dan Pembunuhan
Anak Sendiri
(Infanti cide)
Persentan : Andra M. Fadillah
Pembimbing (1102019018)
: dr.Riza Rivani, Sp.F, MH.Kes
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kedokteran Forensik
RSUD Kabupaten Arjawinangun
Fakultas Kedokteran Universitas YARSI
Periode 26 Februari – 24 Maret 2024
01 Abortus
Defi nisi
Klasifi kasi Abortus
Abortus
Spontan
Abortus Provokatus
Abortus Terapeutikus
Abortus
Provocatus
Abortus Provokatus
Kriminalis
Klasifi kasi Abortus
Abortus Abortus yang terjadi secara spontan pada wanita yang sedang
hamil
Spontan
Abortus
Abortus yang dilakukan atas dasar pertimbangan medis yang tepat
Provokatus yaitu atas indikasi kepentingan nyawa ibu atau indikasi janin
T erapeutikus
Untuk memenuhi kriteria pembunuhan anak sendiri, dengan sendirinya bayi atau
anak tersebut harus dilahirkan hidup setelah seluruh tubuhnya keluar dari tubuh
ibu (separate existence)
Dasar H u kum Tentang Pembunuhan Anak
Sendiri Tercantum dalam K U H P :
Pasal 341 Pasal 342 Pasal 343
Seorang ibu yang Seorang ibu yang untuk Kejahatan yang diterangkan
takut
karena akan ketahuan melaksanakan niat yang dalam pasal 341 dan 342
melahirkan anak pada saat ditentukan karena takut akan dipandang bagi orang lain
anak dilahirkan atau ketahuan bahwa ia akan yang turut serta melakukan
tidak lama melahirkan anak, pada saat sebagai pembunuhan atau
kemudian,
sengaja merampas dengan
nyaw a anak dilahirkan atau tidak pembunuhan
anaknya, diancam karena lama kemudian merampas dengan rencana.
membunuh anak nyawa anaknya, diancam
dengan pidana sendiri, karena melakukan
paling lama 7 tahun. pembunuhan anak
penjara dengan rencana, dengan
sendiri
pidana penjara paling lama 9
tahun.
Dasar H u ku m Tentang Menyembunyikan
Kelahiran/Kemati an Tercantum dalam K U H P :
Pasal 181 Pasal 308 (Menelantarkan)
Barang siapa Jika seorang ibu karena takut akan diketahui
mengubur, menyembunyikan, membawa orang tentang kelahiran anaknya, tidak lama
lari atau menghilangkan mayat dengan sesudah melahirkan, menempatkan anaknya
maksud menyembunyikan kematian atau untuk ditemukan atau meninggalkannya
kelahirannya, diancam dengan pidana dengan maksud untuk melepaskan diri
penjara paling lama sembilan bulan atau daripadanya, maka maksimum pidana
pidana denda paling banyak empat ribu tersebut dalam pasal 305 dan 306 dikurangi
lima ratus rupiah. separuh.
Dasar H u ku m Tentang Menyembunyikan
Kelahiran/Kemati an Tercantum dalam K U H P :
Pasal 305 Pasal 306
Barang siapa menempatkan anak yang (1)Jika dari perbuatan tersebut
umurnya belum tujuh tahun untuk mengakibatkan bayi luka berat, maka
ditemukan atau meninggalkan anak itu sanksinya berupa pidana penjara paling
dengan maksud untuk melepaskan diri lama 7 (tujuh) tahun 6 (enam) bulan
daripadanya, diancam dengan pidana (2)jika mengakibatkan bayi mati, maka
penjara paling lama lima tahun enam pelaku pembuangan bayi dipidana dengan
bulan. pidana penjara paling lama 9 (Sembilan)
tahun
Pemeriksaan Kedokteran Forensik
Kulit Sudah dibersihkan atau belum, keadaan verniks kaseosa, warna, berkeriput atau tidak
Sudah terputus atau masih melekat pada plasenta. Bila terputus periksa apakah
terpotong rata atau tidak (dengan memasukan ujung potongan ke dalam air),
Tali pusat apakah sudah terikat dan diberi obat antiseptik, apakah tanda-tanda kekerasan
pada tali pusat, hematoma atau Wharton’s Jelly berpindah tempat. Apakah
terputusnya deket plasenta atau pusat bayi
Perhatikan tanda pembekapan disekitar mulut dan hidung, serta memar pada mukosa
Tanda kekerasan bibir dan pipi. Tanda pencekikan atau jerat pada leher, memar atau lecet pada
tengkuk, dll
Pemeriksaan Mayat Bayi:
02. Pemeriksaan Dalam
Leher Apakah ada tanda-tanda penekanan, resapan darah pada kulit sebelah dalam
Jalan nafas Perhatikan apakah terdapat benda asing dalam jalan nafas
Mulut Apakah terdapat benda asing dan perhatikan palatum mole apakah terdapat robekan
Perhatikan makroskopik paru dan sebaiknya satu paru difiksasi dalam larutan
Rongga dada formalin 10% untuk pemeriksaan histopatologik dan pada paru yang lain dilakukan
tes apung paru
Tanda asfiksia Terdapat tardieu’s spots pada permukaan paru, jantung, timus dan epiglotis
Pusat penulangan Periksa pusat penulangan pada femur, tibia, calcaneus, talus dan cuboid