Purbalingga memiliki potensi lahan pertanian yang sangat besar. Potensi yang
pertanian yang besar didukung oleh banyaknya lahan kosong di Purbalingga. Potensi
yang besar dari lahan Purbalingga tidak dapat terlepas dari masalah alih fungis lahan
khususnya lahan pertnian menjadi perumahan dan pertokoan.
A. Tanah Purbalingga
1. Jenis Tanah Purbalingga
Tanah merupakan bagian dari lapisan kerak bumi yang tersusun atas
mineral bahan organik. Proses terbentuknya anah meliputi proses pelapukan
batuan yang terjadi oleh adanya aktivitas organisme yang membentuk tekstur
unik dan menutupi wilayah permukaan bumi. Proses pembentukan tanah
menghasilkan lapisan tertentu yang menutupi permukaan bumi secara
keseluruhan. Lapisan-lapisan yang telah tercipta akan mencerminkan adanya
proses kimia, fisika, serta biologi yang telah terjadi selama proses
pembentukan. Hans Jenny (1899-1992), menjelaskan bahwa lapisan tanah akan
terbentuk dari bahan induk yang sebelumnya mengalami modifikasi berupa
pelapukan akibat dari adanya faktor iklim secara dinamis, organism yang
meliputi aktivitas manusia serta bentuk permukaan bumi atau topografi yang
berlangsung pada rentang waktu tertentu. Adanya seluruh faktor penunjang
tersebut maka akan terbentuk berbagai jenis lapisan tanah sehingga dapat
dilakukan klasifikasi jenis tanah. Macam-macam jenis tanah di wilayah
Purbalingga :
Macam Jenis Tanah Purbalingga
b. Tanah Mediteran
Tanah Mediteran termasuk ke dalam ordo alfisol yang terbentuk pada
wilayah beriklim sedikit lembab hingga iklim lembab. Pembentukan tanah
alfisol terdapat pada wilayah yang curah hujan rata-rata 500 hingga 1300 mm
per tahun. Tanah Mediteran terbentuk dari hasil pelapukan batuan batuan
sedimen dan kapur keras. Struktur tanah ini memiliki warna dari kemerahan
sampai dengan kecoklatan. Tanah Mediteran banyak ditemukan pada bagian
dasar dolina dan cocok untuk sektor pertanian karena kondisi tanah yang
subur pada daerah kapur dari pada jenis tanah kapur selain itu.
c. Tanah Andosol
Tanah Andosol adalah salah satu jenis struktur tanah vulkanis yang
tentu saja proses terbentuknya aktivitas vulkanisme dari gunung berapi. Tanah
Andosol sangat baik untuk tanaman dikarenakan tingkat kesuburannya yang
tinggi. Memiliki karakteristik berwarna coklat keabuan. Lapisan Andosol
memiliki komposisi yang kaya akan unsur mineral, hara, dan kandungan air
sehingga menjadikannya sangat baik untuk aktivitas pertanian. Persebaran
Andosol terdapat pada berbagai daerah yang masuk dalam wilayah atau dekat
gunung api.
Tanah Andosol (Sumber : Ilusual.com)
d. Tanah Litosol
Tanah Litosol adalah struktur tanah yang termasuk baru dalam
perkembangannya dan merupakan tanah yang berusia muda. Litosol
terbentuk karena adanya perubahan iklim, adanya vulkanisme dan topografi.
Litosol memiliki tekstur tanah beraneka rama namun sevara garis besar ada
yang memiliki tekstur lembut, berbatu dan bahkan berpasir. Litosol biasanya
banyak ditemukan pada berbagai daerah yang memiliki tingkat kecuraman
tinggi.
Tanah Litosol (Sumber : hedisasrawan.blogspot.com)
e. Tanah Grumusol
Tanah grumusol memiliki proses pembentukan dari lapuknya batuan
kapur dan tuffa vulkanik. Tanah grumusol memiliki kandungan organik yang
rendah karena berasal dari batuan kapur sehingga jenis tanah ini tidak subur
dan tidak cocok untuk aktivitas pertanian. Karakteristik tanah grumusol
adalah memiliki tekstur yang kering dan gampang terpecah terutama pada
musim panas dan memiliki warna hitam. Tingkat keasaman yang dimiliki
tanah grumusol bersifat netral sampai dengan alkalis. Jenis tanah banyak
ditemukan pada ketinggian yang tidak lebih dari 300 mdpl serta memiliki
kondisi topografi datar hingga bergelombang.
Tanah Grumusol (Sumber : Ilmugeografi.com)
f. Tanah humus
Tanah humus memiliki karakteristik warna yang gelap antara coklat
tua hingga warna hitam dan terdapat bintik-bintik berwarna putih pada jenis
tanah tersebut. Proses pembentukan tanah humus disebut dengan proses
humifikasi yang berlangsung secara alami dengan cara pengomposan. Tanah
humus memiliki daya serap tinggi, baik bagi pertumbuhan tanaman. Tanahnya
gembur dan sangat subur. Jenis tanah ini mempunyai kemampuan untuk
menambah dan meningkatkan kandungan unsur hara (Mg, Ca, K).
Tanah Humus (Sumber : Mediatani.co)
g. Tanah regosol
Tanah regosol merupakan tanah dengan tekstur berbutir kasar serta
berasal dari material vulkanik. Jenis tanah regosol merupakan tanah aluvial
yang baru terendapkan. Kandungan materi tanah regosol berupa abu dan pasir
vulkanik. Tanah regosol terbentuk dari erupsi gunung berapi, berbentuk
ombak sampai bergunung, tanah ini memiliki kesuburan yang tinggi karena
kaya akan unsur hara dan pH tanah ini antara 6-7, memiliki tekstur yang kasar
dan berbutir kasar. Tanah ini termasuk rawan erosi dan memiliki warna
keabuan,. Jenis tanah ini banyak ditemukan pada wilayah yang memiliki
gunung berapi baik yang aktif maupun gunung yang telah mati.
Tanah Regosol (Sumber : Materiipa.com)