PROGRAM KEAHLIAN MANAJEMEN INDUSTRI JASA MAKANAN DAN GIZI PROGRAM DIPLOMA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012
PENDAHULUAN
Pengertian
Kerusakan jaringan permukaan tubuh disebabkan oleh panas pada suhu tinggi yang menimbulkan reaksi pada seluruh sistem metabolisme.
Jenis
Derajat 1 Derajat 2 Derajar 3
Tujuan
Mempelajari pengaturan diet untuk penderita Luka Bakar dan memberikan makanan dengan konsistensi biasa pada penderita
Tujuan Khusus
1. Mempelajari gambaran klinik dan labolatorik luka bakar 2. Mempelajari tujuan dan syarat diet luka bakar 3. Mengidentifikasi bahan makanan yang dianjurkan dan dihindari 4. Menyusun menu untuk penderita luka bakar 5. Menghitung kebutuhan energi dan zat gizi untuk penderita luka bakar 6. Mengolah dan menyajikan menu untuk penderita luka bakar 7. Menghitung kandungan gizi dari menu yang tersaji
ETIOLOGI
Luka bakar suhu tinggi Luka bakar bahan kimia Luka bakar sengatan listrik
PATOFISIOLOGI
PANAS
TUBUH
DERMIS
JARINGAN SUBKUTAN
KEDALAMAN
ASSESMENT
Data Identitas Nama Jenis Kelamin Umur Pekerjaan Berat Badan Tinggi Badan IMT Status Gizi : Pak Chefy : Laki-Laki : 30 tahun : Juru Masak : 63 kg : 170 cm : 21,8 : Normal
Lanjutan...
DATA OBJEKTIF
DATA SUBJEKTIF
Pemeriksaan Fisik
Mengalami luka bakar dengan jumlah luka 12%. Pak chefy shock dan dilarikan ke rumah sakit.
Syok Jantung dan paru-paru normal Tekanan darah 100/60 mmHg Nadi 90 kali per menit
Pemeriksaan Laboratorium
Lajutan...
Analisis Assesment
Tanda dan Gejala Penyakit, Lab dan Obat Masalah Gizi Intervensi Gizi Tujuan Intervensi
Memberikan asupan zat gizi yang cukup dan mengandung vit. B12 Memberikan asupan makanan ETPT, serta cairan yang tinggi. Mengkonsumsi makanan yang cukup mengandung kadar garam
Laju metabolisme
Hipotensi
Berdasarkan tabel di atas rumusan masalah gizi pada domain klinik penderita adalah luka bakar derajat I, sehingga diberikan Diet Luka Bakar I
Tujuan Diet: 1.Mempercepat penyembuhan dan mencegah terjadinya gangguan metabolik 2.Mempertahankan status gizi secara optimal selama proses penyembuhan.
Syarat Diet: 1. Memberikan makanan dalam bentuk cair sedini mungkin/ Nutrisi Enteral Dini (NED) 2. Energi tinggi dengan faktor sakit 1,3 3. Protein tinggi, 20-25% dari kebutuhan Energi. Atau memakai rasio kalori:nitrogen = 1: 150 4. Lemak dan karbohidrat sedang, lemak 15-20% dari energi total dan diberikan secara bertahap 5. Mineral tinggi, sebagian diberikan dalam bentuk suplemen. 6. Cairan tinggi terutama 24 jam pertama. 7. Bahan makanan pilihan, serta mudah dicerna. Hindari bahan makanan yang hiperalergik seperti udang, ikan, dan hasil laut.
Bahan makanan yang dianjurkan susu telur daging ayam keju gula dan sirup.
4. Keb. Cairan
MAKAN PAGI21,14%
Saffron rice Stuffed egg with Saussage Duchees potato Teh manis
Bahan: Beras Sosis Kentang Susu Kuning telur Telur Margarine Gula pasirg
Bahan: Beras Minyak Sosis Daging Kentang Wortel Apel gula Telur Margarin
E= 191 kal P= 5 g
L = 4,7g KH= 32 g
Bahan: Beras Daging ayam Tahu Gula merah Bayam Pisang Margarine Terigu Gula Minyak
Roti panggang Makan Pagi Steamed egg Mashed Potato susu Selingan pagi Backed potato Teh manis Makan siang Mushroom risoto Scotch egg buttered chayote Sup kimlo Selingan Sore Toast cheese roll Air putih Nasi Putih Makan Malam Tahu Bacem Braised beef Buttered carrot Selingan Malam Biskuit Susu
Nasi putih tempe bacem Scotch egg Teh manis Open sandwhich susu Nasi putih Consomme julliene Scotel tempe Setup pisang Croustade Teh manis Rice w/ mornay sauce mince roll beef sambal goreng tahu setup apel biskuit Susu
Nasi putih Steak tartar Buttered Beans susu Canape Teh manis Nasi putih stuffed egg w/ fondue schotel tahu setup apel Sandwhich and croton sirup sari buah Creole rice Flamish beef stew Chayote compote tempe bacem biskuit Susu
SIMPULAN
1. Luka bakar dapat mengakibatkan masalah yang kompleks yang dapat meluas melebihi kerusakan fisik yang terlihat pada jaringan yang terluka secara langsung. 2. Prinsip utama penanganan luka bakar, meliputi pengurangan rasa sakit, mencegah infeksi, menyeimbangkan cairan dan elektrolit tubuh, serta asupan gizi yang baik. 3. Cairan harus diberikan lebih banyak dari biasanya agar tidak terjadi dehidrasi.