Anda di halaman 1dari 30

Referat: Abortus

dan Pembunuhan
Anak Sendiri
(Infanti cide)
Persentan : Andra M. Fadillah
Pembimbing (1102019018)
: dr.Riza Rivani, Sp.F, MH.Kes
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kedokteran Forensik
RSUD Kabupaten Arjawinangun
Fakultas Kedokteran Universitas YARSI
Periode 26 Februari – 24 Maret 2024
01 Abortus
Defi nisi
Klasifi kasi Abortus

Abortus

Spontan
Abortus Provokatus
Abortus Terapeutikus

Abortus
Provocatus
Abortus Provokatus
Kriminalis
Klasifi kasi Abortus
Abortus Abortus yang terjadi secara spontan pada wanita yang sedang
hamil

Spontan
Abortus
Abortus yang dilakukan atas dasar pertimbangan medis yang tepat
Provokatus yaitu atas indikasi kepentingan nyawa ibu atau indikasi janin
T erapeutikus

Tindakan pengguguran yang sengaja dilakukan untuk kepentingan


Abortus si pelaku. Dapat dilakukan oleh wanita itu sendiri atau dengan
Provokatus bantuan orang lain (dokter, bidan, perawat, dukun beranak, dll).
Tindakan ini biasanya dilakukan sejak yang bersangkutan terlambat
Kriminalis datang bulan yang dicurigai akibat hamil.
Dasar H u ku m Untuk Pemberian Sanksi
Terhadap Pengguguran Kandungan
Dasar H u ku m Untuk Pemberian Sanksi
Terhadap Pengguguran Kandungan
Metode yang Digunakan dalam Abortus
Provokatus Kriminalis
1. Kekerasan mekanik lokal: dapat dilakukan dari luar maupun dari dalam. Kekerasan dari luar
dapat dilakukan sendiri oleh Ibu atau oleh orang lain. Bentuk kekerasan mekanik lokal:
melakukan gerakan fisik berlebihan, jatuh, pemijatan atau pengurutan perut bagian
bawah, kekerasan langsung pada perut, pengaliran listrik pada serviks, dll.
2. Kekerasan dari dalam
a. Manipulasi vagina dan serviks uteri: misalnya dengan penyemprotan air sabun atau air
panas pada porsio; aplikasi asam arsenik, kalium permanganat pekat, atau iodium
tinktur; pemasangan laminaria atau kateter kedalam serviks; atau manipulasi serviks
dengan jari
b. Manipulasi uterus: dengan melakukan pemecahan selaput amnion atau
dengan penyuntikan ke dalam uterus (menggunakan higginson type syringe
cairannya menggunakan air sabun, disinfektan atau air biasa/ air panas)
3. Obat/zat tertentu: digunakan dengan harapan agar janin mati tetapi si ibu cukup kuat
untuk bisa selamat.
Metode Abortus Sesuai Usia Kehamilan
Komplikasi Tindakan Abortus Provokatus

Perdarahan Syok Emboli udara

Keracunan obat/ zat


Inhibisi vagal aborti vum Infeksi dan sepsis
Pemeriksaan Pada Kasus Abortus
Pemeriksaan Pada Kasus Abortus
Pembunuhan Anak Sendiri
02 (Infanti cide)
Defi nsi
Yang dimaksud dengan pembunuhan anak sendiri (infantisid) menurut Undang-
Undang di Indonesia adalah pembunuhan yang dilakukan oleh seorang Ibu atas
anaknya ketika dilahirkan atau tidak beberapa lama setelah dilahirkan, karena takut
ketahuan bahwa ia melahirkan anak. (Forensik UI, 1997)

Untuk memenuhi kriteria pembunuhan anak sendiri, dengan sendirinya bayi atau
anak tersebut harus dilahirkan hidup setelah seluruh tubuhnya keluar dari tubuh
ibu (separate existence)
Dasar H u kum Tentang Pembunuhan Anak
Sendiri Tercantum dalam K U H P :
Pasal 341 Pasal 342 Pasal 343
Seorang ibu yang Seorang ibu yang untuk Kejahatan yang diterangkan
takut
karena akan ketahuan melaksanakan niat yang dalam pasal 341 dan 342
melahirkan anak pada saat ditentukan karena takut akan dipandang bagi orang lain
anak dilahirkan atau ketahuan bahwa ia akan yang turut serta melakukan
tidak lama melahirkan anak, pada saat sebagai pembunuhan atau
kemudian,
sengaja merampas dengan
nyaw a anak dilahirkan atau tidak pembunuhan
anaknya, diancam karena lama kemudian merampas dengan rencana.
membunuh anak nyawa anaknya, diancam
dengan pidana sendiri, karena melakukan
paling lama 7 tahun. pembunuhan anak
penjara dengan rencana, dengan
sendiri
pidana penjara paling lama 9
tahun.
Dasar H u ku m Tentang Menyembunyikan
Kelahiran/Kemati an Tercantum dalam K U H P :
Pasal 181 Pasal 308 (Menelantarkan)
Barang siapa Jika seorang ibu karena takut akan diketahui
mengubur, menyembunyikan, membawa orang tentang kelahiran anaknya, tidak lama
lari atau menghilangkan mayat dengan sesudah melahirkan, menempatkan anaknya
maksud menyembunyikan kematian atau untuk ditemukan atau meninggalkannya
kelahirannya, diancam dengan pidana dengan maksud untuk melepaskan diri
penjara paling lama sembilan bulan atau daripadanya, maka maksimum pidana
pidana denda paling banyak empat ribu tersebut dalam pasal 305 dan 306 dikurangi
lima ratus rupiah. separuh.
Dasar H u ku m Tentang Menyembunyikan
Kelahiran/Kemati an Tercantum dalam K U H P :
Pasal 305 Pasal 306
Barang siapa menempatkan anak yang (1)Jika dari perbuatan tersebut
umurnya belum tujuh tahun untuk mengakibatkan bayi luka berat, maka
ditemukan atau meninggalkan anak itu sanksinya berupa pidana penjara paling
dengan maksud untuk melepaskan diri lama 7 (tujuh) tahun 6 (enam) bulan
daripadanya, diancam dengan pidana (2)jika mengakibatkan bayi mati, maka
penjara paling lama lima tahun enam pelaku pembuangan bayi dipidana dengan
bulan. pidana penjara paling lama 9 (Sembilan)
tahun
Pemeriksaan Kedokteran Forensik

Apakah anak tersebut Apakah terdapat


0 dilahirkan hidup
atau mati?
02 tanda-tanda
perawatan?
1
Berapa umur bayi
tersebut (intra dan
03 Penyebab kematian 04 ekstrauterin)?
01. Apakah anak tersebut dilahirkan hidup
atau mati?
Bila bayi lahir mati maka kasus tersebut bukan merupakan kasus pembunuhan, atau
penelantaran anak hingga menimbulkan kematian. Pada kasus seperti ini, si Ibu hanya dapat
dikenakan tuntutan menyembunyikan kelahiran dan kematian orang.

Lahir Mati (Sti ll birth) Lahir Hidup (Live birth)


Merupakan kematian hasil konsepsi Merupakan keluar atau dikeluarkannya
sebelum keluar atau dikeluarkan dari hasil konsepsi yang lengkap,
Ibunya, tanpa mempersoalkan setelah pemisahan,yang bernapas atau
kehamilan. Kematian ditandai oleh janin
usia menunjukan tanda kehidupan
yang tidak bernapas atau tidak lain,
tanpa mempersoalkan usia gestasi,
menunjukan tanda kehidupan lain, seperti sudah atau belumnya tali pusat dipotong
denyut jantung, denyut nadi tali pusat dan plasenta dilahirkan.
atau gerakan otot rangka.
Perkiraan apakah anak tersebut dilahirkan dalam keadaan hidup atau
mati ditentukan oleh hal-hal sebagai berikut:

Udara di dalam paru-paru Udara dalam liang telinga tengah


Ciri-ciri paru-paru sudah
yang mengembang; Menunjukkan bahwa anak menelan
memenuhiberw arna
dada, merah rongga udara dan udara masuk ke telinga
ungu, memberikan gambaran mozaik, tengah melalui tuba eustachius
tepi
paru tumpul, teraba derik udara, jika
ditimbang: beratnya 1/35 berat badan,
tes apung paru positif, pemeriksaan
mikroskopik: gambaran
pengembangan alveoli

Udara didalam lambung dan usus Makanan dalam lambung


Menunjukkan bahwa anak sudah
Menunjukkan bahwa si anak menelan cukup lama hidup
udara setelah dilahirkan hidup
02. Apakah terdapat tanda-tanda
perawatan?
Tanda-tanda bayi yang telah dirawat:
1. Keadaan tubuh sudah bersih dari darah dan verniks
kaseosa
2. Tali pusat telah terpotong dan diikat
3. Anak sudah berpakaian dan diberi susu

03. Apakah penyebab kematian?


Penyebab kematian tersering pada pembunuhan anak sendiri adalah asfiksia seperti
penjeratan, pencekikan, pembekapan, serta membenamkan ke dalam air. Bentuk kekerasan
seperti kekerasan dengan benda tumpul, kekerasan dengan benda tajam, pembunuhan
dengan membakar, menyiramkan cairan panas, memberikan racun dan memuntir kepala
sangat jarang terjadi.
04. Berapa umur bayi tersebut (intra dan
ekstra uterin)?
Penentuan umur janin/ embrio dalam
kandungan rumus De Haas:

Untuk 5 bulan pertama, panjang


kepala-tumit (cm) = kuadrat umur gestasi
(bulan) dan selanjutnya = umur gestasi
(bulan) x 5
Perkiraan umur janin dapat pula dilakukan dengan melihat pusat penulangan
(ossification centers):
1. Viable : Keadaan bayi/ janin yang dapat hidup diluar kandungan lepas dari
2. Matur ibunya
: Bayi cukup bulan

Kriteria viable: Kriteria matur:


Umur kehamilan >28 minggu dengan; Umur kehamilan >36 minggu
a. Panjang badan (kepala- a. Panjang badan kepala-tumit >48
>35cm tumit) cm
b. Panjang badan (kepala tungging) b. Panjang badan kepala-
>23cm tungging 30-33cm
c. Berat badan >1000 gram c. Berat badan 2500-3000 gram
d. Lingkar kepala >32 cm d. Lingkar kepala 33 cm
Pemeriksaan Mayat Bayi:
01. Pemeriksaan Luar
Bayi cukup bulan Prematur atau nonviable

Kulit Sudah dibersihkan atau belum, keadaan verniks kaseosa, warna, berkeriput atau tidak

Mulut Adakah benda asing yang menyumbat

Sudah terputus atau masih melekat pada plasenta. Bila terputus periksa apakah
terpotong rata atau tidak (dengan memasukan ujung potongan ke dalam air),
Tali pusat apakah sudah terikat dan diberi obat antiseptik, apakah tanda-tanda kekerasan
pada tali pusat, hematoma atau Wharton’s Jelly berpindah tempat. Apakah
terputusnya deket plasenta atau pusat bayi

Kepala Apakah terdapat kaput suksedaneum, molase tulang-tulang tengkorak

Perhatikan tanda pembekapan disekitar mulut dan hidung, serta memar pada mukosa
Tanda kekerasan bibir dan pipi. Tanda pencekikan atau jerat pada leher, memar atau lecet pada
tengkuk, dll
Pemeriksaan Mayat Bayi:
02. Pemeriksaan Dalam
Leher Apakah ada tanda-tanda penekanan, resapan darah pada kulit sebelah dalam

Jalan nafas Perhatikan apakah terdapat benda asing dalam jalan nafas

Mulut Apakah terdapat benda asing dan perhatikan palatum mole apakah terdapat robekan

Perhatikan makroskopik paru dan sebaiknya satu paru difiksasi dalam larutan
Rongga dada formalin 10% untuk pemeriksaan histopatologik dan pada paru yang lain dilakukan
tes apung paru

Tanda asfiksia Terdapat tardieu’s spots pada permukaan paru, jantung, timus dan epiglotis

Tulang belakang Apakah terdapat kelainan kongenital dan tanda kekerasan

Pusat penulangan Periksa pusat penulangan pada femur, tibia, calcaneus, talus dan cuboid

Perhatikan apakah terdapat perdarahan subdural atau subarachnoid, apakah terdapat


Kepala robekan pada falx cerebri dan tentorium cerebelli, selanjutnya dilakukan
pengeluaran otak dengan tujuan falx cerebri serta tentorium tetap dalam keadaan
utuh sehingga tiap kelainan dapat ditentukan dengan jelas
Thank
you!

Anda mungkin juga menyukai