Anda di halaman 1dari 17

ASPEK HUKUM DALAM P4GN

Oleh :

Dr. Rudi Pardede,S.H.,M.H.


LATAR BELAKANG

• Permasalahan Narkoba di Indonesia terus meningkat, salah satu


sebabnya adalah kurangnya daya mobilisasi gerakan penanganan
narkoba.
• Pemerintah memiliki keterbatasan sumber daya (SDM, anggaran,
material & metodologi) sehingga perlu pelibatan seluruh komponen
utk berperan serta dalam penanganan narkoba.
• Oleh karena itu, upaya menggalakkan pendayagunaan sumber daya
seluruh komponen harus dilakukan secara berkelanjutan.
KATEGORI PENYALAHGUNAAN NARKOBA

• Pekerja 59%
• Pelajar 24%
• Populasi Umum 17%
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ANTI
NARKOBA BERSAMA INSTANSI PEMERINTAH

1. Membangun komunikasi, jejaring kerja, dan kepedulian instansi pemerintah


dalam p4gn
2. Menggerakan potensi kemandirian para penggiat anti narkoba
3. Menggumpulkan data dan informasi terkait penggiat anti narkoba, norma yang
mendukung lingkungan bersih narkoba
4. Membekali calon penggiat anti narkoba dengan materi p4gn, dan kemampuan
menyampaikan pesan-pesan anti narkoba.
KONSEPSI PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT ANTI NARKOBA
Pemberdayaan Masyarakat Anti Narkoba adalah upaya
memobilisasi seluruh sumber daya yang ada untuk meningkatkan
keberdayaan masyarakat dalam penanganan narkoba yg meliputi
upaya pencegahan, rehabilitasi & pemberantasan

Pemerintah
berantas
Masyarakat Swasta
cegah rehab
KRITERIA PENGGIAT ANTI NARKOBA

• Aktif dalam kegiatan di dalam/luar lingkungan masyarakat dalam


mendukung p4gn
• Bersinergi dengan Penegak Hukum dan unit terkait
• Berintegritas tinggi
• Mandiri dan kreatif pada kegiatan p4gn
• Berkomunikasi dengan baik dalam semua lini dalam mensukseskan
program bersih narkoba
PERAN SERTA YANG DIHARAPKAN

1. Adanya Kegiatan Sosialisasi Anti Narkoba dilingkungan Internal dan External


2. Komitment dalam menjaga lingkungan yang sehat dan bersih dari penyalahgunaan dan peredaran
gelap narkotika
3. Kebijakan dalam P4GN, Test Urin
4. Aktif dalam Kegiatan Kegiatan Anti Narkoba
5. Terbentuknya Kawasan Kerja Bebas Asap Rokok
6. Apabila ada Indikasi keberadaan Penyalahguna dan Peredaran Gelap Narkoba, berani melapor
Instansi Terkait
7. Menjadi Penggiat Anti Narkoba
DASAR HUKUM

UNDANG-UNDANG 35 TAHUN 2009


TENTANG NARKOTIKA
PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM P4GN
(UU NO.35 TAHUN 2009)
PASAL 104
Masyarakat mempunyai kesempatan yang seluas luasnya untuk berperan serta dalam
pencegahan & pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dan prekursor
narkotika.

PASAL 105
Masyarakat mempunyai hak & tanggung jawab dlm upaya pencegahan & pemberantasan
penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dan prekursor narkotika.

PASAL 106
Hak masyarakat diwujudkan dalam bentuk : mencari, memperoleh, dan memberikan
informasi; memperoleh pelayanan; menyampaikan saran dan pendapat; memperoleh jawaban
atas pertanyaan tentang laporannya; memperoleh perlindungan hukum.
PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM P4GN
(UU NO.35 TAHUN 2009)
PASAL 107
Masyarakat dapat melaporkan kepada pejabat yang berwenang atau BNN jika mengetahui adanya
penyalahgunaan atau peredaran gelap narkotika dan prekursor narkotika.

PASAL 108
(1) Peran serta masyarakat dapat dibentuk dalam suatu wadah yang dikoordinasi oleh BNN
(2) Ketentuan pada ayat (1) diatur dengan Perka BNN.
MENGAPA PEMAKAIAN NARKOBA DILARANG?

1. Karena pemakaian Narkoba secara illegal melanggar UU RI No. 35 Tahun 2009


tentang Narkotika dan UU RI No. 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika, yang melarang
dan mengatur tentang kepemilikan, pemakaian dan pengedaran obat-obat terlarang
2. Penyalahgunaan Narkoba adalah masalah yang sangat kompleks dan timbul karena
berbagai faktor seperti adanya peredaran gelap Narkoba; dan dapat dilihat dari tingkah
laku pengguna, sikap dan juga lingkungan sosial dan latar belakang budayanya.
REHABILITAS

Pecandu Narkotika WAJIB MELAPORKAN DIRI


PP NO. 25 Tahun 2011 yang dilakukan oleh pecandu narkotika yang
Tentang sudah cukup umur atau keluarganya, dan/atau
PELAKSANAAN WAJIB LAPOR
orang tua atau wali dari pecandu narkotika yang
PECANDU NARKOBA
belum cukup umur kepada institusi penerima
wajib lapor untuk mendapatkan pengobatan
dan/atau perawatan melalui rehabilitasi medis
dan rehabilitasi sosial.
REHABILITASI MEDIS & SOSIAL
PASAL 53 :
Pengobatan berdasarkan indikasi medis dan dokter dalam
memberikan narkotika golongan II dan III.

UU NO. 35 Tahun 2009 PASAL 54 :


Pecandu narkotika dan korban penyalahgunaan narkotika wajib
Tentang menjalani rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial.
NARKOTIKA
PASAL 55 :
(1) Orang tua / wali dari pecandu narkotika yang belum cukup umur
wajib lapor yang ditunjuk pemerintah.
(2) pecandu narkotika yang sudah cukup umur wajib melaporkan
diri atau dilaporkan oleh keluarganya ke instansi yang ditunjuk
pemerintah
(3) Pelaksanaan wajib lapor.
REHABILITASI MEDIS & SOSIAL

PASAL 103 :
(1) Hakim yg memeriksa perkara pecandu narkotika dapat
memutuskan dan menetapkan.
(2) Masa yang menjalani pengobatan diperhitungan sebagai masa
UU NO. 35 Tahun 2009
menjalani hukuman.
Tentang
NARKOTIKA PASAL 127 :
(1) Setiap pengguna penyalahguna narkotika golongan I,II,III bagi
diri sendiri dipidana paling lama 4, 2, 1 tahun.
(2) Dalam memutuskan perkara, hakim wajib memperhatikan pasal
54,55, dan 103.
(3) Penyalahguna yg terbukti sebagai korban penyalahguna wajib
menjalani rehabilitasi medis dan sosial.
PEMBERANTASAN
(KETENTUAN SANKSI/ PIDANA)
PEMBERANTASAN
(KETENTUAN SANKSI/ PIDANA)
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai