Anda di halaman 1dari 30

Data Sosial dan Teknik

Pengumpulannya
Juni 2023
DATA SOSIAL

KEBUTUHAN DATA SUMBER DATA


KEBUTUHAN DATA

Berdasarkan Apa yang ingin dicari?

Tujuan Apa yang ingin diketahui?


MUATAN PROFIL DESA MANDIRI PEDULI
GAMBUT DAN MANGROVE 2023
• Penyederhanaan Outline
• Perincian Muatan
• Penambahan Aspek Mangrove
PENYEDERHANAAN OUTLINE
Profil Desa Peduli Profil Desa Mandiri
Gambut Peduli Gambut

13 BAB 11 BAB
48 Jenis Informasi 38 Jenis Informasi
PROFIL DESA MANDIRI PEDULI
GAMBUT
Bab I Gambaran Umum Desa
Lokasi Desa
Orbitasi Bab III Pendidikan dan Kesehatan
Batas dan Luas Wilayah Jumlah Tenaga Pendidikan dan Tenaga Kesehatan
Fasilitas Umum dan Sosial Kondisi Fasilitas Pendidikan dan Fasilitas Kesehatan
Data Umum Penduduk Jumlah Korban Bencana Kebakaran dan Asap
Tingkat Kepadatan Penduduk
Bab IV Kesejarahan dan Kebudayaan Masyarakat
Bab II Lingkungan Fisik dan Ekosistem Gambut Sejarah Komunitas
Jenis Tanah dan Gambut Etnis, Bahasa, Agama
Iklim Kearifan Lokal dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam
Keanekaragaman Hayati
Hidrologi di Lahan Gambut
Perubahan Ekosistem Gambut
PROFIL DESA MANDIRI PEDULI
GAMBUT Bab VII Perekonomian Desa
Bab V Pemerintahan dan Kepemimpinan Pendapatan dan Belanja Desa
Pola Mata Pencaharian
Pembentukan Pemerintahan Industri dan Pengolahan di Desa
Kepemimpinan Tradisional Komoditas Potensial (ramah gambut/mangrove)
Aktor Berpengaruh* Kelembagaan Ekonomi
Mekanisme Penyelesaian Sengketa/Konflik Penguasaan Jaringan Pasar dan Distribusi Komoditas
Lahan
Mekanisme/Forum Pengambilan Keputusan Informal
Bab VIII Penguasaan dan Pemanfaatan Lahan dan
Sumber Daya Alam
Bab VI Kelembagaan Sosial
Pemanfaatan Lahan dan Sumber Daya Alam
Organisasi Sosial Formal Penguasaan Lahan dan Sumber Daya Alam
Organisasi Sosial Non Formal Penguasaan Lahan Gambut atau Parit/Handil
Jejaring Sosial Desa Peralihan Hak Atas Tanah (termasuk Lahan Gambut)
Sengketa Tanah di Lahan Gambut dan Non Gambut
PROFIL DESA MANDIRI PEDULI
GAMBUT
Bab IX Proyek Pembangunan di Desa
Proyek Pembangunan di Desa
Bab XI Penutup
Kesimpulan
Bab X Pelaksanaan Restorasi Gambut Saran
Pelaksanaan Restorasi Gambut
Bab terkait Gambut
Topografi
Jenis dataran bumi di desa tersebut (misalnya: dataran rendah dengan ketinggian
…. Mdpl)
Jelaskan dimana dan bagaimana posisi kubah gambut di desa tersebut.

Geomorfologi dan Jenis Tanah


Jenis (matang atau setengah matang) dan kedalaman gambut dan atau
tanah yang ada di desa tersebut.

Hidrologi di Lahan Gambut


Kondisi, nama, letak, jumlah, tahun pembuatan dan siapa yang mendanai
pembuatan: parit, handil, dan kanal; sekat kanal; sumur bor; embung,
empang, atau beje. (Keterangan: perlu diingat bahwa irigasi sawah di lahan
gambut meskipun disebut irigasi oleh PU itu namanya kanal karena
membocorkan air dari lahan gambut, terutama di daerah transmigrasi).

Kerentanan Ekosistem Gambut


Dinamika kondisi ekosistem gambut di desa tersebut dari awal pembukaan lahan
sampai saat ini (Tahun 2018).
Ancaman ekosistem gambut minimal selama 5 tahun terakhir.
Jumlah titik api pada saat tahun 2015.
Kondisi ekosistem pada saat kebakaran tahun 2015.
Kondisi ekosistem setelah kebakaran tahun 2015.
Topografi
Dataran bumi di Desa Simpur termasuk dataran rendah dengan
ketinggian 50 meter dari permukaan laut, sementara itu untuk
bagian hulu Desa Simpur termasuk dataran tinggi. Kondisi
Jenis dataran bumi di desa tersebut lahan Desa Simpur didominasi oleh lahan gambut. Sebagian
Jelaskan dimana dan bagaimana posisi kubah besar lahan gambut di Desa Simpur masih berupa hutan dan
gambut di desa tersebut.
rawa yang banyak ditumbuhi oleh galam dan jenis tumbuhan
paku-pakuan. Hasil dari pelapukan tumbuhan tersebut akan
membentuk lapisan gambut yang cembung seperti kubah,
masyarakat Desa Simpur menyebut sebagai kubah gambut.
Letak kubah gambut di desa simpur terletak di pulau pohon
galam (belakang pemukiman bawah) dengan titik kedalaman 6
meter.
Geomorfologi dan Jenis Tanah Karena wilayah rendah, dan lokasinya dekat dengan Sungai
Kahayan, menjadikan Desa Saka Kajang sebagai wilayah yang
Jenis (matang atau setengah matang) dan kedalaman gambut dan atau
sangat dipengaruhi oleh aliran sungai. Jenis tanah di Desa Saka
tanah yang ada di desa tersebut.
Kajang adalah tanah mineral dan gambut. Hampir 60 % dari
desa saka kajang berada di lahan gambut dengan luas ± 3.275
Ha. Lahan gambut yang terdapat di desa saka kajang terdiri
dari 3. 189 Ha lahan gambut dengan kedalaman lebih dari 4
(empat) meter dan 86 Ha merupakan wilayah gambut dengan
kedalaman 1 – 2 meter. Di kawasan pemukiman penduduk jenis
tanah adalah tanah mineral, di sekitaran pemukiman jenis tanah
adalah tanah gambut dengan kedalaman 01 – 05 meter. Tanah
gambut < 1 M di desa saka kajang dimanfaatkan warga untuk
ditanami perkebunan seperti karet, sengon dan jabon. Pada
gambut dalam terdapat tumbuh-tumbuhan sejenis paku-pakuan,
pohon galam, dan jenis tumbuhan lain.
Pada tahun 1995 pada masa pemerintahan orde baru
menggagas Pertanian Lahan Gambut (PLG) satu juta hektar di
Kalimantan Tengah. Kanal eks PLG yang berada di sebelah
Selatan desa kini kondisinya tidak digunakan oleh masyarakat

Hidrologi di Lahan dan dibiarkan begitu saja karena tidak ada masyarakat yang
bercocok tanam. Kanal eks PLG ini mengaliri 3 handil kecil yang
aliran airnya mengarah ke sungai Kahayan.
Gambut Sumur bor di desa Tumbang Nusa berjumlah 460 titik yang
Kondisi, nama, letak, jumlah, tahun pembuatan dan siapa yang tersebar di seluruh lahan desa. Hampir setiap tahun desa
mendanai pembuatan: parit, handil, dan kanal; sekat kanal; sumur Tumbang Nusa mendapatkan bantuan sumur bor. Walaupun
bor; embung, empang, atau beje.
sudah memiliki jumlah titik sumur bor yang lumayan banyak,
namun menurut masyarakat jumlah tersebut diharapkan bisa
ditambah lagi karena areal lahan desa yang luas ada beberapa
lahan yang tidak dapat dijangkau oleh sumur bor yang ada.
Hidrologi di Lahan
Gambut
Kondisi, nama, letak, jumlah, tahun pembuatan dan siapa yang
mendanai pembuatan: parit, handil, dan kanal; sekat kanal; sumur
bor; embung, empang, atau beje.
Gambut di wilayah Desa Pilang mengalami kondisi terbakar
sejak tahun 2007. Tercatat 4 kali kejadian terbakar di lokasi

Kerentanan
areal bergambut sejak 2007 sampai tahun 2015, yaitu tahun
2007, 2009, 2014 dan 2015 yang merupakan kebakaran besar
yang menyebabkan punahnya vegetasi hutan sekunder, hutan

Ekosistem Gambut rawa, perkebunan dan menyebabkan bencana asap yang


merusak kesehatan.
Dinamika kondisi ekosistem gambut di desa tersebut dari awal Adanya perusahaan besar sawit yang membuat kanal/saluran
pembukaan lahan sampai saat ini (Tahun 2018).
Ancaman ekosistem gambut minimal selama 5 tahun terakhir.
air yang lebih besar sehingga handel menjadi kering sehingga
Jumlah titik api pada saat tahun 2015. mendukung terjadinya kebakaran. Pada bulan April tahun 2018
Kondisi ekosistem pada saat kebakaran tahun 2015. ini ada pihak – pihak yang melakukan penggalian pasir di Sungai
Kondisi ekosistem setelah kebakaran tahun 2015. Kahayan yang berada tepat di hulu Desa Saka Kajang,
penggalian ini menyebabkan air sungai menjadi berwarna
coklat atau keruh.
Kebutuhan Data Saat Ini
Profil DPG Perencanaan Tata Guna Lahan
Bab III Lingkungan Fisik dan Ekosistem Bab VIII Kelembagaan Sosial
Gambut
Bab IX Perekonomian Desa
Bab X Penguasaan dan Pemanfaatan Tanah
dan Sumber Daya Alam
SUMBER DATA
darimana data didapatkan?

SEKUNDER
PRIMER Data tidak didapatkan secara
Data didapatkan secara langsung dari langsung, melainkan dari informasi
tangan pertama. yang sudah terdokumentasikan.
BAGAIMANA CARA MENGUMPULKANNYA?

PRIMER
Wawancara Mendalam
SEKUNDER
Pengamatan Berperanserta
Studi Literatur
(Observasi)
Diskusi Kelompok Terfokus Studi Dokumen
Survey rumah tangga
PARTICIPATORY RURAL APPRAISAL
termasuk salah satu cara pengumpulan data primer

Hubungan Kecenderungan
Kalender Musim Kelembagaan Analisis Gender
(Diagram Venn)
Perubahan
KALENDER MUSIM
Didapatkan melalui FGD

Mengkaji kegiatan kehidupan masyarakat


desa dan keadaan yang terjadi secara
berulang dalam
kurun waktu tertentu (musiman).

Menganalisis hubungan kegiatan masyarakat


dengan alam dari waktu ke waktu
selama satu tahun.

Pola iklim, pola tanam, biaya


usaha pertanian, tingkat produksi, masalah
hama/penyakit tanaman, ketersediaan
tenaga kerja, kerawanan lahan terhadap
kebakaran di wilayah tertentu
HUBUNGAN
KELEMBAGAAN
Didapatkan melalui FGD

melihat kondisi lembaga-lembaga yang ada di


desa: kedekatan dan manfaatnya di
masyarakat (ditunjukan oleh besar-kecilnya
lingkaran dan jarak lingkaran terhadap
lingkaran masyarakat)

sebagai upaya perbaikan kedepan jika


diperlukan

melihat lembaga mana yang bisa digunakan


sebagai pintu masuk suatu program tertentu
Jumlah Jumlah Dasar
No Nama Organisasi Nama Ketua Kedekatan dan pengaruh masyarakat
Pengurus Anggota Hukum No. Lembaga Peran/manfaat
Penilaian Alasan

1 Pemerintahan Desa Awaludin 14 - SK Bupati


Badan Permusyawaratan Desa
2 Amir Ardi, S.pd 3 2 SK Bupati Pembinaan dan pengawasan untuk
(BPD) 1 Pemerintah penyelenggaraan administrasi
desa/ Kelurahan dari pemerintah 1 5 Dekat sama masyarakat dan
Kecamatan kecamatan yang di atur dalam sangat berpengaruh
Lembaga Ketahanan Masyarakat peraturan pemerintah
3 Mulyono 1 9 SK Kades
Desa (LKMD)
4 Masyarakat Peduli Api (MPA) M Johan 1 2 SK Kades
Perlindungan Masyarakat
5 Madi 1 3 SK Kades Menggerakkan program
(LINMAS) pemberdayaan untuk memberikan Dekat sama masyarakat dan
2 Kelurahan bimbingan/pembinaan dalam 1 5 sangat berpengaruh
6 Karang Taruna A Kasim DS 4 1 SK Kades pelaksanaan pemberdayaan
kepada masyarakat.

Pos Pelayanan Teknologi


7 (Posyantek) / Warung Teknologi Mulyono 2 2 SK Kades
Desa
Membantu lurah dalam
8 PKK Anita 15 28 SK Kades Kepala menyelenggarakan urusan Dekat sama masyarakat dan
3 Lingkungan pemerintahan, pembangunan dan 2 4 berpengaruh
pemberdayaan masyarakat dalam
9 BUMDes Supriadi 7 - SK Kades wilayah lingkungan

10 Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) Roslaini,am.keb 1 - SK Kades


Pos Pelayanan Terpadu
11 Dariyah 3 15 SK Kades
(Posyandu) Untuk kepentingan kelancaran
pelaksanaan tugas-tugas Dekat sama masyarakat dan
4 Rukun Warga pemerintah untuk mengkordinir 2 4 berpengaruh
12 Bina Keluarga balita Sri Maryati 3 - SK Kades rukun tetangga.

13 Bina Keluarga Lansia Suminar 3 - SK Kades


Untuk membina ketertiban Dekat sama masyarakat dan
14 Bina Keluarga Remaja M Ali Yasa 3 - SK Kades 5 Rukun Tetangga masayarakat. 2 4 berpengaruh
ANALISIS GENDER
Didapatkan melalui FGD, wawancara
mendalam, dan observasi

menggambarkan posisi, kedudukan,


pembagian kerja dalam pengelolaan sumber
daya.

melihat pembagian kerja gender dalam


pengambilan keputusan, akses dan kontrol
terhadap sumber daya yang terlihat.
ANALISIS GENDER
Membedah alokasi sumberdaya ekonomis
terhadap laki-laki dan perempuan

Aspek yang disorot:


 Pembagian waktu kerja antara laki-laki dan
perempuan
 Akses, kontrol dan kepemilikan sumberdaya
oleh laki-laki atau perempuan
 Gambaran partisipasi sipil dan politik pada
perempuan dan laki-laki
 Pola pengambilan keputusan dalam keluarga
KECENDERUNGAN
PERUBAHAN
Didapatkan melalui FGD

Menggali informasi mengenai perubahan-


perubahan yang
terjadi dalam masyarakat dan lingkungannya
terutama yang menyangkut kegiatan-kegiatan
pengelola sumber
daya alam.

Memahami kecenderungan yang terjadi


dan memperkirakan hasil atau akibatnya
dikemudian hari.
BAGAN MATA PENCAHARIAN
Tabel 1 Bagan Mata Pencaharian
Persentase Tenaga
Kerja

• Tujuan untuk identifikasi mata


Jenis Mata
Laki-laki Perempuan Bahan Baku Pemasaran Masalah
Pencaharian
(%) (%)
pencaharian masyarakat Hasilnya berkurang
disaat musim hujan,

• Tenaga kerja dibagi % laki laki dan


harga tidak
Bibit, pupuk,
menentu karena
obat
karet bercampur air,

perempuan di dalam desa


perangsang
Kualitas getah karet
getah, racun Petani-> toke -
Kebun karet 50 50 yang kurang bersih
gulma, pisau >pabrik
terdapat sampah
deres,
kulit kayu dan
ember,Talang,
dedaunan
tempurung,
menyebabkan harga
di bayar murah,
hama
Hasil kurang
dimusim kemarau,
harga murah
Terdapat selisih
harga antara Sawit
Bibit, pupuk,
masyarakat dengan
racun gulma,
Perusahaan, di
dodos, parang, Petani->toke->
Kebun Sawit 90 10 karenakan Sawit
tojok, egrek, Peron ->pabrik
masyarakat yang
Gerobak dan
kurang perawatan,
garukan sampah
harga pupuk terlalu
tinggi, hama tikus
dan beruk liar masih
menjadi musuh
besar petani Sawit.
Profil Sawit Berkelanjutan dan mata pencaharian

Informasi Keterangan Komoditas Potensi Masalah


Rata-rata luas Karet 

Kebun di lahan gambut/Mineral (%) Sawit 
Hutan Kopung
Sumber Bibit  
Sialang
Penggunaan Pupuk Perkebunan Sawit  
Hutan Tanaman
Produksi /Ha/Tahun/Bulan  
Industri

Umur Tanaman Sawit Pemukiman  

Cara Membuka Lahan


Pernah dapat bantuan dari Pihak Lain
Rata-Rata
Rumah
Dokumen Kepemilikan Tangga Mata Pencaharian Mata Pencaharian Pendapatan
Pokok Tambahan Perbulan
Mata Pencaharian selain Sawit - Warga
(Rp.)
Jumlah KK A Petani
Koperasi Sawit B Buruh Tani
C Pegawai Negeri Sipil
Pemasaran
D Petani
Ada Beberapa PKS/RAM
E Karyawan Swasta
Kelompok Tani - Wiraswasta /
F
Rata-rata usia petani sawit Pedagang
Penguasaan dan Pemanfaatan Tanah dan Sumber Daya Alam
• Pola ruang desa terdiri dari
1. Kawasan pemukiman
2. Kawasan lindung
3. Kawasan budidaya
Transek desa
• Tujuan untuk mengetahui kondisi
desa dari satu sudut pandang
secara lanskap
Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
Masalah

Penggunaan Lahan

Status Lahan

Potensi

Jenis Tanaman

Kesuburan Tanah
!
Sebelum memilih teknik pengumpulan
data :

1. Data apa yang akan dicari?


2. Tentukan subjek yang akan ditanyai
berdasarkan data yang ingin kita cari.
3. Siapkan pertanyaan. Ajukan pertanyaan
sesederhana mungkin yang tidak
menimbulkan intrepetasi yang berbeda.
TIPS MENULIS PROFIL
• Utamakan bab 3, 9, 10
• Bab 1 (Pendahuluan) dan Bab 13 (Penutup) disusun setelah semua bab lain
telah selesai.

Anda mungkin juga menyukai