Anda di halaman 1dari 35

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,

RISET, DAN TEKNOLOGI


BALAI BESAR GURU PENGGERAK
PROVINSI JAWA TENGAH

Pembelajaran
Berdiferensiasi
DODIK KRISTIANTO, S.Pd
Tujuan Pembelajaran
Di akhir sesi ini, peserta mampu:
1.Memahami pembelajaran berdiferensiasi;
2.Memahami ciri-ciri pembelajaran
berdiferensiasi;
3.Memahami prinsip-prinsip pembelajaran
berdiferensiasi;
4.Memahami elemen dan penilaian pada
pembelajaran berdiferensiasi dan;
5.Memahami diferensiasi konten berdasarkan gaya
belajar peserta didik.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Mengapa perlu pembelajaran
berdiferensiasi?
• Setiap anak adalah istimewa dan telah dibekali dengan kemampuan,
minat dan bakat yang unik dan luar biasa sejak lahir.
• Oleh karena itu setiap guru harus dapat memetakan dan
menggunakan potensi tersebut guna meningkatkan potensi dan
capaian pembelajaran peserta didik.
• Guru perlu melakukan asesmen terlebih dahulu untuk memetakan
kompetensi, minat dan bakat peserta didik yang disebut sebagai
ASESMEN AWAL.
• Dulu kita mengenal : Asesmen diagnostik terbagi menjadi asesmen
diagnostik non-kognitif (seperti tes minat dan gaya belajar) dan
asesmen diagnosis kognitif/kejuruan untuk mengetahui kesiapan
belajar.
• Tetapi sekarang cukup ASESMEN AWAL saja
• Selanjutnya hasil asesmen tersebut digunakan oleh guru untuk
menerapkan pola dan proses pembelajaran berdiferensiasi.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


• Pembelajaran berdiferensiasi sangat berkaitan dengan filosofi
pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara, nilai dan peran guru, visi
guru, serta budaya positif sangat berpengaruh terhadap proses
pembelajaran.
• Salah satu filosofi pendidkan menurut Ki Hajar Dewantara adalah
sistem “among”, guru harus dapat menuntun peserta didik untuk
berkembang sesuai dengan kodratnya, hal ini sangat sesuai dengan
pembelajaran berdiferensiasi.
• Salah satu nilai dan peran guru adalah menciptakan pembelajaran
yang berpihak kepada peserta didik, yaitu pembelajaran yang
memerdekakan pemikiran dan potensi peserta didik. Hal tersebut
sejalan dengan pembelajaran berdiferensiasi.
• Salah satu visi guru adalah mewujudkan merdeka belajar dan profil
pelajar pancasila, untuk mewujudkan visi tersebut salah satu caranya
adalah dengan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi.
• Budaya positif juga harus kita bangun agar dapat mendukung
pembelajaran berdiferensiasi.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Apa itu Pembelajaran Berdiferensiasi?
• Pembelajaran berdiferensiasi adalah proses belajar mengajar yang
mengakomodir kebutuhan belajar peserta didik, dimana peserta didik dapat
mempelajari materi pelajaran sesuai dengan kemampuan, apa yang
disukai, dan kebutuhannya masing-masing sehingga mereka tidak frustasi
dan merasa gagal dalam pengalaman belajarnya.
• Guru memfasilitasi peserta didik sesuai dengan kebutuhannya, karena
setiap peserta didik mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, sehingga
tidak bisa diberi perlakuan yang sama.
• Dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi guru perlu memikirkan
tindakan yang masuk akal yang nantinya akan diambil, karena
pembelajaran berdiferensiasi tidak berarti pembelajaran dengan
memberikan perlakuan atau tindakan yang berbeda untuk setiap peserta
didik, maupun pembelajaran yang membedakan antara murid yang pintar
dengan yang kurang pintar.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Ciri Pembelajaran Berdiferensiasi
Bersifat proaktif
• Guru secara proaktif dari awal sudah mengantisipasi kelas
yang akan diajarnya dengan merencanakan pembelajaran
untuk peserta didik yang berbeda-beda. Jadi bukan
menyesuaikan pembelajarannya dengan peserta didik
sebagai reaksi dari evaluasi tentang ketidakberhasilan
pelajaran sebelumnya.
• Menekankan kualitas dari pada kuantitas, dalam
pembelajaran berdiferensiasi, kualitas dari tugas lebih
disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik. Jadi bukan
berarti anak yang pandai setelah selesai mengerjakan
tugasnya akan diberi lagi tugas tambahan yang sama,
namun ia diberikan tugas lain yang dapat menambah
keterampilannya

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Berakar pada asesmen
• Guru selalu melakukan asesmen para peserta didik dengan
berbagai cara untuk mengetahui keadaan mereka dalam setiap
pembelajaran sehingga berdasarkan hasil asesmen tersebut,
guru dapat menyesuaikan pembelajarannya dengan kebutuhan
mereka.
• Menyediakan berbagai pendekatan dalam konten, proses
pembelajaran, produk yang dihasilkan, dan juga lingkungan
belajar.
• Dalam pembelajaran berdiferensiasi ada 4 unsur yang dapat
disesuaikan dengan tingkat kesiapan peserta didik dalam
mempelajari materi, minat, dan gaya belajar mereka.
• Keempat unsur yang disesuaikan adalah konten (apa yang
dipelajari), proses (bagaimana mempelajarinya), produk (apa
yang dihasilkan setelah mempelajarinya), dan lingkungan
belajar (iklim belajarnya).

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Berorientasi pada peserta didik
• Tugas diberikan berdasarkan tingkat pengetahuan awal peserta didik
terhadap materi yang akan diajarkan sehingga guru merancang
pembelajaran sesuai dengan level kebutuhan peserta didik.
• Guru lebih banyak mengatur waktu, ruang, dan kegiatan yang akan
dilakukan peserta didik daripada menyajikan informasi kepada
peserta didik.
• Merupakan campuran dari pembelajaran individu dan klasikal. Guru
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk kadang-kadang
belajar bersama-sama secara klasikal dan dapat juga belajar secara
individu.

Bersifat hidup
•Guru berkolaborasi dengan peserta didik terus menerus
termasuk untuk menyusun tujuan kelas maupun individu
dari para peserta didik.
•Guru memonitor bagaimana pelajaran dapat cocok
dengan para peserta didik dan bagaimana
penyesuaiannya.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Prinsip Pembelajaran Berdiferensiasi
•Keragaman Peserta Didik
•Kesiapan Belajar, Minat dan Gaya Belajar
•Keseragaman kesiapan belajar ini melihat sejauhmana
peserta didik menguasai satu materi.
•Guru sebelum pelaksanaan pembelajaran perlu
melakukan asesmen terkait dengan kesiaapan ini.
Keseragaman minat untuk melihat hoby anak dalam hal
apa, hobi ini bisa untuk menentukan produk atau aktivitas
apa yang perlu dilakukan anak dalam proses belajar,
Minat, Gaya Belajar, Keseragaman Gaya belajar ini untuk
melihat kecenderungan gaya belajar anak. Ada anak yang
seneng belajar bersama, ada anak yang seneng belajar
mandiri dll.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Contoh Strategi Kesiapan Minat Profil Belajar

Diskusi kelas dengan pertanyaan yg berbeda level kesulitannya.


Diskusi kelas dengan pertanyaan yg berbeda sesuai minat peserta
didik.
•Diskusi kelas dengan chatting di media online, podcast, talk
show.
•Tutor sebaya menjelaskan teman yang kesulitan.Tutor sebaya
yang memiliki minat yang sama.Tutor sebaya di kelompok
besar (kelas), kecil, individu, lewat video, gambar, lagu).
•Tugas dengan menggunakan RAFT (Role Audience Format
Topic) yang berbeda level kesulitannya dan berbeda topiknya
sesuai minat peserta didik. RAFT yang dimainkan dalam Role
play (bermain drama) berpikir yang level kesulitan tugasnya
berbeda Jigsaw (expert group berdasarkan minat)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Contoh Strategi Kesiapan Minat Profil Belajar
•Kontrak Belajar untuk kegiatan berdasarkan
kesiapan peserta didik.
•Guru berpikir yg berbeda pertanyaannya sesuai
dengan minat peserta didik.
•Pameran berjalan (gallery walk), Papan Pilihan
dengan kegiatan yang berbeda kesulitannya.
•Kontrak belajar kegiatan berdasarkan minat peserta
didik.
•Dadu berpikir yang berbeda tugasnya berdasarkan
auditori, visual, atau kinestetik.
•Belajar mandiri sesuai dengan minat peserta didik.
•Kontrak belajar sesuai dng gaya belajar auditori,
visual, atau kinestetik.
•Asesmen dengan berbagai gaya belajar.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Elemen Berdiferensiasi
• Konten: adalah materi apa yang akan diajarkan oleh guru di kelas atau materi apa yang akan
dipelajari oleh peserta didik di kelas.
• Proses : adalah kegiatan yang dilakukan peserta didik di kelas. Kegiatan yang dimaksud adalah
kegiatan yang bermakna bagi peserta didik sebagai pengalaman belajarnya di kelas
• Produk: biasanya produk ini merupakan hasil akhir dari pembelajaran untuk menunjukkan
kemampuan pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman peserta didik setelah
menyelesaikan satu pelajaran atau bahkan setelah membahas materi pelajaran selama
satu semester.
• Lingkungan Belajar: lingkungan belajar yang dimaksud meliputi susunan kelas secara personal,
sosial, dan fisik. Lingkungan belajar juga harus disesuaikan dengan kesiapan pesertadidik
dalam belajar, minat mereka, dan profil belajar mereka agar mereka memiliki motivasi
yang tinggi dalam belajar

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Penilaian Pembelajaran Berdiferensiasi
•Prinsip penilaian pada pembelajaran berdiferensiasi adalah
penilaian berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan oleh guru,
bukan penilaian berdasarkan norma.
•Penilaian Penampilan mengacu pada pencapaian peserta didik
terhadap kriteria yang telah ditentukan oleh guru sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan.
•Penilaian Proses adalah penilaian terhadap kebiasaan peserta
didik dalam mengerjakan tugas dan keterlibatan dalam
pembelajaran selama mengikuti proses pembelajaran.
•Penilaian Progres adalah penilaian untuk melihat kemajuan
peserta didik dari tugas pertama sampai dengan tugas terakhir.
•Melalui berbagai tugas, guru dapat memberikan penilaian proses

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Diferensiasi Konten, artinya konten atau isi pembelajaran
disesuaikan dengan kesiapan peserta didik, minat, bakat, profil
belajar, tahap perkembangan berfikir dan atau diantara kebutuhan
tersebut. Sehingga, pada aktivitas diferensiasi konten, guru
seharusnya mampu menyediakan bahan materi ajar dan instrumen
yang relevan sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
•Konten adalah apa yang kita ajarkan kepada murid. Konten
dapat dibedakan sebagai tanggapan terhadapa kesiapan, minat,
dan profil belajar murid maupun kombinasi dari ketiganya.
•Guru perlu menyediakan bahan dan alat sesuai dengan
kebutuhan belajar murid.
Diferensiasi Konten
•Diferensiasi Konten Berdasarkan Gaya Belajar Peserta didik
•Diferensiasi Konten Berdasarkan Kesiapan Belajar Peserta didik
•Diferensiasi Konten Berdasarkan Minat Peserta Didik
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Diferensiasi Konten Berdasarkan Gaya Belajar Peserta
didik
•Pada pembelajaran system pencernaan manusia, guru
mempersiapkan materi menjadi 3 bagian yaitu :
a.Kelompok 1 untuk peserta didik dengan gaya belajar
visual diberi materi berupa gambar susunan organ
system pencernaan manusia dan atau chart system
pencernaan manusia.
b.Kelompok 2 untuk peserta didik dengan gaya belajar
auditori diberi materi menyaksikan video penjelasan
system pencernaan manusia.
c.Kelompok 3 untuk peserta didik dengan gaya belajar
kinestetik diberi materi menggambar susunan system
pencernaan manusia dan atau membuat charta system
pencernaan manusia.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Diferensiasi Konten Berdasarkan Kesiapan Belajar Peserta didik

Pada pembelajaran Sistem Ekskresi Manusia, peserta didik


dikelompokkan menjadi 3 kelompok sebagai berikut:

a.Kelompok 1 melaksanakan pembelajaran dengan study


referensi di perpustakaan berkaitan dengan system
ekskresi manusia dengan tugas akhir membuat resume.
b.Kelompok 2 melaksanakan pembelajaran dengan
melakukan study referensi melalui internet dengan tugas
akhir membuat presentasi.
c.Kelompok 3melaksanakan pembelajaran dengan
melakukan pengamatan dan percobaan berkaitan dengan
system ekskresi manusia

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Diferensiasi Konten Berdasarkan Minat Peserta Didik
Seorang guru Bahasa Indonesia di kelas 8 sedang mengajarkan mengenai
menulis analisis perbandingan 2 karya sastra puisi. Setelah melakukan analisa
profil dan kebutuhan peserta didik, guru kemudian mendapati peserta didik
memiliki minat yang berbeda-beda, kemudian guru memberikan 2 puisi kepada
peserta didik berdasarkan minatnya masing-masing;
• Kelompok peserta didik yang menyukai alam (nature) diberi puisi yang
berhubungan dengan alam, misalnya: pantai, gunung, lautan, cakrawala,
tumbuhan, hewan, dll.
• Kelompok peserta didik yang menyukai musik diberi puisi yang dimusikalisasi
atau puisi yang berhubungan dengan seni, instrumen musik, dll.
• Kelompok peserta didik yang menyukai hal-hal bersifat teoritis, diberikan puisi
yang berhubungan dengan hal-hal filosofis, proses berpikir abstrak, perenungan
diri, dll.
• Kelompok peserta didik yang menyukai hal-hal sosial diberi puisi yang
berhubungan dengan masalah sosial, keadaan masyarakat, persamaan hak,
emansipasi, toleransi, dll.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Diferensiasi Proses, artinya dalam proses pembelajaran guru
menerapkan tindakan pembelajaran yang mengacu pada tujuan atau
harapan yang diinginkan. Yakni, peserta didik dapat memahami dan
memaknai materi yang dipelajari. Pada strategi ini, guru dapat
melakukan aktivitas dengan menggunakan kegiatan berjenjang,
menyiapkan pertanyaan pemantik, tantangan di setiap pojok minat
peserta didik, membuat agenda individual (daftar tugas), kegiatan
variative, dan aktivitas yang mencerminkan proses pembelajaran
lainnya.
Diferensiasi proses dapat dilakukan dengan cara:
a. menggunakan kegiatan berjenjang
b. meyediakan pertanyaan pemandu atau tantangan yang perlu
diselesaikan di sudut-sudut minat,
c. membuat agenda individual untuk murid (daftar tugas,
memvariasikan lama waktu yang murid dapat ambil untuk
menyelesaikan tugas,
d. mengembangkan kegiatan bervariasi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
• Pembelajaran Berdiferensiasi Proses.
Diferensiasi Proses Berdasarkan Kesiapan Belajar Peserta Didik,
Diferensiasi Proses Berdasarkan Minat Peserta Dididk, Diferensiasi
Proses Berdasarkan Gaya Belajar Peserta Didik.
• Diferensiasi Proses berdasarkan Kesiapan Belajar Peserta Didik.
Seorang guru Matematika kelas 3 sedang mengajarkan mengenai
perkalian dua digit. Guru melakukan pre-asesmen dan mendapatkan
pemetaan berdasarkan pemahaman konsep perkalian. Berdasarkan
kesiapan anak yang didapatkan dari preasesmen, guru mengenalkan
perkalian dalam beberapa cara:
a.Kelompok peserta didik yang masih membutuhkan media untuk
penjumlahan diberikan melalui penjumlahan berulang menggunakan
tabel angka.
b.Kelompok peserta didik yang mulai lancar penjumlahan berulang
tanpa media menggunakan pola dari hitung lompat.
c.Kelompok peserta didik yang sudah lancar menyelesaikan perkalian
menggunakan beberapa strategi mental math untuk mulai lancar
perkalian.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Diferensiasi Proses berdasarkan Minat Peserta Didik.

Di kegiatan Matematika kelas 2 mengenai satuan ukur,


peserta didik dapat mencoba menggunakan mistar ukur
untuk mengukur panjang objek yang sesuai dengan
minatnya.
a.Kelompok peserta didik yang menyukai alam (nature)
dapat mengukur lingkar pohon, tinggi tanaman.
b.Kelompok peserta didik yang menyukai seni dapat
mengukur dekorasi atau hiasan yang ada di kelas,
sekolah, atau rumah.
c.Kelompok peserta didik yang menyukai kegiatan fisik
dapat mengukur jauh atau tinggi lompatan yang dapat
dilakukannya.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


•Contoh Diferensiasi Proses berdasarkan Gaya
Belajar Peserta Didik.
Di kegiatan IPA kelas 8 mengenai sistem pencernaan,
peserta didik dapat menggali informasi mengenai
sistem pencernaan manusia dari beberapa media
berdasarkan gaya belajar peserta didik:
a.audio visual: menggali informasi melalui video
pembelajaran,
b.Kinestetik: menggali lingkungan sekitar,
c.visual: menggali informasi melalui buku dan
infografik.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Produk adalah hasil pekerjaan atau unjuk kerja yang harus
ditunjukkan murid kepada kita (karangan, pidato, rekaman,
diagram) atau sesuatu yang ada wujudnya.
Diferensiasi Produk, artinya unjuk kerja dan hasil kerja
peserta didik dapat berbeda. Wujudnya juga bisa tidak
sama, misalnya dalam bentuk tulisan, karangan, berbicara,
berpidato, recording, diagram, video, vlog, dan sebagainya.
Guru dapat memberikan tantangan yang bervariasi dan
memberikan keleluasaan bagi peserta didik untuk memilih
dalam berekspresi, termasuk dalam menyelesaikan tugas
pembelajarannya.
Produk yang diberikan meliputi 2 hal:
a.memberikan tantangan dan keragaman atau variasi.
b.memberikan murid pilihan bagaimana mereka dapat
mengekspresikan pembelajaran yang diinginkan.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Pembelajaran Berdiferensiasi Produk
•Diferensiasi Produk berdasarkan Minat Peserta Didik
Seorang guru Bahasa Indonesia memiliki tujuan pembelajaran agar
peserta didik mampu menganalisis ide utama dari bacaan. Oleh karena
itu di akhir pembelajaran guru tersebut memberikan pilihan kepada
peserta didiknya untuk mengerjakan asesmen sumatif berdasarkan
minat peserta didik.
a.Untuk kelompok peserta didik yang gemar menulis, dapat menganalisis
ide utama bacaan melalui tulisan dari cerita yang dipilih oleh peserta
didik.
b.Untuk kelompok yang yang gemar bercerita/berbicara dapat
menganalisis ide dari bacaan yang dipilihnya melalui video atau
presentasi di kelas.
c.Untuk kelompok peserta didik yang meminati hal-hal yang
berhubungan dengan ruang atau bangun geometri dapat membuat
analisis ide utama bacaan dan menyusunnya dalam sebuah bangun
ruang.
d.Untuk kelompok peserta didik yang gemar kesenian, dapat
menganalisis ide utama bacaan melalui tulisan tentang kesenian.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Diferensiasi Produk berdasarkan Kesiapan Belajar Peserta
Didik

• Dalam pelajaran Matematika di kelas 7 yang sedang membahas


mengenai penanganan data dan statistik, guru mendapatkan
informasi melalui asesmen diagnostik guru kemudian dapat
membedakan produk akhir setiap kelompok peserta didik.
a.Kelompok peserta didik yang masih harus mengulangi
pemahaman dalam mean, median, modus, akan diberi tugas
menampilkan laporan analisis sebuah data melalui sebuah tabel
dan diagram sederhana.
b.Kelompok peserta didik yang sudah memahami konsep dasar
statistik; mean, median, modus, akan diberi tugas menampilkan
laporan analisis dua buah data menggunakan sebuah model
diagram.
c.Kelompok peserta didik yang sudah siap diberikan tantangan
dalam penanganan data akan diminta untuk menampilkan
laporan analisis dua buah data dalam berbagai model diagram
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
• Diferensiasi Produk berdasarkan Gaya Belajar Peserta Didik
Tujuan pembelajaran Pendidikan dan Kewarganegaraan (PKn)
adalahpeserta didik mampu mengimplementasikan konsep demokrasi
dalam kegiatan sekolah. Dengan mempertimbanhkan profil belajar
peserta didik sesuai dengan preferensi belajarnya, peserta didik dapat
melaporkan kegiatan mereka terkait konsep demokrasi dalam kegiatan
sekolah melalui produk yang berbeda.
a.Peserta didik yang cenderung belajar secara visual dapat memilih
produk akhir berupa poster, cerita bergambar, atau komik untuk
menjelaskan konsep demokrasi dalam kegiatan sekolah yang telah
dilakukannya.
b.Peserta didik yang cenderung belajar lebih baik secara kinestetis dapat
membuat produk akhir berupa role play, bermain peran, dengan
memperagakan konsep demokrasi dalam kegiatan sekolah
menggunakan properti atau alat bantu.
c.Peserta didik yang cenderung belajar secara audio dapat membuat
podcast, atau video pendek yang menjelaskan konsep demokrasi dalam
kegiatan sekolah yang telah dilakukannya

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Pembelajaran Berdiferensiasi Lingkungan Belajar

Diferensiasi Lingkungan Belajar berdasarkan Kesiapan


Belajar
1. Guru membagi ruangan menjadi 3 kelompok sesuai dengan
kesiapan belajar masing-masing peserta didik.
2. Setelah penjelasan awal, guru membagi para peserta didik
sesuai dengan kesiapan mereka, kemudian meminta mereka
untuk pergi ke sentra belajarnya masing-masing.
3. Di setiap sentra guru sudah menyiapkan materi pelajaran
sesuai dengan kesiapan belajarnya.
a.sentra 1: untuk peserta didik dengan kesiapan belajar awal;
b.sentra 2: untuk peserta didik dengan kesiapan belajar
menengah; dan
c.sentra 3: untuk peserta didik dengan kesiapan belajar lanjutan.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Diferensiasi Lingkungan Belajar berdasarkan Minat
Peserta Didik

Pembagian sentra atau pojok belajar berdasarkan minat,


seperti misalnya pada pembelajaran Bahasa Inggris, guru
membagi sentra berdasarkan:
a.sentra 1: untuk peserta didik yang menyukai teknologi
disediakan komputer atau tablet untuk membuat infografis,
atau mendengarkan rekaman audio;
b.sentra 2 untuk peserta didik yang gemar membaca
disediakan perpustakaan mini dengan buku-buku yang
sesuai materi; dan
c.sentra 3 untuk peserta didik yang menyukai seni,
disediakan berbagai media seni untuk menginterpretasikan
tulisan dalam bentuk karya seni.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Diferensiasi Lingkungan Belajar berdasarkan
Minat Peserta Didik

Pembagian sentra atau pojok belajar berdasarkan


minat, seperti misalnya pada pembelajaran Bahasa
Inggris, guru membagi sentra berdasarkan:
a.sentra 1: untuk peserta didik yang menyukai
teknologi disediakan computer atau tablet untuk
membuat infografis, atau mendengarkan rekaman
audio;
b.sentra 2 untuk peserta didik yang gemar membaca
disediakan perpustakaan mini dengan buku-buku
yang sesuai materi; dan
c.sentra 3 untuk peserta didik yang menyukai seni,
disediakan berbagai media seni untuk
menginterpretasikan tulisan dalam bentuk karya seni.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Diferensiasi Lingkungan Belajar berdasarkan Gaya Belajar

Ruang kelas di kondisikan dengan menyediakan pilihan tempat


duduk yang menghadap jendela untuk peserta didik yang
mudah teralihkan oleh gerakan temannya. Karpet dan sofa
dapat dipilih peserta didik yang membutuhkan ruang untuk
bergerak. Peserta didik yang mudah teralihkan oleh suara di
sekitarnya diizinkan menggunakan headphone. Untuk pelajaran
matematika misalnya, ruang kelas disesuaikan dengan:
a.menyediakan berbagai permainan seperti engklek, atau
galasin berhitung untuk peserta didik dengan gaya belajar
kinestetik;
b.menyediakan poster, infografis, atau bagan untuk peserta
didik dengan gaya belajar visual; dan
c.menyediakan lagu, film dengan musik dan kelompok diskusi
untuk peserta didik dengan gaya belajar auditory.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


• Penerapan pembelajaran berdiferensiasi akan memberikan
dampak bagi sekolah, kelas, dan terutama kepada peserta didik.
Setiap murid memiliki karakteristik yang berbeda-beda, tidak
semua peserta didik bisa kita beri perlakuan yang sama. Jika kita
tidak memberikan pelayanan sesuai dengan kebutuhan peserta
didik maka hal tersebut dapat menghambat peserta didik untuk
bisa maju dan berkembang belajarnya.
• Dampak dari kelas yang menerapkan pembelajaran
berdiferensiasi antara lain;
a.setiap orang merasa disambut dengan baik,
b.peserta didik dengan berbagai karakteristik merasa dihargai,
merasa aman, ada harapan bagi pertumbuhan,
c.guru mengajar untuk mencapai kesuksesan, ada keadilan
dalam bentuk nyata,
d.guru dan peserta didik berkolaborasi, kebutuhan belajar
peserta didik terfasilitasi dan terlayani dengan baik.
Dari beberapa dampak tersebut diharapkan akan tercapai hasil
belajar yang optimal.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi tentunya
kita akan mengalami berbagai tantangan dan hambatan.
Guru harus tetap dapat bersikap positif. Untuk tetap dapat
bersikap positif meskipun banyak tantangan dalam
penerapan pembelajaran berdiferensiasi, guru dapat
melakukan hal-hal berikut.
• Terus belajar dan berbagi pengalaman dengan teman
sejawat lainnya yang mempunyai masalah yang sama
dengan kita (membentuk Learning Community berupa
komunitas praktisi)
• Saling mendukung dan memberi semangat dengan sesama
teman sejawat.
• Menerapkan apa yang sudah kita peroleh dan bisa kita
terapkan meskipun belum maksimal.
• Terus berusaha untuk mengevaluasi dan memperbaiki
proses pembelajaran yang sudah diterapkan

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


PENGUATAN
Melalui pembelajaran berdiferensiasi, sikap
toleransi dapat muncul dengan pemberian
keleluasaan bagi siswa untuk mengembangkan
potensi. Guru tidak membatasi bahan dasar,
proses, dan produk yang dihasilkan siswa.
Namun, guru juga tidak membebaskan semuanya
sehingga pembelajaran terkesan ambyar. Guru
tetap mengontrol pembelajaran dengan
memberikan isian LK yang sama bagi semua
siswa.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Ki Hajar Dewantara

Semangat dan cara belajar yang mewujudkan


kemerdekaan batin, raga dan tenaga,
merupakan gambaran tentang pentingnya
mewujudkan lingkungan yang nyaman dan
menghargai cara belajar anak yang berbeda.
Lingkungan belajar yang memberikan ruang
bagi setiap anak untuk melakukan kegiatan
belajar sesuai minat dan cara, sekaligus
kekhasan yang dipengaruhi oleh faktor
keluarga, social budaya akan membantu anak
pada tahap siap belajar.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Refleksi (10’)

1.Hal apa yang sudah Bapak/Ibu peserta


pelajari dan dapatkan pada materi
Pembelajaran Berdiferensiasi?
2.Apa yang akan Bapak/Ibu peserta lakukan
selanjutnya setelah mempelajari lebih
dalam tentang materi Pembelajaran
Berdiferensiasi?

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Terima Kasih

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Anda mungkin juga menyukai