REFERAT
REFERAT
TUBERKULOSIS
Definisi
• Tuberkulosis paru (Tb paru) adalah penyakit infeksius,
yang terutama menyerang penyakit parenkim
paru.Nama tuberkulosis berasal dari tuberkel yang
berarti tonjolan kecil dan keras yang terbentuk waktu
sistem kekebalan membangun tembok mengelilingi
bakteri dalam paru.Tb paru ini bersifat menahun dan
secara khas ditandai oleh pembentukan granuloma
dan menimbulkan nekrosis jaringan.
Klasifikasi
Ada beberapa klasifikasi Tb paru yaitu menurut Depkes (2007) yaitu:
Klasifikasi berdasarkan organ tubuh yang terkena:
1.Tuberkulosis paru
• Tuberkulosis paru adalah tuberkulosis yang menyerang jaringan
(parenkim) paru.tidak termasuk pleura (selaput paru) dan kelenjar pada
hilus.
2.Tuberkulosis ekstra paru
• Tuberkulosis yang menyerang organ tubuh lain selain paru, misalnya
pleura, selaput otak, selaput jantung (pericardium), kelenjar lymfe,
tulang, persendian, kulit, usus, ginjal, saluran kencing, alat kelamin, dan
lain-lain.
Klasifikasi
• Klasifikasi berdasarkan hasil pemeriksaan dahak mikroskopis, yaitu
pada Tb Paru:
1. Tuberkulosis paru BTA positif
– Sekurang-kurangnya 2 dari 3 spesimen dahak SPS hasilnya
2. BTA positif.
– 1 spesimen dahak SPS hasilnya BTA positif dan foto toraks dada
menunjukkan gambaran tuberkulosis.
– 1 spesimen dahak SPS hasilnya BTA positif dan biakan kuman Tb positif.
– 1 atau lebih spesimen dahak hasilnya positif setelah 3 spesimen dahak
SPS pada pemeriksaan sebelumnya hasilnya BTA negatif dan tidak ada
perbaikan setelah pemberian antibiotika non OAT.
Klasifikasi
3. Tuberkulosis paru BTA negatif
Kriteria diagnostik Tb paru BTA negatif harus meliputi:
– Paling tidak 3 spesimen dahak SPS hasilnya BTA negatif.
– Foto toraks abnormal menunjukkan gambaran tuberkulosis.
– Tidak ada perbaikan setelah pemberian antibiotika non
OAT.
– Ditentukan (dipertimbangkan) oleh dokter untuk
diberipengobatan.
Etiologi
• Penyakit Tb paru adalah suatu penyakit infeksi
yang disebabkan oleh bakteri yaitu
Mycobakterium tuberkulosis. Bakteri ini
berbentuk batang dan bersifat tahan asam
sehingga dikenal juga sebagai Batang Tahan
Asam (BTA).
Gejala
• Gejala klinik tuberkulosis dapat dibagi menjadi 2 golongan, yaitu
gejala respiratorik (atau gejala organ yang terlibat) dan gejala
sistemik.
1. Gejala respiratorik :
• batuk ≥ 3 minggu
• batuk darah
• sesak napas
• nyeri dada
2. Gejala tuberkulosis ekstra paru tergantung dari organ yang
terlibat
Patogenesis
• A. Tuberkulosis Primer
• B. Tuberkulosis Post Primer
Patogenesis TB Paru
Tuberkulosis Primer
Kuman TB masuk dan
1. Restituion ad
bersarang di jaringan Kompleks primer :
integrum
paru
Afek primer +
2. Sembuh dengan
Afek primer limfadenitis regional =
meninggalkan bekas
kompleks primer
3. Menyebar
perikontinuitatum,
Limfangitis lokal Limfadenitis regional
bronkogen, hematogen
dan limfogen
Tuberkulosis Post Primer
Diagnosis TB Paru
Pemeriksaan
mikrobiologi
dan radiologi
Anamnesis, Pemeriksaan
Pemeriksaan patologi
Fisik klinik
Diagnosis
• Pada program TB nasional, pemeriksaan
sputum BTA merupakan diagnosis utama.
• Pemeriksaan foto thorax tidak selalu
menunjukkan gambaran khas TB Paru.
• Pada PF :
Lesi minimal : vokal fremitus Lesi luas : deviasi trakea ke sisi paru
meningkat, perkusi redup, bunyi yang terinfeksi, tanda konsolidasi,
napas bronkovesikuler atau adanya suara napas amporik pada cavitas
ronkhi terutama di apeks paru. atau tanda adanya penebalan
pleura.
Pemeriksaan Dahak Mikroskopis
S(sewaktu): Dahak dikumpulkan
pada saat suspek tuberkulosis P(pagi): Dahak dikumpulkan di
datang berkunjung pertama kali. rumah pada pagi hari kedua,
Pada saat pulang, suspek segera setelah bangun tidur. Pot
membawa sebuah pot dahak dibawa dan diserahkan sendiri
untuk mengumpulkan dahak kepada petugas.
pada pagi hari kedua.
Empat obat
Tiga obat antituberkulosis
antituberkulosis dalam satu
dalam satu tablet, yaitu
tablet, yaitu rifampisin 150
rifampisin 150 mg,
mg, isoniazid 75 mg,
isoniazid 75 mg dan
pirazinamid 400 mg dan
pirazinamid. 400 mg.
etambutol 275 mg dan
Obat-Obatan Lini 2
– Kanamisin.
– Kuinolon.
– Obat lain masih dalam penelitian ; makrolid,
amoksilin + asam klavulanat.
– Derivat rifampisin dan INH.
Dosis OAT
Rifampisin 10 mg/ kg BB, maksimal INH 5 mg/kg BB, maksimal 300mg, Pirazinamid : fase intensif 25 mg/kg
600mg 2-3X/ minggu atau BB > 60 10 mg /kg BB 3 x seminggu, 15 BB, 35 mg/kg BB 3 x seminggu,
kg : 600 mg BB 40-60 kg : 450 mg. BB mg/kg BB 2 x seminggu atau 300 50 mg /kg BB 2 x seminggu atau : BB
< 40 kg : 300 mg. Dosis intermiten mg/hari untuk dewasa. lntermiten : > 60 kg: 1500 mg. BB 40-60 kg : 1
600 mg / kali. 600 mg / kali. 000 mg. BB < 40 kg: 750 mg
Pasien datang dengan keluhan meracau sejak ± 16 jam sebelum masuk RS. Keluarga
pasien mengaku wajah serta tubuh pasien terlihat kuning sejak satu hari yang lalu
disertai dengan muntah yang berisi cairan berwarna merah kehitaman dan BAB warna
hitam.
Keluarga pasien menyangkal adanya batuk dan demam. Buang air kecil tidak ada
keluhan. Pasien memiliki riwayat penyakit TB dan sedang dalam pengobatan bulan kedua
Anamnesis
• Riwayat Penyakit
• Riwayat Penyakit
Keluarga (-)
Dahulu
1. TB on OAT bulan • Riwayat Alergi :
ke-2 Obat dan makanan (-)
2. CKD
Anamnesis
• Riwayat Pengobatan
– OAT : Rifastar 1x3 tab
Pemeriksaan Fisik
• Keadaan Umum : Tampak sakit berat
• Kesadaran : Delirium
• Glasgow Coma Scale : E4M6V4
• Nadi : 86 x/menit
• Tekanan darah : 80/60 mmHg
• Pernafasan : 20 x / menit
• Suhu : 370C
• Gizi : Normal (BB: 65kg / TB:
158 cm / BMI: 26,03)
Pemeriksaan Fisik
• Primary Survey
Airway : Bebas
Breathing : Tidak sesak
Circulation : Stabil
Disability : Tidak ada
Pemeriksaan Fisik
• Secondary Survey
Kepala : Normocephali
Mata : Pupil Isokor, 3mm, RCL +/+ RCTL +/+,
Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik +/+
THT : Tidak ada keluhan
Leher : KGB tidak membesar, JVP 5-2 cmH2O
Thoraks Cor : BJ 1 dan 2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Pulmo : BND: vesikuler/vesikuler, Rh +/+ (basah kasar),
Wh -/-
Abdomen : Supel, datar, BU +, NT (-), hepar teraba 2 jari
Ekstremitas : Akral hangat, edema -/-, CRT < 2 detik
Pemeriksaan Laboratorium
• Darah Perifer (3 Agustus 2017) • Faal Hati (30 Juli 2017)
– Hb : 7,4 gr/dl – SGOT : 64 U/I
– Leukosit : – SGPT : 11 U/I
8,8 ribu/ul
– Eritrosit :
– Ht
• Faal Ginjal
: 32%
– Ureum :
– Trombosit : 199 ribu
– Kreatinin :
Pemeriksaan Laboratorium (30 Juli 2017)
– Cl :- – Mikroskopik
• Amuba : tidak ditemukan
– Ca :- • Kista : tidak ditemukan
– Gula darah • Leukosit : -/LPB
• Eritrosit : -/LPB
• GDS jam 14.00: 45 mg/dl • Cacing : Negatif
• GDS jam 15.30:125mg/dl • Telur cacing : Negatif
Pemeriksaan Penunjang
• Radiologi CITO : CTR > 50% jantung kanan kesan membesar ke
kanan
Resume
• Pasien datang ke IGD RS PGI Cikini dengan keluhan meracau sejak ± 16 jam
SMRS. Keluarga pasien mengaku wajah dan tubuh pasien terlihat kuning
sejak satu hari yang lalu disertai muntah berisi cairan berwarna merah
kehitaman. Batuk dan demam disangkal. Buang air kecil tidak ada keluhan.
Buang air besar berwarna kehitaman.
• Keluarga pasien mengatakan pasien menderita penyakit TB dan sedang
dalam pengobatan bulan kedua. OAT yang dikonsumsi Rifastar 1x3tab.
Pasien juga memiliki riwayat penyakit CKD
Diagnosis Klinis
• Penurunan Kesadaran
• Sepsis
• Hipoglikemia
• TB on OAT bulan ke-2
• CKD
Tatalaksana
• Diet : NGT Alir (puasa sementara)
• IVFD : I NaCl 0,9% + I D10%/24 jam
• MM :
– Meropenem 3x500mg (IV)
– Ondancetron 2x4 tab (IV)
– Prazopant 2x1 amp (IV)
– Laxadine svr 1x1 cth (PO)
– Asam folat 1x2 tab (PO)
Follow Up Harian Pasien
Hari/ Minggu, 30 Juli 2017 (Perawatan hari ke-1)
Tangga
l
Bagian S O Penunjang A P
Ekstremitas :
• Edema -/-
• CRT < 2 detik
Radiologi CITO : CTR > 50% jantung kanan kesan membesar kekiri, apeks tertanam, aorta kalsifikasi
dan mediastinum tidak melebar, trakea dan hillus baik, paru tampak perselubungan dengan batas
meniscus sign di paru kanan bawah, diafragma dan sinus baik.
Kesimpulan: Kardiomegali, Aorta kalsifikasi, dan Efusi pleura kanan.
EKG
Hari/ Senin, 31 Juli 2017 (Perawatan hari ke-2)
Tangga
l
Bagian S O Penunjang A P
Ekstremitas :
• Edema -/-
• Akral hangat
Hari/ Selasa, 1 Agustus 2017 (Perawatan hari ke-3)
Tangga
l
Bagian S O Penunjang A P
Ekstremitas :
• Edema +/+
• Akral hangat
Hari/ Rabu, 2 Agustus 2017 (Perawatan hari ke-4)
Tangga
l
Bagian S O Penunjang A P
Ekstremitas :
• Edema -/-
• Akral hangat
Hari/ Kamis, 3 Agustus 2017 (Perawatan hari ke-5 di unit stroke)
Tangga
l
Bagian S O Penunjang A P
Ekstremitas :
• Edema +/+ di
kedua tungkai
• Akral hangat
• CRT < 2 detik
Hari/ Jumat, 4 Agustus 2017 (Perawatan hari ke-6 di unit stroke)
Tangga
l
Bagian S O Penunjang A P
Ekstremitas :
• Edema +/+ di
kedua tungkai
• Akral hangat
Hari/ Sabtu, 5 Agustus 2017 (Perawatan hari ke-7 di unit stroke)
Tangga
l
Bagian S O Penunjang A P
Suhu: 37°C MM
• Laxadine syr
SpO2: 100% 1x1cth (PO)
• Asam folat
Mata : 1x2tab (PO)
• Konjungtiva anemis (-/-) • OAT Rifastar
• Sklera ikterik (-/-) 1x3tab (PO)
• Mycostatin
Leher : 3x1cc (PO)
• KGB tidak membesar • Curcuma 3x2
• JVP 5-2 cmH20 tab (PO)
Paru – Paru :
• BND :
• Vesikuler/
vesikuler
• Rh +/+ (basah
kasar)
• Wh -/-
Jantung :
• BJ I/II reguler
• Murmur (-)
• Gallop (-)
Abdomen :
• Tampak datar
supel
• Bising usus (+)
4x/menit
• Nyeri tekan (-)
• Nyeri ketok (-)
• Hepar teraba 2
jari
Ekstremitas :
• Edema +/+ di
kedua tungkai
• Akral hangat
Hari/ Minggu, 6 Agustus 2017 (Perawatan hari ke-8 di unit stroke)
Tangga
l
Bagian S O Penunjang A P
Ekstremitas :
• Edema +/+ di
kedua tungkai
• Akral hangat
Hari/ Senin, 7 Agustus 2017 (Perawatan hari ke-9 di unit stroke)
Tangga
l
Bagian S O Penunjang A P
Ekstremitas :
• Edema +/+ di
kedua tungkai
• Akral hangat
Hari/ Selasa, 8 Agustus 2017 (Perawatan hari ke-10 di unit stroke)
Tangga
l
Bagian S O Penunjang A P
Ekstremitas :
• Edema +/+ di
kedua tungkai
• Akral hangat
Hari/ Rabu, 9 Agustus 2017 (Perawatan hari ke-11 di unit stroke)
Tangga
l
Bagian S O Penunjang A P
Ekstremitas :
• Edema +/+ di
kedua tungkai
• Akral hangat
Hari/ Kamis, 10 Agustus 2017 (Perawatan hari ke-12 di unit stroke)
Tangga
l
Bagian S O Penunjang A P
Mata : MM
• Konjungtiva anemis (-/-) • Meropenem
• Sklera ikterik (-/-) injeksi
3x500 mg (IV)
• Laxadine syr
1x1cth (PO)
• Asam folat
1x2tab (PO)
• OAT Rifastar
3x1 cc (PO)
Paru – Paru : • Mycostatin
• BND : 3x1cc (PO)
• Vesikuler/ • Curcuma
vesikuler 3x2tab (PO)
• Rh +/+ (basah • Aspilet
kasar) 1x80mg (PO)
• Wh -/-
Jantung :
• BJ I/II reguler
• Murmur (-)
• Gallop (-)
Abdomen :
• Tampak datar
supel
• Bising usus (+)
4x/menit
• Nyeri tekan (-)
• Nyeri ketok (-)
• Hepar teraba 2
jari
Ekstremitas :
• Edema +/+ di
kedua tungkai
• Ulkus dekubitus
(+) dibokong,
derajat 2
kemerahan (+),
pus (+)
Hari/ Jumat, 11 Agustus 2017 (Perawatan hari ke-13 di unit stroke)
Tangga
l
Bagian S O Penunjang A P
Bagian S O Penunjang A P
Jantung :
• BJ I/II reguler
• Murmur (-)
• Gallop (-)
Abdomen :
• Tampak datar
supel
• Bising usus (+)
4x/menit
• Nyeri tekan (-)
• Nyeri ketok (-)
• Hepar teraba 2
jari
Ekstremitas :
• Edema +/+ di
kedua tungkai
• Akral hangat
• Ulkus dekubitus
(+) dibokong,
derajat 2
kemerahan(+),
pus (-)
PEMBAHASAN
Gejala TB yang ada pada pasien ini adalah:
o Batuk batuk berdahak 2 bulan, namun dahak
sulit dikeluarkan
o Sesak napas.
o Keluhan keringat malam hari
reaksi
hipersensitivitas
tipe lambat
Akumulasi
Eksudasi cairan di kavitas
pleura.
Pasien sudah
foto thorax dan
pernah berobat ke
RS Medistra cek sputum
terdapat cairan
pada paru