Anda di halaman 1dari 12

PEMANFAATAN CASHEW NUT

SHELL LIQUID (CNSL) DARI


KULIT

BIJI JAMBU METE (Anacardium


occidentale) DI DAERAH
KABUPATEN

BUTON TENGAH SEBAGAI


Nengsi ANTIBAKTERI
SABUN Febrianti Dacing (F1D22026)
Latar Belakang
Jambu mete berperan penting dalam ekonomi Indonesia, menciptakan pekerjaan dan meningkatkan
pendapatan. Pada 2012, ekspor jambu mete mencapai 58.8 ribu ton dengan nilai 115.5 juta dolar.
Sulawesi Tenggara, yang memiliki kondisi agroklimat yang cocok dan lahan seluas 117.031,6 hektar,
memproduksi 26.448,9 ton pada 2009. Sementara itu, Kabupaten Buton Tengah menghasilkan 2,125 ton
pada 2021. Peningkatan produksi ini menghasilkan lebih banyak limbah kulit biji mete, yang kini diolah
menjadi Cashew Nut Shell Liquid (CNSL). Penelitian terbaru bertujuan mengonversi CNSL menjadi sabun
antibakteri untuk mengurangi limbah dan meningkatkan nilai ekonomi lokal.
Rumusan Masalah dan Tujuan
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana
pengaruh variasi formulasi konsentrasi Cashew Nut Shell Liquid (CNSL)

sebagai sabun antibakteri?

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui

pengaruh variasi konsentrasi Cashew Nut Shell Liquid (CNSL) sebagai


sabun antibakteri.
Manfaat
Penelitian ini berkontribusi pada ilmu mikrobiologi dengan
mengembangkan pemanfaatan CNSL untuk sabun antibakteri. Ini
memberikan informasi bagi pemerintah untuk mengelola limbah kulit
biji jambu mete dan mendukung industri lokal dengan solusi inovatif.
Hasilnya dapat mendorong pengembangan industri sabun antibakteri,
mengurangi limbah, dan meningkatkan nilai produk lokal.
Tanaman Jambu Mete (Anacardium
occidentale) di Sulawesi Tenggara

Jambu mete mendukung ekonomi dan pertanian Indonesia,


tumbuh di berbagai iklim dan meningkatkan kualitas
lingkungan. Tanpa teknologi tinggi, tanaman ini praktis dan
bermanfaat, memberikan pendapatan dan kontribusi pada
penghijauan.
Cashew Nut Shell Liquid (CNSL)
Cashew Nut Shell Liquid (CNSL) adalah minyak berharga dari kulit biji
kacang mete yang digunakan dalam industri untuk campuran
minyak, cat, dan minyak rem. Kandungannya mencakup komponen
fenolik seperti asam anakardat, kardol, dan kardanol. Ekstraksi CNSL
dapat dilakukan melalui metode pemanggangan, penggerusan, atau
ekstraksi kimia, dengan metode soxhletasi yang efektif untuk
menghasilkan ekstraksi bioaktif dengan penggunaan pelarut
minimal.
Metode Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan februari-juni 2024 di

Laboratorium Biologi Unit Mikrobiologi, Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam, Universitas Halu Oleo Kendari, Sulawesi Tenggara.


Jenis penelitian ini bersifat eksperimen dengan menggunakan

Bahan Penelitian
pendekatan mikrobiologi.
Alat Penelitian
Metode Penelitian
•Variabel Penelitian
1. Variabel bebas : variasi konsentrasi CNSL

2. Variabel terikat : Hasil uji aktivitas antibakteri masing-masing konsetrasi

CNSL pada sabun antibakteri berdasarkan zona bening atau zona hambat.

•Definisi Operasional
Definisi atau batasan dari variabel yang telah ditetapkan pada penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1. Cashew Nut Shell Liquid (CNSL) merupakan cairan kental berwarna coklat
tua hamper kehitaman hasil ekstraksi dari kulit biji jambu mete.
2. Soxhletasi merupakan proses ekstraksi CNSL dari kulit biji jambu mete.
3. Kulit biji jambu mete diambil dari daerah Lombe Kabupaten Buton Tengah,
Sulawesi Tenggara.
Metode Penelitian
•Kriteria Objektif
Kriteria objektif pada penelitian ini yaitu secara kualitatif disajikan
dalam bentuk gambar untuk mengetahui efektivitas sifat antibakteri CNSL
sebagai sabun pada media biakan bakteri Staphylococcus aereus.

•Prosesur Penelitian
1. Persiapan Alat Bahan
2. Penyiapan Simplisia
3. Pembuatan Ekstrak
4. Pembuatan Sabun Padat
5. Uji Efektifitas Sabun Antibakteri
6. Analisis Data, Penafsiran dan penyimpulan
7. Cara Penafsiran
8. Penyimpulan Hasil Riset
Jadwal Penelitian
Thanks

Anda mungkin juga menyukai