Anda di halaman 1dari 13

HIV/ AIDS

Nama Anggota :
1.Meidinah Azzahra
Syaifullah, S.pd

2.Ayu Nurbaiti
Pembimbing :

3. Ahmad Wildan
Ade Luthfi

4. M. Adithya
5. M. Rafli Riski
Guru

Akbar
6. M. Bariz Azhari
Acquired Immune Deficiency Syndrom atau yang
lebih
dikenal dengan AIDS adalah suatu penyakit yang
disebabkan
oleh virus yaitu: H= Human (Manusia),
HIV I=Immuno Kekebalan), V= (Virus)
deficiency (Berkurangnya
yang menyerang dan merusak sel kekebalan
LATAR tubuhrentan terhadap
membuat tubuh manusia,penyakit lainnya. Pada

BELAKAN penderita AIDS bisanya sering ditemukan radang paru-paru


(PCP) dan kanker kulit (KS) tetapi sering muncul setelah
G beberapa tahun terinfeksi. Seseorang dapat terinfeksi HIV
tanpa menunjukkan gejala fisik, dan 90% penderitanya
mungkin tidak menyadarinya karena masa inkubasi yang
lama.
PENGERTIAN HIV MENURUT PARA
AHLI
G allant (2010: 16) Harahap (2008: Harahap (2008:
42) 36)
imundapat menyebabkan
HIV beberap
sistem virus
SecaraHIV sangat
struktural sam Deficiency(Human
HIV Virus) adalah virus
mengalami
a kerusakan dan
morfologinya, kecil halnya
dengan virus- a yang
Immuno menyerang
kehancuran,
lambat laun sistem bentuk virus
virus HIV lain, sistem
kekebalan tubuh manusia dan
kekebalan tubuh manusia sebuah terdiri
yang kemudianmenimbulkan
menjadi
atau tidak lemah
memiliki silinder
pembungkus dikelilingi
lema ata
yan AIDS.
HIV menyerang sat
kekuatan
pada tubuhnya, maka pada g melingkar-melebar.k Dans salah
jenis sel darah u
saat inilah berbagai pada terdapat untaian
pusat lingkaran (limfosit/sel-sel T4) puti
penyakit yang dibawa virus, RNA atau ribonucleic bertuga menangka infeksi h
kuman dan sangat
bakteri muda acid.
Bedanya virus HIV dengan s lvirus yang
.
menyerang seseoran h virus
lain, HIV dapat Replikasi yangmengakibatka teru
sudah g yan memproduksi selnya s
n beratkerusakan
Kemampua terinfeksi
HIV g darah sendiri dalam
manusia, yaitu pada sel meneruskekebalan tubuh
sistem
n untuk HIV. cairanputih. Sel-sel darah putih
darah dan
semakin rentang
semakin
tersembunyi
menyebabkannya virus ini teta
adalah yang biasanya dapat melawan terhadap Infeksi
tetap seumur hidup, bahkan
ada p segala virus, lain halnya dengan O pportunistic sehingg
dengan yang virus HIV, virus ini justru dapat (IO ) akanberakhir a
pengobatan efektif memproduksi sel sendiri kematian denga
untuk merusak sel darah putih n
CARA PENULARAN
HIV/AIDS
HIV dan virus-virus sejenisnya umumnya ditularkan melalui
kontak langsung antara lapisan kulit dalam (membran
mukosa) atau aliran darah, dengan cairan tubuh yang
mengandung HIV, seperti darah, cairan preseminal, dan
air susu ibu. Penularan dapat terjadi melalui hubungan
intim (vaginal, anal, ataupun oral), transfusi darah, jarum
suntik yang terkontaminasi, antara ibu dan bayi selama
kehamilan, bersalin, atau menyusui, serta bentuk kontak
lainnya dengan cairan-cairan tubuh tersebut.
HAL-HAL • Hubungan seksual dengan seseorang yang mengidap
HIV. Hubungan seksual ini bisa homoseksual maupun

YANG heteroseksual.

• Alat jarum suntik atau alat tusuk lainnya (akupunktur,

DAPAT •
tindik, tato) yang tercemar oleh HIV.
Tranmisi ibu ke anak.

MENULARKAN • Menerima tranfusi darah yang terinfeksi HIV.

• Penularan HIV juga terjadi pada susu ibu atau

HIV/AIDS ASI.
01 Dema
m
.
02. Kelelahan
CIRI-CIRI 03. Otot pegal, Nyeri sendi, dan Pembengkakan kelenjar getah
bening

S ES EORAN 04. Nyeri teng g orokan dan S akit

G kepala
05. Diare, Mual dan Muntah kepanjangan
TERINFEKSI 06. Turunnya Berat

HIV/AIDS Badan
07. Batuk kering
TAHAP TERJADINYA INFEKSI
HIV/AIDS

Tahap 2 : HIV Positif (tanpa


Tahap 1 : Periode
Jendela g ejala) rata-rata selama 5-10
-
tahun.
-HIIV masuk ke dallam tubuh, sampai HIIV berkembang biak dallam tubuh.
-Tidak ada tanda-tanda khusus penderia HIIV tampak
terbentuknya antibody terhadap HIIV dallam
darah. sehat dan merasa sehat.
-Tidak ada tanda-tanda khusus, pendrita HIIV -Test HIIV sudah dapat mendeteksi status HIIV seseorang

tampak sehat dan merasa sehat. karena tellah terbentuk antibody terhadap HIIV.
- Tes HIIV bellum bisa mendeteksi keberadaan
-Umumnya tetap tampak sehat sellama 5-10 tahun,
virus ini.
tergantung daya tahan tubunya (rata-rata 8 tahun,
-
TAHAP TERJADINYA INFEKSI
HIV/AIDS
Tahap 3 : HIV
Tahap 4 :
positif (muncul
AIDS
g ejala)
- Sistem kekeballan tubuh semakin turun. - Kondisi sisem kekeballan tubuh sangat llemah.
-Mullai muncull gejalla infeksi oportunisik, misallnya: -Berbagai penyakit llain (ifeksi opotunistik) semakin

pembengkakan kellenjar llimfa disellurh tubuh, diare terus parah.

menerus, fllu, dan llain-llain.


-Umumnya berllangsung sellama llebih dar 1 bullan,
tergantung daya tahan tubuhnya.
Cara mencegah
penularan
HIV/AIDS
Pencegahan penularan melalui Hubungan Seksual

a. Tidak melakukan hubungan sekual sebelum menikah


b. Jangan berganti-ganti pasangan
c.Mempertebal iman dan takwa agar tidak terjerumus kedalam
hubungan seksual diluar nikah.

Pencegahan penularan melalui darah


d. Transfusi darah
Harus dipastikan bahwa darah yang digunakan untuk transfusi
tidak tercemar HIV.
b. Penggunaan alat suntik, dan alat lain yang dapat melukai kulit
Penggunaan alat-alat seperti jarum, jarum suntik, alat cukur, alat tusuk untuk
tindik, perlu memperhatikan masalah sterilisasinya.
c. . Bersikap waspada pada jarum suntik dan alat bedah

Lakukan kewaspadaan dengan beberapa langkah berikut ini:


• G unakan jarum suntik sekali pakai
• Sterilkan segala peralatan bedah yang akan digunakan
•Hindari mengkonsumsi narkoba, karena penularan tertinggi adalah lewat jarum suntik yang
digunakan dalam akivitas narkoba.
Hindari mentato tubuh, apalagi mentato tubuh disembarang tempat yang tida bisa dijamin steril
dan bersih.
d. Menghindari kontak darah dengan penderita HIV
HIV/AIDS dapat disebarkan melalui kontak darah lewat transfusi melalui tubuh yang terinfeksi
HIV dengan tubuh yang sehat.
Penyebaran AIDS itu berlangsung secara
cepat dan mungkin sekarang sudah ada
disekitar kita. Sampai sekarang belum ada
obat yang bisa meynembuhkan AIDS,
bahkan penyakit yang saat ini belum bisa
dicegah dengan vaksin. HIV merupakan
Kesimpula penyakit yang sangat berbahaya, maka

n
dari itu kita harus wapada terhadap virus
tersebut. Sebaiknya kita tidak melakukan
hal-hal yang dapat menularkan penyakit
tersebut. Ingat, mencegah lebih baik dari
pada mengobati.

Anda mungkin juga menyukai