Anda di halaman 1dari 12

LAB.

HIDROLIKA DASAR
PERTEMUAN 2

AMBANG LEBAR

Prodi Teknik Sipil


FakultaS Teknik
UNIVERSITAS ISLAM MAKASSAR
TEORI DASAR
Secara teoritis, ambang merupakan salah satu jenis bangunan air yang dapat digunakan
untuk menaikkan tinggi muka air dan untuk menentukan debit aliran(Triatmodjo, 1996).
Pada umumnya, aliran air yang melewati suatu tempat harus diketahui sifat dan
karakteristiknya jika dalam penerapannya hendak merancang bangunan air.
Bangunan ambang banyak digunakan dalam saluran terbuka dan berfungsi untuk
mengendalikan tinggi muka air di bagian hulu serta dapat digunakan untuk mengukur
debit aliran.
Alat ukur ambang lebar adalah bangunan aliran atas (over flow), untuk ini tinggi energy
hulu lebih kecil dari panjang mercu.karena pola aliran di atas alat ukur ambang lebar
dapat ditangani dengn teori hidrolika yang sudah ada sekarang, maka bangunan ini biasa
mempunyai bentuk yang berbeda-beda, debitnya tetap serupa.
Untuk menghitung debit saluran air dapat digunakan ambang lebar,sedangkan
aplikasinya dilapangan ambang lebar banyak digunakan pada saluran irigasi yang
fungsinya menentukan debit air yang mengalir pada saluran tersebut.
Pada gambar ditas ditunjukkan profil aliran pada ambang lebar yang digunakan pada saluran
terbuka untuk mengendalikan tinggi muka air di bagian hulu dan untuk mengukur debet air.
Keterangan:

Q = debit aliran (m3/s)

Hw = tinggi tekanan total hulu ambang = Yo+ (V2/2g)

P = tinggi ambang (m)

Yo = kedalaman hulu ambang (m)

Yc = tinggi muka air di atas hulu ambang (m)

Yt = tinggi muka air setelah hulu ambang (m)

hw = tinggi muka air di atas hilir ambang = Yo – P (m)


Dengan adanya ambang, akan terjadi efek pembendungan di sebelah hulu ambang. Efek ini
dapat dilihat dari naiknya permukaan air bila dibandingkan dengan sebelum dipasang
ambang.
Pada saat melewati ambang biasanya aliran akan berperilaku sebagai aliran kritik,
selanjutnya aliran akan mencari posisi stabil. Pada kondisi tertentu misalkan dengan adanya
terjunan atau kemiringan saluran yang cukup besar , setelah melewati ambang aliran dapat
pula berlaku sebagai aliran super kritik.
Alat ukur ambang lebar adalah bangunan yang berfungsi untuk mengukur debit yang dipakai
di saluran dimana kehilangan tinggi energi merupakan hal pokok yang menjadi bahan
pertimbangan. Bangunan ini biasanya ditempatkan di awal saluran primer, pada titik cabang
saluran besar dan tepat di hilir pintu sorong pada titik masuk petak tersier. (sumber : KP
Irigasi 04 )
Kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh ambang lebar :
a. Bentuk hidrolis luwes dan sederhana
b. Konstruksi kuat, sederhana dan tidak mahal
c. Benda-benda hanyut bisa dilewatkan dengan mudah
d. Eksploitasi mudah

Kekurangan-kekurangan yang dimiliki oleh ambang lebar :


e. Bangunan ini hanya dapat dipakai sebagai bangunan pengukur saja
f. Agar pengukuran teliti, aliran tidak boleh tenggelam
Pada saat debit besar (banjir) dan muka air hilir menenggelamkan ambang, maka ambang
tersebut tidak lagi berfungsi sebagai alat ukur debit. Batas tinggi aliran diatas mercu yang
tidak lagi memiliki kondisi energi minimum ditentukan oleh perbandingan tinggi muka air
hilir dan hulu, diukur dari bidang datum yang melalui mercu tersebut. Perbandingan ini
dikenal sebagai batas modular bendung.
Bila suatu ambang bermercu lebar bekerja sebagai suatu pengendali, maka debit yang lewat
tersebut dapat diperkirakan berdasar keadaan pengaliran kritis dengan garis aliran sejajar
sebagai berikut :
Dengan anggapan bahwa kehilangan energi akibat turbulensi dan viskositas fluida diabaikan
maka persamaan Bernoulli dapat berlaku, sehingga :
Dalam praktek asumsi garis aliran sejajar dan distribusi tekanan hidrostatik tidak berlaku,
kedalaman air diatas ambang tidak sama dengan kedalaman kritis walaupun terjadi kondisi
energi minimum. Selain itu terjadi pula kehilangan energi akibat turbulensi dan viskositas
fluidanya. Dengan memasukkan faktor-faktor tersebut kedalam koefisien Cw, maka
persamaan (1.2) menjadi :

Koefisien Cw merupakan fungsi dari Hw, bentuk ambang hulu dan kekerasan mercu ambang.
Untuk 0,2 << 0,6 maka nilai Cw berkisar antara 0.93 – 1.0
Dalam kondisi Emin maka = 0
MAKSUD DAN
a.
TUJUAN
Menentukan koefisien debit (Cd)

b. Mengamati profil muka air peluapan diatas ambang lebar

c. Menetukan hubungan Cd vs Hw/L dan Cw vsHw/P

d. Menentukan batas modular bendung / ambang (y3 – P) / Hw


THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai