Waris
Pemateri
01 Donasto Samosir
202210115302
02 Leynon
202210115203
1
Dasar Hukum Surat
Kuasa
2
Pengertian Surat Kuasa
Pasal 1792 BW
Pemberian kuasa adalah suatu
persetujuan dengan mana seorang
memberikan kekuasaan kepada
seorang lain, yang menerimanya,
untuk dan atas namanya
menyelenggarakan suatu urusan
3
Kuasa
Surat Kuasa
↓
Perjanjian Pemberian Kuasa
↓
Berlaku Syarat Sah Perjanjian
Pasal 1320 BW
4
Syarat Sah Perjanjian
Pasal
1320 Bw
Syarat Subjektif
Sepakat
Cakap
Syarat Objektif
Hal tertentu
Sebab yang halal
5
Berakhirnya pemberian kuasa:
Ps 1813 BW
Pemberian kuasa berakhir:
dengan ditariknya kembali kuasanya si kuasa;
dengan pemberitahuan penghentian kuasanya
oleh si kuasa;
Dengan meninggalnya, pengampuannya, atau
pailitnya si pemberi kuasa maupun si kuasa
6
Cara Pemberian Kuasa:
7
Pasal 123 (1) HIR:
9
Pemberian Kuasa
Pemberian kuasa secara umum
Pasal 1796 BW, pemberian kuasa yang dirumuskan dalam
kata-kata umum, hanya meliputi perbuatan-perbuatan
pengurusan.
Ct: kuasa untuk mengambil uang di bank
Pemberian kuasa secara khusus
Pemberian kuasa yang dilakukan secara khusus untuk
melakukan suatu tindakan tertentu.
Untuk beracara di pengadilan harus dilakukan dengan
surat kuasa khusus (SEMA No 2/1959 dan Fatwa MA No
531K/ Sip/ 1973).
10
Syarat kuasa khusus berdasarkan
Pasal 123 HIR
SEMA No 2 Tahun 1959
Mengatur syarat kuasa khusus sesuai
ketentuan Pasal 123 HIR, yang sekurang-
kurangnya harus memuat:
1. identitas dan kedudukan para pihak
2. kompetensi absolut dan relatif
3. pokok sengketa
11
Sifat Limitatif Surat Kuasa
Ps 1797 BW
Penerima kuasa khusus tidak
diperbolehkan melakukan tindakan
yang melampaui kuasa yg diberikan
kepadanya
12
Identitas
Hal yang perlu diperhatikan:
Subyek hukum
Orang
Badan hukum
Kecakapan
Ps. 1330 KUHPerdata
Orang belum dewasa
Dibawah pengampuan
Orang perempuan
13
Hak-Hak:
HAK SUBTITUSI
pasal 1803 BW
HAK HONORARIUM
pasal 1808 BW
pasal 1794 BW,
pada dasarnya pemberian kuasa terjadi dengan cuma-cuma.
HAK RETENSI
pasal 1812 BW
si kuasa adalah berhak untuk menahan segala apa kepunyaan
si pemberi kuasa yang berada di tangannya, sekian lamanya,
hingga kepadanya telah dibayar lunas segala apa yang dapat
dituntutnya sebagai akibat pemberian kuasa.
14
Surat Kuasa Ahli Waris
Dari keterangan Marlina, Surat Keterangan
Ahli Waris (SKAW): menerangkan siapa dan
berapa orang ahli waris
Surat Keterangan Kuasa Ahli Waris:
menerangkan siapa yang ditunjuk pihak keluarga
sebagai ahli waris yang diberikan kuasa untuk
mengurus administrasi waris
15
Surat Kuasa Ahli Waris
Surat Keterangan Hak Waris (SKHW) dapat
diartikan sebagai akta otentik yang dikeluarkan
oleh pejabat berwenang, dalam hal ini adalah Balai
Harta Peninggalan (BHP) atau Notaris
16
Surat Kuasa Ahli Waris
Surat Kuasa Ahli Waris adalah dokumen resmi
yang berisikan keterangan bahwa ahli waris
memberikan kewenangan pada pihak ketiga untuk
melaksanakan aktivitas tertentu terhadap harta
waris.
Dalam hal ini, ahli waris adalah orang yang
memiliki hak secara hukum untuk mendapatkan
harta warisan dari pewaris sesuai dengan
pembagian tertentu
17
Format Umum Surat Kuasa
Ahli Waris: SURAT KUASA AHLI WARIS
Kami yang bertanda tangan di bawah ini, kami para ahli waris dari Almarhum
_________________ :
1. Nama lengkap : ______________________________
2. Nomor KTP : ______________________________
3. Tempat, tanggal lahir : ______________________________
4. Pekerjaan : ______________________________
5. Hubungan dengan Almarhum : (Bisa diisi dengan anak kandung, saudara
kandung, dll.)
6. Alamat lengkap : ______________________________
Dengan ini memberikan KUASA kepada:
Nama lengkap : _____________________________
Nomor KTP : _____________________________
Tempat, tanggal lahir : _____________________________
Hubungan dengan pemberi kuasa: (Bisa diisi dengan anak kandung, saudara kandung, dll.)
Pekerjaan : _____________________________
Alamat lengkap : _____________________________
Yang selanjutnya disebut sebagai Penerima Kuasa
18
Format Umum Surat Kuasa
Ahli Waris:
Kami sebagai pemberi kuasa menyatakan memberikan kuasa atau wewenang
kepada penerima kuasa untuk mengurus penjualan harta waris peninggalan
Almarhum ____________________ yang meninggal pada tanggal
____________.
Adapun harta peninggalan yang dimaksud berupa:
Sebidang tanah dan rumah yang berdiri di atasnya dengan Sertifikat Hak Milik
(SHM) nomor ___________ atas nama ____________.
Luas tanah adalah ___________ meter persegi sementara rumah yang berdiri di
atasnya seluas ___________ meter persegi.
Tanah dan rumah tersebut berlokasi di _________________ (isi dengan alamat
jelas).
Adapun batas-batas tanah dan rumah tersebut adalah di sebelah barat adalah
_____________, sebelah timur adalah __________, sebelah utara adalah
_____________, dan di sebelah selatan adalah _____________.
19
Format Umum Surat Kuasa
Ahli Waris:
Kami juga memberikan kuasa kepada penerima kuasa untuk menandatangani
Akta Jual Beli Tanah, menerima uang pembayaran, membuat tanda bukti
pembayaran (kuitansi), melakukan tindakan hukum dengan pihak ketiga
sehubungan dengan harta warisan, serta melakukan tindakan lain yang
dianggap perlu.
Demikian surat kuasa ini kami buat dengan sebenar-benarnya tanpa ada
paksaan dari pihak manapun untuk digunakan sebagaimana mestinya.
Dibuat di : _________________
Pada tanggal : _________________
Pemberi kuasa :
1. ___________________ (nama lengkap, tanda tangan asli, dan materai asli)
2. ___________________ (nama lengkap, tanda tangan asli, dan materai asli)
3. ___________________ (nama lengkap, tanda tangan asli, dan materai asli)
20
Format Umum Surat Kuasa
Ahli Waris:
Penerima kuasa : ____________________ (nama lengkap, tanda tangan asli,
dan materai asli)
Saksi :
1. ___________________ (nama lengkap dan tanda tangan asli)
2. ___________________ (nama lengkap dan tanda tangan asli)
Mengetahui,
(nama lengkap dan stempel resmi) (nama lengkap dan stempel resmi)
21
Fungsi Materai Dalam Surat Kuasa
Materai adalah hutang para pembuat
perjanjian kepada negara
Materai merupakan kewajiban pembuat
perbuatan hukum tertulis kepada negara
22
Materai
Ketentuan tentang Materai diatur dalam UU No. 13
Tahun 1985 tentang Bea Materai
Dalam Pasal 1 disebutkan “Dengan nama Bea
Materai dikenakan pajak atas dokumen yang
disebut dalam Undang-undang ini”
Selanjutnya Pasal 2 ayat (1) disebutkan
“Dikenakan Bea Materai atas dokumen yang berbentuk: (a)
Surat Perjanjian dan surat-surat lainnya yang dibuat
dengan tujuan untuk digunakan sebagai alat pembuktian
mengenai perbuatan, kenyataan atau keadaan yang bersifat
perdata”
23
Terima Kasih
24