Anda di halaman 1dari 12

MEDIA MENGAJAR

KIMIA
Kelompok Peminatan
Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam

Untuk SMA/MA Kelas XI


BAB 6

Kesetimbangan
Ion dalam
Larutan Garam

www.shutterstock.com/Chutima Chaochaiya
SIFAT LARUTAN GARAM DAN KONSEP HIDROLISIS
1. Sifat Larutan
Garam
Kation garam dapat dianggap berasal dari suatu basa, sedangkan anionnya berasal dari
suatu asam. sifat larutan garam tergantung pada kekuatan relatif asam-basa
penyusunnya :
Garam dari asam kuat dan basa kuat bersifat
netral.
Garam dari asam kuat dan basa lemah bersifat
asam.
Garam dari asam lemah dan basa kuat bersifat
basa.
Garam dari asam lemah dan basa lemah
tergantung pada nilai tetapan ionisasi asam dan
ionisasi basanya (Ka dan Kb).
2. Konsep
Hidrolisis
Hidrolisis merupakan istilah yang umum digunakan untuk reaksi zat dengan air (hidrolisis
berasal dari kata hydro yang berarti air dan lysis yang berarti peruraian). Menurut konsep
ini, komponen garam (kation atau anion) yang berasal dari asam lemah atau basa lemah
bereaksi dengan air (terhidrolisis). Hidrolisis kation menghasilkan ion H 3O+ (= H+),
sedangkan hidrolisis anion menghasilkan ion OH–.

Garam dari asam kuat dan basa


kuat
Natrium klorida (NaCl) terdiri atas kation Na+
dan anion Cl–. Baik ion Na+ maupun Cl–
berasal dari elektrolit kuat sehingga
keduanya tidak mengalami hidrolisis.
Garam dari basa kuat dan asam
lemah
Natrium asetat terdiri atas kation Na+ dan anion CH3COO–. Ion Na+ berasal dari basa kuat
(NaOH) sehingga tidak bereaksi dengan air. Ion CH3COO – berasal dari asam lemah
(CH3COOH) sehingga bereaksi dengan air. Jadi, NaCH3COO terhidrolisis sebagian
(parsial), yaitu hidrolisis anion CH3COO–.

Garam dari asam kuat dan basa


lemah
Garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa lemah mengalami hidrolisis parsial, yaitu
hidrolisis kation. Amonium klorida (NH4Cl) terdiri atas kation NH4+ dan anion Cl–. Ion NH4+,
berasal dari basa lemah NH3, mengalami hidrolisis; sedangkan ion Cl –, berasal dari asam
kuat HCl, tidak terhidrolisis.
Garam dari asam lemah dan basa
lemah
Baik kation maupun anion dari garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa lemah
terhidrolisis dalam air sehingga disebut hidrolisis total. Amonium asetat (NH4CH3COO)
terdiri atas kation NH4+ dan anion CH3COO–. Baik ion NH4+ maupun ion CH3COO– berasal
dari elektrolit lemah, keduanya terhidrolisis.
MENGHITUNG LARUTAN GARAM
Tetapan kesetimbangan dari reaksi hidrolisis disebut tetapan hidrolisis dan dinyatakan
dengan lambang Kh.

1. Garam dari Asam Kuat dan Basa


Kuat
Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat tidak mengalami
hidrolisis sehingga larutannya bersifat netral (pH = 7).

2. Garam dari Basa Kuat dan Asam Lemah


Garam yang berasal dari basa kuat dan asam lemah mengalami hidrolisis
parsial, yaitu hidrolisis anion.

www.shutterstock.com/khayaw
Tetapan hidrolisis untuk reaksi

Konsentrasi ion OH– sama dengan konsentrasi HA, sedangkan konsentrasi


kesetimbangan ion A– dapat dianggap sama dengan konsentrasi ion A– yang berasal dari
garam (jumlah ion A– yang terhidrolisis dapat diabaikan). Jika konsentrasi ion A – itu
dimisalkan M

Selanjutnya, nilai tetapan hidrolisis Kh dapat dikaitkan dengan tetapan ionisasi asam
lemah CH3COOH (Ka) dan tetapan kesetimbangan air (Kw).
Menurut prinsip kesetimbangan, untuk reaksi-reaksi kesetimbangan tersebut, berlaku
persamaan berikut

Atau

Penggabungan Persamaan menghasilkan persamaan berikut.


Kw = tetapan kesetimbangan air,

Ka = tetapan ionisasi asam lemah, dan

M = konsentrasi anion yang terhidrolisis


(mol L–1).
3. Garam dari Asam Kuat dan Basa
Lemah
Sama halnya dengan penurunan rumus untuk garam yang berasal dari asam lemah dan
basa kuat, untuk garam dari asam kuat dan basa lemah dapat diturunkan rumus-rumus
berikut.

Kb = tetapan ionisasi basa lemah pembentuk


garam,
M = molaritas kation atau komponen garam yang
mengalami hidrolisis (mol L–1), dan
Kw = tetapan kesetimbangan air.
4. Garam dari Asam Lemah dan Basa Lemah

Garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah mengalami hidrolisis total (kation
dan anion mengalami hidrolisis). pH larutan yang tepat hanya dapat ditentukan melalui
pengukuran. pH larutan dapat diperkirakan dengan rumus berikut.

Jika asam lebih lemah daripada basa (Ka < Kb), anion akan terhidrolisis lebih banyak dan
larutan akan bersifat basa. Jika basa lebih lemah dari asam (Kb < Ka), kation yang
terhidrolisis lebih banyak dan larutan akan bersifat asam. Sementara itu, jika asam sama
lemahnya dengan basa (Ka = Kb), larutan akan bersifat netral.

Anda mungkin juga menyukai