Anda di halaman 1dari 31

UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN FAKULTAS FILSAFAT PROGRAM STUDI FILSAFAT

REALITAS DASAR DALAM FILSAFAT TIONGKOK

PAPER

Oleh: Ardian Cangianto NPM :2010510027

Pembimbing : Fabianus Sebastian Heatubun,Drs, S.L.L

Bandung 2011

REALITAS DASAR DALAM FILSAFAT TIONGKOK

PRAKATA DAFTAR ISI BAB I : : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan Penulisan 1.3 Metode 1.4 Rumusan Masalah 1.5 Sistematika Penulisan BAB II : MITOLOGI TIONGKOK PURBA 2.1 Mitos Sebagai Awal Filsafat 2.2 Mitos Tiongkok dalam Menyikapi Kondisi Alam BAB III : MATERIALISME ALAM 3.1 PANDANGAN PURBA TERHADAP DI 3.2 Yin Yang 3.3 Lima Unsur 3.4 Komentar Filsuf-filsuf tentang Materialisme Alam 3.4.1 Fu Xi 3.4.2 Zhou Wen Wang 3.4.3 Zhou Gong

3.4.4 Ji Zi 3.4.5 Shi Bo 3.4.6 Ji Liang 3.4.7 Guan Zi 3.4.8 Zi Chan BAB IV PENGARUH MATERIALISME ALAM DALAM BUDAYA TIONGHOA 4.1 Pengaruh Materialisme Alam Terhadap filsuf-filsuf Tiongkok 4.2 Dari Materialisme Alam menjadi Realitas Utama 4.3 Pengaruhnya Hingga Jaman Modern BAB V : KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

PRAKATA Pada akhirnya penulis bisa menyelesaikan paper yang dibuat untuk kelengkapan nilai semester tiga. Penulis amat berterimakasih atas bimbingan Drs. Fabianus Heatubun,SLL sebagai dosen pembimbing yang memberikan banyak masukan kepada penulis dan sabar dalam membimbing, Prof.Bambang Soegiharto sebagai dosen wali yang juga membuat penulis mendapat banyak pengetahuan serta para pengajar fakultas filsafat yang sebagai guru wajib dihargai dan dijunjung karena membagi pengetahuan. Bapak Soegiri Koestedja sahabat saya yang selalu mendorong saya agar bisa menyelesaikan paper, May istri tercinta yang rela ditinggalkan oleh penulis dalam waktu yang cukup lama, Verren putriku yang terpisah karena kuliah maupun pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Adapun tema yang saya pilih adalah Realitas Dasar Dalam Filsafat Tiongkok dan penulis menyadari isi tulisan masih jauh dari kelayakan tapi semoga bisa mendorong teman-teman lain meneliti dan mendalami filsafat Tiongkok Akhir kata, saya menyadari bahwa pengetahuan saya tentang filsafat Tiongkok terbatas dan jauh dari paham, untuk itu kritik, saran dan masukan amat sangat diharapkan.

BAB I PENDAHULUAN Pemilihan judul realitas1 dasar2 atau ultimate reality ini merupakan hasil diskusi penulis dengan romo Fabianus selaku dosen pembimbing, dimana penulis sempat kesulitan memilih judul paper. Pada awalnya penulis memberi judul Materialisme Tiongkok Purba, karena yang hendak dijadikan penulisan adalah konsep yin yang3 dan lima unsur 4 tapi pada kenyataannya konsep ini begitu melekat dalam banyak aspek budaya maupun filsafat dan bidang kehidupan masyarakat Tionghoa lainnya hingga hari ini. Berdasarkan pertimbangan diatas, judul Materialisme Tiongkok Purba diganti dengan Realitas Dasar Dalam Filsafat Tiongkok.

1.1 Latar Belakang Seringkali dalam membahas sejarah filsafat Tiongkok, terluput dari para penulis adalah konsep materialisme alam Tiongkok pra Confucius. Pada umumnya yang dibahas adalah kaisar mitos Fu Xi dan Zhou Wen Wang yang terkait dengan Yi Jing dengan konsep yin yang dan berkembang menjadi hexagram ba gua . Penggunaan istilah lima unsur sudah ada sebelum periode Seratus aliran filsuf baijia zhengming .5 Dalam paper ini, penulis memasukkan beberapa nama yang jarang disebut dalam studi filsafat Tiongkok di barat tapi merupakan nama-nama yang selalu disebut-sebut dalam

Penulis mengartikan sebagai realitas dan sebagai masukan adalah kutipan dari kamus The Cambridge Dictionary of Philosophy yang tertulis sebagai berikut reality, in standard philosophical usage, how things actually are, in contrast with their mere appearence. Appearence has to do with how things seem to a particular perceiver or groups of perceivers. Realitas, dalam standar penggunaan di filsafat, bagaimana bendabenda itu apa adanya, yang membedakan dengan apa yang tampak. Penampakan memiliki kaitan dengan benda-benda yang tampak di para pengesan. 2 Lih. Drs.Peter Salim, MA Kamus The Contemporary English-Indonesian Dictionary, Modern English Pers, Jakarta, edisi ke 7 1996. 3 Yin yang adalah konsep tentang dualisme yang saling berharmonisasi dan merupakan dasar konsep materialisme Tiongkok. 4 Lima unsur adalah lima unsur utama yang ada di alam ini yang saling berinteraksi menghidupi dan mengalahkan, digambarkan sebagai unsur kayu, logam, tanah, air, api. 5 Periode 100 aliran filsafat berkisar antara tahun 500 BCE hingga tahun 221 BCE, dimasa itu ada banyak aliran filsafat yang mencoba menanamkan ajaran dan konsep mereka kepada para raja muda yang saling berperang.

komentar para filsuf periode Seratus aliran filsuf dan juga dalam buku-buku filsafat Tiongkok dalam bahasa mandarin yang terbit pada abad 20 dan 21. Untuk memahami mengapa Realitas Utama menjadi pusat dalam banyak aspek kehidupan masyarakat Tiongkok perlu memahami konsep cosmogeny orang Tionghoa pada masa lampau, disitu akan terlihat tidak lengkap cosmogeny dalam mitos-mitos Tiongkok. Hal ini tidak dapat dilihat seperti itu saja, tapi perlu dikaji secara mendalam bagaimana bangsa Tiongkok melihat alam dan menuangkannya dalam mitos mereka sehingga berpengaruh pada pandangan masyarakat Tiongkok kemudian. Karena itu dalam bab 1 dijelaskan mengenai mitos Tiongkok dan perbandingannya dengan mitos Yunani sebagai salah satu contoh. Dalam bab 2 akan membicarakan perjalanan filsafat tentang alam dari sudut pandang Tiongkok dan juga perkembangannya yang tentunya akan berkaitan dan mempengaruhi pandangan para filsuf setelahnya yang terasa hingga saat ini yang akan diuraikan dalam bab empat. Dalam membahas masalah filsafat Tiongkok, tentunya juga harus membicarakan masalah bahasa. Bahasa mandarin walau dikatakan dipersatukan dan tidak mengalami perubahan selama 2000 tahun, tetap hingga kini merupakan kendala dalam membaca teks-teks klasik. Di dunia ini awalnya adalah bahasa gambar yang kemudian berkembang menjadi 2 jenis bahasa yaitu bahasa berdasarkan bunyi dan tulisan. Bahasa Inggris adalah salah satu contoh bahasa yang berdasarkan bunyi. Sedangkan Tiongkok tidak pernah mengganti bahasanya menjadi bahasa bunyi karena alasan persatuan. Kita bisa lihat bahwa bahasa bunyi bisa berubah-rubah ditempat lain. Tapi bahasa tulisan Tiongkok tidak berubah selama 2000 tahun lebih. Kata Dao dengan nada bunyi ke 4 bisa berbeda-beda cara membacanya tapi tulisannya tetap dan uniknya memiliki arti-arti yang berbeda. Itulah ciri bahasa mandarin yang berbeda dengan bahasa lain di dunia yang mayoritas menggunakan bahasa bunyi. Bahasa mandarin sekarang ini terdiri dari 3 bagian besar yaitu piktograf , ideograf , sonograf . Feng Youlan mengatakan bahwa masalah bahasa adalah rintangan terbesar dalam mempelajari filsafat Tionghoa. Kendala terbesar dalam bahasa mandarin adalah satu kata bisa mengandung beberapa makna, apalagi mengkaji kitab klasik. Apalagi ketika diterjemahkan kedalam bahasa lain, tentunya bermasalah. Sebagai contoh adalah kata wu wei atau yang sering diterjemahkan sebagai non action, hal ini membuat suatu kerancuan luar biasa bagi mereka yang mempelajari Taoism terutama ketika membaca tentang wu wei

atau non action. Chen Yaoting 6 dalam seminarnya yang diselenggarakan di Singapore pernah mengatakan bahwa wuwei tidak selalu berarti non action, wu wei bisa berarti non intention, non selfish, natural. Karena faktor bahasa itu, penulis akan mencoba berhati-hati dan seteliti mungkin menterjemahkan dan menghindari kesalahan penterjemahan.

1.2 Tujuan Penulisan Paper ini dibuat dengan tujuan : (1)sebagai syarat untuk nilai pada semester 3, (2) melatih penulis untuk membuat tulisan yang terstruktur rapih, (3) penulis berharap agar karya tulis ini bisa mendorong para mahasiswa fakultas filsafat Universitas Parahyangan untuk melakukan upaya pengkajian yang lebih mendalam filsafat timur, (4) menemukan correlative thinking masyarakat Tionghoa jaman sekarang dengan realitas dasar yang menjadi dasar perkembangan filsafat Tiongkok. Dengan mempelajari reliatas dasar yang menjadi sumber kebijakan Tiongkok terutama dalam memandang alam sekitarnya semoga bisa menambah wawasan kita dalam memandang alam sebagai bagian tak terpisahkan dari manusia.

1.3 Metode Pembahasan Dalam penulisan paper ini, penulis mengutamakan studi kepustakaan dan hermeunetika fenomologis dalam menafsirkan segala sesuatu yang berkaitan dengan realitas dasar tersebut.

1.4 Rumusan Masalah Untuk mempertajam kajian dengan tema di atas, penulis menjabarkan dalam beberapa sub tema. Pertama, mitologi Tiongkok purba yang mempengaruhi pandangan para filsuf Tiongkok terhadap alam, kedua, pandangan purba terhadap apa yang disebut Di dan
6

Chen Yao-Ting ( 1939- ) adalah pakar bahasa dan kitab klasik kuno, yang sempat menjabat sebagai peneliti di Lembaga Penelitian dan Pengkajian Kepercayaan di Shanghai, fokus utama Chen adalah Taoism.

Materialisme Alam purba Tiongkok mengenai yin yang dan lima unsur akan mempengaruhi perkembangan filsafat Tiongkok nantinya, ketiga membahas pengaruh materialism alam terhadap budaya Tionghoa dan proses menjadi Realitas Utama yang bersatu dan pengaruhnya hingga saat ini.

1.5 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan diatur dalam bagian seperti dibawah ini : Bab I, berisikan pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang masalah, tujuan penulisan, metode pembahasan, ruang lingkup pembahasan, rumusan masalah dan sistematika penulisan Bab II, membahas mitologi Tiongkok purba dan pengaruh mitologi Tiongkok purba pada perkembangan filsafat serta falsafah kehidupan masyarakat Tiongkok Bab III, membahas tentang Di dan konsep yin yang lima unsur wuxing

serta para tokoh filsuf purba seperti Zhou Gong , Bo Yangfu dan lainlain. Bab IV, membahas pengaruh Materialisme Alam terhadap para filsuf Tiongkok, memaparkan proses Materialisme Alam menjadi Realitas Utama. Bab V, adalah kesimpulan hasil paparan yang ditulis oleh penulis.

BAB II MITOLOGI TIONGKOK PURBA

Mitos memiliki beberapa pengertian yang salah satunya adalah gambaran atau perumpamaan yang menjelaskan kehidupan insani dan dunia ( seperti mitos-mitos Plato)7 yang akan berpengaruh terhadap suatu masyarakat atau kebudayaan dalam melihat dan memandang alam serta kehidupan mereka. Dan mitos adalah suatu cara dari sekelompok atau seseorang menjabarkan sesuatu yang ada dihadapannya atau juga yang tidak terjangkau oleh indra-indra tubuhnya. Qi Liang berpendapat bahwa mitos adalah suatu cara manusia mengekspresikan sejarah purbanya, terutama dalam menjelaskan segala sesuatunya dan asalnya.8 Mitos sebagai suatu cara manusia purba memandang alam dan sekitarnya akan didobrak oleh filsafat yang menjadi suatu cara manusia memandang alam dan sekitarnya dengan pandangan yang berbeda dan menjadi materialisme purba. Berdasarkan itu maka penulis sebelum memasuki ranah filsafat, pertama yang perlu diketahui adalah bahwa mitos orang Tionghoa berbeda dengan mitos-mitos yang umum berkembang. Pada umumnya mitos Tiongkok tidak terlihat lengkap seperti adanya penciptaan yang diciptakan oleh mahluk adikodrati, terjadinya alam dan sebagainya. Secara umum, ketika membahas mitos Tiongkok yang menceritakan terjadinya alam semesta, yang dibahas adalah masalah Pan Gu memisahkan langit dan bumi. Sebenarnya mitos penciptaan yang dikaitkan dengan Pan Gu adalah mitos yang berumur muda, mitos itu timbul pada periode Tiga Negara 220-280 ADdalam buku SanWu LiJi 9 yang ditulis oleh Xu Zheng yang menjabat sebagai pejabat ritual pada kerajaan Wu .
7 8

Lorens Bagus, Kamus Filsafat, hal.658, September 2005, Jakarta : PT.Gramedia Pustaka Utama Qi Liang , Zhongguo Wenmingshi ( Sejarah Peradaban Tiongkok ), jilid 1 hal.36, 2000, Guangzhou: Hua Cheng publisher 9 Buku itu menceritakan kisah Pan Gu yang memisahkan langit dan bumi, dan lahirnya 3 kaisar dan 5 raja Tiongkok purba.

Walau umurnya kisah Pan Gu masih muda dibandingkan dengan mitos-mitos lainnya, tapi mitos ini tetap merupakan mitos mengenai terjadinya alam semesta.

2.2 Mitos Tiongkok dalam Menyikapi Kondisi Alam Qi Liang berpendapat bahwa mitos adalah suatu cara manusia mengekspresikan sejarah purbanya, terutama dalam menjelaskan segala sesuatunya dan asalnya. Dalam mitologi Yunani, manusia mencari sejarahnya adalah dengan menggunakan mitos. Misalnya adalah Prometheus yang memberikan manusia banyak keahlian.10 Qi Liang berpendapat demikian, karena dalam mitos Yunani, Promotheus adalah pencuri api dan mengajarkan manusia menggunakan api, sedangkan dalam mitos Tiongkok adalah Sui Ren 11 yang menemukan api dengan menggosokkan kayu. Promotheus adalah dewa sedangkan Sui Ren adalah manusia biasa. Selain Sui Ren , adalah You Chao yang mengajarkan manusia untuk membuat gubuk, Shen Nong mencobai tanaman dan rumput untuk mengetahui khasiat tanaman tersebut bagi tubuh, Fu Xi menemukan cara membuat jala dan sebagainya. Bahkan dalam menghadapi banjir besar, terlihat perbedaan menyolok antara mitos dan legenda bangsa lain dengan bangsa Tiongkok. Misalnya kisah Gilgamesh dan Nuh dibandingkan kisah Nv Wa dan Da Yu ( Yu yang Agung ). Dalam kisah Gilgamesh dan Nuh diceritakan bahwa banjir adalah bencana dari mahluk adikodrati dan mereka tidak berbuat apapun kecuali membuat kapal kotak besar dan menunggu banjir surut.Dalam legenda Tiongkok, Nv Wa mencari cara mengatasi banjir dengan menambal langit yang bolong dengan menggunakan batu pancawarna yang dilebur. Da Yu membangun kanal, membuat kolam penampungan air untuk mencegah banjir tersebut.Dari dua legenda itu tentunya terlihat perbedaan dalam menyikapi bencana yang terjadi.

10

Qi Liang Zhongguo Wenmingshi ( Sejarah Peradaban Tiongkok ), jilid 1 hal.36,cetakan ke 4, 2000, Guangzhou: Hua Cheng publisher 11 Mengenai Sui Ren,Nv Wa dan para tokoh-tokoh purba ini sudah menjadi pengetahuan umum bagi banyak orang Tiongkok, terutama yang pernah belajar yang menyangkut masa prasejarah.

Dengan berangkat dari mitos yang berbeda, terutama masalah-masalah proses terjadinya peradaban, maka kita bisa melihat cara orang Tiongkok purba dalam memandang Mahluk Adikodrati itu yang akan mempengaruhi filsafat mereka. Saya beranggapan bahwa dengan mitos-mitos orang Tionghoa, terlihat bahwa terjadinya peradaban melalui proses evolusi yang bertahap dengan dimulainya adalah You Chao kemudian Sui Ren hingga Shen Nong , Fu Xi , Nv Wa sampai dengan Xuanyuan Huangdi 12. Dalam banyak gambaran mitos mereka, You Chao dan lain-lain digambarkan sebagai manusia yang berpakaian daun atau kulit binatang sedangkan Huang Di sudah berpakaian lengkap dengan menggunakan kain. Gambaran proses peradaban itu terekam dalam mitos-mitos Tiongkok yang berbeda dengan mitos Yunani. Artinya mereka orang Tiongkok tidak menganggap bahwa alam semesta ini ada harus ada penciptanya, dan apa yang mereka jalani itu adalah proses alam dari suatu peradaban pra sejarah purba hingga sampai pada satu peradaban yang menemukan tulisan adalah proses dari manusia itu sendiri dan menyikapi banjir dan berbagai bencana alam lainnya sebagai suatu hal yang lumrah dan manusia harus mengupayakan caranya agar bisa bebas dari bencana alam dalam hal ini adalah banjir dengan kemauan keras dan cara-cara yang sesuai dengan alam.

12

Kaisar Kuning adalah bapak bangsa Tionghoa yang disebut peletak peradaban Tiongkok dengan penemuan tulisan yang dibuat oleh Cang Jie , salah satu mentrinya.

10

BAB III MATERIALISME ALAM TIONGKOK

Manusia pada hakekatnya ingin mengetahui apa yang menjadi penyebab adanya keberadaan mereka dan hal-hal yang melingkupi manusia, bisa melalui mitos, filsafat maupun ilmu pengetahuan. Masyarakat Tiongkok purba tidak luput dari rasa ingin tahu itu dan membuat berbagai macam mitos dan juga filsafat, salah satunya adalah materialisme alam Tiongkok purba yang menjadi soko guru perkembangan filsafat Tiongkok selanjutnya. Secara umum dapat diketahui bahwa Tiongkok purba tidak mengenal adanya penciptaan tapi langsung mengkaitkan segala sesuatunya dengan 3 kaisar mitos purba13, dimana salah satu kaisar mitos purba adalah Fu Xi yang menjadi salah satu peletak dasar filsafat Tiongkok. Dapat dikatakan bahwa 3 kaisar mitos purba adalah pahlawan mitologi kultural yang membentuk budaya Tiongkok hingga hari ini. Di bab tiga ini akan dibahas sekilas pandangan purba tentang DI agar bisa memahami konsep theodicea Tiongkok purba yang memberi imbas pada perkembangan filsafat berikutnya.

3.1 PANDANGAN PURBA TERHADAP DI Pada masa dinasti Shang ( 1600-1046 BCE ) sudah ada konsep tentang Di atau Shang Di sebagai leluhur mereka, dan konteksnya Di adalah almarhum raja pendahulu yang memiliki kekuasan absolut yang digunakan untuk mengontrol masyarakat. Kondisi masa itu adalah sistem majikan dan budak atau yang disebut sebagai era
13

Tiga kaisar purba secara umum yang diterima adalah Fuxi Shen Nong dan Huangdi , walau demikian dalam beberapa teks klasik, Huangdi tidak termasuk dalam tiga kaisar purba tapi lima raja purba, misalnya pada kitab Shangshu ( kumpulan tulisan tentang sejarah Tiongkok tertua ).

11

( era perbudakan ).14 Pendapat ini diperkuat oleh Li Shen dalam bukunya yang berjudul Zhongguo Rujiao Shi ( Sejarah Lengkap Agama Ru15 Tiongkok ) yang terdiri dari 2 jilid, buku ini bisa menjadi acuan lebih mendalam sejarah perkembangan kepercayaan dan filsafat Ru Tiongkok. Pada masa dinasti Shang, salah satu cara berkomunikasi dengan Di

atau Shang Di adalah melalui penujuman dengan tempurung kura-kura atau tulang
yang dibakar. Yang perlu diketahui bahwa Shangdi tidak hanya sendiri tapi ada enam Shangdi , dimana yang lima adalah merupakan konsep lima arah dan yang satu adalah pemimpin dari lima Shangdi dan disebut Haotian Shangdi .16 Sejak dinasti Shang ( 1600-1046 BCE ), konsep seperti itu melekat erat, hingga pada masa berakhirnya era perbudakan dan memasuki era feodalism pada masa dinasti Zhou ( 1046 - 256 BCE ). Dinasti Shang membuat konsep Tiandi 17adalah sebagai suatu alasan bahwa di satu negara tidak bisa ada banyak penguasa dan seperti itu juga di alam lain harus ada satu pemimpin utama atau satu mahluk adikodrati yang tertinggi.18 Walau demikian pada masa dinasti Shang, dewa-dewa ada banyak, dan ritual-ritual untuk para leluhur dan dewata dilakukan. Secara etimologi Di sendiri adalah yoni, alat kelamin wanita.19 Dan itu tidak perlu diherankan karena awalnya peradaban Tiongkok purba bersifat maternalistik, selain para dewi purba seperti Xi He , Nv Wa , Hou Tu , 20 marga tertua di Tiongkok memiliki karakter wanita (nv) seperti marga Ji , Yao , Jiang Si . Marga sendiri dalam bahasa mandarin adalah xing yang berarti dilahirkan oleh wanita. Dinasti Zhou pada saat menjatuhkan dinasti Shang menggunakan slogan bahwa hak memerintah atau mandat yang dimiliki oleh dinasti Shang sudah dicabut oleh Shang di

atau tian dan Ji Chang mencabut mandat yang dimiliki oleh raja Zhou , raja
14

Tang Yijie , Zhang Dainian dan kawan-kawan, Zhongguo Zhexueshi Taolungao (Paper discussion Sejarah Filsafat Tiongkok), jilid 1, hal. 7,1973, Beijing : Beijing University fakultas filsafat 15 Yang dimaksud agama Ru adalah yang dikenal sebagai agama Khonghucu atau Confuciusm. 16 Lih. Suishu Liyi ( Buku Sui tentang Ritual ) 17 Tiandi artinya adalah kaisar langit atau juga disebut Haotian . 18 Tang Yijie , Zhang Dainian dan kawan-kawan,Zhongguo Zhexueshi Taolungao (Paper discussion Sejarah Filsafat Tiongkok), jilid 1, hal. 5, 1973, Beijing : Beijing University fakultas filsafat 19 Qi Liang Zhongguo Wenming Shi (Sejarah Peradaban Tiongkok ), jilid 1 hal.190, 2000, Guangzhou: Hua Cheng publisher

12

terakhir dinasti Shang karena sewenang-wenang. Inilah konsep pertama tentang masalah mandat langit atau hak berkuasa yang bisa dicabut karena tidak becusnya raja dalam memerintah. Tapi disisi lain, dinasti Zhou menekankan bahwa mereka mendapat mandat dari Langit atau Shangdi dan menggantikan dinasti Shang, dan mengutamakan ritual-ritual kepada Shang Di dan Di di kuil-kuil leluhur mereka. Walau dinasti-dinasti purba melakukan upacara pada Tiandi tapi mereka juga tetap melakukan ritual terhadap bumi, karena bumi dianggap sebagai yang melahirkan segala yang ada, dalam kitab Shang shu ( kumpulan tulisan tentang sejarah Tiongkok tertua ) dituliskan melapor pada Huangtian ( kaisar langit ) dan Houtu ( permaisuri bumi )20 ( )21. Konsep Langit dan bumi ini terasa amat kental dipengaruhi oleh konsep Yin Yang yang dibuat oleh Fu Xi .

3.2 Yin Yang

Gambar 1.Diagram Taiji karya Lai Zhide


(http://image.baidu.com/i?ct=503316480&z=&tn=baiduimagedetail&word=%CC%AB%BC%AB%CD%BC&in=13064&cl=2&lm=1&pn=0&rn=1&di=54598538565&ln=2000&fr=&fm=&fmq=1323425427333_R&ic=&s=&se=&sme=0&tab=&width=&height=&face=&i s=&istype=#pn0&1&di54598538565&objURLhttp%3A%2F%2Fa1.att.hudong.com%2F70%2F06%2F19300001200740130276061775143.jpg&fromURLhttp

20

Huangtian Houtu adalah kaisar langit dan permaisuri bumi dan saat kerajaan Zhou hendak menyerbu kerajaan Shang, Zhou Wuwang selaku raja kerajaan Zhou melakukan sembahyang mengadukan perilaku kejam Zhou Wang yang menjadi raja Shang. 21 Xu Jialu Mei Ji , dkk, Wenbai duizhao Shisan jing ( Tiga Belas Kitab dalam Bahasa Klasik dan Modern ), jilid 1, hal.50, 1998 : Guangxi : Guangxi Jiaoyu chubanshe

13

%3A%2F%2Ftupian.hudong.com%2Fs%2F%25E9%2598%25B4%25E9%2598%25B3%25E9%25B1%25BC%2Fxgtupian%2F1%2F5&W 799&H799)

Pada umumnya diagram di atas disebut gambar atau diagram yin yang , sedangkan dalam bahasa mandarin disebut diagram taiji , dan arti dari kata taiji adalah puncak atau titik final yang teragung atau jika digunakan dalam bahasa Inggris bisa diterjemahkan sebagai the great ultimate diagram, istilah ini ada dalam Yizhuan bab Xici 22 yang merupakan karya Kong Zi yang mengomentari Yi Jing . Gambar taiji yang dikenal sekarang ini merupakan karya Lai Zhide ( 1526-1604 ) gambar Taiji pertama kali dibuat oleh Zhou Dunyi ( 1017-1073 ), yang mana sebelumnya belum pernah dibuat diagram atau gambar, hanya berupa teks saja.

Gambar 2. Diagram Taiji karya Zhoudunyi ( http://www.confucius2000.com/zhouyi/zstjtytk.htm )

Konsep yin yang pertama kali ada dalam kitab Yi Jing atau yang dikenal dengan sebutan kitab perubahan atau book of changes , kitab Yi Jing ini disebut sebagai pemimpin dari segala kitab ( qunjingzishou ), konsep yin yang ini dijabarkan sebagai satu yin satu yang adalah Dao23 ( ). Dinasti Zhou memberikan landasan filsafat yang nantinya berkembang pesat. Dinasti Zhou sudah menggunakan konsep yin yang untuk menjelaskan perubahan cuaca, musim juga kuat lemahnya segala benda yang ada. Mereka beranggapan pada masa peralihan musim dingin ke musim semi yang terjadi adalah qi menguap dari bumi naik ke atas dengan demikian semua mahluk bisa tumbuh dan berkembang. Prinsipnya adalah yang adalah qi

16 He Huazhang , Zhouyi Daquan ( Penjelasan Zhou Yi ), hal.90, 2007, Xi An : Shaanxi National University publisher 23 Dao ini sering diartikan jalan, tapi untuk ini diartikan adalah suatu awal yang selayaknya bersifat harmonis. Konsep ini agak berbeda dengan konsep DAO yang dijabarkan oleh Lao Zi dalam Daode Jing ( ), DAO ini dilukiskan sebagai sumber segalanya.

14

yang sifatnya ke atas dan yin adalah qi yang sifatnya ke bawah dan harus seimbang selaras, perubahannya harus sesuai dengan aturan. Jika tidak sesuai maka bencana akan terjadi. Konsep yinyang ini bicara keselarasan, walau saling bertolak belakang tapi melengkapi atau berharmonisasi. Dalam Daode jing bab 42 Dao melahirkan satu, satu melahirkan dua, dua melahirkan tiga, tiga melahirkan semua mahluk. Memegang Yin memangku Yang, ke dua qi ini berlawanan tapi saling berharmonisasi. ( .. 24 Wuji bifan ( benda mencapai puncak akan berbalik )adalah suatu konsep yin yang bahwa tidak ada suatu unsur yang akan bisa mendominasi selamanya, jika suatu unsur sudah mencapai puncaknya maka akan menurun. Konsep lainnya adalah bahwa dalam unsur yin ada unsur yang dan sebaliknya, tiada ada satu unsur yang murni positif atau juga murni negatif, dalam kebaikan ada kejahatan dalam kejahatan ada kebaikan. Pada umumnya orang beranggapan bahwa antara kejahatan dan kebaikan ada garis tegas yang membedakan, jahat adalah jahat, baik adalah baik. Anggapan ini agak berbeda dengan konsep Yinyang seperti yang dipaparkan diatas, dalam konsep yinyang tidak ada orang yang seratus persen jahat dan tidak ada orang yang seratus persen baik, karena sejahatjahatnya orang, orang tersebut pasti pernah berbuat baik dalam hidupnya, seorang penjahat juga mengenal prinsip kebaikan yang ada dalam kehidupannya, seorang yang baik sekalipun pasti ada pernah terlintas dalam pikirannya atau dilaksanakan dalam hidup apa yang disebut jahat. Jadi baik dan jahat itu relatif, tergantung kondisi perubahan yang terjadi terus menerus. Dinamika kehidupan yang selalu bergerak setiap saat dan alam ini selalu bergerak berubah sesuai dengan asas dari Yi atau perubahan itu yang tiada henti, jika gerakan ini berhenti maka akan berpindah kepada gerakan yang lain yang tiada henti. Prinsip ini termaktub dalam kitab Yi Jing yang melandasi teori yin yang. Satu yin satu yang adalah Dao ( ). Hal ini bisa berarti adanya perpaduan antara yin dan yang akan melahirkan sesuatu yang baru, tapi sesuatu yang baru tetap mengandung yin dan yang di dalamnya. Yin berdiri sendiri tidak akan melahirkan dan yang tunggal tidak akan bisa berkembang .

24

Dao dejing bab 42

15

Yin Bulan Wanita Malam Bawah gelap diam militer kanan hening

Yang matahari pria Siang Atas Terang Gerak sipil kiri gejolak

Tabel 1. Tabel sifat yin yang yang berlawanan tapi berharmonisasi

Taiji juga digambarkan sebagai sesuatu yang amat besar sehingga tidak terbatas dan amat sangat kecil sehingga tidak memiliki inti ( qida wuwai qixiao wunei

). Yi ada taiji, taiji melahirkan dua sifat ( liang yi )dari liang yi melahirkan 4
bentuk ( sixiang ) dari sixiang melahirkan bagua 25 ( ) dan bagua inilah bisa dikatakan bentuk atau gambaran alam semesta dan lingkungan yang ada disekitar manusia.

Gambar 3. Proses perubahan dari Taiji menjadi Bagua ( http://klseblog.com/wp-content/uploads/2010/04/yijing.64gua.binary_tree.jpg )

Ye Shuxian menggambarkan proses diatas dalam tiga model : 1) 1 2 4 2) Huangdi Yinyang Simian

25

Kitab Perubahan Yijing

16

3) Taiji Liangyi Sixiang 26 Ye Shuxian menggambarkan seperti itu karena dalam kitab Huainan zi 27 menuliskan bahwa Huangdi melahirkan Yinyang ( ) dan dalam kitab Taiping Yulan digambarkan bahwa Huangdi memiliki empat muka ( ) .28 Hal ini menarik karena awalnya Taiji yang melahirkan Yinyang sebagai materialisme Tiongkok purba bukanlah sebagai bentuk pribadi, tapi pada masa dinasti Han oleh Liu An (179-122 BCE ) ditarik kepada Huangdi atau kaisar kuning yang merupakan bapak bangsa Tionghoa menjadi sosok yang melahirkan yinyang . Hal yang patut menjadi perhatian adalah penyebutannya dimulai dengan yin atau bumi, negatif, wanita. Dimana menurut penulis bisa dikarenakan konsep maternalistik pada peradaban Tiongkok purba dan pengaruhnya masih terasa pada masa Seratus Aliran Filsafat.

3.3 Lima unsur

Gambar 3.Diagram lima unsur


http://www.healthfreedomusa.org/?p=7035

Lima unsur dalam sejarah filsafat Tiongkok, diungkapkan pertama kali oleh Ji Zi ( abad ke 11 BC ), dapat dikatakan pada awalnya pengertian lima unsur ini bukanlah

26

Ye Shuxian , Zhongguo Shenhua Zhexue ( Filsafat Mitologi Tiongkok ), hal.213, 1994, Beijing: Zhongguo Shehui Chubanshe 27 Liu An ( 179-122 BCE ) adalah pengarang kitab Huainan zi , merupakan filsuf aliran Taoism 28 Opt.cit

17

pembentuk alam semesta tapi merupakan yang ada dalam alam semesta dan dalam perkembangannya semuanya bersifat seimbang, jika tidak ada keseimbangan maka harus diseimbangkan. Lima unsur itu adalah logam, kayu, air, api dan tanah, bersifat saling mengalahkan, saling menguatkan, saling melemahkan, saling melahirkan dan saling mematikan. Pada umumnya pendapat yang beredar tentang lima unsur yang saling menghidupi dan mengalahkan adalah hal yang pasti, misalnya air mengalahkan api, tapi dalam pengertian lima unsur ini, air yang lemah bisa kalah dengan api yang kuat, artinya air yang sedikit tidak akan bisa memadamkan api yang berkobar. Hal yang perlu digarisbawahi adalah proses melahirkan, dan bisa kita lihat dari prosesnya sebagai berikut : Tanah Logam Air Kayu Api Tanah Menariknya adalah prinsip kayu melahirkan api, hal ini disebabkan karena dalam mitologinya Tiongkok, Sui Ren menciptakan api dengan menggosokkan dua batang kayu, dan mitologi ini mempengaruhi prinsip lima unsur. Yang perlu digarisbawahi dalam lima unsur ini tidak ada unsur yang dominan, semua memiliki peran yang setara.
Lima unsur Lima organ tubuh ( unsur Yin ) Lima organ tubuh ( unsur yang ) Lima emosi Lima rasa Lima arah Usus besar Sedih Pedas Barat Marah Asam Timur Empedu Kantung kemih Takut Asin Utara Senang Pahit Selatan Cinta Manis Tengah Usus kecil Lambung Logam Paru-paru Kayu Hati Air Ginjal Api Jantung Tanah Pankreas

Tabel 2. Contoh yang termasuk lima unsur

Proses lima unsur hingga menjadi proses pergerakan yang saling melemahkan, menguatkan, melahirkan, mematikan berjalan melalui proses panjang, salah satu tokoh utama yang berperan adalah Shi Bo . Walau Ji Zi mengutarakan adanya lima unsur, tapi pada masa sebelum Shi Bo, selain lima unsur ada pula yang disebut enam fu ( ). Enam fu adalah lima unsur ditambah gu ( palawija ), dan dikatakan bahwa gu lahir dari tanah.
18

3.4 Komentar Filsuf-filsuf tentang materialisme alam 3.4.1 Fu Xi Fu Xi sebagai tokoh legenda purba, dilegendakan menemui cara-cara peternakan dan perikanan, kemudian ia menggambar tulisan-tulisan sederhana yang menjadi cikal bakal tulisan mandarin. Fu Xi kemudian berusaha menggambarkan alam dengan 2 macam garis yaitu garis utuh - - dan garis sambung ___ yang disebut yao . - - adalah yin yao dan ___ adalah yang yao , dan gabungan dari ke tiga yao itu disebut gua atau triagram. Gambaran dari gua itu membentuk 8 yang disebut bagua dan ada yang disebut jiugong atau sembilan istana adalah mencakup taiji. Jadi apa yang dimaksud dengan ba gua hanya suatu garis sederhana yang merupakan gambaran dari alam semesta yang dihamparkan depan mata. Ini adalah suatu mitos bagaimana orang Tiongkok purba menggambarkan alam semesta ini adalah perpaduan dari garis yin dan garis yang. Yin yang ini merupakan materialisme awal yang menjadi landasan berkembangnya filsafat Tiongkok selama beribu-ribu tahun.

3.4.2 Zhou Wenwang ( 1152-1056 BCE ) Tokoh yang terkenal adalah Zhou Wenwang pada masa sekitar 1100an BC yang dipercaya banyak orang adalah tokoh besar dalam melakukan kompilasi atau memperbaiki gambar diagram gua yang dibuat oleh Fu Xi. Kitab hasil kompilasinya disebut Zhou Yi atau Yi Jing ( kitab perubahan ) yang terdiri dari 64 gua . Wen Wang melakukan perubahan atas 8 triagram menjadi 64 hexagram. Beberapa point penting dalam Yi Jing adalah : -Satu yin dan satu yang adalah Jalan29 ( yi yin yi yang zhi wei dao ). -Langit berjalan terus, seorang ksatria selalu bekerja tiada henti memperbaiki diri ( tianxing jian, junzi yi ziqiang buxi ).

29

Jalan disini diartikan awal atau permulaan yang selayaknya bersifat harmonis.

19

- Bumi bersifat menerima, seorang ksatria dengan kebajikannya harus bisa menampung segalanya ( dishikun, junzi yihoude zaiwu ). -Pencabutan mandat langit30 ( ge ming ).

3.4.3 Zhou Gong ( 1100 BC ) Zhou Gong31 adalah seorang tokoh yang amat dihormati oleh para filsuf seperti Kong Zi , Meng Zi , Xun Zi . Salah satu tindakan Zhou Gong adalah ketika dinasti Shang jatuh, terjadi perdebatan untuk membantai seluruh pengikut dinasti Shang atau mengampuni yang tidak bersalah dan menghukum mati yang bersalah. Zhou Gong menganjurkan agar semuanya diampuni, mereka dibiarkan tetap tinggal di tempatnya, dengan tujuan agar bisa meraih hati rakyat Shang dan dengan demikan dinasti Zhou bisa mendapatkan hati orang-orang Shang yang pintar untuk mengabdi pada dinasti Zhou. Zhou Gong menata etika dan menggubah musik ( zhilizhuoye ) salah satu hal yang mempengaruhi Kong Zi. Zhou Gong menata etika sebagai suatu sistem kemasyarakatan yang memiliki tata krama dalam kelas-kelas sosial. Zhou Gong membuat rumus a2 + b2 = c2 yang pada umumnya disebut rumus Pythagoras , di Taiwan dan Tiongkok rumus di atas disebut Zhougong dingli atau Shanggao dingli32. Juga kadang disebut gougu dingli 33 . Zhou Gong terkenal dengan perkataan bahwa Mandat Langit tidak pernah tidak berubah ( bisa dicabut ), hanya dengan menjalankan kebajikanlah cara mempertahankannya (tianming mi chang weide shi bu ). mingdeshenfa bisa berarti berbudi baik jelas dalam menilai dan hati-hati memberikan hukuman, yang dikatakan bersalah harus diteliti dahulu dalam beberapa hari sebelum dijatuhi hukuman. Dengan cara begini maka raja akan tetap mendapatkan mandatnya.

30 31

Legitimasi tindakannya dalam meruntuhkan dinasti Shang. Gong adalah gelar setara dengan duke pada masa dinasti Zhou, tapi Zhou Gong yang dimaksud adalah anak ke empat Zhou Wenwang yang bernama Ji Dan atau sering dipanggil dengan nama Zhou Gong Dan . 32 Shanggong adalah ahli ilmu hitung yang berdiskusi dengan Zhou Gong 33 Gou gu dingli adalah nama rumus berhitung yang ditulis dalam buku Zhou bishuanjing , buku tentang ilmu berhitung.

20

Dimasa itu sudah ada konsep selain yin yang adalah lima unsur yang saling berkaitan sebagai komponen atau element dasar dari seluruh alam semesta ini.

3.4.4 Ji Zi ( abad ke 11 BCE ) Buku Shang Shu Buku Sejarah bab Hong Fan 34menuliskan bahwa Ji Zi 35 dimintai saran oleh Zhou Wenwang tentang cara-cara mengatur negara. Ji Zi memberi contoh bagaimana Gun mengatasi banjir dengan cara menyumbat, sehingga mengacaukan hukum pergerakan lima element dasar.Sehingga Tian Di36 marah dan menghukum Gun. Anak Gun, Da Yu mengatasi banjir sesuai aturan alam. Atas jasanya, Tian Di memberikan 9 cara mengatur negara. Sembilan itu adalah : a) Pergerakan lima unsur yang harus diperhatikan , jika dilanggar maka akan mengakibatkan bencana.37 Pergerakan lima unsur juga membahas lima rasa yaitu asin, pahit, pedas, asam dan manis. b) Lima sikap : sikap yang sopan, berbicara yang benar dan baik, pandangan harus baik dalam menilai, mendengar harus dengan jernih, berpikir harus bisa luas. c) Memilih pejabat pengurus negara yang tepat untuk urusan sandang pangan, keuangan, ritual, hukum, pendidikan, pekerjaan umum, kemiliteran, penyambut tamu ( hubungan luar negri ) d) Memperhatikan pergerakan musim dan kalender agar selalu tepat masa e) Untuk membangun kewibawaan negara, maka hukum harus jelas dan tegas, yang berjasa diberi hadiah dan yang bersalah diberi hukuman. f) Menggunakan tiga cara untuk mengatur pejabat dan rakyat sehingga bisa benar. Untuk mereka yang keras dan tidak bersahabat harus digunakan sikap yang tegas dan keras, untuk mereka yang bersikap lembut dan bersahabat gunakanlah sikap lembut dan bersahabat, untuk mereka yang bodoh harus digunakan sikap memaksa dan tegas.

34

Wu Shuping Lai Zhangyang editor, Baihua Sishu Wujing , jilid.2, hal. 209, 1992, Beijing: Guoji wenhua chubanshe 35 Ji Zi ( abad ke 11 BC ) , paman dari Zhou Wang , raja terakhir dinasti Shang. Kemudian mengabdi pada Wenwang dari dinasti Zhou. Dalam kitab Shang Shu tercatat diskusi antara Wen Wang dan Ji Zi tentang bagaimana mengatur negara. 36 Tian Di adalah raja langit atau bisa diartikan Tuhan. 37 Lima unsur dalam bahasa mandarin ditulis wuxing yang bisa berarti pergerakan lima unsur.

21

g) Untuk menghadapi masalah sulit, panggilah pejabat peramalan untuk mengetahui tindakan apa yang harus diambil h) Mencermati lima gejala alam, yaitu hujan, cerah, hangat, dingin, angin karena semuanya sesuai siklus. Jika terjadi ketidaksesuaian dengan siklus, maka harap berhati-hati karena bisa jadi pertanda keadaan yang akan buruk i) Lima macam kebahagiaan yaitu : panjang umur, berkecukupan, sehat tentram, berbudi baik dan meninggal dengan tenang. Enam hukuman adalah : mati muda dengan tidak wajar, sakit, gelisah dan risau, miskin, buruk, lemah terhina. Yang menarik pada saat membahas lima kebahagiaan dan bisa dikaitkan dengan lima unsur, Ji Zi mengatakan bahwa salah satu kebahagiaan yang unggul adalah meninggal dengan baik.

3.4.5 Shi Bo ( abad ke 7 BCE ) Pada dinasti Zhou ini lahir filsuf besar yang bernama Shi Bo yang memiliki nama lain yaitu Bo Yang fu 38. Pandangan filsafat Shi Bo ditulis dalam Guo Yu 39 tentang element dasar yuanshu yang akan menghasilkan element baru jika element dasar lain yang ditambahkan. Dan element dasar itu adalah lima unsur yaitu air, api, logam, kayu dan tanah. Shi Bo menggunakan kata he (harmonis ) dan tong (kesamaan) untuk menjelaskan fenomena ini.Yan Ying ( 578-500 BC ) membuat suatu penjelasan sebagai berikut : Air ditambah air tidak akan berubah, rasanya tetap air dan itu disebut , satu nada jika ditimpa nada yang sama tidak akan menghasilkan nada baru, ini disebut tong. Jika air ditambah ikan, daging dan berbagai bumbu, dan dimasak akan menghasilkan rasa yang berbeda dengan air, akan menjadi sop yang kaya akan rasa, musik juga akan indah jika nadanada tinggi rendah, cepat lambat, dalam ringan, digabung .40 Karena itu kita bisa melihat bahwa yang dimaksud tong adalah secara sederhana adalah pengulangan dan yang dimaksud he bukanlah bersatunya dua sifat yang berlawanan tapi harmonisnya dua sifat yang

38

Tahun kelahiran dan kematian tidak jelas, tapi ia menjabat sebagai Taishi pejabat kalender dan pencatatan sejarah kejadian pada masa pemerintahan Zhou You Wang 795-771 BC dan Zhou Xuan Wang 827-781 BC . 39 Guo Yu adalah buku sejarah dinasti Zhou yang ditulis oleh Zhuo Qiuming ( 502-422 BC ) 40 Tang Yijie , Zhang Dainian dan kawan-kawan, Paper discussion Sejarah Filsafat Tiongkok , jilid 1, hal. 11,1973, Beijing : Beijing University fakultas filsafat

22

berlawanan.41 Inilah yang membedakan lagi dan akan mempengaruhi pandangan keharmonisan dalam filsafat Tiongkok, bukan sifat yang saling melawan tapi sifat yang saling berharmonisasi. Sama seperti dalam mitos Fu Xi yang membuat dua garis berlawanan tapi saling berharmonisasi membentuk suatu yang baru. Shi Bo beranggapan bahwa gempa bumi bukanlah bencana dari mahluk adikodrati sebagai hukuman tapi akibat qi positif yang tertekan, tidak bisa keluar sedangkan qi negatif menekan qi positif.

3.4.6 Ji Liang ( abad ke 8 BCE ) Ji Liang 42, diperkirakan pada sekitar tahun 800an dan 700an BC hidupnya, terkenal dengan ujarnya Rakyat adalah majikan sesungguhnya dari Shen ( tuhan atau dewa). Para raja adalah anak Tuhan atau penerus DI yang mendapat mandat dari Shang Di, tapi kekuasaan mereka sebenarnya bukanlah berasal dari mahluk adikodrati tapi berasal dari rakyat. Jika raja sewenang-wenang, maka rakyat akan berontak melawan, jika raja bertindak arif bijaksana, maka rakyat akan dengan senang hati menuruti perintah rajanya. Ji Liang menekankan pentingnya mengurus rakyat terlebih dahulu baru melakukan upacara kepada para dewata43. Pemikiran Ji Liang ini memberikan pengaruh pada para filsuf selanjutnya. Terutama pada aliran Ru, seperti Meng Zi dengan konsep tianming 44 dan ge ming 45serta min ben 46. 3.4.7 Guan Zi 3.4.8 Zi Chan (?-552 B), termasuk salah satu filsuf yang juga memberikan pengaruh pada Kong Zi juga Xun Zi. Zi Chan beranggapan bahwa Jalan Langit jauh dan jalan manusia

41 42

Loc cit. Pejabat pada kerajaan Sui 43 Tang Yijie , Zhang Dainian dan kawan-kawan, Paper discussion Sejarah Filsafat Tiongkok , jilid 1, hal. 15,1973, Beijing : Beijing University fakultas filsafat 44 Tian ming adalah mandat dari Langit untuk raja memerintah rakyatnya, karena itu raja disebut pula tianzi ( putra langit ). 45 Ge ming adalah pencabutan mandat, biasanya dilakukan melalui perang, kudeta, petisi. 46 Min ben adalah rakyat sebagai dasar dari suatu negara dan selaku putra Langit, wajib memperhatikan rakyat, jika tidak maka mandatnya akan dicabut.

23

dekat, jadi utamakan jalan manusia47. Selain hal itu, Zi Chan melebur tembaga dan membuatnya bejana yang disebut bejana penghukuman yang isinya mengenai hukum yang harus dipatuhi tanpa panda bulu dan hak-hak bangsawan tidak bisa diwariskan jika keturunannya tidak memiliki kemampuan serta membatasi hak-hak kaum bangsawan. Zi Chan beranggapan bahwa manusia yang mati tidak enak akan menjadi setan jahat48, selain itu ia menjelaskan proses terjadinya setan dengan konsep jing dan qi, juga kemungkinan manusia menjadi dewa. Zi Chan mengusulkan agar para setan jahat yang karena matinya tidak mengenakkan perlu diberi harkat pemulihan dengan memberinya tempat tinggal, makanan, dengan demikian tidak akan mengganggu manusia. Pada masa Zi Chan hidup, pada umumnya masyarakat tidak akan memberikan upacara penghormatan kepada yang tidak memiliki hubungan darah. Zi Chan mendobrak hal itu dengan mengatakan bahwa mereka yang berjasa, walau gagal seperti Gun49, layak mendapat penghormatan.

47

Tang Yijie , Zhang Dainian dan kawan-kawan, Paper discussion Sejarah Filsafat Tiongkok , jilid 1, hal. 15,1973, Beijing : Beijing University fakultas filsafat 48 Dalam kitab Li Ji yang menyangkut ritual dan etika pada dinasti Zhou, mereka yang meninggal jauh dari keluarga dan tidak mendapat penghormatan keluarga akan menjadi roh gentayangan yang tidak memiliki harkat di alam baka. Dengan ritual pengembalian harkat atau fu li, maka roh gentayangan akan mendapatkan harkatnya. Ini adalah cikal bakal upacara penyebrangan arwah dalam budaya Tionghoa. 49 Gun , ayah dari Yu yang mencoba mengatasi banjir tapi gagal.

24

BAB IV PENGARUH REALITAS UTAMA DALAM BUDAYA TIONGHOA

Dalam budaya Tionghoa, faktor realitas utama amat terasa dalam banyak aspek kehidupan dan budayanya, hampir dapat dikatakan tiada yang tidak mengandung Realitas Utama, mulai dari ritual hingga ilmu peramalan, dari konsep kehidupan hingga kematian mengandung Realitas Utama. Dalam festival musim dingin (winter solistice ) dan musim panas ( summer solistice ) dalam Taoism disebut sebagai titik puncak dingin dan puncak panas serta dirayakan setiap tahunnya. Untuk permainan juga tidak luput, seperti barongsai sendiri terbagi dua jenis, jantan dan betina untuk barongsai aliran utara dan sipil militer untuk barongsai aliran selatan. Permainan weiqi atau go dalam bahasa Jepang juga melambangkan konsep kosmologi Tiongkok dengan papan catur yang kosong dan kemudian ada biji catur yang berwarna hitam dan putih yang mengisi papan catur kosong tersebut.

(http://a3.att.hudong.com/56/54/01300000194281121838544482903.jpg )

Dalam hal memberikan penghormatan atau soja juga menggambarkan pola Yang membungkus Yin . Pejabat saat menghadap ke kaisar juga dibagi menjadi dua bagian sesuai dengan yin yang, yaitu sipil di kiri dan militer di kanan. Saat memasuki tempat ibadah juga memasuki pintu sayap kiri dan keluar melalui sayap kanan sebagai perlambang memasuki gerbang kebajikan dan meninggalkan semua yang buruk. Pengaruh lainnya adalah kuliner yang membagi jenis-jenis makanan berdasarkan sifatnya, seperti arak adalah unsur yang, teh unsur yin, semangka unsur yin, jahe unsur yang.

25

Beladiri juga dimasuki filsafat ini, seperti tinju Taiji, tinju Wuxing ( tinju lima unsur ), dimana tinju Taiji dan Wuxing mengandung falsafah keras, lunak, cepat, lambat. Untuk seni pernafasan juga dibagi menjadi dua yaitu yang bersifat keras dan bersifat lembut, termasuk juga olahraga seperti Ba Duan Jin . Dalam upacara penguburan, saat melemparkan biji-biji palawija, semua dilempar ke lima arah sebagai simbol lima unsur dan keseimbangannya. Saat kelahiran, upacara genap sebulan, menggunakan telor ayam yang berjumlah ganjil sebagai petunjuk bahwa keluarga tersebut mendapat putra dan jumlah genap untuk putri. Bidang pengobatan mengenal 12 meridian tubuh yang dibagi menjadi meridan yang bersifat yin lemah, yin kuat, yang lemah dan yang kuat. Selain itu adalah konsep lima unsur yang berkaitan dengan lima organ tubuh.50 Bidang arsitektur, menggunakan konsep lima unsur. Posisi utara adalah air, posisi selatan adalah api, posisi barat adalah logam dan posisi timur adalah kayu , dimana posisi tengah rumah adalah tanah dan tanah harus terhubung dengan langit ( axis mundi ), karena itu arsitektur Tiongkok memiliki ruang kosong di tengah, yang disebut tian jing ( sumur langit atau sky well ). Posisi tengah adalah posisi tanah dan dalam kosmologi Yin yang, tanah berunsur yin dan langit berunsur yang, karena itu ke duanya harus bertemu agar selaras.

4.1 Pengaruh Materialisme Alam Terhadap filsuf-filsuf Tiongkok Lima unsur dan yin yang, dikumandangkan oleh Fu Xi dan Ji Zi, pengaruhnya begitu meluas hingga bisa dilihat pengaruhnya pada para filsuf Tiongkok dan pengaruhnya tetap terasa hingga masa kini. Sun Zi sebagai pendiri filsuf aliran perang , juga menerapkan konsep yin yang dan lima unsur dalam strategi militernya.

4.2 Dari Materialisme Alam menjadi Realitas Utama Dong Zhongshu


50

Lih. Tabel 2.

26

4.3 Pengaruhnya Hingga Jaman Modern Republik Rakyat Tiongkok yang berpahamkan komunisme, pernah mencoba menghancurkan filsafat Tiongkok dan memberangusnya, tapi perlahan-lahan mulai terjadi perubahan terutama saat menjelang berakhirnya Revolusi Kebudayaan, walau pada masa itu fakultas filsafatnya lebih mengutamakan ajaran Marxisme bahkan mencoba memadukan ajaran Marx dengan filsafat Tiongkok. Mulai memasuki tahun 80an akhir perlahan-lahan filsafat Tiongkok mulai bangkit kembali. Pada akhir abad ke 20 dan memasuki abad 21, universitas di Tiongkok mengundang dosen-dosen pengajar dari Taiwan untuk mengajarkan filsafat Tiongkok. Prof. Fu Peirong , prof. Zheng Shiqiang , hanya sebagian dari banyak pengajar asal Taiwan yang mengajarkan melalui televisi, kampus, seminar, buku. Dimana menurut penulis, mereka yang di RRT mengundang dari Taiwan bisa disebabkan pandangan para pengajar dari Taiwan itu tidak terkontaminasi oleh Marxisme. Jaman sekarang ini akupuntur sudah menjadi bagian dari metode pengobatan yang diakui oleh banyak orang, dimana metode ini juga menggunakan teori yin yang dan pergerakan lima unsur sebagai dasar teori selain teori jing, qi dan shen. Pengobatan Tiongkok bersifat holistik dan juga menyeluruh, yang membicarakan keterkaitan satu organ tubuh dengan yang lain, juga keterkaitan pengaruh emosi dengan kesehatan dan pengaruhnya bagi organ tubuh, dan merupakan metode pengobatan yang tetap diminati hingga hari ini. Realitas Utama hingga hari ini masih melekat dalam tradisi serta budaya orang Tionghoa, tidak begitu saja terpupus oleh perkembangan jaman. Hal ini yang membuatnya bisa bertahan hingga hari ini. Prinsip-prinsip Realitas Utama hingga hari ini selalu menjadi pembahasan dan digali, diperluas. Bahkan bagi mereka yang ingin mempelajari bidang pengobatan Tiongkok, Realitas Utama adalah pelajaran wajib hingga hari ini.

27

BAB V KESIMPULAN

Realitas Utama dalam perkembangannya dari jaman ke jaman di Tiongkok tidak pernah tergeser dalam kehidupannya bahkan merasuki sendi-sendi kehidupan orang Tionghoa. Begitu kuatnya falsafah Realitas Utama ini, sehingga dapat dikatakan bahwa untuk mempelajari budaya Tionghoa maupun pengetahuannya diberbagai bidang seperti pengobatan, arsitektur, beladiri, kuliner, ilmu kesehatan wajib mempelajari Realitas Utama agar bisa lebih memahami dan menguasainya. Keseimbangan dan tiadanya hal yang dominan dalam alam ini merupakan falsafah Tiongkok, dimana jika ada hal yang dominan maka keseimbangan akan terganggu. Manusia memasuki abad 21 dan ditimpa banyak permasalahan, mulai dari lingkungan hingga ketidak adilan sosial, menurut kacamata Realitas Utama, ini disebabkan tiadanya keseimbangan atau adanya sifat mendominasi satu sama lain. Dengan sifat-sifat itu, akan menggiring manusia menuju kemusnahan. Kebijaksanaan arif ada dimana saja, termasuk juga Realitas Utama ini, sayangnya jaman sekarang kearifan yang terkandung dalam Realitas Utama ini terpuruk menjadi hal-hal yang remeh temeh seperti fengshui ( geomancy ), ilmu peramalan yang sedang trend sekarang ini. Sungguh amat disayangkan jika nilai-nilai kebijaksanaan yang terkandung dalam Realitas Utama menjadi terpuruk dan cenderung menjadi komoditas bisnis dalam praktek-praktek fengshui dan ilmu peramalan. Realitas Utama diajarkan generasi ke generasi melalui berbagai macam cara, mulai dari text, oral hingga simbol, dan cara hidup. Karena itu yang membuat bertahan hingga hari ini bahkan mengundang minat banyak orang menggali kebijaksanaan yang dikandungnya.

28

Daftar pustaka : Bagus,Lorens, Kamus Filsafat, 2005, Jakarta : PT.Gramedia Pustaka Utama Fang Litian Zhongguo Gudai Zhexue ( Filsafat Tiongkok Kuno ), 2006, Beijing : Peoples of China University Publisher He Huazhang , Zhouyi Daquan ( Penjelasan Zhou Yi ), 2007, Xi An : Shaanxi National University publisher Qi Liang (Sejarah Peradaban Tiongkok ), 2000, Guangzhou: Hua Cheng publisher Tang Yijie , Zhang Dainian dan kawan-kawan, (Paper Discussion Sejarah Filsafat Tiongkok), 1973, Beijing : Beijing University fakultas filsafat Wu Shuping Lai Zhangyang editor, Baihua Sishu Wujing ( Empat Buku Lima Kitab dalam Bahasa Modern), 1992, Beijing: International Culture Publisher Xu Jialu Mei Ji , dkk, Wenbai duizhao Shisan jing ( Tiga Belas Kitab dalam Bahasa Klasik dan Modern, 1998 : Guangxi : Guangxi Education Publisher

29

LAMPIRAN

( http://www.awesomestories.com/images/user/b4cbb7aae7.gif )

30

Anda mungkin juga menyukai