Anda di halaman 1dari 15

EFEKTIVITAS PEMBERIAN SUSU KEDELAI DAN AIR KELAPA

MUDA PADA IBU BERSALIN TERHADAP LAMA KALA I


FASE AKTIF DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS MUARA LABUH KABUPATEN SOLSEL
TAHUN 2018

Diajukan Oleh :

YANCE DAHLIANTI
NIM : 1715 301002

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
FORT DE KOCK BUKITTINGGI
TAHUN 2018
Latar Belakang
Kesehatan ibu dan anak merupakan
indikator penting dalam mengukur derajat
kesehatan suatu negara, dimana status kesehatan
ibu dapat dilihat dari Angka Kematian Ibu (AKI)
dan Angka Kematian Bayi (AKB). Pada tahun
2015 tercatat angka kematian ibu (maternal
mortality rate) di dunia adalah 216/ 100.000
kelahiran, dimana angka tersebut cenderung
meningkat di negara-negara berkembang.
Sustainable Development Goals (SDGs) saat ini
dikembangkan untuk percepatan penurunan
angka kematian ibu yang ditargetkan sebesar
70/100.000 kelahiran pada tahun 2030 (WHO,
2015).
AKI Indonesia masih Tinggi
AKI Indonesia pada tahun 1991 hingga
tahun 2007 mengalami penurunan ibu yang
cukup signifikan yaitu dari 390/100.000
kelahiran hidup pada tahun 1991 menjadi
228/100.000 kelahiran hidup pada tahun
2007. Namun pada tahun 2012 terjadi
peningkatan angka kematian ibu dari 228
menjadi 359 pada tahun 2012 dan pada
tahun 2015 terjadi penurunan menjadi 305.
Angka ini masih jauh dari target angka
kematian yang ditetapkan pemerintah pada
tahun 2015 yaitu 102 per 100.000 kelahiran
hidup (Kemenkes RI, 2017).
Partus Lama Sebagai Salah Satu
Penyebab Kematian Ibu
Partus lama merupakan salah
satu dari beberapa penyebab
kematian ibu dan bayi baru lahir.
Partus lama adalah persalinan yang
berlangsung lebih dari 18 jam yang
dimulai dari tanda-tanda persalinan.
Persalinan yang diharapkan semua
orang adalah persalinan normal
yang berlangsung pada primi 18
jam dan pada multi 8 jam
(Aderhold dan Robert, 2006).
Tujuan Umum Tujuan Khusus
Tujuan umum penelitian ini 1. Mengetahui rata-rata lama waktu
adalah untuk mengetahui Kala I fase aktif persalinan pada
efektivitas pemberian susu kedelai kelompok ibu bersalin yang
dan air kelapa muda pada ibu diberikan susu kedelai
bersalin terhadap Lama kala I fase 2. Mengetahui rata-rata lama waktu
aktif di Wilayah Kerja Puskesmas Kala I fase aktif persalinan pada
kelompok ibu bersalin yang
Muara Labuh Tahun 2018.
diberikan air kelapa muda
3. Mengetahui efektivitas
pemberian susu kedelai dan air
kelapa muda terhadap lama kala
I fase aktif pada ibu bersalin
dengan membandingkan lama
kala I antara kelompok
pemberian air kelapa muda dan
susu kedelai.
Partus Lama Terjadi Akibat Kontraksi
dan Power Tidak Baik
Menurut Data Survei Demografi dan
Kesehatan Indonesia Tahun 2012 tentang
komplikasi akibat kontraksi rahim yang tidak
baik yaitu kejadian atonia uteri 0,99%, partus
lama 5,1%, retensio plasenta 2,75%,
perdarahan post partum 5,68%. Terdapat
16,7% yang mengalami inersia uteri atau
gangguan kontraksi rahim di kala I sehingga
terjadi partus lama, ada 8,3% yang mengalami
kala II lama, dan 33,3% yang mengalami
perdarahan postpartum akibat kontraksi rahim
yang tidak baik di kala III dan IV berupa atonia
uteri dan retensio plasenta.Berdasarkan data
tersebut terlihat bahwa masih banyak kejadian
gangguan kontraksi rahim yaitu 58% pada ibu
bersalin (Anjarwati, 2013).
Pengaruh Susu Kedelai dan Air Kelapa MudaTerhadap
Proses Persalinan

Sumber : Indrayani & Djami (2016); Winkjosastro (2007); Yessi (2012); Somoyani (2013)
HASIL PENELITIAN
Rerata Lama Kala I Fase Aktif Persalinan pada
Kelompok Pemberian Susu Kedelai

Tabel 5.1
Rerata Lama Kala I Fase Aktif Persalinan Pada Kelompok Intervensi
Pemberian Susu Kedelai di Wilayah Kerja Puskesmas
Muara Labuh Kabupaten Solok Selatan
Tahun 2018

Variabel Mean SD Min - Max N


Kelompok
Intervensi Susu 583,75 53,1 510 - 670 8
Kedelai

Berdasarkan tabel 5.1 diketahui bahwa rata-rata lama kala I fase aktif
persalinan pada kelompok responden yang diberikan susu kedelai adalah
583,75 menit ( 9 jam 43,75 menit) dengan standar deviasi 53,1 menit. waktu
kala I fase aktif tercepat adalah 510 menit dan terlama adalah 670 menit.
Menurut asumsi peneliti, pemberian makanan cair susu kedelai
efektif dalam membantu mempercepat proses kala I fase aktif persalinan,
dimana fase ini merupakan fase terpanjang dalam proses persalinan.
Pemenuhan nutrisi dan asupan makanan pada fase ini sangat penting
untuk memenuhi kebutuhan energi (power) ibu selama proses persalinan.
Susu kedelai merupakan makanan cair yang berasal dari olahan dasar
kacang kedelai yang kaya akan kandungan lemak, protein, karbohidrat,
natrium, isoflavon (fitoestrogen) dan lain-lain yang mampu memenuhi
kebutuhan nutrisi dan energi ibu selama proses persalinan sehingga power
ibu tetap dapat terjaga dengan baik dan kondisi ini sangat membantu
proses persalinan karena power atau kekuatan itu merupakan faktor
penting yang mempengaruhi proses persalinan.
Rerata Lama Kala I Fase Aktif Persalinan pada Kelompok Pemberian Air Kelapa
Muda

Tabel 5.2
Rerata Lama Kala I Fase Aktif Persalinan Kelompok Intervensi Pemberian Air
Kelapa Muda di Wilayah Kerja Puskesmas
Muara Labuh Kabupaten Solok Selatan
Tahun 2018

Variabel Mean SD Min - Max N


Kelompok
intervensi Air 677,62 78,13 560 - 785 8
Kelapa Muda

Berdasarkan tabel 5.2 diketahui bahwa rata-rata lama kala I fase aktif persalinan pada
kelompok responden yang diberikan air kelapa muda adalah 677,62 menit ( 11 jam 17,62
menit) dengan standar deviasi 78,13 menit. waktu kala I fase aktif tercepat adalah 560
menit dan terlama adalah 785 menit.
Menurut asumsi peneliti pemberian air kelapa muda
kepada ibu bersalin mampu membantu memenuhi kebutuhan
ion dan cairan pada ibu bersalin. Air kelapa muda
mengandung sejumlah mineral, yaitu nitrogen, fosfor,
kalium, magnesium, klorin, sulfur, dan besi serta air kelapa
muda juga mengandung mineral K yang tinggi dimana
membantu untuk mempercepat absorpsi obat-obat dalam
darah sehingga dapat memperkuat his pada saat kontraksi
persalinan yang pada akhirnya akan membantu
mempercepatan proses persalinan.
Perbedaan Rerata Lama Kala I Fase Aktif Persalinan antara Kelompok
Intervensi Susu Kedelai dan Kelompok Intervensi Air Kelapa Muda
Tabel 5.3
Perbedaan Rerata Lama Kala I Fase Aktif Persalinan antara Kelompok Intervensi Susu
Kedelai dan Kelompok Intervensi Air Kelapa Muda
Di Wilayah Kerja Puskesmas Muara Labuh
Kabupaten Solok Selatan
Tahun 2018
Mean
Variabel Mean t p-value 95% CI N
Different
Intervensi Susu
Kedelai 583,75
166,434-
93,875 2,811 0,015 16
Intervensi 21,316
Kelapa Muda 677,62

Berdasarkan tabel 5.3 diketahui bahwa rerata lama kala I persalinan pada kelompok
responden pemberian susu kedelai adalah 583,75 menit (9 jam 43 menit) dan rerata lama kala I
persalinan pada kelompok responden pemberian air kelapa muda adalah 677,62 menit (11 jam
17,62 menit). Terdapat perbedaan rerata lama kala I persalinan antara ibu yang diberikan susu
kedelai dan air kelapa muda dengan beda rerata lama persalinan adalah 93,872 menit.
Berdasarkan hasil analisis statistik didapatkan nilai p = 0,015, artinya ada perbedaan lama kala I
fase aktif persalinan antara kelompok pemberian susu kedelai dan air kelapa muda dimana kala
I fase aktif persalinan lebih pendek pada kelompok responden yang diberikan intervensi susu
kedelai
Menurut asumsi peneliti pemberian susu kedelai dan air kelapa muda
mampu membantu mempercepat proses persalinan karena kedua intervensi ini
mampu membantu memenuhi kebutuhan nutrisi dan mempertahankan power ibu
dalam menjalani proses persalinan dan power merupakan indikator penting untuk
keberhasilan persalinan. Namun jika dibandingkan tingkat efektifitas kedua
intervensi ini terlihat lebih baik pada kelompok ibu dengan intervensi pemberian
susu kedelai. Kondisi ini terjadi akibat kandungan senyawa isoflavon pada susu
kedelai yang termasuk ke dalam kelompok fitoestrogen (isoflavon dan lignan)
mampu meningkatkan kadar estrogen dalam darah termasuk pada ibu hamil.
Kadar estrogen yang tinggi mampu meningkatkan oksitosin dan merangsang
pembentukan gap junctions (protein saluran khusus yang dibentuk oleh protein
connexin) di otot uterus. Oksitosin disekresikan hipofisis posterior, menstimulasi
kontraksi uterus yang disebut dengan kontraksi Braxton Hicks. Peningkatan
kadar oksitosin tersebut akan menyebabkan timbulnya kontraksi uterus sehingga
proses persalinan menjadi lebih cepat, sehingga pemberian susu kedelai lebih
efektif terhadap percepatan proses persalinan jika dibandingkan dengan
pemberian air kelapa muda.
TERIMA
KASIH.....!!!!!!

12/03/2018 15

Anda mungkin juga menyukai