Anda di halaman 1dari 18

BAHAYA DAN

RESIKO
By Bambang Hermawan, S.K.M., M.P.H.
Definisi

Bahaya Resiko

Setiap benda, bahan, kegiatan atau kondisi Kesempatan atau kemingkinan bertemunya
yang memiliki potensi menyebabkan dua atau lebih bahaya dan
cedera, kerusakan atau kerugian mengakibatkan sejumlah kerugian.
Jenis-Jenis Bahaya
Kimia Psikososial
 Bahan mudah meledak  Hubungan kerja
 Bahan mudah terbakar  Jam kerja
 Bahan korosif  Kekerasan/ intimidasi
 Bahan karsinogenik  stress
 Bahan beracun

Fisik Biologi Ergonomi


 Kebisingan  Mikroorganisme o Layout
 Radiasi (Virus, Bakteri, o Manual Handling
 Getaran Jamur) o Desain Pos kerja
 Panas  Mikroorganisme o Desain Pekerjaan
 Pencahayaan (Tanaman
 Ketinggian. beracun, Lebah,
Ular dll)
Sumber Bahaya

Peralatan yang
digunakan

Pelaksanaan Pekerjaan
(Manusia) Energi yang
terlibat

Lingkungan
tempat kerja

Prosedur
Pekerjaan
Sumber Bahaya
1. Pelaksana pekerjaan
(Manusia)

 Tidak terampil
 Pengetahuan tidak cukup
 Kondisi fisik tidak mencukupi
 Sikap dalam bekerja
• Sembrono
• Tidak serius
• Tidak disiplin
• Bercanda
• Suka mengambil resiko
• Tidak perhatian
2. Peralatan
 Tidak cocok
• Kapasitas
• Ukuran
 Kondisi tidak memadai/ rusak
 Tidak lengkap
 Tidak memenuhi persyaratan
teknis
3. Prosedur
Tidak standar (tidak di review Tidak mencakup semua aspek
berkala)  Safety
 Integrity dll

Langkah kerja tidak lengkap


Tidak sesuai dengan kondisi
operasi yang berubah

Tidak akurat
Tidak ada prosedur baku
Fisik
Licin, gelap,
bising,
semrawut

Non Fisik
Suasana kerja tidak menyenangkan
Organisasi tidak baik
Manajemen kurang berfungsi

4. Lingkungan Sosial budaya


Kurangnya kesadaran keselamatan
Kimia
Potensial

Kinetik 5. Panas

Energi
Listrik Radiasi
01 Teknik tradisonal
 Besifat pasif

Teknik Identifikasi  Menunggu sampai ada kecelakaan baru mencari faktor


penyebab

Bahaya
 Kerugian telah terjadi baru ada tindakan
 Tidak efektif

02 Teknik semi proaktif


 Belajar dari pengalaman yang menimpa orang lain baru
dilakukan pencegahan
 Tidak efektif, karena tidak semua kejadian dan kondisi ada
referensinya
 Terlambat, karena keelakaan telah menimpa orang lain

03 Teknik Proaktif
 Mencari penyebab kecelakaan sebelum terjadi
 Lebih efektif, karena kecelakaan dapat dicegah sebelum
kejadian
 Bersifat proaktif dan lebih murah
 Bersifat terencana dan terarah menuju perbaikan
berkesinambungan
Identifikasi Sumber Bahaya

b. Jenis kecelakaan dan penyakit


a. Kondisi dan kejadian yang dapat akibat kerja yang mungkin dapat
menimbulkan bahaya. terjadi

Kegiatan Identifikasi Sumber Bahaya


Konsultasi orang Analisa tugas
Pemeriksaan- Catatan sakit dan
yang mempunyai Informasi dengan membagi Sistem formal
pemeriksaan fisik cidera-cidera insiden
pengalaman dalam identifikasi bahaya kedalam unsur- analisa bahaya,
lingkungan kerja waktu yang lalu yang
bidang pekerjaan memerlukan unsurnya maka misalnya Hazop
mengakibatkan cidera
yang disukai dan nasehat, penelitian bahaya yang dan Hazard
dan sakit,
ada kegiatan dan informasi dari berhubungan
menjelaskan sumber
bahaya. seorang ahli dengan tugas
bahaya nyang
dapat diidentifikasi
potensial
Kegunaan Identifikasi Bahaya
Untuk
Untuk mengetahui
mengetahui potensi bahaya
bahaya-bahaya tersebut, baik
yang ada akibat maupun
Untuk mengetahui
frekuensi lokasi bahaya
terjadi

Untuk menunjukkan
Untuk menunjukkan
bahwa bahaya Sistem formal
bahwa bahaya-bahaya
tertentu tidak akan analisa bahaya,
telah dapat Untuk analisa lebih misalnya Hazop
menimbulkan akibat dan Hazard
memberikan lanjut.
kecelakaan
perlindungan
sehingga tidak
diberikan
perlindungan
Contoh Teknik
Identifikasi Bahaya
 Berjalanlah berkeliling dan perhatikan
hal-hal yang dapat menjadi sumber
kecelakaan
 Jangan hiraukan hal-hal yang sepele,
pusatkan perhatian pada sesuatu
penyebab serius
 Tanyakan kepada pekerja mengenai
pendapat tentang bahaya dari
pekerjaannya
 Cermati intruksi kerja yang dibuat oleh
pabrik
 Pelajari catatan insiden dan catatan
kesehatan pekerja di tempat tersebut
 Pelajari hasil temuan inspeksi
terdahulu
 Cermati semua jenis pekerjaan yang
ada di lokasi tersebut
 Perkirakan semua orang yang
dimungkinkan bisa terluka akibat dari
pekerjaannya.
Pengendalian Resiko
Bahaya yang sudah diidentifikasi dan dinilai, maka selanjutnya harus dilakukan
pengendalian resiko untuk mengurangi resiko sampai batas maksimal.

Rencana Pengendalian Resiko


01 Eliminasi
02 Subtitusi
03 Rekayasa Teknik
Suatu pengendalian resiko yang Termasuk merubah struktur
Dengan menggantikan bahan- obyek kerja untuk mencegah
bersifat permanen dan harus
bahan dan peralatan yang seseorang terpapar potensi
dicoba untuk diterapkan sebagai
kurang berbahaya atau yang bahaya
pilihan prioritas utama.
lebih aman

04 Isolasi 05 Pengendalian
Administrasi 06 Alat Pelindung Diri
Dengan cara menyediakan suatu sistem kerja Alat pelindung diri yang
yang dapat mengurangi kemungkinan terpapar digunakan untuk membatasi
Cara pengendalian yang potensi bahaya yang tergantung dari perilaku antara terpaparnya tubuh dengan
dilakukan dengan memisahkan pekerjanya dan memerlukan pengawasan yang potensi bahaya yang diterima
seseorang dari obyek kerja, serta teratur untuk dipatuhinya pengendalian oleh tubuh.
menjalankan mesin-mesin administrasi ini
produksi dari tempat tertutup
menggunakan remote control.
Cara mencegah atau menanggulangi kecelakaan

a. Menerapkan peraturan perundangan dengan penuh disiplin


b. Menerapkan standarisasi kerja yang telah digunakan secara resmi
c. Pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja (calon pekerja) untuk mengetahui apakah calon pekerja tersebut serasi
dengan pekerjaan barunya, baik secara fisik maupun mental.
d. Pemeriksaan kesehatan berkala/ulangan, yaitu untuk mengevaluasi apakah faktor-faktor penyebab itu
telah menimbulkan gangguan pada pekerja
Pencegahan e. Melakukan pengawasan dengan baik f. Memasang tanda-tanda peringatan
g. Melakukan pendidikan dan penyuluhan kepada masyarakat h. Pemasangan label dan tanda peringatan
kecelakaan. i. Pengolahan, pengangkutan dan penyimpanan harus sesuai dengan ketentuan dan aturan yang ada
j. Simpanlah bahan-bahan berbahaya di tempat yang memenuhi syarat keamanan bagi penyimpanan bahan
tersebut
k. Pendidikan tentang kesehatan dan keselamatan kerja diberikan kepada para buruh secara kontinu agar mereka
tetap waspada dalam menjalankan pekerjaannya.
l. Penggunaan pakaian pelindung
m. Isolasi terhadap operasi atau proses yang membahayakan, misalnya proses pencampuran bahan kimia
berbahaya, dan pengoperasian mesin yang sangat bising.
n. Pengaturan ventilasi setempat/lokal, agar bahan-bahan/gas sisa dapat dihisap dan dialirkan keluar.
o. Substitusi bahan yang lebih berbahaya dengan bahan yang kurang berbahaya atau tidak berbahaya sama
sekali.
p. Pengadaan ventilasi umum untuk mengalirkan udara ke dalam ruang kerja sesuai dengan kebutuhan.
.
Penanggulangan Kebakaran
 jangan membuang puntung rokok yang masih menyala di
tempat yang mengandung bahan mudah terbakar
 Hindarkan sumber-sumber menyala di tempat terbuka
 Hindari awan debu yang mudah meledak

Penanggulangan Kebakaran Akibat Instalasi Listrik dan Petir


 Buat instalasi listrik sesuai dengan aturan yang berlaku
 Gunakan sekering sesuai ukuran
 Gunakan kabel standar keamanan
Pencegahan 

Hindari kabel yang cacat pada instalasi
Gunakan instalasi penyalur petir yang sesuai.
kecelakaan. a. Penanggulangan Kecelakaan di dalam Lift
 Pasang rambu-rambu dan petunjuk yang mudah dibaca
pengguna jika keadaan darurat
 Jangan memberi muatan lebih dari kapasitas
 Jangan membawa sumber api ke dalam lift
 Jika terjadi pemutusan listrik, maka lift akan berhenti di
lantai terdekat dan pintu segera terbuka. Segera keluar
a. Penanggulangan Kecelakaan terhadap Zat Berbahaya
adalah bahan-bahan yang selama pembuatannya, pengolahannya,
pengangkutannya, penyimpanannya dan penggunaannya menimbulkan iritasi,
kebakaran, ledakan, korosi, mati lemas, keracunan dan bahaya- bahaya lainnya
terhadap gangguan kesehatan orang yang bersangkutan dengannya atau
menyebabkan kerusakan benda ata
3. Pendekatan Keselamatan Lain

Ketatarumahtanggaan
Perencanaan yang baik dan teratur: Pakaian Kerja Peralatan Perlindungan Diri

 Hindari pakaian yang terlalu longgar,  Kacamata


Keselamatan kerja hendaknya sudah  menempatkan barang-barang di tempat banyak tali, baju berdasi, baju  Sepatu
diperhitungkan sejak tahap yang semestinya, tidak menempatkan sobek, kunci/ gelang berantai, jika  Sarung tangan
perencanaan berdirinya organisasi barang di tempat yang digunakan untuk anda bekerja dengan barang-barang  Helm pengaman
(sekolah, kantor, industri, lalu lintas orang dan jalur-jalur yang yang berputar atau mesin- mesin  Alat ppelindung Telinga
perusahaan). Hal-hal yang perlu digunakan untuk penyelamatan darurat yang bergerak misalnya mesin  Alat pelindung paru-
diperhitungkan antara lain: lokasi,  Menjaga kebersihan lingkungan dari penggiling, mesin pintal paru
fasilitas penyimpanan, tempat bahan berbahaya, misalnya hindari  Hindari pakaian dari bahan  Alat pelindung lainnya
pengolahan, pembuangan limbah, tumpahan oli pada lantai atau jalur lalu seluloid jika anda bekerja dengan
penerangan dan sebagainya lintas pejalan kaki bahan-bahan yang mudah meledak
atau mudah terbakar
 Hindari membawa atau
menyimpan di kantong baju
barang-barang yang runcing, benda
tajam, bahan yang mudah meledak,
dan atau cairan yang mudah
terbakar
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai