.
www.shutterstock.com/khayaw
Tetapan hidrolisis untuk reaksi
Selanjutnya, nilai tetapan hidrolisis Kh dapat dikaitkan dengan tetapan ionisasi asam
lemah CH3COOH (Ka) dan tetapan kesetimbangan air (Kw).
Menurut prinsip kesetimbangan, untuk reaksi-reaksi kesetimbangan tersebut, berlaku
persamaan berikut
Atau
Garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah mengalami hidrolisis total (kation
dan anion mengalami hidrolisis). pH larutan yang tepat hanya dapat ditentukan melalui
pengukuran. pH larutan dapat diperkirakan dengan rumus berikut.
Jika asam lebih lemah daripada basa (Ka < Kb), anion akan terhidrolisis lebih banyak dan
larutan akan bersifat basa. Jika basa lebih lemah dari asam (Kb < Ka), kation yang
terhidrolisis lebih banyak dan larutan akan bersifat asam. Sementara itu, jika asam sama
lemahnya dengan basa (Ka = Kb), larutan akan bersifat netral.