Gender
Gender
dan kebijakan
dalam
pelayanan
Deny Eka Widyastuti
kebidanan
Materi
1. Peran (gender) dalam konstruksi sosial
2. Identifikasi isu-isu mengenai permasalahan gender di masa lalu dan masa kini
3. Sejarah Praktik medikalisasi dan permasalahan sosial politik
4. Hak asasi manusia (HAM) yang terkait dengan kesehatan reproduksi
5. Pemasaran Sosial Jasa Kebidanan (Peran Konsumen dan Bagaimana Bidan Bekerja)
6. Pelayanan kebidanan dari multiprespektif
7. Dampak ketidaksetaraan dan peran perempuan
8. Politik dalam asuhan kebidanan
9. SDG’s
10.Teori sosial dan konsep informed choice
11.Isu dalam pelayanan kebidanan
12.Isu dalam politik dan kebijakan dalam kesehatan dan kebidanan
13.Isu dalam pendidikan kebidanan
Pengertian gender
● Sex adalah produk biologis, sementara gender adalah produk sosial, kultural dan psikologis. Jenis
kelamin diperoleh secara biologis, yang artinya mengandung makna implisit bahwa individu tidak
memiliki kuasa untuk menentukan. Determinasi biologis melibatkan faktor alam yang melekat
pada tubuh manusia. Sedangkan gender adalah sebuah pencapaian status. Secara sosiologis, status
yang dicapai merupakan produk sosial. Dengan kata lain, individu dapat menentukan gender-nya
sendiri sesuai peran yang dimainkannya dalam situasi sosial. Gender, dengan demikian,
merupakan peran, aktivitas (doing), pencapaian yang diperoleh melalui interaksi dalam situasi
sosial.
● Pengertian gender sangat sosiologis. Gender dipahami sebagai aktivitas rutin, metodis, dan produk
pencapaian. Aktivitas gender dilakukan oleh laki-laki dan perempuan yang mana kompetensinya
sebagai anggota masyarakat ikut serta memproduksi gender tersebut. Gender melibatkan aktivitas
mikro politik, interaksional dan perseptual yang secara sosial menghasilkan ekspresi ’natural’
yang disebut “maskulin dan feminin”
3 konsepsi Gender sbg sebuah konstruksi sosial
Sex Kategori Sex
Gender
Kategori sex merupakan penempatan Gender secara kontras berbeda dengan sex dan
Sex ditentukan secara
individu yang ditentukan melalui kriteria kategori sex. Gender adalah aktivitas manajemen
sosial diatas klasifikasi
jenis kelamin. Namun dalam kehidupan situasi dalam konsepsi normatif tentang perilaku
biologis yang
sehari-hari, kategorisasi tersebut dibentuk dan aktivitas yang sesuai dengan kategori sex
disepakati. Klasifikasi
dan dipertahankan berdasarkan identifikasi tertentu.
biologis menghasilkan
penampakan jenis kelamin. Melalui Aktivitas gender dipengaruhi oleh keanggotaan
istilah laki-laki dan
penampakan jenis kelamin tersebut, individu dalam kategori sex dimana individu berada.
perempuanSex terdiri
memproklamirkan dirinya sebagai anggota Kecenderungannya adalah, laki-laki melakukan
dari laki-laki dan
dalam kategori yang mana, laki-laki atau aktivitas yang maskulin dan perempuan
perempuan.
perempuan. Dalam kategori sex, jenis melakukan aktivitas yang feminin. Pengertian
kelamin menjadi proksi yang menentukan gender sebagai aktivitas ini tidak membatasi
individu masuk dalam kategori laki-laki atau bahwa laki-laki harus maskulin dan perempuan
perempuan”. Sex dan kategori sex terlihat harus feminin. Ada kemungkinan dimana
mirip, namun dalam kategori sex ada perempuan melakukan aktivitas maskulin dan laki-
kemungkinan individu masuk sebagai laki melakukan aktivitas feminin karena aktivitas
kategori laki-laki atau perempuan meskipun gender berada diluar konsepsi normatif tentang sex
jenis kelaminnya tidak jelas. dan kategori sex
Peran Gender dlm konstruksi
Gender adalah perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam peran, fungsi,
hak, tanggung jawab dan perilaku yang dibentuk oleh tata nilai social, budaya
dan adat istiadat (Badan Pemberdayaan Masyarakat, 2003)
Peran gender adalah peran-peran yang dilaksanakan oleh perempuan dan laki
laki yang menyangkut hak-hak dan kewajiban mereka, sedangkan konstruksi
adalah tatanan atau susunan. sehingga peran gander dalam konstruksi dapat di
artikan sebagai pembagian peran kerja antara laki laki dan perempuan.
peranan gender dalam konstruksi antara lain
Peran gender dalam
Peran Gender dalam
pendidikan
keluarga
01 • Peran perempuan sebagai ibu rumah
tangga dan laki laki sebagai pencari
03 Siswa perempuan lebih banyak mengikuti
ekstrakulikuler seperti tari dan tata bogga
sedangkan anak laki laki lebih suka
nafkah. sepakbola dan olahraga lain.
• Anak perempuan biasanya diberikan
tanggung jawab untuk membantu sang
ibu dalam urusan dapur sedangkan anak
laki laki lebih sering bermain.
01 02 03 04
Harga
02 Biaya pelayanan Kesehatan menurut IBI:
Alat kontrasepsi bawah kulit Rp.250.000
KB suntik Rp.5000 – Rp. 20.000
Dll
Tempat Pemasaran
RS, Puskesmas, Rumah Bersalin,
03 BPM
Promosi Pelayanan
Contoh langkah-langkah Kebidanan
pemasaran dalam pelayan
kebidanan 04 • Pendekatan sosial masyarakat (langsung dan
tidak langsung)
• Promosi di lingkungan masyarakat (dengan
pelayanan berkualitas dan memuaskan kepada
pasien)
• Penyuluhan kepada masyarakat tentang
kesehatan (tentang PMS, seksualitas,
kesehatan reproduksi)
• Promosi melalui jejaring sosial
Sasaran
05 Ibu hamil, Ibu bersalin, Ibu nifas,
BBL, Balita, Lansia, Remaja
kesetaraan antara laki-laki dan perempuan, dilandaskan
kepada pengakuan atas ketidaksetaraan gender yang
disebabkan oleh diskriminasi struktural dan
kelembagaan. Disebut pula sebagai ketiadaan
diskriminasi berdasarkan jenis kelamin atas dasar
kesempatan, alokasi sumber daya atau manfaat dan akses
terhadap pelayanan
—Kesetaraan Gender
Ketidaksetaraan Gender
Beban ganda
Steriotipe /Citra Kekerasaan/
/Double Burden
Baku Violence
suatu serangan terhadap fisik maupun psikolagis
P.Todaro menyatakan bahwa di
pelabelan atau penandaan seseorang,sehingga kekerasan tersebut tidak hanya
hampir setiap negara
berkembang termasuk yang sering kali bersifat menyangkut fisik (perkosaan,pemukulan),tetapi
Indonesia-anak perempuan negative secara umum juga non fisik (pelecehan
menerima pendidikan yang jauh seringkali ketidak adilan seksual,ancaman,paksaan,yang bisa terjadi di
lebih sedikit dibandingkan anak rumah tangga,tempat kerja,dan tempat-tempat
laki-laki umum)
Subordinasi / Marginalisasi/
Penomorduaan peminggiran
anggapan bahwa salah satu kondisi atau proses
jenis kelamin lebih rentang peminggiran terhadap salah
atau dinomerduakan posisinya satu jenis kelamin dari arus
jenis kelamin lainya /pekerjaan utama yang
berakibat kemiskinan
sebuah program pembangunan
berkelanjutan dimana didalamnya
terdapat 17 tujuan dengan 169
target yang terukur dengan tenggat
SDG’s
waktu yang ditentukan. SDGs
merupakan agenda pembangunan
(Sustainable
dunia yang bertujuan untuk
kesejahteraan manusia dan planet
Development
bumi Goals)
Tujuan SDG’s
1. Mengakhiri segala bentuk kemiskinan di manapun.
2. Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan, meningkatkan gizi, dan mendorong pertanian
yang berkelanjutan.
3. Menjamin kehidupan yang sehat serta mendorong kesejahteraan bagi semua orang di segala usia.
4. Menjamin pendidikan yang inklusif dan berkeadilan serta mendorong kesempatan belajar seumur
hidup bagi semua orang.
5. Menjamin kesetaraan gender serta memberdayakan seluruh perempuan.
6. Menjamin ketersediaan dan pengelolaan air serta sanitasi yang berkelanjutan bagi semua orang.
7. Menjamin akses energi yang terjangkau, terjamin, berkelanjutan serta modern bagi semua orang.
8. Mendorong pertumbuhan ekonomi yang terus-menerus, inklusif, dan berkelanjutan, serta
kesempatan kerja penuh, produktif dan pekerjaan yang layak bagi semua orang.
9. Membangun infrastruktur yang berketahanan, mendorong industrialisasi yang inklusif dan
berkelanjutan serta membina inovasi.
Tujuan SDG’s
10. Mengurangi kesenjangan di dalam dan di antara negara.
11. Menjadikan kota dan pemukiman manusia inklusif, aman, berketahanan dan berkelanjutan.
12. Menjamin pola produksi dan konsumsi yang berkelanjutan.
13. Mengambil tindakan segera untuk memerangi perubahan iklim serta dampaknya.
14. Melestarikan dan menggunakan samudera, lautan dan sumber daya laut secara berkelanjutan untuk
pembangunan berkelanjutan.
15. Melindungi, memperbarui, serta mendorong penggunaan ekosistem daratan yang berkelanjutan,
mengelola hutan secara berkelanjutan, memerangi penggurunan, menghentikan dan memulihkan
degradasi tanah, serta menghentikan kerugian keanekaragaman hayati.
16. Mendorong masyarakat yang damai dan inklusif untuk pembangunan berkelanjutan, menyediakan
akses keadilan bagi semua orang, serta membangun institusi yang efektif, akuntabel, dan inklusif di
seluruh tingkatan.
17. Memperkuat perangkat-perangkat implementasi (means of implementation) dan merevitalisasi
kemitraan global untuk pembangunan berkelanjutan.
Peran Bidan dalam Pemberdayaan Perempuandan Keluarga untuk Mendukung Pembangunan
Berkelanjutan / Sustainable Development Goals (SDGs)
Bidan dengan peran dan kewenangan yang dimiliki serta filosofi profesi
yang dimilikinya memainkan peranan kritis untuk pencapaian tujuan.
Dalam ruang lingkup asuhan kebidanan, bidan memberikan asuhan
kebidanan kepada perempuan sepanjang siklus kehidupan reproduksinya
dan melibatkan perempuan itu sendiri serta keluarganya sesuai kebutuhan.
Berdasarkan tujuan pembangunan berkelanjutan yaitu tujuan ke-lima,
terdapat 9 indikator dan dari 9 indikator tersebut, maka point 6 menjadi
tugas yang dapat diperankan oleh bidan. Bidan harus senantiasa
mengupayakan akses terhadap kesehatan seksual dan hak serta kesehatan
reproduksi termasuk pelayanan Keluarga Berencana untuk setiap
perempuan.
Indikator yang ingin dicapai pada tujuan tersebut adalah
:
1. Tingkat kebutuhan pelayanan KB yang terpenuhi dan belum terpenuhi;
2. Tingkat kesuburan;
3. Angka kelahiran remaja usia 15-19 tahun;
4. Angka pemakaian kontrasepsi;
5. Presentase kunjungan neonatal pertama;
6. Presentase kunjungan ibu hamil yang keempat (K4);
7. Presentase kesertaan KB pria;
8. Presentase perempuan dan anak perempuan yang membuat keputusan tentang kesehatan mereka
sendiri seksual dan reproduksi serta hak reproduksi.
Bidan mengupayakan pemenuhan
kebutuhan metode kontrasepsi
Sebagai pelaksana, dan pengelola sesuai dengan kewenangannya.
bidan melaksanakan tugasnya Penekanan saat ini mengharapkan
sebagai pemberi asuhan terutama bidan mampu untuk mengajak
asuhan kehamilan, saat calon peserta KB memilih metode
persalinan, masa nifas dan asuhan kontrasepsi Jangka Panjang
pada bayi baru lahir serta balita (MKJP) seperti IUD dan Implant
dan pemberian layanan keluarga karena metode-metode ini efektif
Berencana. Dalam memberikan mencegah kehamilan 99%.
asuhannya, bidan senantiasa
melibatkan ibu dan keluarganya
sebagai satu kesatuan, agar
terbentuk lingkungan keluarga
yang sehat dan berdaya,
menunjang pada kehidupan
selanjutnya
Optimalisasi program Keluarga Berencana
ternyata terkait dengan semua tujuan
global, mulai dari tujuan kesatu sampai
tujuan ketujuh. Penelitian yang dilakukan
oleh Ellen Starbird, et al memaparkan
Bidan sebagai peneliti menuntut
dengan jelas bagaimana keterkaitan
kompetensi yang mumpuni untuk
program Keluarga Berencana dengan
melakukan penelitian agar
tujuan global yang mengusung lima tema
hasilnya bisa dimanfaatkan
utama yaitu kemanusiaan, planet atau
sebagai landasan praktik berbasis
lingkungan sebagai tempat tinggal,
bukti. Dalam kapasitas sebagai
kesejahteraan, kedamaian dan jalinan
peneliti, bidan mengupayakan dan
mitra kerja. Pemaparan ini menekankan
membuat sebuah peta jalan (road
bahwa program KB sangat berhubungan
map) permasalahan kesehatan
dan berperan dalam pemenuhan
masyarakat khususnya isu ● Hak Asasi Manusia, kesetaraan gender
kesehatan ibu dan anak agar
dan pemberdayaan;
menjadi pijakan penelitian. Road ● kesehatan ibu, bayi baru lahir, anak dan
Map yang dibuat harapannya akan
remaja;
berkontribusi terhadap pemecahan ● Perkembangan ekonomi, politik dan
masalah yang ada dalam indikator
lingkungan masa depan
- indikator tujuan global terutama
tujuan kelima.
Teori sosial
Etik merupakan bagian dari filosofi yang berhubungan erat dengan nilai
manusia dalm menghargai suatu tindakan, apakah benar atau salah dan
apakah pernyataan itu baik atau buruk. Issue etik dalam pelayanan
kebidanan merupakan opic yang penting yang berkembang di masyarakat
tentang nilai manusia dalam menghargai suatu tindakan yang berhubungan
dengan segala aspek kebidanan yang menyangkut baik dan buruknya.
Beberapa pembahasan masalah etik dalm kehidupan sehari hari adalah
sebagai berikut:
1. Persetujuan dalam proses melahirkan: Memilih atau mengambil keputusan dalam persalinan,
Kegagalan dalam proses persalinan, Pelaksanan USG dalam kehamilan, Konsep normal pelayanan
kebidanan, Bidan dan pendidikan seks.
2. Contoh masalah etik yang berhubungan dengan teknologi: Perawatan intensif pada bayi, Skreening
bayi, Transplantasi organ, Teknik reproduksi dan kebidanan
3. Contoh masalah etik yang berhubungan dengan profesi: Pengambilan keputusan dan penggunaan
etik, Otonomi bidan dan kode etik profesional, Etik dalam penelitian kebidanan, Penelitian tentang
masalah kebidanan yang sensitif.
4. Biasanyan beberapa contoh mengenai isu etik dalm pelayananan kebidanan adalah berhubungan
dengan masalah-masalah sebagai berikut: Agama / kepercayaan, Hubungan dengan pasien,
Hubungan dokter dengan bidan, Kebenaran, Pengambilan keputusan, Pengambilan data, Kematian,
Kerahasiaan, Aborsi, AIDS, In_Vitro fertilization
Politik Kesehatan
Hubungan Masalah politik
politik dan dan kesehatan
Masalah politik dalam
kesehatan
Politik kesehatan adalah kebijakan
kesehatan adalah sesuatu
negara di bidang kesehatan. Yakni
kebijakan publik yang didasari oleh hak yang harus diselesaikan
yang paling fundamental, yaitu sehat atau dipecahkan dalam
merupakan hak warga negara. Sehingga upaya pembangunan di
dalam pengambilan keputusan politik bidang kesehatan. Saat ini,
khususnya kesehatan berpengaruh apa yang dipikirkan oleh
terhadap kesehatan masyarakat ahli kesehatan masyarakat
sebaliknya politik juga dipengaruhi oleh sangat berbeda dengan apa
kesehatan dimana jika derajat kesehatan yang dipikirkan oleh para
masyarakat meningkat maka akan pemimpin politik dalam
berpengaruh pada kesejahteraan melihat pembangunan.
masyarakat
TERIMA
KASIH