Anda di halaman 1dari 15

SOSIALISASI

RABIES

KANTOR WALI NAGARI PASAR MUARA LABUH


TGL 15 MEI 2018

PUSKESMAS MUARA LABUH

OLEH : YANCE DAHLIANTI,AMD.KEB


PENDAHULUAN
• Rabies (Rabere-Latin) kemarahan yang
sangat adalah suatu penyakit infeksi akut
pada susunan saraf pusat.
• Rabies ditularkan melalui luka
terkontaminasi ludah binatang yang
terinfeksi virus rabies.
Gejala klinis
1.Stadium prodromal
Demam,lemah,mual dan nyeri di tenggorokan
selama beberapa hari
2.Stadium sensoris
Nyeri,rasa panas disertai kesemutan pada
bekas luka,cemas,dan reaksi berlebihan
3.Stadium eksitasi
Hipersalivasi,adanya macam fobia,henti
nafas,sampai meninggal
Pencegahan rabies pada manusia
Mencuci luka dengan air mengalir selama 15
menit, sabun, deterjen, povidone-iodine, alkohol
70%, bila perlu jahitan hanya jahitan situasi,
Pemberian imunisasi pasif rabies dan aktif pada
paparan berat (kategori III WHO).
Pemberian ATS dan antibiotika tetap diperlukan
Petugas yang merawat :memperhatikan
pencegahan universal (Handschoen, baju khusus
dan pelindung muka dan mata)
Jika sebelum atau sewaktu ditangkap,
hewan telah menunjukan gejala rabies
ataupun sewaktu observasi hewan
menunjukan gejala rabies, maka hewan
dikorbankan untuk dilakukan pemeriksaan
otak pada laboratorium yang memenuhi
persyaratan
Jika hewan penggigit adalah hewan
peliharaan dan dapat diobservasi,
dilakukan observasi selama 10-14 hari.
Profilaksis bisa dihentikan jika hewan
tetap sehat selama paling sedikit 10-14
hari paska-paparan tersebut.
Tipe Kontak Dengan Hewan Yang
Kategori Pengobatan Yang Dianjurkan
Diduga

Kontak atau memberi makan hewan,


Tidak diterapi
I jilatan pada kulit yang utuh.

Vaksin segera.
Stop terapi jika hewan
Nibbling pada kulit yang tidak utuh,
tetap sehat selama observasi
garutan kecil atau aberasi kulit tanpa
10 hari atau jika hewan dibunuh
II perdarahan, jilatan pada kulit yang
dan hasil pemeriksaan rabies
tidak utuh
negatif pada laboratorium
VAR dan SAR segera diberikan.
Hentikan terapi jika hewan
Satu atau lebih gigitan atau garutan tetap sehat selama 10 hari
pada kulit kontaminasi air liur pada observasi atau jika hewan
III membran mukosa, misalnya jilatan dibunuh hasil pemeriksaan
rabies negatif pada laboratorium
Program pengontrolan rabies pada binatang

* Vaksinasi hewan peliharaan penular rabies.


* Pemusnahan hewan yang berkeliaran tanpa pemilik
* Pengaturan populasi hewan
* Pencegahan rabies pada hewan liar
pengurangan populasi binatang yang berkeliaran
pemberian imunisasi rabies secara oral dengan
memberikan umpan yang disebarkan dari udara pada
hewan liar di hutan-hutan (Amerika Utara-Eropa)
Vaksinasi Rabies
• Diberikan satu dosis penuh vaksin im atau
0,1 ml dari hari 0,7 dan 21 atau 28.
• Ciri binatang rabies
a.Mulut mengeluarkan air liur yg berlebihan
b.Takut air
c.Takut tempat yang terang
d.Perubahan tingkah laku
e.Menggigit dan menelan benda yang tidak
lazim
Ketersedian vaksin dan serum
anti rabies di Indonesia
• Ketersediaan vaksin saat ini adalah
VERORAB (Sanofi) berupa tissu kultur
dari kera hijau Afrika
• Serum Anti Rabies (SAR) atau Rabies
Immunglobulin (RIG) dari manusia
IMOGAM sangat terbatas hampir-hampir
tidak tersedia.
• Equin Rabies imungobulin (ERIG) juga
sangat terbatas
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai