Anda di halaman 1dari 40

IDENTIFIKASI LOKASI TITIK RAWAN KECELAKAAN (BLACK

SPOT) DI KABUPATEN ACEH BESAR

Nama :
- Iqra Mona Meilinda : 2104201010043
- Ridha Aulia : 2104201010028
- Kamalia : 1804101010036
- Thara Haliza : 1804101010033
Dosen Pembimbing: Dr. Yusria Darma, ST, M.Eng.Sc
ISI LAPORAN
BAB 3
01 BAB 1
PENDAHULUAN 03 METODOLOGI
PENELITIAN

02 BAB 2 TINJAUAN
PUSTAKA 04 BAB 4 HASIL DAN
PEMBAHASAN

05 BAB 5 KESIMPULAN
DAN SARAN
BAB 1
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Bertambahnya Jumlah
Penduduk

Perbandingan Volume
Kendaraan dan kapasitas
tidak seimbang

Kecelakaan Lalu Lintas


PENDAHULUAN

RUMUSAN MASALAH
Dimana Lokasi Titik Rawan Kecelakaan Lalu Lintas
01 (black spot) di Kabupaten Aceh Besar?

Bagaimana mengidentifikasi
permasalahan/klasifikasi jalan dan kelengkapan
02 fasilitas jalan pada black spot di Kabupaten Aceh
Besar
Bagaimanakah penanganan yang dapat di berikan
pada lokasi titik rawan kecelakaan (black spot)
03 untuk mengurangi tingkat rawan di Kabupaten
Aceh Besar?
PENDAHULUAN

MAKSUD DAN TUJUAN


Mengetahui dan menentukan lokasi titik rawan
kecelakaan lalu lintas (black spot) di Kabupaten
01 Aceh Besar.

Mengetahui permasalahan / klasifikasi jalan dan


kelengkapan fasilitas jalan di black spot di
02 Kabupaten Aceh Besar.

Memberi alternatif penanganan pada lokasi titik


rawan kecelakaan lalu lintas di (black spot) untuk
03 mengurangi tingkat kecelakaan di Kabupaten
Aceh Besar.
PENDAHULUAN

BATASAN MASALAH
Lokasi studi adalah jaringan jalan yang tercatat
01 di Polresta Aceh Besar.

Data kecelakaan mengunakan data sekunder yang


02 di peroleh dari Polresta Aceh Besar.

Lokasi data adalah pada segmen ruas jalan yang


teridentifikasi sebagai lokasi ruas jalan rawan
kecelakaan (black site). Dalam hal ini di pilih satu
03 lokasi ruas jalan yang paling rawan terjadi
kecelakaan lalu lintas, kemudian di analisis titik
rawan kecelakaan (black spot).
PENDAHULUAN

BATASAN MASALAH
Lokasi studi adalah jaringan jalan yang tercatat
01 di Polresta Aceh Besar.

Data kecelakaan mengunakan data sekunder yang


02 di peroleh dari Polresta Aceh Besar.

Lokasi data adalah pada segmen ruas jalan yang


teridentifikasi sebagai lokasi ruas jalan rawan
kecelakaan (black site). Dalam hal ini di pilih satu
03 lokasi ruas jalan yang paling rawan terjadi
kecelakaan lalu lintas, kemudian di analisis titik
rawan kecelakaan (black spot).
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
TINJAUAN KEPUSTAKAAN

ANALISIS PERILAKU LALU LINTAS


Sesuai dengan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI), yang
dinamakan dengan segmen jalan luar kota adalah suatu segmen jalan
tanpa ada perkembangan yang menerus pada posisi manapun, Segmen
jalan luar kota terbagi atas beberapa tipe yaitu :

Jalan dua lajur dua arah tak terbagi (2/2 UD)

Jalan empat lajur dua arah tak terbagi (4/2


UD)

Jalan dua lajur dua arah terbagi (4/2 UD)

Jalan enam lajur dua arah terbagi (6/2 UD)


TINJAUAN KEPUSTAKAAN

JENIS DAN BENTUK KECELAKAAN


Kecelakaan Luka Fatal/Meninggal Korban meninggal atau korban mati adalah
korban yang dipastikanmati sebagai akibat kecelakaan lalu lintas dalam waktu
paling lama 30 hari setelah kecelakaan tersebut.

Kecelakanaan Luka Berat Korban luka berat adalah korban yang karena luka-
lukanya menderita cacat tetap atau harus dirawat dalam jangka waktu lebih
dari 30 hari sejak terjadinya kecelakaan.

Kecelakaan Luka Ringan Korban luka ringan adalah keadaan korban mengalami
luka-luka yang tidak membahayakan jiwa dan/atau tidak memerlukan
pertolongan/perawatan lebih lanjut di Rumah Sakit.
TINJAUAN KEPUSTAKAAN

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECELAKAAN

Keadaan Pengemudi

Keadaan Kendaraan

Keadaan Jalan

Lingkungan
TINJAUAN KEPUSTAKAAN

INDIKATOR KECSELAMATAN BERDASARKAN


KECELAKAAN
Tidak Berada di Jalan

Tanpa adanya Tabrakan (melibatkan lebih dari 2 kendaran)

Tabrakan di jalan dengan pejalan kaki, dengan pengendara kendaraan


bermotor lainnya di lalu lintas, dengan kendaraan yang parkir, dengan
kereta api, dengan pengendara sepeda, dengan hewan, dengan objek tetap
atau dengan objek lainnya.
TINJAUAN KEPUSTAKAAN

INDIKATOR KECSELAMATAN BERDASARKAN


KECELAKAAN
Tabrakan sudut (angle), yaitu tabrakan antar kendaraan bergerak dalam
arah yang berbeda, tidak berlawanan arah, biasanya di sudut kanan.

Tabrak belakang (rear end), yaitu kendaraan ditabrak dari belakang oleh
kendaraan lain yang bergerak searah, biasanya di jalur yang sama.

Serempet (sidewipe), kendaraan ditabrak oleh kendaraan lain dari arah


samping saat berkendara di arah yang sama, atau dalam arah yang
berlawanan, biasanya di jalur yang berbeda.

Tabrak muka (head-on), tabrakan antar kendaraan yang melintas di arah


yang berlawanan.
TINJAUAN KEPUSTAKAAN

INDIKATOR KECSELAMATAN BERDASARKAN NON KECELAKAAN

Akibat alkohol

Kegagalan untuk berhenti pada persimpangan atau di perlintasan pejalan


kaki

Penggunaan lampu kendaraan di siang hari

Penggunaan fasilitas penyebrangan pejalan kaki (oleh pejalan kaki)


TINJAUAN KEPUSTAKAAN

PERENCANAAN KOTA TERKAIT DENGAN KESELAMATAN LALU LINTAS

Mencegah konflik dengan lalu lintas yang mendekat

Mencagah konflik dengan lalu lintas yang tidak sebidang

Pemisahan kategori lalu lintas

Pengurangan kecepatan di lokasi yang memiliki potensi konflik tinggi


TINJAUAN KEPUSTAKAAN

UPAYA PENANGGULANGAN KECELAKAAN

Mengingat kompleksnya permasalahan kecelakaan lalu lintas maka jika


ingin menanggulangi kecelakaan secara komperhensif sehingga dapat
mengantisipasi faktor-faktor konstributif terhadap masalah
kecelakaan lalu lintas secara tuntas, diperlukan suatu metode
penanggulangan yang mencakup perekayasaan prasarana dan sarana lalu
lintas (engineering), pembinaan unsur pemakai jalan (education), serta
rekayasa dalam bidang hukum atau pengaturannya termasuk penegak
hukumnya (enforcement).
BAB III
METODOLOGI
PENELITIAN
METODOLOGI PENELITIAN

Pelaksanaan Survei

Jumlah Surveyor
Lokasi Penelitian
4 (empat) orang
Aceh Besar

Waktu Pelaksanaan
Survei
19 Mei 2022
METODOLOGI PENELITIAN

Lokasi Penelitian

1. Desa Lamseunia, Kecamatan Leupung, Kabupaten Aceh besar, KM 25;


2. Desa Mon Ikeun, Kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh besar, KM 18;
3. Desa Lamcok, Kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh besar, KM 10,5;
4. Desa Peukan Bileue, Kecamatan Ingin Jaya, Kabupaten Aceh besar, KM 10;
5. Desa Reukih Dayah, Kecamatan Indrapuri, Kabupaten Aceh besar, KM 24;
6. Desa Lambeugak, Kecamatan Cot Glie, Kabupaten Aceh besar, KM 32;
7. Desa Buga, Kecamatan Seulimeum, Kabupaten Aceh besar, KM 40;
8. Desa Lamtamot, Kecamatan Lembah Seulawah, Kabupaten Aceh besar, KM 57;
9. Desa Paya Keureuleh, Kecamatan Lembah Seulawah, Kabupaten Aceh besar, KM 52;
10. Tikungan Seunapet, Kecamatan Lembah Seulawah, Kabupaten Aceh besar, KM 64.
METODOLOGI PENELITIAN

TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Data Sekunder :
- Data kecelakaan lima tahun
terakhir yang diperoleh dan
kepolisian Kabupaten Aceh
Besar

Data Primer :
- Kondisi Geometrik Jalan;
Kondisi jalan, lebar jalan, lebar
bahu, lebar trotoa, dan rambu
keselamatan
METODOLOGI PENELITIAN

TEKNIK ANALISIS DATA

Analisis lokasi rawan kecelakaan dipilih berdasarkan kriteria kecelakaan :

Memiliki angka kecelakaan dan Kecelakaan terjadi dalam


01 tingkat fatalitas yang tinggi
03 ruang dan waktu yang relatif
sama

Lokasi kecelakaan relative Memiliki penyebab kecelakaan


02 menumpuk
04 dengan factor yang spesifik
BAB IV
HASIL DAN
PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN

Data Jumlah Kecelakaan di Aceh Besar

REKAP TOTAL KORBAN KECELAKAAN LALU TOTAL KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS 2017
LINTAS
11.08%
12.28%
4.49%
1.58%

86.15% 84.43%

TOTAL KORBAN MD TOTAL KORBAN LB TOTAL KORBAN LR TOTAL KORBAN MD TOTAL KORBAN LB TOTAL KORBAN LR
HASIL DAN PEMBAHASAN

Data Jumlah Kecelakaan di Aceh Besar

TOTAL KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS TOTAL KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS
2018 2019
7.04%
1.41%
2.05%
12.79%

85.16%
91.55%

TOTAL KORBAN MD TOTAL KORBAN LB TOTAL KORBAN LR TOTAL KORBAN MD TOTAL KORBAN LB TOTAL KORBAN LR
HASIL DAN PEMBAHASAN

Data Jumlah Kecelakaan di Aceh Besar

TOTAL KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS


2020 TOTAL KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS
2021
7,23% 6.85%
0.37%
1%

91,77%

92.78%

TOTAL KORBAN MD TOTAL KORBAN LB


TOTAL KORBAN MD TOTAL KORBAN LB TOTAL KORBAN LR
HASIL DAN PEMBAHASAN

Data Hasil Survei Lapangan

Desa Lamseunia, Kecamatan Leupung, Kabupaten Aceh besar, KM 25

- Kondisi Geometrik Jalan:


1.Kondisi jalan lurus
2.Lebar bahu jalan : 1,86 m
3.Lebar badan jalan : 3,65 m x 2 = 7,3 m
-Permasalahan:
1.Terdapat persimpangan tipe T yang berpotensi menyebabkan
kecelakaan;
2.Kurangnya rambu keselamatan lalu lintas;
-Solusi:
1.Tambahkan cermin cembung jalan (untuk tikungan/simpang);
2.Memperbaiki pagar pembatas jalan yang sudah rusak akibat adanya
kecelakaan pada lokasi tersebut.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Data Hasil Survei Lapangan

Desa Mon Ikeun, Kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh besar, KM 18

-Kondisi Geometrik Jalan:


1.Kondisi jalan lurus
2.Lebar bahu jalan : 1,86 m
3.Lebar badan jalan : 3,65 m x 2 = 7,3 m
-Permasalahan:
1.Sering terjadinya tanah longsor yang menyebabkan kecelakaan;
2.Tikungan tajam yang menghalangi jarak pandang pengemudi;
-Solusi:
1.Memasang cermin cembung jalan (untuk tikungan/simpang);
2.Membuat dinding penahan pada lereng untuk menghindari kelongsoran
lereng diatas jalan yang dapat membahayakan pengemudi.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Data Hasil Survei Lapangan

Desa Lamcok, Kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh besar, KM 10,5

-Kondisi Geometrik Jalan:

1.Kondisi jalan tikungan

2.Lebar badan jalan : 3,3 m x 2 = 6,6 m

3.Jari-jari tikungan : 6,2 m

-Permasalahan:

1.Tikungan tajam yang menghalangi jarak pandang pengemudi.

-Solusi:

1.Memasang cermin cembung jalan (untuk tikungan/simpang);

2.Menambahkan lebih banyak rambu keselamatan.


HASIL DAN PEMBAHASAN

Data Hasil Survei Lapangan

Desa Peukan Bileue, Kec. Ingin Jaya, Kabupaten Aceh besar, KM 10

-Kondisi Geometrik Jalan:

1.Kondisi jalan lurus

2.Lebar bahu jalan : 1,2 m

3.Lebar badan jalan : 3,75 m x 2 = 7,5 m

-Permasalahan:

1.Kondisi jalan lurus dengan rata – rata kecepatan pengemudi yang


cepat, menyebabkan pengemudi hilang kendali.

-Solusi:

1.Memasang marka kejut agar kecepatan pengemudi dapat dikontrol.


HASIL DAN PEMBAHASAN

Data Hasil Survei Lapangan

Desa Reukih Dayah, Kec. Indrapuri, Kabupaten Aceh besar, KM 24

-Kondisi Geometrik Jalan:

1.Kondisi jalan lurus

2.Lebar badan jalan : 3,5 m x 2 = 7 m

-Permasalahan:

1.Terdapat Terdapat persimpangan tipe T yang berpotensi


menyebabkan kecelakaan;

2.Tidak ada lengkung peralihan pada lengan simpang sehingga


pengemudi kesulitan untuk melihat pengemudi lain yang keluar dari
simpang.

-Solusi:

1.Memasang cermin cembung jalan agar pengemudi dapat melihat


pengemudi dari jalan minor;

2.Memasang rambu keselamatan dan peringatan pada simpang.


HASIL DAN PEMBAHASAN

Data Hasil Survei Lapangan

Desa Lambeugak, Kecamatan Cot Glie, Kabupaten Aceh besar, KM 32

-Kondisi Geometrik Jalan:

1.Kondisi jalan tikungan

2.Lebar bahu jalan : 1,2 m

3.Lebar badan jalan : 3,75 m x 2 = 7,5 m

-Permasalahan:

1.Kurangnya rambu – rambu keselamatan;

2.Alinyemen yang berbahaya akibat tikungan dan tanjakan yang


terdapat pada satu titik yang sama.

-Solusi:

1.Memasang marka kejut, agar kecepatan pengemudi dapat dikontrol;

2.Memasang cermin cembung jalan (untuk tikungan/simpang)


HASIL DAN PEMBAHASAN

Data Hasil Survei Lapangan

Desa Buga, Kecamatan Seulimeum, Kabupaten Aceh besar, KM 40

-Kondisi Geometrik Jalan:

1.Kondisi jalan tikungan

2.Lebar bahu jalan : 1,2 m

3.Lebar badan jalan : 3,65 m x 2 = 7,5 m

-Permasalahan:

1.Kurangnya rambu – rambu keselamatan;

2.Alinyemen yang berbahaya akibat tikungan dan tanjakan yang


terdapat pada satu titik yang sama.

-Solusi:

1.Memasang cermin cembung jalan (untuk tikungan/simpang);

2.Menambah pagar pengaman jalan.


HASIL DAN PEMBAHASAN

Data Hasil Survei Lapangan

Desa Lamtamot, Kec. Lembah Seulawah, Kabupaten Aceh Besar, KM


57

-Kondisi Geometrik Jalan:

1.Kondisi jalan tikungan tajam

2.Jari-jari tikungan : 6,3 m

3.Lebar bahu jalan : 1,2 m

4.Lebar badan jalan : 3,65 m x 2 = 7,3 m

-Permasalahan:

1.Kurangnya rambu – rambu keselamatan;

2.Tikungan tajam yang menghalangi jarak pandang pengemudi.

-Solusi:

1.Memasang cermin cembung jalan (untuk tikungan / simpang);

2.Tambahkan rambu – rambu keselamatan.


HASIL DAN PEMBAHASAN

Data Hasil Survei Lapangan

Desa Paya Keureuleh, Kec. Lembah Seulawah, Kab. Aceh Besar, KM


52

-Kondisi Geometrik Jalan:

1.Kondisi jalan tikungan tajam

2.Jari-jari tikungan : 7,6 m

3.Lebar badan jalan : 3,75 m x 2 = 7,5 m

-Permasalahan:

1.Kurangnya rambu – rambu keselamatan;

2.Tikungan tajam yang menghalangi jarak pandang pengemudi.

-Solusi:

1.Tambahkan cermin cembung jalan (untuk tikungan / simpang);

2.Tambahkan rambu – rambu keselamatan;

3.Memasang pagar pembatas ditepi jalan.


HASIL DAN PEMBAHASAN

Data Hasil Survei Lapangan

Desa Suka Damai, Kecamatan Lembah Seulawah, Kabupaten Aceh


besar, KM 62

-Kondisi Geometrik Jalan:

1.Kondisi jalan tikungan

2.Lebar bahu jalan : 1 m

3.Lebar badan jalan : 3,7 m x 2 = 7,4 m

-Permasalahan:

1.Tikungan tajam;

2.Terdapat 2 tikungan yang berdekatan;

-Solusi:

1.Tambahkan cermin cembung jalan (untuk tikungan / simpang);


BAB V
KESIMPULAN DAN
SARAN
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1. Rekap angka kecelakaan tertinggi terjadi pada tahun 2019 yaitu sebanyak 568 kejadian,
selanjutnya pada tahun 2021 terjadi sebanyak 540 kejadian, tahun 2020 terjadi sebanyak
498, tahun 2018 terjadi sebanyak 438 kejadian dan tahun 2017 terjadi sebanyak 334
kejadian.

2. Sepuluh titik lokasi yang paling rawan kecelakaan di Aceh Besar yang diamati antara lain
adalah Desa Lamseunia, Kecamatan Leupung, Kabupaten Aceh Besar, KM 25; Desa Mon
Ikeun, Kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, KM 18; Desa Lamcok, Kecamatan
Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, KM 10,5; Desa Peukan Bileue, Kecamatan Ingin Jaya,
Kabupaten Aceh Besar, KM 10; Desa Reukih Dayah, Kecamatan Indrapuri, Kabupaten Aceh
Besar, KM 24; Desa Lambeugak, Kecamatan Cot Glie, Kabupaten Aceh Besar, KM 32; Desa
Buga, Kecamatan Seulimeum, Kabupaten Aceh Besar, KM 40; Desa Lamtamot, Kecamatan
Lembah Seulawah, Kabupaten Aceh Besar, KM 57; Desa Paya Keureuleh, Kecamatan
Lembah Seulawah, Kabupaten Aceh Besar, KM 52; Tikungan Seunapet, Kecamatan Lembah
Seulawah, Kabupaten Aceh Besar, KM 64.
KESIMPULAN DAN SARAN

Saran

1. Melakukan manajemen lalu lintas pada lokasi black spot, seperti pelebaran ruas jalan, pemisahan pengguna jalan antara
sepeda motor dan kendaraan roda 4, serta adanya fasilitas khusus seperti fasilitas pejalan kaki dan penyeberangan jalan;
2. Menambah rambu dan marka, serta kualitas lampu penerangan jalan;
3. Adanya koordinasi penanganan lokasi black spot antara instansi terkait yaitu Kepolisian, Dinas PU, Dinas Perhubungan, dan
Pemda setempat;

4. Dilakukan pendidikan tertib berlalu lintas kepada masyarakat dan penyuluhan mengenai tanggap terhadap penanganan
pertama terhadap kejadian kecelakaan;

5. Adanya sangsi dan hukum yang jelas terhadap yang melanggar aturan berlalu lintas;
6. Diperlukan penelitian lebih lanjut dengan mengambil data jumlah kendaraan dan kecepatan untuk mengetahui karakteristik
jalan secara lebih detail sehingga penanganan terkait tipe manajemen lalu lintas dapat diketahui dengan detail;
7. Selain itu, diperlukan penelitian lanjut untuk menganalisis kondisi geometri pada lokasi black spot sehingga diketahui solusi
geometri dengan tepat.
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai