Anda di halaman 1dari 10

ANALISA RASIO KEUAN-

GAN

OLEH :
AZIZAH FITRIANI,SE.,MM

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts


1. Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh


informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan
hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan yang
bersangkutan. Dengan begitu laporan keuangan dapat
membantu bagi para pengguna untuk membuat
keputusan ekonomi yang bersifat finansial.

2. Manfaat Laporan Keuangan


a. Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu periode
tertentu, baik harta, kewajiban, modal, maupun hasil usaha yang telah
dicapai untuk beberapa periode;
b. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang menjadi
kekurangan perusahaan;
2. Manfaat Laporan Keuangan

c. Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang dimiliki;

d. Untuk mengetahui langkah-langkah apa saja yang perlu dilakukan


kedepan yang berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan
saat ini;

e. Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen ke depan apakah


perlu penyelenggaraan atau tidak karena sudah dianggap
berhasil atau gagal;

f. Dapat juga digunakan sebagai pembanding dengan perusahaan


sejenis tentang hasil yang mereka capai.
3. Pengertian Rasio Keuangan
Rasio keuangan merupakan instrumen analisis prestasi perusahaan yang
menjelaskan berbagai hubungan dan indikator keuangan, yang
ditujukan untuk menunjukkan perubahan dalam kondisi keuangan atau prestasi
operasi di masa lalu dan membantu menggambarkan trend pola
perubahan tersebut, untuk kemudian menunjukkan risiko dan peluang
yang melekat pada perusahaan.

4. Jenis-Jenis Rasio Keuangan

1). Rasio Likuiditas

Merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam


memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang segera jatuh tempo.
Untuk menilai likuiditas perusahaan menggunakan rasio :
a) Current ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang segera jatuh tempo dengan
menggunakan total asset lancar yang tersedia. Dengan rumus :
Aset Lancar Rp. 157.952.450
Rasio lancar = x 100 % = x 100 % = 283,62 %
Kewajiban Lancar Rp. 55.691.700

Dari hasil analisis rasio lancar diketahi bahwa Current Ratio sebesar 283,62% yang
berarti setiap Rp. 1000 kewajiban/utang lancar akan dijamin dengan aktiva lancar
Rp. 2.836,2.
b) Quick Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang segera jatuh tempo dengan
menggunakan aset sangat lancar, tidak termasuk persediaan barang dagangan dan
aset lancar lainnya. Dengan rumus. Dengan rumus :
Aset Lancar - persediaan Rp. 157.952.450 – Rp. 74.163.749
Rasio lancar = x 100 % = x 100 % = 150,46 %
Kewajiban Lancar Rp. 55.691.700

Dari hasil Quick Ratio diketahi bahwa Quick Ratio sebesar 150,46% yang berarti
setiap Rp. 1000 kewajiban/utang lanncar akan dijamin dengan aktiva lancar
Rp. 1.504,6.
2). Rasio Solvabilitas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan
dalam memenuhi seluruh kewajibannya. Rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan adalah :
a). Rasio utang terhadap aset merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
perbandingan antara total utang dengan total aset. Dengan rumus :
Total Utang Rp. 55.691.700

Debt to Asset ratio = x 100 % = x 100 % = 35,28 %


Total Aset Rp. 157.952.450

Dari hasil analisis Debt to asset ratio sebesar 35,28% menunjukkan bahwa setiap total
hutang Rp. 1,00 dijamin dengan Rp. 0,3528 aktiva perusahaan
b). Rasio utang terhadap modal merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
besarnya proporsi utang terhadap modal. Dengan rumus
Total Utang Rp. 55.691.700

Debt to equity ratio = x 100 % = x 100 % = 54,46 %


Total Modal Rp. Rp. 102.260.750

Dari hasil analisis Debt to equity ratio sebesar 54,46% menunjukkan bahwa setiap
total hutang Rp. 1,00 dijamin dengan Rp. 0,5446 aktiva perusahaan
3). Rasio Aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi atas
pemanfaatan sumber daya yang dimiliki perusahaan atau untuk menilai
kemampuan perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari. Rasio yang
digunakan adalah :
a). Perputara persediaan (Inventory Turn Over) merupkan rasio yang digunakan untuk
mengukur berapa kali dana yang ditanam dalam persediaan ini dalam satu
periode. Dengan menggunakan rumus :
Penjualan Rp. 523.797.800 360

Perputaran persediaan = = = 7 kali, Lama persediaan = = 51 hari


Persediaan Rp. 74.163.749 7

Dari hasil analisis perputaran persediaan (Inventory Turn Over) sebesar 7 kali dengan
lamanya persediaan 51 hari yang artinya dalam 1 tahun persedian berputar
dalam aktivitasnya 7 kali dengan membutuhkan waktu 51 hari.
3). Rasio Aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi atas
pemanfaatan sumber daya yang dimiliki perusahaan atau untuk menilai
kemampuan perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari. Rasio yang
digunakan adalah :
b). Perputaran modal kerja (Working Capital Turn Over merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur keefektifan modal kerja yang dimiliki perusahaan
dalam penjualan. Dengan menggunakan rumus :

Penjualan Rp. 523.797.800


Perputaran modal kerja = = = 3,316 kali
Aktiva Lancar Rp. 157.952.450 7

Dari hasil Working Capital Turn Over diperoleh hasil sebesar 3,316 kali yang berarti
setiap Rp. 1,00 aset lancar turut berkontribusi menciptakan penjualan
Rp. 3,316.
4). Rasio Profitabilitas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba. Rasio yang digunakan adalah :
a). Hasil pengembalian invertasi (Return on Investment (ROI) merupakan
rasio yang menunjukkan hasil atas jumlah aktiva yang digunakan
dalam perusahaan. Dengan menggunakan rumus :

Penjualan Rp. 523.797.800


Perputaran modal kerja = = = 3,316 kali
Aktiva Lancar Rp. 157.952.450 7

Dari hasil Working Capital Turn Over diperoleh hasil sebesar 3,316 kali yang
berarti setiap Rp. 1,00 aset lancar turut berkontribusi menciptakan
penjualan Rp. 3,316.
4). Rasio Profitabilitas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba. Rasio yang digunakan adalah :
b). Hasil pengembalian ekuitas (Return on equity) merupakan rasio
untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.
Dengan menggunakan rumus :

Laba bersih Rp. 76.459.550


Return on equity = = = 74,76 %
Modal Sendiri Rp. 102.260.750

Dari hasil Working Return on equity diperoleh hasil sebesar 74,76 % yang
berarti setiap Rp. 1,00 modal dapat menghasilkan laba bersih sebesar
Rp. 0,7476

Anda mungkin juga menyukai