Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.

P P3003 Abooo DENGAN FOLLOW UP KB IUD DI POLI HAMIL RSUD SIDOARJO

Disusun Oleh : Vivi Agusti Villa Andari 1009.15401.451

PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIDYAGAMA HUSADA MALANG 2012

KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT karena rahmat dan hidayahNya penulis dapat menyelesaikan Laporan Asuhan Kebidanan Pada Ny.P P 3003 Ab000 Dengan Follow Up KB IUD Di Poli hamil RSUD Sidoarjo dengan baik dan tepat waktu. Penulis menyadari bahwa asuhan ini tidak akan terselesaikan dengan baik tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak yang terkait dengan pembuatan asuhan ini. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu , yaitu : 1. Dra. Hj. Laily Amie, M.MRS selaku Direktur Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widyagama Husada Malang. 2. Jiarti Kusbandiyah, S.SiT, selaku Ketua Program Studi DIII Kebidanan. 3. Fitri Meilani, S.ST, selaku pembimbing institusi yang telah membimbing dan mengarahkan penulis. 4. Triasih Amd.Keb, selaku pembimbing klinik di VK Peristi RSUD Sidoarjo 5. Semua rekan rekan yang terkait dalam penyusunan makalah ini Penulis menyadari bahwa asuhan ini ini masih jauh dari sempurna. Maka dari itu penulis mengharapkan segala saran dan kritik yang membantu sehingga penulis dapat membuat asuhan yang lebih baik lagi dan berkualitas di masa mendatang. Penulis berharap semoga asauhan kebidanan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Sidoarjo , Desember 2012

Penulis

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL......................................................................................... i LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................. ii KATA KANGANTAR ..................................................................................... iii DAFTAR ISI ...................................................................................................... iv BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1 1.1....................................................................................................... La tar Belakang ...................................................................................... 1 1.2.......................................................................................................Tuj uan Penulisan..................................................................................... 1 1.3 1.4 Tujuan Umum....................................................................... 1 Tujuan Khusus ...................................................................... 1

1.5.......................................................................................................Me tode Penulisan ................................................................................... 2 1.6.......................................................................................................Sist ematika Penulisan.............................................................................. 2 BAB II TINJAUAN TEORI ........................................................................... 4 2.1 2.2 Kontrasepsi Tinjauan Manajemen IUD.......................................................................... 4 Kebidanan 10 BAB III TINJAUAN KASUS 15 I. Pengkajian ...................................................................................... 15 II. Indentifikasi Masalah/ Diagnosa .................................................. 20 III. Antisipasi Masalah Potensial ........................................................ 20 IV. Identifikasi Kebutuhan Segera....................................................... 20 V. Intervensi......................................................................................... 21 VI. Impelementasi................................................................................. 22 VII. Evaluasi .......................................................................................... 24 BAB IV PEMBAHASAN............................................................................... 25 BAB V PENUTUP ......................................................................................... 26

5.1 Kesimpulan.................................................................................... 26 5.2 Saran............................................................................................... 26 DAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang AKDR adalah alat kontrasepsi yang dimasukkan ke dalam rahim. AKDR bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu walaupun AKDR membuat sperma sulit masuk ke dalam alat reproduksi perempuan dan mengurangi kemampuan sperma untuk fertilisasi. Memungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalam uterus. Bahwa AKDR dapat dilepas setiap saat, tidak melindungi diri terhadap IMS termasuk virus AIDS. Sedangkan tingkat kegagalan AKDR sangat sedikit. Bagi klien/akseptor yang menyukai pemakaian KB AKDR memahami profil AKDR seperti sangat efektif, reversibel, dan jangka panjang (dapat sampai 10 tahun), haid menjadi lebih lama dan lebih banyak, pemasangan dan pencabutan memerlukan pelatihan, dapat dipakai oleh semua perempuan usia reproduksi, tidak boleh dipakai oleh perempuan yang terpapar pada IMS. Dari penjelasan diatas penulis sangat tertarik untuk meningkatkan asuhan kebidanan tentang KB kontrol IUD. 1.2 Tujuan 1.2.1 Tujuan Umum

Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada Ny, A P3003 Ab000 sebagai akseptor baru IUD diharapkan mahasiswa mampu melakukan asuhan kebidanan dengan benar. 1.2.2 Tujuan Khusus a. Mahasiswa mampu memahami tinjauan teori sesuai dengan kasus yang dibuat. b. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian pada Ny. A P3003 Ab000 sebagai akseptor baru KB IUD. c. Mahasiswa mampu mengidentifikasi masalah/diagnosa d. Mahasiswa mampu mengidentifikasi masalah potensial dan masalah diagnosa e. Mahasiswa mampu mengembangkan rencana/intervensi dengan rasional tindakan. f. Mahasiswa dapat melakukan implementasi sesuai dengan rencana yang sudah dilakukan. g. Mahasiswa dapat melakukan evaluasi dari hasil tindakan. 1.3 Metode Penulisan a. Wawancara Mengadakan wawancara (tanya jawab) langsung kepada wanita (klien) yang bersangkutan tentang hal-hal yang berhubungan dengan latar belakang masalah kesehatan klien, sehingga dapat memberikan intervensi yang tepat sesuai dengan diagnosa dan masalah. b. Observasi Melakukan pengamatan secara langsung dan pemeriksaan fisik yang meliputi inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi. c. Studi Dokumen Dengan melihat rekomendik klien terhadap program pengobatan dan perawatan melalui catatan medik atau catatan keperawatan. d. Studi Kepustakaan Dengan membaca dan mempelajari buku-buku referensi baik medis maupun keperawatan yang berhubungan dengan masalah yang ditulis serta dapat membandingkan antara teori dan praktek. 1.4 Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN

Meliputi latar belakang, tujuan penulisan, teknik pengumpulan data, dan sistematika penulisan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Berisi tentang teori kontrasepsi IUD, keuntungan, kerugian, indikasi, kontra indikasi, penanganan efek samping, serta teori manajemen kebidanan. BAB III TINJAUAN KASUS Berisi tentang pengkajian data, identifikasi masalah dan diagnosa, antisipasi masalah potensial. BAB IV PEMBAHASAN Membahas ada tidaknya kesenjangan antara teori dan praktek di lapangan. BAB V PENUTUP Berisi tentang kesimpulan dan saran. DAFTAR PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 2.1.1 Kontrasepsi IUD Definisi IUD Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan, upaya ini dapat bersifat sementara, atau dapat pula bersifat permanen. (Sarwono, 2002: 889) Kontrasepsi adalah merupakan suatu cara yang efektif untuk mencegah mortalitas ibu dan anak karena dapat menolong pasangan suami istri, menghindari kehamilan risiko tinggi. (Hanafi, 2004 : 22) Menurut WHO (1970) adalah tindakan yang membantu individu/ pasangan suami istri untuk: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Mendapatkan obyektif-obyektif tertentu. Menghindari kelahiran yang tidak diinginkan Mendapatkan kelahiran yang memang diinginkan Mengatur interval diantara kelahiran Mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan Menentukan jumlah anak dalam keluarga Suatu alat kontrasepsi yang dimasukkan ke dalam rahim yang bentuknya bermacam-macam, terdiri dari plastik (polythyline) alat yang dililit tembaga (CU) ada pula yang tidak, tetapi ada pula yang dililit dengan tembaga bercampur perak (Ag). Selain itu ada pula yang batangnya berisi hormon progesteron. (JHPIEGO, 2000: 63)

umur suami istri

2.1.2

Macam-Macam AKDR a. AKDR Generasi Pertama Upper Loop (Spiral) Berbentuk spiral atau huruf S ganda terbuat dari plastik (polythyline), dan ciri-ciri baja anti karat (cincin cina) b. AKDR Generasi Kedua, dengan jangka pemakaian 4 tahun CUT 200 B : Bentuk huruf T batangnya dililit tembaga CU T : Bentuk angka 7 batangnya dililit tembaga ML Cu 250 : Berbentuk 2/3 lingkaran elips yang bergerigi batangnya dililit tembaga c. AKDR Generasi Ketiga CUT 380 A Berbentuk T dengan lilitan tembaga yang banyak dan jangka pemakaian 10 tahun ML CU 375 Batangnya dililiti dengan tembaga berlapis perak dan jangka pemakaian 5 tahun Nova T Batang dan lengannya diliti tembaga berlapis perak dan jangka pemakaian 5 tahun. IUD yang mengandung hormon progesterone diperbolehkan penggunaannya oleh badan pengawas makanan dan obat di Amerika, sedangkan IUD yang mengandung hormon leveno (gestre) diperbolehkan penggunaannya di Finlandia. Fungsi IUD yang mengandung hormon tersebut diatas merangsang uterus untuk mengeluarkan sel-sel darah putih sehingga membunuh sperma.

2.1.3

Keuntungan AKDR Jangka pemakaian panjang Efektivitas tinggi walaupun masih mungkin terjadi kehamilan sekitar 2% Murah dan ekonomis Tidak ada kemungkinan kegagalan karena kesalahan peserta Senggama tidak terganggu

Reversibel (bagi ibu yang ingin hamil lagi, AKDR dapat dikeluarkan dengan mudah)

2.1.4

Kerugian IUD 1. Efek samping yang umum terjadi: Perubahan siklus haid (umumnya pada 3 bulan pertama dan Haid lebih lama dan banyak Spotting/perdarahan antar menstruasi Saat haid lebih sakit Merasakan sakit dan kejang selama 3-5 hari setelah Perdarahan besar pada waktu haid atau diantaranya yang Perforasi dinding uterus (sangat jarang, bila akan berkurang setelah 3 bulan)

2. Komplikasi lain pemasangan memungkinkan penyebab anemia. pemasangannya benar) 3. Tidak mencegah IMS termasuk HIV dan AIDS 4. Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau perempuan yang sering berganti pasangan 5. Penyakit radang panggul terjadi setelah perempuan dengan IMS dengan memakai AKDR 6. Sedikit nyeri dan perdarahan (spotting) terjadi segera setelah pemasangan AKDR. Biasanya menghilang dalam 1-2 hari. 7. Klien tidak dapat melepas AKDR oleh dirinya sendiri. Petugas kesehatan terlatih yang harus melepaskan AKDR 8. Tidak mencegah terjadinya kehamilan ektopik karena fungsi AKDR untuk mencegah kehamilan normal 2.1.5 Mekanisme Kerja IUD 1. Mekanisme kerja utama : sperma dihancurkan oleh sel-sel macrofag pada tempat-tempat kontak IUD sehingga 99,98% sperma mati, akibatnya jumlah sperma yang masuk ke dalam tuba sedikit. 2. Mekanisme kerja lain : adanya benda asing yang menyebabkan perubahan biokimia dan histology endometrium sehingga terjadi

lisis endometrium, selain itu hormon prostagladin meningkat sehingga uterus berkontraksi dan akibatnya implantasi tidak terjadi. 2.1.6 Indikasi Pemakaian IUD 1. Metode untuk wanita yang tidak memerlukan tindakan rutin tiap hari sebelum senggama 2. Metode untuk wanita yang menyukai perlindungan efektif jangka panjang tapi tidak permanent 3. Metode untuk wanita yang tidak menyukai kontrasepsi hormonal atau untuk wanita perokok berat dan berumur > 35 tahun 4. Metode untuk wanita yang sedang menyusui 5. Metode untuk wanita yang puas dan merasa aman memakai IUD dimasa lalu 6. Metode untuk wanita yang mempunyai anak satu atau lebih. 2.1.7 Kontra Indikasi Pemakaian IUD 1. Kehamilan 2. Gangguan perdarahan (perdarahan haid hebat dan perdarahan diluar haid) 3. Radang alat kelamin 4. Curiga tumor ganas di alat kelamin 5. Tumor jinak rahim 6. Kelainan bawaan rahim 7. Erosia pada portio yang pathologis 8. Alergi terhadap logam 9. Berkali-kali terkena infeksi panggul atau endometritis pasca keguguran/pasca salin dalam waktu 3 bulan terakhir. 2.1.8 Saat Pemasangan IUD karena a. Serviks lembut dan sedikit terbuka b. Perdarahan dan sakit perut mungkin tidak terjadi 2. Segera setelah induksi haid atau abortus spontan 3. Setelah melahirkan (post partum) a. Segera setelah melahirkan, 2-4 hari setelah melahirkan

1. Pada waktu haid (hari terakhir haid atau hari sebelum berakhir haid,

b. 40 hari setelah melahirkan 4. Setiap saat bila yakin tidak ada kehamilan Petunjuk bagi klien 1. Kembali memeriksakan diri setelah 4 sampai 6 minggu pemasangan AKDR 2. Selama bulan pertama mempergunakan AKDR, periksalah benang AKDR secara rutin terutama setelah haid 3. Setelah bulan pertama pemasangan hanya perlu memeriksakan keberadaan benang setelah haid apabila mengalami a. Kram/kejang diperut bagian bawah b. Perdarahan spotting diantara haid atau setelah senggama c. Nyeri setelah senggama atau apabila pasangan mengalami tidak nyaman selama melakukan hubungan seksual. 4. Copper T 380 A perlu dilepas setelah 10 tahun pemasangan tetapi dapat dilakukan lebih awal apabila diinginkan: a. Tidak dapat meraba benang AKDR b. Merasakan bagian yang keras dari AKDR c. AKDR terlepas d. Siklus terganggu e. Terjadi pengeluaran cairan dari vagina yang mencurigakan f. Adanya infeksi 2.1.9 Penanganan Efek Samping a. Amenorea Periksa apakah sedang hamil, apabila tidak jangan dilepas, tetapi selidiki penyebabnya, bila hamil, sarankan untuk melepas IUD usia kehamilan kurang dari 13 minggu. b. Kejang Pastikan dan tegaskan adanya PRP dan penyebab lain dari kekejangan tanggulangi penyebabnya apabila ditemukan c. Perdarahan vagina yang hebat dan tidak teratur Pastikan dan tegaskan adanya infeksi pelvik dan kehamilan ektopik. Apabila tidak ada kelainan patologis, perdarahan berlanjut serta perdarahan bebas, lakukan konseling dan pemantauan. d. Benang yang hilang

Periksa apakah klien hamil, bila tidak hamil dan AKDR masih ditempat, tidak ada tindakan yang perlu dilakukan bila tidak yakin AKDR masih berada di dalam rahim dan klien tidak hamil, maka klien dirujuk untuk dilakukan pemeriksaan rontgen/USG. e. Cairan vagina/dugaan penyakit radang panggul Bila penyebabnya kuman gonokokus atau klomidio, cabut AKDR dan berikan pengobatan yang sesuai. (Saifuddin, Abdul, 2003 : Mk 66-67)

BAB III TINJAUAN KASUS I. Jam Oleh A. 1. Nama Umur Agama Suku Pendidikan Pekerjaan Alamat : 12.36 WIB : Vivi Agusti Villa Andari Data Subyektif Biodata : Ny P : 35 tahun : Islam : Jawa : S1 : Swasta : Taman Candi Loka Nama Suami : Tn S Umur Agama Suku Pendidikan Pekerjaan : 40 tahun : Islam : Jawa : SMA : Swasta PENGKAJIAN Tanggal : 26 November 2012 Tempat : Poli hamil RSUD Sidoarjo

Ibu datang untuk melepaskan KB IUD dengan keluhan nyeri perut sudah 3 bulan ini. Ibu takut terjadi kehamilan di luar kandungan. Anak pertama sudah berumur 9 tahun lahir di bidan dengan BB = 4600 gram, anak kedua umur 6 bulan dan anak ketiga umur 2 tahun. B. 1. Kesadaran Suhu Nadi RR BB Data Obyektif Pemeriksaan Umum : composmentis : 36 5oC : 84 x/menit : 20 x/menit : 50 kg Keadaan Umum : baik Tekanan darah : 130/90 mmHg

Konjungtiva merah muda, sklera putih Payudara simetris, putting susmenonjol, tidak terdapat benjolan abnormal, tidak ada nyeri tekan Adboment tidak terdapat bekas luka operasi, terdapat nyeri tekan Genetalia bersih tidak oedema, tidak ada varises, tidak terdapat condiloma acuminata, maupun condiloma talata, terlihat benang IUD, terdapat lesi pada servik ( porsio) Ekstremitas simetris, tidak oedema, tidak varises C. Assasment P 3003 A b000 Dengan Follow Up KB IUD D. Penatalaksanaan 1. Menginformasikan hasil pemeriksaan dan rencana asuhan, ibu memahami 2. Menganjurkan ibu untuk mengosongkan kandung kemih, ibu memahami dan mau melakukan 3. Mempersiapkan alat-alat IUD steril untuk pelepasan IUD seperti spekulum, crocodile, tampon tang, sarung tangan, deppers, bengkok, larutan klorin, betadine, abotil 4. Mengatur posisi ibu secara litotomi, ibu mau melakukan 5. Melakukan prosedur pelepasan KB IUD dengan benar dan hati-hati Memasukkan spekulum kedalam vagina Melakukan antiseptik ke porsio dengan menggunakan deppers yang sudah diberi betadine Menjepit benang IUD dengan menggunakan crocodile dan menariknya secara perlahan dan membuangnya ke bengkok Memberikan abotil pada porsiokarena ada lesi Mengeluarkan spekulum dan menaruhnya pada larutan klorin 6. Menganjurkan ibu untuk kontrol 2 hari lagi, ibu memahami

BAB IV PEMBAHASAN

IUD merupakan metode untuk wanita yang tidak memerlukan tindakan rutin tiap hari atau sebelum senggama, mempunyai perlindungan efektif jangka panjang tapi tidak permanen, dapat digunakan untuk wanita yang kontrasepsi hormonal atau untuk wanita perokok berat dan berumur lebih dari 35 tahun, untuk wanita yang sedang menyusui. Dalam laporan ini penulis membuat asuhan kebidanan pada Ny P P3003 Ab000 dengan Follow Up IUD. Sebelum melakukan tindakan, untuk memudahkan pemasangan penulis melakukan pengkajian yang terdiri dari data obyektif dan subyektif. Hal ini dilakukan untuk mencari, apakah terjadi kesenjangan antara teori dan praktek. Setelah dilakukan pengkajian secara lengkap, penulis melakukan identifikasi masalah/diagnosa, kemudian kebutuhan segera dan dilanjutkan pengembangan rencana atau intervensi, dan implementasi. Secara teori dan praktek dalam pemasangan IUD tidak terdapat kesenjangan di dalam pelaksanaan intervensi dan implementasi banyak penjelasan atau KIE yang harus diterima oleh klien serta pertanyaan yang harus diungkapkan klien. Setelah pelaksanaan intervensi dan implementasi selesai, barulah penulis mengadakan evaluasi, yang berisi tentang hasil dari tindakan yang dilakukan. Dalam melakukan evaluasi pada kasus ini, harus benar-benar dilakukan dengan teliti. Karena dalam kasus ini jika IUD tidak terpasang menyebabkan dengan rapi dan aman maka akan potensial terjadi infeksi.

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan AKDR adalah salah satu alat kontrasepsi yang paling sedikit ditemukan angka kegagalannya karena keefektifannya begitu tinggi. Mekanisme kerja AKDR yaitu menghancurkan sperma yang dilakukan oleh sel-sel makrolog pada tempat-tempat kontak IUD dan mekanisme kerja lainnya adalah dengan adanya benda asing menyebabkan perubahan biokimia dan histology endometrium sehingga terjadi lisis endometrium, selain itu hormon prostaglandin meningkat sehingga uterus berkontraksi dan akibatnya implantasi tidak terjadi. Pada kasus ini klien ingin memasang IUD karena jangka waktu pemakaiannya yang lama yaitu 10 tahun, aman digunakan untuk wanita yang sudah berusia lebih dari 35 tahun dan dapat digunakan pada wanita yang tidak cocok menggunakan KB bermonal. 5.2 Saran a. Kepada Mahasiswa agar tetap mempertahankan untuk melakukan tindakan terapeutik pada klien sehingga terjalin hubungan yang baik. b. Kepada petugas agar tetap mempertahankan tindakan pencegahan infeksi baik sebelum maupun sesudah melakukan tindakan. c. Pada klien diharapkan dapat menjaga personal hygiene sehingga tidak menimbulkan komplikasi.

DAFTAR PUSTAKA Abdul Bari Syaifudin 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Jakarta : YBP.SP Buku Acuan Nasional Pelayanan Keluarga Berencana, 1996. NRC. POGI, Jakarta: YBP.SP JHPIEGO. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, 2000. Pelatihan Penyelenggara IUD dan Implant. Prawirohardjo, Sarwono, 2002. Ilmu Kebidanan, Jakarta: YBP.SP

Anda mungkin juga menyukai