Kelompok 2
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Alfy Syahrina Diah Pratiwi Puspita Rini Shofania K Umi Salamah Istighfar Aryanto Doni
Latar Belakang
Gula
merupakan salah satu komoditas strategis dalam perekonomian Indonesia. Gula juga merupakan salah satu kebutuhan pokok masyarakat dan sumber kalori yang relatif murah. Karena merupakan kebutuhan pokok, maka dinamika harga gula akan mempunyai pengaruh langsung terhadap laju inflasi. Walaupun pada dua tahun terakhir, kinerja industri gula nasional menunjukkan peningkatan, pada dekade terakhir secara umum kinerjanya mengalami penurunan, baik dari sisi areal, produksi maupun tingkat efisiensi.
Permasalahan
Bagaimana
prospek kedepan budidaya tanaman tebu yang semula di Indonesia terkenal sebagai negara pengekspor gula yang cukup besar dan diperhitungkan di dunia, tetapi saat ini justru berubah menjadi negara pengimpor gula dalam jumlah cukup besar?
Tujuan
Untuk memberi pengetahuan atau wawasan tentang : 1. Meningkatkan kesejahteraan hidup khususnya bagi petani tebu 2. Menekan jumlah impor gula yang masuk ke Indonesia 3. Menambah jumlah pasokan gula yang dibutuhkan masyarakat Indonesia
2. Kurangnya Lahan Perkebunan Tebu Pulau Jawa yang semula sebagai sentral produksi gula nasional semakin bergeser dengan semakin sulitnya diperoleh lahan yang memadai untuk areal produksi tebu. Lahan yang memiliki sifat sesuai untuk tebu lebih banyak digunakan untuk komoditi lain yang lebih menguntungkan dibanding tebu. 3. Kurangnya Modal untuk Petani Tebu Kurangnya modal petani dan sering terlambatnya pencairan kredit semakin menambah rendahnya mutu penerapan teknologi tebu.
2. Penyuluhan Keuntungan Budidaya Tebu Adanya kebebasan bagi petani untuk memilih komoditas yang akan diusahakan, telah menyebabkan luas areal pertanaman tebu dan produksi gula di Indonesia menurun. Penyuluhan kepada petani tebu pada daerah daerah tertentu (yang cocok dengan tanaman tebu) tentang keuntungan budidaya tebu merupakan solusi yang baik untuk meningkatkan produksi gula tebu. 3. Perluasan Area Lahan Perluasan area perkebunan tebu juga harus dilakukan untuk meningkatkan hasil produktifitas tebu. Selama ini perkebunan tebu terkonsentrasi hanya di pulau Jawa. Dengan perkembangan yang terus berjalan, pemerintah mulai mengembangkan perkebunan tebu di luar pulau Jawa yang karakteristiknya sesuai untuk lahan perkebunan tebu dengan pola tumpang tindih.
4. Kenaikan Harga Masuk Gula Impor (Bea) Fasilitas berupa pembebasan dan keringanan bea masuk atas gula kristal mentah (raw sugar) impor untuk bahan baku industri sudah waktunya dihentikan. Diperlukan kebijakan impor gula dan jalur distribusi gula impor yang mampu melindungi petani dari kemerosotan harga tebu, serta peninjauan kembali tarif bea masuk yang proposional.
B. Saran
Seharusnya pemerintah lebih mengutamakan kepentingan rakyat khususnya para petani tebu dalam memenuhi pasokan gula dalam negeri. Impor gula boleh dilakukan asalkan tidak menjadikan gula impor tersebut menjadi gula pokok (yang dikonsumsi) masyarakat.
TERIMAKASIH