Anda di halaman 1dari 40

Dini Safira / 08 XI IPA 3

Masa Kemunduran Pertama

Masa Tiga Kerajaan Besar

Setelah menduduki Peking pada tahun 1212 M, Raja Mongol yang sangat terkenal, Jengis Khan dan keturunannya, datang membawa kehancuran ke dunia Islam. Serangan ke Baghdad dilakukan oleh cucu dari Jengis Khan, Hulugu Khan. Sementara itu, Timur Lenk, seorang raja dari keturunan Jengis Khan, dapat menguasai daerah Samarkand.

Fase Perkembangan Islam

Kerajaan Usmani

Kerajaan Safawi

Kerajaan Mughal

Kerajaan Usmani didirikan oleh bangsa Turki dari kabilah Oghuz yang mendiami daerah Mughal dan daerah utara negeri Cina yang bernama Usmani atau Usmani I dan memproklamirkan diri sebagai Padri Syah Al Usman (Raja Besar Keluarga Usman) tahun 1300 M (699 H).

Usmani I (1300-1359 M)

Murad I (13591389 M)

Bayazid I (1389-1403 M)

Muhammad II (1451-1481 M)

Murad II (1421-1451M)

Muhammad I (1403-1421 M)

Puncak kejayaan

Sulaiman AlQannuni (1520-1566 M)

Dst.

Untuk mengatur pemerintahan Negara disusunlah sebuah kitab undang-undang (qanun) yang diberi nama Multaqa AlAbhur, yang menjadi pegangan hukum bagi Kerajaan Usmani sampai datangnya reformasi pada abad ke 19. Karenanya Sultan Sulaiman diberi gelar Al Qanuni.

Bidang kemiliteran dan pemerintahan. Bidang ilmu pengetahuan dan budaya, seperti dengan membangun masjid, sekolah, rumah sakit, gedung, jembatan, saluran air, vila, dan pemandian umum. Bidang keagamaan, antara lain dengan banyaknya tarekat yang berkembang maju, seperti Bektasyi dan Maulawi. Kerajaan terikat dengan syariat sehingga fatwa sangat berpengaruh terhadap hukum yang berlaku.

Penduduknya sangat heterogen. Tidak dapat menjaga wilayah kekuasaan yang sangat luas. Kelemahan para penguasa dalam kepemimpinannya. Adanya budaya pungutan liar yang mengakibatkan dekadensi moral. Merosotnya ekonomi. Terjadinya stagnasi dalam ilmu dan teknologi.
Masa Tiga Kerajaan Besar

Kerajaan Safawi mulanya adalah sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil (Azerbaijan). Kerajaan Safawi dianggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya negara Iran. Tarekatnya bernama tarekat Safawiyah. Nama ini diambil dari nama pendirinya yang bernama Safi-Al Din, seorang keturunan imam Syiah yang ke enam, Musa al Kazhim.

Kerajaan Safawi selanjutnya dipimpin oleh Ismail yang baru berusia tujuh tahun. Ismail membentuk pasukan yang diberi nama Qizil Bash (Baret Merah). Ismail beserta pasukannya yang bermarkas di Gilan selama lima belas tahun mempersiapkan kekuatannya dan mengadakan hubungan dengan para pengikutnya di Azerbeijan, Syiria dan Anatolia. Saat kepemimpinan Ismail, pada tahun 1501 M, pasukannya dapat mengalahkan AK Koyunlu di Sharur dan Tabriz sehingga Ismail memproklamirkan dirinya sebagai raja pertama dinasti Syafawi dan berkuasa selama 23 tahun.

Masa keemasan Kerajaan Safawi terjadi pada masa kepemimpinan Abbas I. Pada masa ini Kerajaan Usmani mengalami kemajuan dalam berbagai bidang, antara lain: Di bidang politik, pada tahun 1622 M Kerajaan Usmani dapat menguasai Kepulauan Hurmuz, dan mengubah pelabuhan Gumrun menjadi pelabuhan Bandar Abbas, sehingga jalur perdagangan antara Timur dan Barat yang biasa diperebutkan oleh Belanda, Inggris dan Perancis dapat dikusainya.

Di bidang ilmu pengetahuan, pada masanya lahir beberapa ilmuwan antara lain Bahauddin Al Syaeraji, generalis ilmu pengetahuan; Sadaruddin al Syaeroji, seorang filosof; dan Muhammad Baqir Ibnu Muhammad Damad, seorang filosop, ahli sejarah, teolog dan seorang yang pernah mengadakan obesrvasi mengenai kehidupan lebah.

Di bidang fisik dan seni, para penguasa Safawi telah berhasil membangun Isfahan, ibukota kerajaan menjadi kota yang sangat indah. Dibangun pula masjid-masjid, rumah sakitrumah sakit, sekolah-sekolah, jembatan raksasa diatas zende Rud, dan istana Chihil Sutun. Unsur seni terlihat juga misalnya dalam bentuk kerajinan tangan seperti keramik, karpet, pakaian dan tenun, mode, tembikar dan lain-lain. Di bidang militer, Abbas I ingin melepaskan diri dari ketergantungan dukungan kekuatan militer Qizilbasy, maka ia membentuk kekuatan militer yang terdiri dari budak Kaukakus dan Georgia. Strategi ini berhasil mengusir kekuatan Uzbek di Khirazan pada tahun 1598.

Pada masa Kerajaan Safawi, ilmu pengetahuan juga berkembang. Ada beberapa ilmuan yang muncul, diantaranya: Baha Al din Al Syaerazi yaitu generalis ilmu pengetahuan. Sadar Al Din Al Syaerazi seorang filosof. Muhammad Baqir Ibn Muhammad Damad ahli filosof, sejarah, teolog dan observer kehidupan lebah-lebah.

Kemerosotan moral para pemimpin kerajaan. Sepeninggal Abbas I Kerajaan Safawi berturut-turut diperintah oleh enam raja, yaitu Safi Mirza (1628-1642M), Abbas II (16421667 M), Sulaiman (1667-1694 M), Husein (1694-1722 M), Tahmasp II (1722-1732 M), dan Abbas III (1733-1736 M). Pada masa raja-raja tersebut kondisi Kerajaan Safawi semakin lama semakin menurun yang pada akhirnya membawa kepada kehancurannya. Safi Mirza adalah seorang yang pencemburu dan kejam terhadap pembesarpembesar kerajaan. Abbas II adalah raja yang suka mabuk minuman keras. Sulaiman selain pecandu narkotika juga menyenangi kehidupan malam. Sedangkan Husein adalah seorang raja yang sangat diskriminatif, terlalu berpihak kepada kaum Syiah dan kejam terhadap penganut Sunni.

Konflik yang berkepanjangan dengan Kerajaan Usmani. Pasukan yang dibentuk Raja Abbas I yaitu pasukan Ghulam tidak memiliki jiwa patrirotik karena kurang terlatih seperti Qizil Bash.

Masa Tiga Kerajaan Besar

Kerajaan Mughal adalah kerajaan yang termuda diantara tiga kerajaan besar Islam. Kerajaan yang beribukota di Delhi ini didirikan oleh Zahiruddin Babur (1482-1530 M).

Zahiruddin Babur (14821530 M)

Humayun (1530-1556 M)

Akbar (15561606 M)

Jaman Keemasan

Aurangzeb (1659-1707 M)

Syah Jehan (1628-1658 M)

Jehangir (1606-1627 M)

Dst.

Dalam soal agama, Akbar mempunyai pendapat yang liberal dan ingin menyatukan semua agama dalam satu bentuk agama baru yang diberi nama Din Ilahi. Akbar juga menerapkan politik Sulakhul (toleransi Universal), sehingga semua rakyat dipandangnya sama, tidak dibedakan karena perbedaan etnis dan agama. Kerajaan Mughal mencapai jaman keemasan semasa Raja Akbar, persoalan-persoalan dalam negeri dapat diatasi dengan baik dan mengadakan ekspansi. Semua yang dikuasai kerajaan tersebut diperintah dalam suatu pemerintah militeristik.

Di bidang Ekonomi, mengembangkan program pertanian, pertambangan, dan perdagangan. Masalah sumber keuangan Negara lebih banyak bertumpu pada sektor pertanian Di bidang seni, misalnya karya seni sastra. Penyair yang terkenal yaitu Malik Mahud Jayazi, seorang sufi yang menghasilkan karya-karya besar, seperti yang berjudul Padmavat yang mengandung pesan kebajikan jiwa manusia. Di bidang pertanian, yaitu berupa biji-bijian, padi, kacang, tebu, sayuran, rempah-rempah, tembakau, kapas, nila dan bahan-bahan celupan.

Terjadi stagnasi dalam pembinaan kemiliteran sehingga tidak bisa memantau gerak langkah tentara Inggris di wilayahwilayah pantai. Begitu pula kekuatan pasukan daratnya semakin kurang handal, terutama dalam mengoperasikan persenjataan buatannya sendiri. Dekadensi moral dan hidup mewah di kalangan pembesar kerajaan yang mengakibatkan pemborosan dalam penggunaan uang.

Terlampau kasarnya sikap Aurangzeb dalam melaksanakan ide-idenya yang menyebabkan terjadinya konflik antara agama, misalnya aliran Syikh, Syiahdan sunni. Semua pewaris tahta kerajaan pada paro terakhir kekuasaan Mughal adalah orangorang yang lemah dalam bidang kepemimpinan

Di bidang astronomi dikenal nama Nasir Al Din Al Tusi. Di bidang Matematika Abu Faraj Al Ibry. Di bidang kedokteran Abu Al Hasan, Ali Al Nafis yaitu penemu susunan dan peredaran darah dalam paru-paru manusia. Abd. Al Munim Al Dimyatthi dokter hewan dan Al Razi psikoterapi. Dalam bidang opthamologi dikenal nama Salah Al Din ibn Yusuf. Yang terkenal sebagai pemikir dalam bidang keagamaan yaitu Ibn Taimiyah.

Cendekiawan muslim seperti An Nuwairy, Ibnu Fadlullah, dan Jallaudiin As-Suyuti yang berhasil membuat buku yang berjudul Mausuat yang berisi tentang kumpulan berbagai ilmu pengetahuan. Dalam hal keagamaan, di abad pertengahan terdapat karya yang dibuat oleh sekelompok ulama India berupa buku atau kitab yang berjudul Al Fatawa Al Hindiyyah yang memuat tentang kumpulan fatwa Madzhab Hanafi. Buku atau kitab ini dibuat atas permintaan dari Sultan Abu Al Muzaffar Muhyiddin Aurangzeb sehingga kitabnya dikenal dengan sebutan Al Fatawa Al Alamgariyah.

Ibnu Katsir dengan tafsirnya Tafsir Al Quranul Adzim. Imam Nawawi dengan kitab haditsnya Riyadus Shalihin. Jalaluddin Al Mahalli beserta Jalaluddin AsSuyuti dengan tafsir Jalalainnya.

Kebudayaan Islam berdasarkan atas kaidah tauhid. Watak dan sasaran kebudayaan Islam selalu menyakar pada perikemanusiaan. Kebudayaan Islam menempatkan prinsipprinsipnya sebagai fondasi bagi semua sistem dan subsistemnya. Kebudayaan Islam memercayai ilmu pengetahuan yang berdasarkan kebenaran dan terpusat pada akidah yang mulia. Islam mengenal toleransi keagamaan dan juga menjadi fondasi kebudayaan.

Perkembangan arsitektur Islam berupa bangunan-bangunan Masjid yang indah seperti Masjid Al Muhammadi, Masjid Agung Sulaiman dan Masjid Abi Ayyub Al Anshari dengan hiasan-hiasan kaligrafi yang indah. Selain itu terdapat 235 bangunan dibangun dan dikoordinasi oleh Sinan, arsitek yang berasal dari Anatolia.

Isfahan menjadi ibukota dan kota yang indah yang terdiri dari bangunan-bangunan seperti masjid, rumah-rumah sakit, sekolah-sekolah, jembatan raksasa di atas Zende Rud, dan Istana Chihil Sutun, taman-taman wisata yang ditata dengan indah. Di Isfahan terdapat 162 masjid, 48 akademi, 1802 penginapan dan 273 pemandian umum.

Dalam bidang seni, gaya arsitek bangunanbangunannya sangat kentara, misalnya masjid Shah (1611 M dan masjid Syaikh Lutf Allah (1603 M. Unsur seni lainnya seperti kerajinan tangan, karpet, permadani, pakaian, keramik,tenunan, mode, tembikar, dan seni lukis.

Karya seni yang menonjol adalah karya sastra gubahan penyair istana, baik yang berbahasa Persia maupun India. Malik Muhammad Jayazi adalah penyair India yang terkenal dan menghasilkan karya besar Padmavat, Abu Fadl dengan karyanya Akhbar Nama dan Aini Akhbari yang memaparkan sejarah Kerajaan Mughal dengan figur kepemimpinannya.

Dalam hal seni terdapat karya-karya arsitektur yang indah seperti Istana Fatpur Sikri di Sikri, vila, dan masjid-masjid yang megah nan indah seperti masjid yang berlapiskan mutiara dan Taj Mahal di Agra, Masjid Raya Delhi dan istana indah di Lahore.

Fuzuli dengan karyanya yang berjudul Shikeyetname atau pengasuan. Ia tinggal di Irak dan wafat tahun 1556 Jalaluddin Ar Rumi yang mendapat gelar Maulana atau tuan kami dengan karyanya Diwan Syams-I Tabriz yaitu kumpulan puisi yang terdiri dari 33.000 bait dan Masnawi yang terdiri dari 26.660 dan dibuat dalam waktu 10 tahun. Ia lahir di Afganistan tahun 1207 M dan wafat di Turki tahun 1273 M Saadi Syiraj yaitu sastrawan dari Persia dengan karyanya yang berjudul Bustan atau kebun buah dan Gulistan yang berisi tentang kata-kata mutiara, kisah-kisah, nasehat-nasehat, renungan dan humor.

Fariduddin Al Attar dengan karyanya Mantiq At Tair atau musyawarah bunga, Tadzkiratul Auliya dan Pend Namah atau kitab nasihat. Hamzah Fansuri, Nuruddin Ar Raniri dan Syamsudin Pasai, sunan kalijaga, sunan Bonang dan Kiageng Selo. Karya-karya mereka berisi tentang nasehat-nasehat agama.

Akidah Keagamaan

Bahasa dan Kesusastraan

Hukum

Kenegaraan dan Hubungan dengan Masyarakat

Prinsip-prinsip kebudayaan Islam berpengaruh besar dalam gerakan-gerakan pembaruan keagamaan yang terjadi di Eropa sejak abad ke-19 hingga abad kebangkitan Eropa modern. Ajaranajaran Islam telah menjadi faktor terbesar bagi terbukanya pemikiran masyarakat Eropa yang saat itu terus-menerus dikungkung atau dibelenggu oleh pertentangan aliran-aliran dalam agama Nasrani. Masyarakat dihimpit dan dipaksa tunduk serta harus menerima apa saja pandangan, pendapat, dan keinginan para penguasa gereja. Kala itu, Islam mendorong masyarakat Eropa untuk keluar dari kekuasaan penguasa agama (Kristen) yang memperbudak akal, pikiran, harta, dan fisik.
Pengaruh Kebudayaan Islam

Dunia kesusasteraan Barat, khususnya Spanyol terpengaruh demikian jauh oleh kesusasteraan Islam. Penulis hikayat, Abanese mengatakan bahwa masyarakat Eropa belum mengenal seni sastra yang indah itu, kecuali setelah kedatangan ulama-ulama dari Arab ke Andalusia dan menyebar di negerinegeri Eropa di bagian selatan. Orang-orang Kristen pada saat itu yang tergolong intelek menguasai bahasa kesusasteraan dan bahasa asing dengan baik, kecuali bahasa dan kesusasteraan Arab. Mereka bernafsu mempelajari buku-buku Arab dan sanggup mengeluarkan dana yang besar untuk membeli dan mengumpulkan buku-buku Arab itu dalam perpustakaan-perpustakaan.
Pengaruh Kebudayaan Islam

Banyaknya pelajar dan mahasiswa Barat yang belajar di perguruan-perguruan Islam di Spanyol memberikan pengaruh besar terhadap pemikiran hukum di negeri-negeri Barat. Hal ini terutama disebabkan oleh kegiatan penerjemah kitab-kitab hukum Islam ke dalam bahasa Barat. Pada zaman itu di negeri Barat non-Islam belum ada rumusan hukum dan perundangundangan yang memenuhi syarat keadilan.
Pengaruh Kebudayaan Islam

Selama berabad-abad sebelum Islam datang, dunia ditandai dengan peningkatan atau hak-hak rakyat untuk mengawasi tindak-tanduk pemerintah dan aparaturnya. Peningkatan ini mengakibatkan timbulnya hubungan perbudakan antara penguasa dan rakyat. Orang yang memegang kekuasaan dalam pemerintahan menempatkan dirinya sebagai pengusaha mutlak atas rakyat jelata dan memperbolehkan dirinya berbuat sewenang-wenang. Pemerintah dianggap milik sang pemimpin dan diwariskan kepada anak cucu seperti mewariskan harta kekayaannya. Pandangan semacam ini juga memungkinkan pecahnya pertikaian di antara orang-orang yang terlibat dalam perbuatan kekuasaan.
Pengaruh Kebudayaan Islam

Semangat kaum muslim dalam meraih citacita sangat tinggi sehingga melahirkan persatuan dan kesatuan yang kuat untuk meraih kemajuan. Kebudayaan Islam telah memainkan peranan penting dalam kemajuan manusia. Di lapangan akidah atau ideologi, di bidang filsafat dan ilmu pengetahuan, bidang bahasa dan kesusasteraan, bidang hukum dan perundang-undangan, dan bidang kenegaraan serta hubungannya.

Anda mungkin juga menyukai