Allah ta’ala menurunkan beberapa kitab dan shuhuf (lembaran-lembaran) yang berisi nasihat, hikmah, penjelasan syariat dan hukum. Semua kitab dan shuhuf itu menyeru kepada Islam dan mengajak umat manusia agar tidak terbujuk oleh tipu daya dunia serta mengajak mereka agar mencari bekal untuk kehidupan akhirat. Kitab-kitab dan shuhuf yang diturunkan kepada beberapa nabi dan rasul sebelum Nabi Muhammad, semuanya memberi kabar gembira akan munculnya nabi akhir zaman, yakni Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Jumlah seluruh kitab dan shuhuf yang Allah turunkan ada 104 sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dalam Shahih Ibn Hibban, yaitu 50 shuhuf diturunkan kepada Nabi Syith, 30 shuhuf kepada Nabi Idris, 10 shuhuf kepada Nabi Ibrahim, 10 shuhuf kepada Nabi Musa selain Taurat. Yang paling masyhur adalah empat, yaitu Taurat (yang asli) dalam bahasa Ibrani, Zabur (yang asli) dalam bahasa Ibrani, Injil (yang asli) dalam bahasa Suryani dan Al-Qur’an dalam bahasa Arab. Al-Qur’an adalah yang paling utama dan dijaga kemurniannya oleh Allah ta’ala. Sebagaimana telah disepakati oleh para ulama Ahlussunnah wal Jama’ah bahwa sifat kalam Allah tidaklah dapat dibayangkan, bukan berupa suara, bahasa, dan huruf. Sedangkan kitab-kitab dan shuhuf yang diturunkan oleh Allah kepada para nabi melalui malaikat Jibril adalah ungkapan mengenai sifat kalam Allah yang azali dan abadi, yang bukan berupa suara, bahasa dan huruf. Imam Abu Hanifah, salah seorang ulama salaf terkemuka menegaskan: َو َيَتَّلَكُم اَل َكاَلَك ِم َنا، “ ْحَن ُن َنَتَّلَكُم اِب آْلاَل ِت ِم َن اْلَم َخ اِرِج َو اْلُح ُر ْو ِف َو ُهللا ُم َتِّلَك ٌم ِباَل َء اٍةَل َو اَل َح ْر ٍف
Allah berkalam tidak seperti kalam kita. Kita
berbicara dengan alat-alat (organ-organ pembicaraan) dan huruf-huruf, sedangkan Allah berkalam tanpa alat dan tanpa huruf.” SEMOGA BERMANFAAT