Anda di halaman 1dari 7

Reforma Agraria

dan Kebijakan
Transmigrasi
HILMAN ZADIQH ONASIS YUZALJIBRAN
J/16
Te m a 3
22314369
Latar Belakang
Reforma Agraria merupakan proses penataan kembali struktur penguasaaan, pemilikan penggunaan, dan pemanfaatan
tanah yang lebih berkeadilan. Perpres No. 86 Tahun 2018 menyatakan bahwa salah satu objek legalisasi asset program
reforma agraria adalah tanah-tanah transmigrasi yang belum bersertifikat. Salah satu optimalisasi penggunaan sumber
daya alam dan melakukan penyeimbangan penyebaran penduduk untuk menciptakan peningkatan taraf hidup maka
pemerintah melakukan program transmigrasi yang pertujuan memperkuat ketahanan nasional. Transmigrasi merupakan
salah satu program pemerintah dalam rangka pemecahan masalah kependudukan, pemerataan pembangunan dan
kesejahteraan. Berdasarkan Surat yang diajukan Kepada Kepala Dinas Tanaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera
Utara Tahun 2019, perihal Data Program Penataan asset Kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) bahwa Tanah
Transmigrasi yang belum bersertifikat di Provinsi Sumatera Utara sebanyak 5.605 bidang yang tersebar di 6 Kabupaten.
Sebagai objek Reforma agraria, kriteria tanah transmigrasi disebutkan dalam Perpres Nomor 86 Tahun 2018,
menyatakan Tanah transmigrasi yang belum bersertipikat harus memenuhi kriteria: tidak termasuk dalam kawasan
hutan; atau telah diberikan hak pengelolaan untuk transmigrasi.
Urgensi Legalisasi Aset Tanah Transmigrasi Dalam Rangka
Penguatan Reforma Agraria di Sumatera Utara
Urgensi legalisasi aset tanah transmigrasi di Sumatera Utara dalam rangka penguatan reforma
agraria sangat penting untuk meningkatkan keadilan dalam penguasaan, pemilikan, penggunaan,
dan pemanfaatan tanah bagi para transmigran. Legalisasi tanah transmigrasi akan memberikan
kepastian hukum kepada para pemilik tanah, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan dan
keamanan mereka. Selain itu, legalisasi aset tanah transmigrasi juga menjadi bagian penting dari
proses reforma agraria yang bertujuan untuk menciptakan struktur penguasaan tanah yang lebih adil
dan merata di Sumatera Utara.

Dengan legalisasi aset tanah transmigrasi, diharapkan dapat tercipta lingkungan yang kondusif bagi
para transmigran dalam mengelola tanah mereka, meningkatkan produktivitas pertanian, serta
mendukung pembangunan berkelanjutan di wilayah tersebut. Oleh karena itu, implementasi legalisasi
aset tanah transmigrasi perlu menjadi prioritas dalam upaya penguatan reforma agraria di Sumatera
Utara.
Problematika
Yang Terjadi

01 02 03
Urgensi Legalisasi Dampak Transmigrasi Dalam Transmigrasi dan Pembangunan
Tanah Transmigrasi Kehidupan Sosial di Indonesia
Pentingnya legalisasi aset tanah Bagaimana program transmigrasi Hubungan antara program
transmigrasi dalam memengaruhi kehidupan sosial transmigrasi dengan pembangunan di
meningkatkan keadilan dalam masyarakat di Sumatera Utara dan Indonesia, serta bagaimana legalisasi
penguasaan, pemilikan, dampaknya terhadap struktur sosial aset tanah transmigrasi menjadi krusial
penggunaan, dan pemanfaatan dan ekonomi di wilayah tersebut. dalam mendukung pembangunan dan
tanah bagi para transmigran. penguatan reforma agraria di
Sumatera Utara.
Penyelesaian Masalah
Penguatan Sistem Legalisasi Integrasi Program
Aset Tanah Transmigrasi Pemberdayaan Masyarakat Transmigrasi dengan
Transmigran Pembangunan Berkelanjutan

Perlu dilakukan penguatan sistem Melalui program pemberdayaan Penting untuk mengintegrasikan program
legalisasi aset tanah transmigrasi masyarakat transmigran, seperti pelatihan transmigrasi dengan pembangunan
dengan mempercepat proses keterampilan, akses permodalan, dan berkelanjutan di Indonesia. Dengan
penerbitan sertifikat hak atas tanah bantuan teknis, diharapkan masyarakat memperhatikan aspek sosial, ekonomi, dan
bagi para transmigran. Hal ini akan transmigran dapat lebih mandiri dalam lingkungan, program transmigrasi dapat
membantu meningkatkan kepastian mengelola tanah dan meningkatkan memberikan kontribusi yang lebih positif
hukum dan keadilan dalam kesejahteraan mereka. Hal ini juga dapat terhadap pembangunan nasional. Legalisasi
kepemilikan tanah transmigrasi membantu mengurangi dampak negatif aset tanah transmigrasi menjadi krusial
transmigrasi terhadap kehidupan sosial dalam mendukung pembangunan yang
masyarakat berkelanjutan dan penguatan reforma
agraria di Sumatera Utara
Kesimpulan

Salah satu bagian penting dari inisiatif Reforma Agraria Indonesia adalah membuat
tanah transmigrasi legal. Proses legalisasi sangat penting untuk memastikan bahwa para
transmigran dapat menikmati tanah dengan adil. Tujuan Reforma Agraria adalah untuk
meningkatkan kesejahteraan petani dengan mereformasi kepemilikan tanah dan
pemberdayaan masyarakat. Peraturan yang dibuat oleh pemerintah mengatur legalisasi
aset tanah transmigrasi di Sumatera Utara dan melibatkan berbagai pihak untuk
memastikan program terus berlanjut. Dengan legalisasi ini, diharapkan masyarakat
transmigran akan mendapatkan keadilan dan kesejahteraan, dan reforma agraria secara
keseluruhan akan tercapai.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai