Anda di halaman 1dari 2

Faktor-faktorResiko Yang Mepengaruhi Hipertensi a. Faktor keturunan atau Genetik Kasus hipertensi Esensial 90 % diturunkan dari orang tuanya.

Apabila riwayat hipertensi di dapat pada kedua orang tua maka dugaan hipertensi esensial lebih besar bagi seseorang yang kedua orang tuanya menderita hipertensi ataupun pada kembar monozygot (sel telur ) dan salah satunya menderita hipertensi maka orang tersebut kemungkinan besar menderita hipertensi. Berdasarkan penelitian tersebut secara kasar, sekitar separuh tekanan darah diantara orang-orang tersebut merupakan akibat dari faktor genetika dan separuhnya lagi merupakan akibat dari faktor pola makan sejak masa awal kanak-kanak (Beevers, 2002). b. Faktor Berat Badan ( Obesitas ) . Obesitas merupakan ciri khas penderita hipertensi, walaupaun belum diketahui secara pasti hubungan antara hipertensi dan obesitas, namun terbukti bahwa daya pompa jantung dan sirkulasi volume darah penderita obesitas dengan hipertensi lebih tinggi dari pada penderita hipertensi dengan berat badan normal (Adnil Basha,2004:1). Cara mudah untuk mengetahui termasuk obesitas atau tidak yaitu dengan mengukur indeks massa tubuh ( IMT) Rumus IMT adalah berat badan (Kg) dibagi dengan tinggi badan di kuadratkan ( m). c. Stress pekerjaan Hampir semua orang di dalam kehidupan pernah mereka mengalami stress berhubungan dengan pekerjaan. Stress pada pekerjaan cendrung menyebabkan terjadinya hipertensi berat. Pria yang mengalami pekerjaan penuh tekanan, misalnya penyandang jabatan yang menuntut tangggung jawab besar tanpa disertai wewenang pengambilan keputusan, akan mengalami tekanan darah yang lebih tinggi selama jam kerjanya dibandingkan dengan rekannya mereka yang jabatan lenih longgar tanggung jawabnya. Stress yang terlalu besar dapat memicu terjadinya berbagai penyakit misalnya hipertensi , tukak lembung, penyakit jantung, stroke dll. Secara Fisiologis, bila ada suatu yang mengancam maka kelenjar Pituitry otak mengirim alarm dan hormone ke kelenjar endokrin yang kemudian mengalirkan hormon adrenalin dan Hidrikortison kedalam darah hasilnya hasilnya tubuh menjadi siap untuk menyesuaikan terhadap perubahan yang muncul. Secara alamiah yang kita rasakan adalah degup jantung yang berpacu lebih cepat dan berkeringat ditengkuk. Adanya hormon adrenalin dan hidrokortisone sebagai reaksi tubuh terhadap stress bila berlebihan dan berlangsung lama akan berbahaya bagi tubuh (Kristanti, 2009) d. Faktor Jenis Kelamin Wanita penderita hipertensi diakui lebih banyak dari pada laki-laki tetapi wanita lebih tahan daripada laki-laki tanpa kerusakan jantung dan pembuluh darah. hiprtensi pada wanita seringkali dipicu oleh prilaku tidak sehat ( merokok, kelebihan berat badan, depresi dan rendahnya status pekerjaan ) dan penggunaan kontrasepsi hormonal (Handriani. 2009). Pria lebih banyak mengalami kemungkinan menderita hipertensi dari pada wanita. Pada pria hipertensi lebih banyak disebabkan oleh pekerjaan, seperti perasaan kurang nyaman terhadap pekerjaan. sampai usia 55 tahun pria beriko lebih tinggi terkena hipertensi deibandingkan wanita.menurut Edward D.Frohlich seorang pria dewasa akan mempunyai peluang lebih besar yakni satu diantara 5 untuk mengindap hipertensi ( Lanny dan Sustrani,2004)

e. Faktor Usia Tekanan darah cendrung meningkat seiring bertambahnya usia, kemungkinan seseorang menderita hipertensi juga semakin besar. pada umumnya penderita Hipertensi adalah orangorang yang berusia 40 tahun namun saat ini tidak menutup kemungkinan diderita oleh orang berusia muda. Boeddhi Darmoejo 2008 dalam tulisnya yang dikumpulkan dari berbagai penelitian yang dilakukan di Indonesia menunjukan bahwa 1,8%-28,6% penduduk yang berusia diatas 20 tahun adalah penderita hipertensi. f. Faktor Asupan Garam WHO 1990, (dalam Atmatsier, 2004). Menganjurkan Batasan konsumsi garam dapur 5-6 gram sehari (sama dengan 2400 mg Natrium). Konsumsi garam memiliki efek langsung terhadap tekanan darah, telah ditunjukan bahwa peningkatan tekanan darah ketika semakin tua yang terjadi pada semua masyarakat, merupakan akibat dari banyaknya garam yang dimakan . Natrium bersama Klorida yang terdapat dalam garam dapur dalam jumlah normal dapat membantu tubuh memperatahankan keseimbangancairan tubuh untuk mengatur tekanan darah.Namun natrium dalam jumlah yang berlebih dapat menahan air (retensi), sehingga meningkatkan Volume darah. Akibatnya Jantung harus bekerja lebih keras untuk memompanya dan tekanan menjadi naik (Sustrani, 2004). g. Gaya hidup yang kurang sehat Kebiasan merokok, konsumsi minuman beralkohol dan kurang olah raga serta bersantai dapat mempengaruhi peningkatan tekanan darah. Rokok mempunyai beberapa pengaruh langsung yang membahayakan jantung. Dua batang rorko terbukti dapat meningkatkan tekanan darah sebesar 10 mmHg. Beberapa penelitian, sesudah merokok selama kurang lebih 30 menit, tekanan darah akan meningkat secara signifikan. Rokok meningkatkan tekanan darah lewat zat nikotin yang terdapat dalam tembakau. Zat nikotin yang terisap beredar dalam pembuluh darah sampai ke otak, otak akan bereaksi dengan memberikan sinyal pada kelenjar adrenal untuk melepaskan hormone/adrenalin. Hormon adrenalin ini akan membuat pembuluh darah menyempit dan memaksa jantung untuk bekerja lebih kuat untuk memompakan darah, hal inilah yang menyebabkan peningkatan tekanan darah (Marliani, 2007). h. Aktivitas Fisik (Olah raga) Hipertensi menurut ahli kesehatan satu sesi olahraga dapat menurunkan tekanan darah 5-7 mmHg.pengaruh penurunan ini tekanan darahini dapat berlangsung sampai 22 jam setelah berolahraga, aktivitas fisik berupa latihan jasmani secara teratur merupakan intervensi pertama untuk pencegahan dan pengobatan hipertensi (Kristanti, 2006) Sumber: http://id.shvoong.com/medicine-and-health/medicine-history/2282617-faktor-faktoryang-mempengaruhi-hipertensi/#ixzz2Ae84sAvu

Anda mungkin juga menyukai