Anda di halaman 1dari 49

Organ dan Fungsi Kekuasaan

Negara

Rahmat Saputra, SH, MH


LIMITATION OF POWER

 Pembatasan kekuasaan ciri negara hukum dan menjadi ide dasar faham konstitusionalisme
modern.L
 ord Acton: Power tends to corrupt, obsolutely power corrupts absolutely
 seseorang atau masyarakat tidak menyerahkan seluruh hak alamiah
 Fungsi perjanjian masyarakat untuk menjamin dan melindungi hak-hak alamiah
 Lahir negara konstitusional (Constitusional state)
PEMBAGIAN KEKUASAAN MENURUT
JOHN LOCKE
 Dalam Second Treaties of Civil Government (1690) :
 Fungsi Legislatif
 Fungsi eksekutif
 Fungsi Federatif
 Pembatasan kekuasaan lebih melihat pada hubungan dengan luar
negeri.Kekuasaan peradilan merupakan bagian dari fungsi ekskutif
PEMBAGIAN KEKUASAAN MENURUT
MONTESQUIEU (1689-1755)
 Fungsi Legislatif
 Fungsi Eksekutif
 Fungsi Yudikatif
 Pembatasan kekuasaan lebih melihat pada perlindungan
HAM bagi warga negaraKekuasaan federatif merupakan
bagian dari fungsi eksekutif.
PEMBAGIAN KEKUASAAN MENURUT
VAN VOLLENHOVEN
 Fungsi Regeling
 Fungsi Bestuur
 Fungsi Rechtspraak
 Politie untuk social order
 Fungsi kekuasaan ini biasa disebut “Catur
Praja”.
SEPARATION OF POWER &
DIVISION/DISTRIBUTION OF POWER
 Berasal dari Montesquieu (Perancis) melalui doktrin trias
politica hasil penelitian terhadap sistem konstitusi Inggris.
 Separation of power merupakan konsep awal trias politica
dalam L’Esprit des Lois (1748).
 Teori separation of power oleh banyak sarjana dianggap
tidak realistis, sehingga banyak yang menggunakan
pembagian kekuasaan.
Lanjutan…

 Banyak juga yang mempersamakan antara separation of power


dan division of power.Di Amerika, division of power
digunakan dalam kontek pembagian kekuasaan federal dan
negara bagian.
 Sedangkan separation of power pada tingkat pemerintahan
federal.
 Arthus Mass menggunakan capital division of power untuk
hubungan horisontal dan territorial division of power untuk
hubungan vertikal
CIRI DOKTRIN SEPARATION OF
POWER
 G. Marshall dalam “Constitutional Theory” 1971 :
 Differentiation (membedakan fungsi2 ketiga kekuasaan negara)
 Lagal incompatibility of office holding (legislator tidak punya jabatan di luar
lembaga legislatif).
 Isolation, immunity, independence (Tidak ada intervensi terhadap organ lain)
 Check and balances (keseimbangan)
 Coordinate status and lack accountability (punya kedudukan yang sederajat).
Indonesia Pemisahan atau pembagian
kekuasaan?
 PENDAPAT ANDA ?
 Apakah Indonesia menerapkan pemisahan
atau pembagian kekuasaan?
CABANG KUASAAN LEGISLATIF

 FUNGSI PENGATURAN (LEGISLASI)


 FUNGSI PENGAWASAN (CONTROL)
 FUNGSI PERWAKILAN (REPRESENTASI)
 FUNGSI DELIBERATIF & RESOLUSI KONFLIK
FUNGSI LEGISLASI
 Prakarsa pembuatan undang-undang (lagislation initiation);
 Pembahasan RUU (Law Making Process);
 Persetujuan atas pengesahan RUU (law enactment approval);
 Pemberian persetujuan pengikatan atau ratifikasi atas pejanjian
Internasional dan dokumen2 hukum Internasional (Binding decision
making on International agreement and treaties or other legal
binding documents)
FUNGSI PENGAWASAN
 Control of policy making
 Control of policy executing
 Control of budgeting
 Control of budget implemantition (expenditure)
 Control of government performances
 Control of political appoinment of public officials
FUNGSI REPRESENTASI
 Political representation system
 Territorial atau regional representation system
 Functional representation system
Contoh : DPR, DPD, dan Utusan Golongan.
 Lembaga perwakilan tanpa representasi tidak bermakna. Sehingga ada
Representation in presence dan Representation in ideas.
 Tercermin melalui struktur parlemen satu kamar (unicameral
parliament) dan dua kamar (bicameral parliament) serta tiga kamar
(tricameral parliament)
FUNGSI DELIBERATIF & RESOLUSI
KONFLIK
 Pedebatan publik dalam rangka rule and policy making
 Perdebatan dalam rangka penjalankan pengawasan
 Menyalurkan aspirasi dan kepentingan yang beraneka
ragam
 Memberikan solusi saluran damai terhadap konflik sosial.
CABANG KUASAAN EKSEKUTIF

Sistem Pemerintahan
 1. Sistem Pemerintahan Parlementer
 2. Sistem Pemerintahan Presidensiil
 3. Sistem Pemerintahan campuran
Kementerian Negara
1. Diangkat dan bertanggungjawan kepada Presiden dan dipimpin oleh Presiden
2. Diangkat dan bertanggungjawab kepada Parlemen dan dipimpin perdana menteri.
CABANG KUASAAN YUDISIAL

 The Judicial Principles of Modern


Constitutional State :
a.The Principle of Judicial Independence
b.The Principle of Judicial Impartiality
THE BANGALORE PRINCIPLES OF
JUDICIAL CONDUCT (INDIA, 2001)
 Independence Principle (Prinsip independen)
 Impartiality Principle (Prinsip tidak berpihak)
 Integrity Principle (Prinsip Integritas)
 Propreity Principle (Prinsip Kesopanan)
 Equality Principle (Prinsip Persamaan)
 Competence and Diligence Principle (Prinsip kompetensi
dan kecerdasan)
ORGAN KEKUASAAN NEGARA
 Organ kekuasaan negara ada dua kategori : organ utama
(main state’s organ) dan organ bantu (auxiliary state’s
organ).
 Main state’s organ adalah pelaksana utama dari ketiga
kekuasaan negara. Contoh : MPR, DPR, DPD, Presiden
dan Wakil Presiden, MA serta MK.
 Auxiliary state’s organ adalah untuk mengoptimalkan
pelaksanaan dari check and balances antar lembaga
negara. Contoh : BPK dan Komisi Yudisial.
PERBANDINGAN SISTEM KEKUASAAN
NEGARA
 AMERIKA SERIKAT
 Konstitusi disahkan pada 17 September 1787 dan berlaku 4 Maret
1989 serta telah mengalami beberapa kali perubahan.
 AS sebagai negara Republik Federal
 Terdapat 3 lembaga kekuasaan negara : Congress, President dan
Federal Supreme Court dengan pola hubungan checks and balances.
 Menganut sistem bicameral terdiri dari House of Representative dan
Senate.
Lanjutan… Semua UU harus disetujui HoR
dan Senate
 President tidak terlibat dalam pembuatan RUU tetapi mempunyai hak
veto terhadap UU
 Senate berwenang meng-impeach Presiden dan Wakil Presiden serta
semua pejabat sipil
 Presiden memegang kekuasaan eksekutif dan dibantu Wakil Presiden
untuk masa jabatan 4 tahun yang dipilih oleh sebuah Electoral College
 Ketua dan hakim agung diangkat oleh Presiden
 Federal Supreme Court memegang kekuasaan yudisial serta sebagai
Interpreter of the constitution
PERANCIS
 Perancis mendesain sebagai negara Republik
 Kekuasaan legislatif berada pada parlemen
 Menerapkan sistem bicameral yakni National Assembly dan Senate
 Sistem pemerintahan menganut sistem campuran antara presidensiil
dan parelementer, yakni kekuasaan eksekutif di tangan Presiden
yang dipilih secara langsung sejak 1962 dan Perdana Menteri yang
wajib ditunjuk Presiden dari partai yang menguasai mayoritas di
parlemen Kekuasaan legislatif berada pada parlemen
Lanjutan…

 Mempunyai Constitutional Council yang berwenang


melakukan Judicial Preview terhadap RUU yang disusun
Parlemen
 Presiden menjamin independensi kekuasaan kehakiman
yang dibantu oleh High Council of Judiciary (Hampir
sama dengan Komisi Yudisial)
 High Council of Judiciary diketuai oleh Presiden dan
wakilnya menteri kehakiman dan para hakim dari Court
of Cassation (MA) yang dinominasi oleh High Council of
Judiciary.
AFRIKA SELATAN
 Konstitusi Afrika Selatan (1996) mendesain sebagai negara
Republik FederalMempunyai tiga cabang utama
kekuasaan : legislatif, eksekutif dan yudisial.
 Kekuasaan legislatif berada di tangan parlemen : National
Assembly dan Council of ProvincesPresiden sebagai the
head od state dan the head of national executive
 Kekuasaan yudiisial dilakukan oleh Constitutional Court
dan Supreme Court yang terpisah dan independen dari
kekuasaan lainnya
KOREA SELATAN

 Konstitusi Koea Selatan (1987) mendesain sebagai negara kesatuan


berbentuk republikMempunyai tiga kekuasaan negara : eksekutif,
legislatif dan yudisial.
 Kekuasaan legislatif di tangan National Assembly yang dipilih lewat
pemilu untuk masa 4 tahun
 National Assembly juga berwenang menetapkan anggaran belanja &
mengajukan impeachment ke MK terhadap Presiden, perdana
menteri, menteri, hakim konstitusi, hakim, pejabat audit, anggota
komisi pemilu, dan pejabat publik lain.
Lanjutan…

 Presiden sebagai head of state dan head of executive yang


dipilih lewat pemilu untuk masa 5 tahun dan tidak boleh
dipilih kembali.
 Presiden sebagai head of executive dibantu oleh sebuah
State Council dan para menteri yang dipilih oleh State
Council.
 Kekuasaan yudisial dipegang oleh Supreme Court dan
Constitutional Court
Lanjutan…
 Constitutional Court Korea Selatan mempunyai beberapa
kewenangan :
 Menguji konstitusionalitas undang-undang atas permohonan
pengadilan;
 Impeachment;
 Pembubaran partai politik;
 Sengketa antar lembaga negara, pemerintah pusat dan daerah,
sengketa di antara pemerintahan-pemerintahan daerah; dan
 Constitutional complain yang diatur dalam undang-undang..
INDONESIA
 Konstitusi Indonesia mendesain sebagai Negara Kesatuan
berbentuk Republik
 Terdapat tiga cabang kekuasaan : eksekutif, Legislatif dan yudisial
 Kekuasaan eksekutif berada pada Presiden yang dibantu oleh
Wakil Presiden yang dipilih lewat Pemilu untuk 5 tahun dan
sesudahnya dapat dipilih hanya untuk satu kali masa jabatan.
 Kekuasaan legislatif oleh MPR, DPR dan DPD
 Kekuasaan Yudisial dilakukan oleh MA dan peradilan di
bawahnya dan oleh MK serta KY
KEKUASAAN EKSEKUTIF DI
INDONESIA
 Presiden sbg Kepala Negara & Kepala Pemerintahan
 Menerapkan sistem pemerintahan presidensialPresiden berhak
mengusulkan RUU dan dalam kegentingan memaksa berhak
menetapkan Perppu.
 Mengesahkan UU paling lama 30 hari sejak disetujui.
 Pemegang kekuasaan tertinggi atas AD, Al, dan AU.
 Mengangkat duta dan konsul & duta negara lain
 Menyatakan keadaan bahaya
 Memberi Grasi, rehabilitasi, amnesti dan abolisi
 Memberi gelar, tanda jasa dan lain-lain
KEKUASAAN LEGISLATIF DI
INDONESIA
 Kekuasaan legislatif dilakukan oleh MPR, DPR, dan DPD
 Sistem lembaga perwakilannya tidak jelas, apa
unicameral, bicameral ataukah tricameral?
 MPR terdiri dari anggota DPR dan anggota DPD
 MPR mempunyai kewenangan : Mengubah dan
menetapkan UUD 1945Melantik Presiden dan/atau Wakil
Presiden
 MPR hanya dapat memberhentikan Presiden dan/atau
Wakil Presiden menurut UUD 1945
KEKUASAAN LEGISLATIF DI
INDONESIA
DPR mempunyai fungsi Legislasi, Control dan Budgeting.
 DPR memegang kekuasaan legislasi
 Persetujuan pengangkatan beberapa pejabat publik seperti Kapolri,
Panglima TNI, pimpinan KPK.
 DPR mempunyai hak Interpelasi, hak angket dan hak menyatakan
pendapat
 Anggota DPR mempunyai hak mengajukan pertanyaan,
menyampaikan usul atau pendapat, dan hak imunitas.
 Anggota DPR berjumlah 560
ALAT KELENGKAPAN DPR
 Pimpinan DPR Badan Musyawarah Komisi
 Badan LegislasI
 Badan Anggaran
 Badan Akuntabilitas Keuangan Negara
 Badan Kehormatan
 Badan Kerja Sama Antar Parlemen
 Badan Urusan Rumah Tangga
 Panitia Khusus
 Alat kelengkapan lain yang diperlukan dan dibentuk oleh rapat
paripurna, seperti Panwas Century.
KOMISI-KOMISI
KOMISI I
RUANG LINGKUP KERJA

Pertahanan Intelijen Luar Negeri Komunikasi informatika

PASANGAN KERJA
1. Kementerian Pertahanan 8. Lembaga Ketahanan Nasional
2. Kementerian Luar Negeri (Lemhannas)
3. Panglima TNI dan Mabes TNI 9. Komisi Penyiaran Indonesia (KPI)
4. Kementerian Komunikasi dan 10. LPP TVRI
Informatika 11. LPP RRI
5. Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) 12. Dewan Pers
6. Badan Intelijen Negara (BIN) 13. Perum LKBN ANTARA
7. Lembaga Sandi Negara (LEMSANEG) 14. Komisi Informasi
KOMISI II
RUANG LINGKUP KERJA

Pemerintah Dalam Negeri dan Otonomi Kepemiluan Pertanahan dan Reformasi


Daerah Agraria
Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi

PASANGAN KERJA
1. Kementerian Dalam Negeri 7. Badan Pertanahan Nasional (BPN)Arsip
2. Kementerian Negara dan Pendayagunaan Nasional RI (ANRI)
Aparatur Negara dan Reformasi 8. Komisi Pemilihan Umum (KPU)
Birokrasi 9. Badan Pengawas Pemilu (BAWASLU)
3. Menteri Sekretaris Negara 10. Ombudsman Republik Indonesia
4. Sekretaris Kabinet 11. Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan
5. Lembaga Administrasi Negara (LAN) dan Pengendalian Pembangunan (UKP4)
6. Badan Kepegawaian Negara (BKN)
KOMISI III
RUANG LINGKUP KERJA

Hukum, HAM dan Keamanan

PASANGAN KERJA
1. Kementerian Hukum dan Hak Asasi 8. Setjen Mahkamah Konstitusi
Manusia 9. Setjen MPR
2. Kejaksaan Agung 10. Setjen DPD
3. Kepolisian Negara Republik Indonesia 11. Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi
4. Komisi Pemberantarasan Korupsi (KPK) Keuangan (PPATK)
5. Komisi Hukum Nasional 12. Komisi Yudiasl
6. Komisi Nasional HAM (Komnas HAM) 13. Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban
7. Setjen Mahkamah Agung 14. Badan Narkotika Nasional (BNN)
KOMISI IV
RUANG LINGKUP KERJA

Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Kelauatan, Perikanan dan Pangan

PASANGAN KERJA
1. Kementerian Pertanian
2. Kementerian Kehutanan
3. Kementerian Kelautan dan Perikanan
4. Badan Urusan Logistik
5. Dewan Maritim Nasional
KOMISI V
RUANG LINGKUP KERJA

Perhubungan Pembangunan Perdesaan dan Kawasan


Pekerjaan Umum Tertinggal
Perumahan Rakyat Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika

PASANGAN KERJA
1. Kementerian Pekerjaan Umum 5. Badan Meterologi, Klimatologi dan
2. Kementerian Perhubungan Geofisika (BMKG)
3. Kementerian Perumahan Rakyat 6. Badan SAR Nasional
4. Kementerian Pembangunan Daerah 7. Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo
Tertinggal (BPLS)
8. Badan Pengembangan Wilayah Surabaya
– Madura (BPWS)
KOMISI VI
RUANG LINGKUP KERJA

Perdagangan , Peridustrian, Investasi, Koperasi, UKM dan BUMN dan Standarisasi


Nasional

PASANGAN KERJA
1. Kementerian Perindustrian
2. Kementerian Perdagangan
3. Kementerian Koperais dan UMKM
4. Kementerian BUMN
5. Badan Koordinasi Penanaman Modal
(BKPM)
6. Badan Standarisasi Nasional (BSN)
7. Badan Perindungan Konsumen (BPKN)
8. Komisi Pengawasan Persaingan Usaha
(KPPU)
KOMISI VII
RUANG LINGKUP KERJA

Energi Sumber Daya Mineral, Riset dan Teknologi dan Lingkungan Hidup

PASANGAN KERJA
1. Kementerian Energi dan SDM 8. Badan Pengawasan Tenaga Nuklir
2. Kementerian Lingkungan Hidup (BAPETAN)
3. Kementerian Negara Riset dan Teknologi 9. Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan
4. Badan Pengkajian dan Penerapan Nasional (Bakosurtanal)
Teknologi (BPPT) 10. Lembaga Penerbangan dan Antariska
5. Dewan Riset Nasional Nasional (LAPAN)
6. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 11. Badan Pengatur Kegiatan Hilir Migas
(LIPI) 12. Badan Pelaksanaan Pengendalian Usaha
7. Badan Tenologi Nulklir (BATAN) Hukum MigasPP IPTEK
13. Lembaga EIKJMEN
KOMISI VIII
RUANG LINGKUP KERJA

Agama Sosial dan Pemberdayaan Perempuan

PASANGAN KERJA
1. Kementerian Agama RI
2. Kementerian Sosial RI
3. Kementerian Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak RI
4. Komisi Perlindungan Anak Indonesia
(KPAI)
5. Badan Nasional Penanggulangan
Bencana (BNPB)
6. Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS)
KOMISI IX
RUANG LINGKUP KERJA

Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kependudukan Kesehatan

PASANGAN KERJA
1. Kementerian Kesehatan 8. Badan Pengawas Obat dan Makanan
2. Kementerian Tenaga Kerja dan 9. BNP2TKI
Transmigrasi 10. PT. Askes (Persero)
3. Badan Koordinasi Keluarga Berencana 11. PT. Jamsostek (Persero)
Nasional (BKKBN)
KOMISI X
RUANG LINGKUP KERJA

Pendidikan, Oemusa, Olahraga, Pariwisata , Kesenian dan Kebudayaan

PASANGAN KERJA
1. Kementerian Pendidikan Nasional
2. Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata
3. Kementerian Negara Pemuda dan
Olahraga
4. Perpustakaan Nasinal
KOMISI XI
RUANG LINGKUP KERJA

Keuangan
Perencanaan Pembangunan Nasional
Perbankan
Lembaga Keuangan Bukan Bank
PASANGAN KERJA
1. Kementerian Keuangan RI 8. Badan Pusat Statistik (BPS)
2. Kementerian Perencanaan dan 9. Setjen BPK RI
Pembangunan / Kepala Bappenas 10. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia
3. Bank Indonesia (LPEI)
4. Perbankan dan Lembaga Keuangan 11. Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang
Bukan Bank dan Jasa Pemerintah (LKPP)
5. Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan (BPKP)
KEKUASAAN LEGISLATIF DI
INDONESIA
 DPD beranggotakan 4 orang dari setiap provinsi
 DPD mempunyai fungsi legislasi, kontrol dan budgeting yang
terbatas.
 DPD dapat mengajukan RUU kepada DPR yang terkait
dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah,
pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah,
pengelolaan sumber daya alam dan ekonomi lainnya serta
perimbangan keuangan pusat dan daerah. (Pasal 22D ayat (1)
UUD 1945)
Lanjutan…
 DPD ikut membahas RUU yang terkait dengan : otonomi
daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan
pemekaran serta penggabungan daerah, pengelolaan
sumber daya alam dan ekonomi lainnya serta memberikan
pertimbangan kepada DPR atas RUU APBN dan RUU
yang berkaitan dengan pajak, pendidikan, dan agama.
(Pasal 22D ayat (2) UUD 1945)
Lanjutan…

 DPD dapat melakukan pengawasan atas pelaksanaan UU


otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah,
pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah,
pengelolaan sumber daya alam dan ekonomi lainnya serta
pelaksanaan APBN, pajak, pendidikan, dan agama serta
menyampaikan hasil pengawasannya kepada DPR sebagai
bahan pertimbangan untuk ditindaklanjuti.(Pasal 22D ayat
(3) UUD 1945)
ALAT KELENGKAPAN DPD
 1. Komite I
Membidangi otonomi daerah; hubungan pusat dan daerah serta antar- daerah; pembentukan,
pemekaran, dan penggabungan daerah; pemukiman dan kependudukan; pertanahan dan tata
ruang; serta politik, hukum, dan HAM.
 2. Komite II
Membidangi pertanian dan perkebunan; perhubungan; kelautan dan perikanan; energi dan
sumber daya mineral; kehutanan dan lingkungan hidup; pemberdayaan ekonomi kerakyatan
dan daerah tertinggal; perindustrian dan perdagangan; penanaman modal; dan pekerjaan umum
 3. Komite III
Membidangi pendidikan; agama; kebudayaan; kesehatan; pariwisata; pemuda dan olahraga;
kesejahteraan sosial; pemberdayaan perempuan dan ketenagakerjaan.
ALAT KELENGKAPAN DPD
 4. Komite IV Panitia Perancang Undang-Undang
membidangi anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN); pajak;
perimbangan keuangan pusat dan daerah; lembaga keuangan; dan
koperasi, usaha mikro, kecil, dan menengah.
5. Panitia Perancang Undang-Undang
6. Panitia Urusan Rumah Tangga
7. Badan Kehormatan
8. Panitia Hubungan Antar Lembaga DPD
9. Kelompok DPD di MPR Panitia Akuntabilitas Publik
KEKUASAAN YUDISIAL DI INDONESIA
 Kekuasaan yudusial dilakukan oleh MA dan empat peradilan di
bawahnya serta oleh MK.
 MA mempunyai wewenang
1. Mengadili pada tingkat kasasi;
2. Menguji peraturan perundang-undangan di bawah UU terhadap UU;
dan
3. Wewenang lain yang diberikan oleh UU.
 Independensi dan martabat hakim di MA (serta peradilan di
bawahnya) dijamin oleh KY.
 KY berwenang mengusulkan pengangkatan hakim agung.
Lanjutan…
MK punya 4 kewenangan dan satu kewajiban :
 Menguji UU terhadap UUD 1945;
 Membubarkan Partai Politik;
 Sengketa hasil Pemilu dan Pemilukada;
 Sengketa kewenangan lembaga negara; dan
 Impeachment Presiden dan/atau Wakil Presiden
 Putusan MK bersifat final dan mengikat (final and legal binding)
 Hakim Konstitusi terdiri dari 9 orang yang masing-masing 3
diusulkan dari DPR, Presiden dan MA.

Anda mungkin juga menyukai