Keswa New
Keswa New
KESEHATAN JIWA
DINAS KESEHATAN KOTA PEKANBARU
CIRI-CIRI ORANG
SEHAT :
KESEHATAN JIWA
Adalah kondisi dimana seorang individu dapat
berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan sosial
sehingga individu tersebut menyadari kemampuan
sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja secara
produktif, dan mampu memberikan kontribusi untuk
komunitasnya.
(Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa)
TUJUAN
Mengetahui besaran masalah kesehatan
1. jiwa di Indonesia.
Tujuan Umum
Tersedianya data dan informasi masalah kesehatan jiwa dan gangguan jiwa sebagai dasar
pengambilan keputusan dalam perencanaan, pemantauan, evaluasi program pencegahan dan
penatalaksanaan masalah dan gangguan jiwa serta penyalagunaan Napza melalui kegiatan
surveilans.
Tujuan Khusus
1. Tersedianya data dan informasi skrining masalah kesehatan jiwa
2. Tersedianya data dan informasi gangguan jiwa (psikotik/skizofrenia dan psikotik akut), gangguan
campuran cemas dan depresi, gangguan depresi, gangguan cemas)
3. Tersedianya data dan informasi rehabilitasi medik pada penyalahgunaan napza
4. Tersedianya data dan informasi kasus bunuh diri, percobaan bunuh diri dan pasung pada gangguan
jiwa.
Surveilans Skrining Masalah Kesehatan Jiwa
Skrining masalah kesehatan jiwa pada kelompok berisiko masalah kesehatan jiwa berdasar siklus
kehidupan merupakan salah satu indikator yang tertuang dalam Rencana Strategis (Renstra)
Kementerian Kesehatan tahun 2020-2024
Skrining masalah kesehatan jiwa terdiri dari skrining pada kelompok usia 15-18 tahun dengan
menggunakan instrumen SDQ,
pada kelompok usia >18 tahun menggunakan instrumen Strength and Diificulties Questionnaire-20
(SRQ-20),
dan skrining penyalahgunaan NAPZA dengan menggunakan instrumen Alkohol, Smoking and
Substance Involvement Screening Test (ASSIST).
a. Pengumpulan data
● Data primer dikumpulkan langsung dari kegiatan skrining kepada kelompok
berisiko masalah kesehatan jiwa
● Data sekunder diperoleh dari: Aplikasi SINAPZA, Rekam Medis Pasien,
Catatan kesehatan anak sekolah
● Data yang dikumpulkan berupa :
Demografi
Hasil skrining dengan menggunakan SDQ, SRQ-20 dan/atau ASSIST
Rujukan/tindak lanjut kasus.
b. Pengelolaan dan Analisis Data
● dilakukan dengan bantuan software Sistem Informasi Kesehatan Jiwa oleh petugas surveilans
Kesehatan jiwa di FKTP, Dinkes Kabupaten/Kota, Dinkes Propinsi dan Direktorat Kesehatan Jiwa.
● Data yang diolah adalah data sosiodemografi, data hasil skrining menggunakan SDQ, SRQ-20
dan/atau ASSIST dan data rujukan/tindak lanjut hasil skrining.
● Produk pengolahan dan analisis berupa:
Persentase penduduk usia ≥ 15 tahun dengan risiko masalah kesehatan jiwa yang mendapatkan
skrining
● Data ini didapatkan dengan penghitungan persentase skrining menggunakan rumus sebagai
berikut:
Jumlah penduduk usia ≥15 tahun dengan risiko masalah kesehatan jiwa yang mendapatkan skrining
_______________________________________________ x 100%
Jumlah estimasi penduduk ≥15 tahun dengan risiko masalah kesehatan jiwa
● Berdasarkan hasil pengolahan dan analisa data, maka dilakukan penyajian dalam bentuk narasi, tabel,
grafik, spot map, area map, dan lainnya
c. Interpretasi Data
● interpretasi hasil analisis berdasarkan situasi di suatu wilayah dan menghubungkannya
dengan data lain, seperti faktor demografi (usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan,
status pernikahan, tempat tinggal) dan waktu.
● Hasil Persentase penduduk usia ≥ 15 tahun dengan risiko masalah kesehatan jiwa yang
mendapatkan skrining disesuaikan dengan target per tahun.
d. Diseminasi
● Hasil-hasil analisis dan interpretasi dibuat dalam bentuk laporan dan/atau
presentasi.
● Informasi dapat didiseminasikan kepada seluruh stakeholder yang terkait, seperti
jajaran kesehatan, LSM, profesi, perguruan tinggi dan masyarakat pada umumnya.
Untuk jajaran kesehatan, khususnya dinas kesehatan informasi akan menjadi dasar
dalam pengambilan keputusan dan perencanaan serta evaluasi program.
UPAYA PELAYANAN KESEHATAN JIWA
(UU KESWA NO 18 TAHUN 2014, PASAL 4)
KURATIF PROMOTIF
UPAYA
PREVENTIF
REHABILITATIF
UPAYA KURATIF, UPAYA REHABILITATIF,
DITUJUKAN : DITUJUKAN :
1. Puskesmas
2. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
3. Dinas Kesehatan Provinsi
4. Kementerian Kesehatan
1. Puskesmas
○ Petugas di tingkat Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama adalah personal yang mendapat wewenang
untuk melakukan input data masalah kesehatan jiwa ke dalam sistim informasi kesehatan jiwa.
○ Petugas tersebut misalnya petugas administrasi, pemegang program kesehatan jiwa atau tenaga
kesehatan lain yang telah dilatih teknis penggunaan sistim informasi kesehatan jiwa.
○ Petugas di tingkat Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama bisa melakukan input data, edit data, filter data
dan rekap data tingkat Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama.
○ Data yang diinput oleh petugas adalah data yang diperoleh dari: 1. Kader Keswa 2. Tenaga kesehatan
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (dokter dan perawat)
4. Kementerian Kesehatan
Petugas di tingkat Pusat (Kemenkes) adalah personal yang mendapat wewenang untuk menggunakan sistim
informasi kesehatan jiwa di tingkat Pusat.
Personil tersebut telah dilatih teknis penggunaan sistim informasi kesehatan jiwa.
Petugas di tingkat Pusat bisa merekap data di tingkat pusat/nasional.
Kementerian Kesehatan berperan untuk memantau dan 14 mengevaluasi data laporan dari Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota dan Provinsi.
Kementerian Kesehatan bertanggung jawab untuk menyampaikan hasil laporan dari tiap Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama diberbagai daerah untuk kemudian dilakukan evaluasi pasien gangguan jiwa
ataupun evaluasi sistim.
Prioritas Nasional Upaya Kesehatan Jiwa di Indonesia
DEPRESI/CEMAS
PIKIRAN DEPRESI
I
N
S SDQ
T
R
U UNTUK USIA 18 TAHUN KEATAS.
SRQ-20 DAPAT DILAKUKAN DENGAN ONLINE MAUPUN
OFFLINE MELALUI KUESIONER ATAUPUN APLIKASI
M SIJIWA
E
N ASSIST
DAPAT DILAKUKAN MELALUI APLIKASI SELARAS
ATAUPUN SINAPZA
APA ITU SDQ ??
Stregths and
SDQ Difficulties
Questionnaire
SKRINING
PADA
ANAK
SDQ (Kuesioner
Kekuatan dan Kesulitan) SDQ 4-10 Tahun
merupakan alat Diisi oleh petugas
kesehatan/petugas
ukur/skala psikologi pemasyarakatan (observasi)
untuk mendeteksi dini
kesehatan mental SDQ
emosional anak.
SDQ 11-18 Tahun
Terdiri dari 25 pertanyaan, Bersifat self-report dengan
mengukur 5 komponen yaitu 4 didampingi oleh petugas
komponen kesulitan dan 1 kesehatan permasyarakatan
komponen untuk mengukur
kekuatan mental anak/remaja.
KUESIONER SDQ 4-18 TAHUN
PENENTUAN SUATU KASUS BERDASARKAN SDQ
Gangguan jiwa yang dilakukan surveilans adalah gangguan skizofrenia, gangguan psikotik akut, gangguan depresi,
gangguan cemas/anxietas.
Data dalam surveilans gangguan jiwa ini adalah data sosiodemografi dan data tatalaksana.
Data demografi sebagai berikut : Identitas, Usia, Jenis Kelamin, Status Pernikahan, Pendidikan, Pekerjaan, Alamat
(wilayah)
Data Tatalaksana
○ Tatalaksana farmakoterapi
○ Tatalaksana non-farmakologi (Psikoedukasi, Konseling, Suportif Therapi, KIE, Relaksasi, Edukasi,
Rehabilitasi)
○ Tindakan
○ Rujukan
Persentase Layanan Gangguan Jiwa merupakan indikator kegiatan direktorat Kesehatan jiwa yaitu
jumlah penderita gangguan jiwa (gangguan cemas/anxietas, depresi, skizofrenia/psikotik akut) yang
dilayani di fasyankes. Target layanan gangguan jiwa adalah 30% di tahun 2022, 60% di tahun 2023
dan 90% di tahun 2024
a. Pengumpulan data
● Data diinput dari catatan Rekam Medis Puskesmas yang ditulis oleh Dokter di
FKTP ke dalam sistem pelaporan berbasis web untuk gangguan jiwa yang
disebut Sistem Informasi Kesehatan Jiwa atau SIMKESWA.
● Data berupa data demografi dan data tatalaksana pada pasien gangguan
skizofrenia, psikotik akut, gangguan depresi, gangguan cemas/anxietas.
b. Pengelolaan dan Analisis Data
● Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan bantuan software Sistem Informasi Kesehatan Jiwa
(Simkeswa)
● Produk pengolahan dan analisis berupa:
Analisis data gangguan skizofrenia, psikotik akut, gangguan depresi, gangguan cemas/anxietas secara diskriptif menurut variabel
orang (umur, jenis kelamin, pendidikan, dan lainnya), tempat (antar wilayah) dan waktu (antar waktu).
● Persentase gangguan jiwa yang mendapatkan layanan
Data ini didapatkan dengan penghitungan persentase gangguan jiwa yang mendapatkan layanan sebagai berikut :
Jumlah penderita gangguan jiwa (penyandang gangguan cemas, depresi, skizofrenia) yang dilayani di fasyankes
___________________________________________________ x 100%
Jumlah estimasi penderita gangguan jiwa (penyandang gangguan cemas, depresi, dan skizofrenia/psikotik akut) yang
mendapatkan layanan di Fasyankes berdasarkan riskedas terbaru
● Jumlah kunjungan ke FKTP
○ Jumlah kunjungan gangguan skizofrenia
○ Jumalah kunjungan gangguan psikotik akut
○ Jumlah kunjungan gangguan depresi
○ Jumlah kunjungan gangguan cemas/anxietas
● Berdasarkan hasil pengolahan dan analisa data, maka dilakukan penyajian dalam bentuk
narasi, tabel, grafik, spot map, area map, dan lainnya
c. Interpretasi Data
● interpretasi hasil analisis berdasarkan situasi di suatu wilayah dan menghubungkannya
dengan data lain, seperti faktor demografi (usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan,
status pernikahan, tempat tinggal) dan waktu.
● Hasil Persentase gangguan jiwa yang mendapatkan layanan standar disesuaikan
dengan target per tahun.
d. Diseminasi
● Hasil-hasil analisis dan interpretasi dibuat dalam bentuk laporan dan/atau
presentasi.
● Informasi dapat didiseminasikan kepada seluruh stakeholder yang terkait, seperti
jajaran kesehatan, LSM, profesi, perguruan tinggi dan masyarakat pada umumnya.
Untuk jajaran kesehatan, khususnya dinas kesehatan informasi akan menjadi dasar
dalam pengambilan keputusan dan perencanaan pencegahan dan tatalaksana
gangguan jiwa serta evaluasi program.
ODGJ
(ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA BERAT)
SRQ
Untuk melihat data
pasien apakah
bermasalah atau tidak,
Silahkan Klik
“Skrining” Lalu ambil
“List Skrining” nanti
akan muncul “Data
Skrining”.
Silahkan mencari
nama pasien dengan
memakai nama atau
NIK sesuai dengan
skrining nya apakah
SDQ atau SRQ.
Untuk “Penyuluhan
Individu” Silahkan ambil
status pasien yang skrining
berwarna merah yang mana
itu berarti pasien yang
bermasalah, lalu Klik “Detail
Pasien”
14 – 71 – 16 – 450505 - 0001
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and includes icons
by Flaticon and infographics & images by Freepik
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and includes icons
by Flaticon and infographics & images by Freepik