Part 10
Part 10
Negara
Pembatasan kekuasaan ciri negara hukum dan menjadi ide dasar faham konstitusionalisme
modern.L
ord Acton: Power tends to corrupt, obsolutely power corrupts absolutely
seseorang atau masyarakat tidak menyerahkan seluruh hak alamiah
Fungsi perjanjian masyarakat untuk menjamin dan melindungi hak-hak alamiah
Lahir negara konstitusional (Constitusional state)
PEMBAGIAN KEKUASAAN MENURUT
JOHN LOCKE
Dalam Second Treaties of Civil Government (1690) :
Fungsi Legislatif
Fungsi eksekutif
Fungsi Federatif
Pembatasan kekuasaan lebih melihat pada hubungan dengan luar
negeri.Kekuasaan peradilan merupakan bagian dari fungsi ekskutif
PEMBAGIAN KEKUASAAN MENURUT
MONTESQUIEU (1689-1755)
Fungsi Legislatif
Fungsi Eksekutif
Fungsi Yudikatif
Pembatasan kekuasaan lebih melihat pada perlindungan
HAM bagi warga negaraKekuasaan federatif merupakan
bagian dari fungsi eksekutif.
PEMBAGIAN KEKUASAAN MENURUT
VAN VOLLENHOVEN
Fungsi Regeling
Fungsi Bestuur
Fungsi Rechtspraak
Politie untuk social order
Fungsi kekuasaan ini biasa disebut “Catur
Praja”.
SEPARATION OF POWER &
DIVISION/DISTRIBUTION OF POWER
Berasal dari Montesquieu (Perancis) melalui doktrin trias
politica hasil penelitian terhadap sistem konstitusi Inggris.
Separation of power merupakan konsep awal trias politica
dalam L’Esprit des Lois (1748).
Teori separation of power oleh banyak sarjana dianggap
tidak realistis, sehingga banyak yang menggunakan
pembagian kekuasaan.
Lanjutan…
Sistem Pemerintahan
1. Sistem Pemerintahan Parlementer
2. Sistem Pemerintahan Presidensiil
3. Sistem Pemerintahan campuran
Kementerian Negara
1. Diangkat dan bertanggungjawan kepada Presiden dan dipimpin oleh Presiden
2. Diangkat dan bertanggungjawab kepada Parlemen dan dipimpin perdana menteri.
CABANG KUASAAN YUDISIAL
PASANGAN KERJA
1. Kementerian Pertahanan 8. Lembaga Ketahanan Nasional
2. Kementerian Luar Negeri (Lemhannas)
3. Panglima TNI dan Mabes TNI 9. Komisi Penyiaran Indonesia (KPI)
4. Kementerian Komunikasi dan 10. LPP TVRI
Informatika 11. LPP RRI
5. Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) 12. Dewan Pers
6. Badan Intelijen Negara (BIN) 13. Perum LKBN ANTARA
7. Lembaga Sandi Negara (LEMSANEG) 14. Komisi Informasi
KOMISI II
RUANG LINGKUP KERJA
PASANGAN KERJA
1. Kementerian Dalam Negeri 7. Badan Pertanahan Nasional (BPN)Arsip
2. Kementerian Negara dan Pendayagunaan Nasional RI (ANRI)
Aparatur Negara dan Reformasi 8. Komisi Pemilihan Umum (KPU)
Birokrasi 9. Badan Pengawas Pemilu (BAWASLU)
3. Menteri Sekretaris Negara 10. Ombudsman Republik Indonesia
4. Sekretaris Kabinet 11. Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan
5. Lembaga Administrasi Negara (LAN) dan Pengendalian Pembangunan (UKP4)
6. Badan Kepegawaian Negara (BKN)
KOMISI III
RUANG LINGKUP KERJA
PASANGAN KERJA
1. Kementerian Hukum dan Hak Asasi 8. Setjen Mahkamah Konstitusi
Manusia 9. Setjen MPR
2. Kejaksaan Agung 10. Setjen DPD
3. Kepolisian Negara Republik Indonesia 11. Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi
4. Komisi Pemberantarasan Korupsi (KPK) Keuangan (PPATK)
5. Komisi Hukum Nasional 12. Komisi Yudiasl
6. Komisi Nasional HAM (Komnas HAM) 13. Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban
7. Setjen Mahkamah Agung 14. Badan Narkotika Nasional (BNN)
KOMISI IV
RUANG LINGKUP KERJA
PASANGAN KERJA
1. Kementerian Pertanian
2. Kementerian Kehutanan
3. Kementerian Kelautan dan Perikanan
4. Badan Urusan Logistik
5. Dewan Maritim Nasional
KOMISI V
RUANG LINGKUP KERJA
PASANGAN KERJA
1. Kementerian Pekerjaan Umum 5. Badan Meterologi, Klimatologi dan
2. Kementerian Perhubungan Geofisika (BMKG)
3. Kementerian Perumahan Rakyat 6. Badan SAR Nasional
4. Kementerian Pembangunan Daerah 7. Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo
Tertinggal (BPLS)
8. Badan Pengembangan Wilayah Surabaya
– Madura (BPWS)
KOMISI VI
RUANG LINGKUP KERJA
PASANGAN KERJA
1. Kementerian Perindustrian
2. Kementerian Perdagangan
3. Kementerian Koperais dan UMKM
4. Kementerian BUMN
5. Badan Koordinasi Penanaman Modal
(BKPM)
6. Badan Standarisasi Nasional (BSN)
7. Badan Perindungan Konsumen (BPKN)
8. Komisi Pengawasan Persaingan Usaha
(KPPU)
KOMISI VII
RUANG LINGKUP KERJA
Energi Sumber Daya Mineral, Riset dan Teknologi dan Lingkungan Hidup
PASANGAN KERJA
1. Kementerian Energi dan SDM 8. Badan Pengawasan Tenaga Nuklir
2. Kementerian Lingkungan Hidup (BAPETAN)
3. Kementerian Negara Riset dan Teknologi 9. Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan
4. Badan Pengkajian dan Penerapan Nasional (Bakosurtanal)
Teknologi (BPPT) 10. Lembaga Penerbangan dan Antariska
5. Dewan Riset Nasional Nasional (LAPAN)
6. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 11. Badan Pengatur Kegiatan Hilir Migas
(LIPI) 12. Badan Pelaksanaan Pengendalian Usaha
7. Badan Tenologi Nulklir (BATAN) Hukum MigasPP IPTEK
13. Lembaga EIKJMEN
KOMISI VIII
RUANG LINGKUP KERJA
PASANGAN KERJA
1. Kementerian Agama RI
2. Kementerian Sosial RI
3. Kementerian Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak RI
4. Komisi Perlindungan Anak Indonesia
(KPAI)
5. Badan Nasional Penanggulangan
Bencana (BNPB)
6. Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS)
KOMISI IX
RUANG LINGKUP KERJA
PASANGAN KERJA
1. Kementerian Kesehatan 8. Badan Pengawas Obat dan Makanan
2. Kementerian Tenaga Kerja dan 9. BNP2TKI
Transmigrasi 10. PT. Askes (Persero)
3. Badan Koordinasi Keluarga Berencana 11. PT. Jamsostek (Persero)
Nasional (BKKBN)
KOMISI X
RUANG LINGKUP KERJA
PASANGAN KERJA
1. Kementerian Pendidikan Nasional
2. Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata
3. Kementerian Negara Pemuda dan
Olahraga
4. Perpustakaan Nasinal
KOMISI XI
RUANG LINGKUP KERJA
Keuangan
Perencanaan Pembangunan Nasional
Perbankan
Lembaga Keuangan Bukan Bank
PASANGAN KERJA
1. Kementerian Keuangan RI 8. Badan Pusat Statistik (BPS)
2. Kementerian Perencanaan dan 9. Setjen BPK RI
Pembangunan / Kepala Bappenas 10. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia
3. Bank Indonesia (LPEI)
4. Perbankan dan Lembaga Keuangan 11. Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang
Bukan Bank dan Jasa Pemerintah (LKPP)
5. Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan (BPKP)
KEKUASAAN LEGISLATIF DI
INDONESIA
DPD beranggotakan 4 orang dari setiap provinsi
DPD mempunyai fungsi legislasi, kontrol dan budgeting yang
terbatas.
DPD dapat mengajukan RUU kepada DPR yang terkait
dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah,
pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah,
pengelolaan sumber daya alam dan ekonomi lainnya serta
perimbangan keuangan pusat dan daerah. (Pasal 22D ayat (1)
UUD 1945)
Lanjutan…
DPD ikut membahas RUU yang terkait dengan : otonomi
daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan
pemekaran serta penggabungan daerah, pengelolaan
sumber daya alam dan ekonomi lainnya serta memberikan
pertimbangan kepada DPR atas RUU APBN dan RUU
yang berkaitan dengan pajak, pendidikan, dan agama.
(Pasal 22D ayat (2) UUD 1945)
Lanjutan…