Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN TIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SISWA (PTK di MTs. Mathlaul Huda Parungpanjang)

MTs. MATHLAUL HUDA PARUNGPANJANG BOGOR Jl. Moh Toha No.10 Parungpanjang Bogor 16360 Blog. mtsmathlaulhuda.wordpress.com 021 54260783

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN TIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SISWA

1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) saat ini berjalan begitu cepat seiring dengan kemajuan yang dicapai pada bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan perkembangan teknologi tersebut diharapkan masyarakat indonesia khususnya para pelajar dapat memanfaatkan teknologi dengan baik. Di sekolah untuk memudahkan siswa dalam penggunaan teknologi, seorang guru harus dapat memberikan pengenalan-pengenalan terhadap teknologi serta mengajarkan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dengan baik dan benar sehingga dapat meningkatkan pemahaman dan keterampilan siswa dalam penggunaan teknologi. Tidak semudah membalikan telapak tangan, istilah itulah yang dirasakan para guru dalam mengajarkan TIK kepada peserta didik karena dilihat dari karakteristik materi TIK sendiri dalam penyampaiannya dibutuhkan penggunaan media yang memadai, metode yang tepat sehingga mudah dipahami oleh peserta didik. Pada pembelajaran teknologi informasi dan komunikasi (TIK) minat dan bakat serta respontif siswa yang besaar sangat diperlukan agar pembelajaran TIK berjalan dengan baik karena siswa yang mala, merasa bosan terhadap materi yang diajarkan tidak akan mencapai tujuan pembelajaran sesuai dengan indikator yang diharapkan. Disamping itu guru sebagai nara sumber bagi pererta didik harus dapat menguasai materi yang diajarkan dan memiliki keterampilan dalam penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) serta dapat memahami dan memilih metode yang tepat dalam pembelajaran teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sehingga dapat meningkatkan keterampilan siswa. Oleh karena itu untuk dapat meningkatkan keterampilan siswa pada pembelajaran teknologi informasi dan komunikasi (TIK) berkaitan dengan pemilihan metode yang digunakan, pada penelitian tindakan kelas (PTK) ini

penulis mengambil judul penerapan metode demonstrasi pada pembelajaran TIK untuk meningkatkan keterampilan siswa. 2. Perumusan Masalah Adapun perumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana penggunaan metode demonstrasi? 2. Apakah penggunaan metode demonstrasi pada pembelajaran TIK dapat meningkatkan keterampilan siswa? 3. Pemecahan Masalah Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) merupakan ilmu pengetahuan yang terus berkembang seiring dengan arus globalisasi masa kini. Sebagai masyarakat yang hidup di zaman yang modern ini terutama para palajar generasi muda penerus bangsa perlu memahami, mengenal serta ikut berperan aktif dalam penggunaan teknologi masa kini hingga tidak ada lagi istilah gaptek (gagap teknologi). Oleh karena itu sebagai pelajar generasi muda harus bisa beradaptasi perkembangan teknologi masa kini sehingga menjadi pelajar yang dapat mengaplikasikan keterampilannya di bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Pendidikan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) merupakan ilmu pengetahuan yang lebih menekankan pada pengamatan dan pengalaman langsung, menuntun siswa berperan aktif dalam penggunaannya sehingga pembelajaran berlangsung dengan aktif, efektif dan siswa termotivasi mengikuti pembelajaran dengan serius dan menyenangkan. Oleh karena itu dalam pembelajaran TIK seorang guru harus dapat memberikan stimulus kepada siswa dengan memotivasi dan menggunakan metode yang tepat yang dapat merangsang siswa mengikuti pembelajaran dengan kondusif. Sesuai dengan karakteristik Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang menekankan pada pengamatan dan pengalaman langsung, keterampilan guru dalam proses pembelajaran baik dari segi penguasaan materi, keterampilan menjelaskan, penggunaan media serta keterampilan memilih metode yang digunakan menjadi modal utama seorang guru agar siswa dapat memahami dan meningkatkan keterampilan siswa dalam pembelajaran TIK. Oleh karena itu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan di MTs. Mathlaul Huda Parungpanjang - Bogor dengan tema penerapan metode demonstrasi pada pembelajaran TIK merupakan upaya untuk memudahkan pemahaman siswa dalam proses pembelajaran.

Dengan penggunaan metode demonstrasi pada pembelajaran TIK diharapkan mampu menumbuhkan motivasi belajar siswa sehingga dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam penggunaan teknologi masa kini. 4. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kualitas hasil pembelajaran TIK dan keterampilan siswa dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) dengan indikator ketercapaian sebagai berikut: No 1 2 3 4 Indikator Dengan menggunakan metode demonsrtasi siswa termotivasi dalam pembelajaran TIK Dengan menggunakan metode demonsrtasi siswa belajar secara aktif, efektif dan menyenangkan Dengan menggunakan metode demonsrtasi meningkatkan keterampilan siswa Dengan menggunakan metode demonsrtasi meningkatkan kualitas mutu pembelajaran TIK Prosentase Minimal 85 % 85 % 85 % 85 %

5. Manfaat Penelitian a) Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini dapat dipakai untuk: 1. Memperluas wawasan dalam khazanah keilmuan pembelajaran TIK 2. Sebagai acuan untuk meningkatkan keterampilan siswa 3. Sebagai acuan model pembelajaran aktif, inovatif, kreatif dan menyenangkan (PAIKEM) b) Manfaat Praktis a. Bagi siswa 1. Memberikan kemudahan dalam memahami pelajaran. 2. Meningkatkan keterampilan belajar siswa. 3. Menjadikan suasana penbelajaran menyenangkan. b. Bagi guru 1. Meningkatkan keterampilan guru dalam mengelola kelas serta penguasaan materi. 2. Meningkatkan profesionalisme guru.

3. Meningkatkan Pemahaman penggunaan metode yang tepat guna (efisien). c. Bagi sekolah 1. Hasil penelitian dapat menjadi acuan untuk mengadakan inovasi pembelajaran bagi guru lain dalam penyampaian materi TIK. 2. Meningkatkan kualitas mutu penbelajaran di sekolah.

6. Kajian Teori 1. Metode demonstrasi pada pembelajaran TIK Secara etimologi metode berasal dari bahasa Yunani yaitu methodos dan dalam bahasa Inggris ditulis dengan method yang berarti "cara". Secara terminologi metode diartikan sebagai tata cara untuk melakukan sesuatu. Selain itu metode didefinisikan sebagai cara kerja atau cara yang teratur dan sistematis untuk melaksanakan sesuatu. Sedangkan Demonstrasi merupakan metode dengan jalan pendidik memperlihatkan suatu proses kepada anak didik. Dari pengertian tersebut metode demonstrasi dapat diartikam sebagai cara mengajar dengan memperagakan barang, kejadian, aturan dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pembelajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan kepada peserta didik. Metode Demonstrasi juga bisa didefinisikan sebagai metode mengajar dengan menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana berjalannya atau bekerjanya suatu proses atau langkah-langkah kerja dari suatu alat atau instrumen tertentu kepada siswa. Untuk memperjelas pengertian tersebut dalam prakteknya dapat dilakukan oleh guru atau anak didik itu sendiri. Kelebihan metode demonstrasi ini adalah: 1. 2. 3. 4. Membuat pengajaran menjadi lebih jelas dan konkret Siswa lebih mudah memahami apa yang dipelajari Proses pengajaran lebih menarik Siswa dirangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara teori dengan kenyataan

Kekurangan metode demonstrasi ini adalah: 1. Memerlukan keterampilan guru secara khusus 2. Fasilitas seperti peralatan, tempat dan biaya yang memadai tidak selalu tersedia dengan baik

3. Memerlukan kesiapan dan perencanaan yang matang disamping memerlukan waktu yang cukup panjang 7. Kompetensi guru di sekolah Perkembangan ilmu pengetahuan teknologi semakin maju dalam kehidupan masyarakat. Oleh karena itu peserta didik sebagai tunas bangsa harus dapat beradaptasi dan ikut serta dengan berbagai kemajuan dalam dunia teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Dalam hal ini, peran guru sangat besar dalam meningkatkan kemajuan belajar siswa. Seorang guru dapat memotivasi dan memberikan pengarahan kepada anak didik bagaimana belajar yang baik dan mengembangkan potensi yang terdapat pada anak didik untuk meningkatkan keterampilannya. Ada beberapa aspek yang dapat menentukan keberhasilan guru dalam proses pembelajaran yaitu sebagai berikut: 1. Kepribadian, Kepribadian guru dapat mempengaruhi pola kepemimpinan yang diperlihatkan ketika melaksanakan tugas di dalam kelas. 2. Pandangan terhadap anak didik, guru yang memandang anak didik sebagai makhluk individual dengan yang memiliki pandangan anak didk sebagai makhluk sosial akan berbeda sehingga hasil dalam proses pembelajaran pun berbeda. 3. Latar belakang pengalaman guru, guru pemula dengan latar belakang pendidikan keguruan lebih mudah menyesuaikan diri di lingkungan sekolah karena sudah dibekali dengan seperangkat teori sebagai pendukung pengabdiannya. Tingkat kesulitan yang ditemukan seorang guru pada aspek tertentu akan semakin berkurang seiring dengan bertambahnya pengalaman. 8. Kompetensi siswa di sekolah Kurikulum KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) 2006 merupakan pedoman dalam pelaksanaan pendidikan saat ini. KTSP adalah kurikulum yang berorentasi pada pencapaian kompetensi dengan adanya standar kompetensi dan kompetensi dasar (SK dan KD). Pada pembelajaran TIK di SMP dan MTS menekankan pembelajaran aktif, kreatif dan menyenangkan serta mengacu pada unsur teknologis sesuai dengan karakteristik KTSP. Pembelajaran TIK yang menggunakan metode demonstrasi, siswa dilatih untuk mengembangkan pemahamannya, memotivasi diri dan menyenangkan dalam kegiatan pembelajaran sehingga dapat meningkatkan keterampilan siswa. Selain itu, ada beberapa aspek dari anak didik yang dapat mempengaruhi keberhasilan belajar mengajar yaitu aspek psikologis, biologis, Intelektual anak didik, kesenangan terhadap mata pelajaran dan cara belajar anak didik. Apabila semua aspek

tersebut dapat dikembangkan dengan baik oleh siswa dan guru dapat merangsang motivasi belajarnya, diharapkan dengan penggunaan metode demonstrasi pada pembelajaran TIK siswa dapat memahami pelajaran dengan baik dan meningkatkan keterampilannya.

9. Hipotesis Penelitian Penerapan metode demonstrasi pada pembelajaran TIK di MTs. Mathlaul Huda Parungpanjang - Bogor tahun pelajaran 2010/2011 dapat meningkatkan kualitas mutu pendidikan, memotivasi belajar siswa dan meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran TIK sehingga: 1. Dengan menggunakan metode demonstrasi pada pembelajaran meningkatkan keaktifan belajar siswa 2. Dengan menggunakan metode demonstrasi pada pembelajaran meningkatkan motivasi belajar siswa 3. Dengan menggunakan metode demonstrasi pada pembelajaran meningkatkan pengalaman belajar yang menyenangkan 4. Dengan menggunakan metode demonstrasi pada pembelajaran meningkatkan keterampilan penggunaan teknologi. TIK dapat TIK dapat TIK dapat TIK dapat

Tingkat keberhasilan dari penelitian ini dapat dilihat dari tabel sebagai berikut: No Indikator 1 Meningkatkan keaktifan belajar siswa 2 Meningkatkan motivasi belajar siswa Meningkatkan pengalaman belajar yang 3 menyenangkan 4 Meningkatkan keterampilan penggunaan teknologi 10. Metodologi Penelitian 1. Objek (Setting) Penelitian Kegiatan penelitian dilakukan di MTs. Mathlaul Huda Parungpanjang Bogor kelas VIII semester ganjil tahun pelajaran 2010/2011 dengan jumlah siswa 38 orang terdiri dari 20 orang laki-laki dan 18 orang perempuan. Presentase Minimal 85% 85% 85% 85%

2. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian dengan judul penerapan metode demonstrasi pada pembelajaran TIK untuk meningkatkan keterampilan siswa dilakukan dengan dua siklus dengan perincian sebagai berikut: Siklus 1

1. Perencanaan (Planning) penelitian meliputi: 1. Menyusun rancana pelaksanaan pembelajaran (RPP) 2. Menyiapkan media pembelajaran 3. Menyiapkan materi pembelajaran 4. Mengelola kelas 5. Menyiapkan instrumen penilaian dan pengamatan 2. Pelaksanaan (Acting) penelitian meliputi: Kegiatan pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaan (RPP) dengan langkah-langkah sebagai berikut: 3. Kegiatan Awal 1. Mengawali pembelajaran dengan berdoa dan memotivasi siswa 2. Menyiapkan bahan ajar serta kompetensi dasar yang akan dicapai 3. Menyiapkan media pembelajaran 4. Kegiatan Inti 1. Menjelaskan materi serta kompetensi dasar yang akan dicapai 2. Menjelaskan materi dengan penggunaan media 3. Bertanya kepada siswa setelah penjelasan selesai 5. Kegiatan Akhir 1. Menyimpulkan materi pelajaran dan merefleksikannya 2. Menutup pelajaran dengan berdoa 6. Pengamatan (Observing) penelitian meliputi: 1. Peran aktif siswa 2. Rangsangan dan motivasi siswa 3. Pemahaman terhadap materi yang diajarkan 4. Keberanian dalam bertanya 7. Refleksi (Reflecting) Refleksi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan penelitian pada siklus pertama (berlangsung dengan efektif dan efisien atau tidak). Kekurangan pada siklus pertama akan dijadikan acuan dalam pelaksanaan penelitian pada siklus kedua pada kegiatan pembelajaran. Siklus 2 Siklus 2 ini sebagai perbaikan atas kekurangan yang terjadi pada siklus pertama. Siklus 2 terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.

a. Perencanaan (Planning) penelitian meliputi: 1. 2. 3. 4. 5. Menyusun rancana pelaksanaan pembelajaran (RPP) Menyiapkan media pembelajaran Menyiapkan materi pembelajaran Mengelola kelas Menyiapkan instrumen penilaian dan pengamatan

b. Pelaksanaan (Acting) penelitian meliputi: Kegiatan pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaan (RPP) dengan langkah-langkah sebagai berikut: c. Kegiatan Awal 1. Mengawali pembelajaran dengan berdoa dan memotivasi siswa 2. Menyiapkan bahan ajar serta kompetensi dasar yang akan dicapai 3. Menyiapkan media pembelajaran

d. Kegiatan Inti 1. Menjelaskan materi serta kompetensi dasar yang akan dicapai 2. Menjelaskan materi dengan penggunaan media 3. Bertanya kepada siswa setelah penjelasan selesai e. Kegiatan Akhir 1. Menyimpulkan materi pelajaran dan merefleksikannya 2. Menutup pelajaran dengan berdoa f. Pengamatan (Observing) penelitian meliputi: 1. Peran aktif siswa 2. Rangsangan dan motivasi siswa 3. Pemahaman terhadap materi yang diajarkan 4. Keberanian dalam bertanya g. Refleksi (Reflecting) Refleksi dilakukan untuk mengumpulkan data hasil observasi (kegiatan pembelajaran melalui metode demonstrasi) sejauh mana tingkat keberhasilan pembelajaran dan mengambil kesimpulan dari penelitian tindakan kelas (PTK) ini.

11. Jadwal Penelitian No Rencana Kegiatan Hari Ke 1 2 3 4 5 5 7 8 Persiapan a. Menyusun konsep pelaksanaan 1 b. Menyusun jadwal dan tugas c. Menyiapkan media pembelajaran Pelaksanaan a. Menyiapkan kelas dan siswa 2 b. Melakukan tindakan siklus 1 c. Melakukan tindakan siklus 2 d. Membuat kesimpulan Penulisan Laporan a. Menyusun konsep laporan 3 b. Perbaikan hasil laporan c. Pengandaan hasil

12. Daftar Pustaka Hamalik, Oemar.1991. Pendidikan Guru, Konsep dan Strategi.Bandung: Mandar Maju. James Popham dan Evi L.B. 1992. Teknik Mengajar Secara Sistematis. Jakarta: PT. Rineka Cipta. N.K, Roestiyah. 1986. Masalah-Masalah Ilmu Keguruan. Jakarta: PT. Bina Aksara. Nurkancana, Wayan dan Sumartana. 1983. Evaluasi Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional. Takari, Enjah. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Genesindo

www.samirzainsnetters.wordpress.com

Anda mungkin juga menyukai