Anda di halaman 1dari 2

SEJARAH PURA TIRTA EMPUL

KAWASAN SUCI PURA TIRTA EMPUL Di hutan Klatakan kurang lebih 8 dari arah Gilimanuk kea rah timur,di sebelah barat jalan terdapat tempat suci bernama TIRTA EMPUL ULU.Tempat tersebut terletak di tepi siring penginuman.Dan menuju air suci Tirta Empul berjalan memasuki hutan ke pantai sekitar 50 meter.Tirta Empul Ulu ditemukan pada Jumat Umanis 5 November 1990 pada Purnama sasih ke V. Jro mangku Gde Linggih adalah petugas/karyawan Taman Nasional Bali Barat menemukan tempat itu berdasarkan pawisik yang didapatnya.Pada suatu siang karena lelahnya sehabis semalam suntuk di pura Gilimanuk ikut pesantian Jro Mangku Gde Linggih beristirahat diatas gundukan tanah ditengah hutan tempat melaksanakan tugasnya.Karena teduhnya hutan dan semilir angin yang membuat sejuk suasana tak terasa Jro Mangku Gde Linggih tertidur.Dalam keadaan setengah sadar antara tidur dan terjaga tiba tiba Jro Mangku Gde Linggih dibangunkan seseorang tua yang berpakaian serba putih membawa tongkat.Orang tua tersebut memberitahu kepada beliau agar pindah dari gundukan tanah tersebut karena disana tempat orang tua itu memuja,dan saat itu adalah saat orang tua itu melakukan yoga semedi.Kemudian terjadilah pembicaraan anatara Jro Mangku Gde Linggih dengan orang tua yang berpakaian serba putih tersebut yang kemudian mengaku bahwa beliau Bhatara Sakti (Ida Bhatara Lingsir Hyang Pasupati),beliau mengatakan baru saja selesai ngaksi wajik cokor yang sudah ratusan tahun tidak ada seseorangpun yang menghiraukannya sehingga tertutup pasir.Beliau menghendaki tempat wajik cokor tersebut tetap dilestarikan,beliau meminta kepada Jro Mangku Gde Linggih untuk merawat dan memeliharanya.Permintaan tersebut lantas disanggupi oleh Jro Mangku Gde Linggih,beliau juga berpesan agar Jro Mangku Gde Linggih pergi ke pantai dan menepuk nepukkan tangannya 3 kali di pasir,dengan cara itu akan muncul air suci sumber tiga yang disebut Tirta Empul.Jro Mangku Gde Linggih sempat menanyakan kemana beliau akan pergi setelah usai melakukan yoga semedi,beliau menjawab sebelum tiba di Tirta Empul beliau baru dating dari Alas Purwa Jati,Pulaki,Rambut Siwi,Indra Kusuma,Gili Kencana setelah itu baru beliau menuju Semeru Agung Lumajang ke Jawa Dwipa.Setelah mendapat jawaban dari beliau lantas Jro Mangku Gde Linggih pergi ke pantai yang jaraknya sekitar 25 meter disebelah barat.Setibanya dipantai Jro Mangku Gde Linggih kebingungan dimana harus menggali air suci tiga tersebut,dalam kondisi kebingungan tiba tiba muncul seorang wanita cantik dengan sosok tinggi besar,rambutnya hitam dan panjang terurai,nepi pasir diantara rambutnya ada yang menancap.Melihat keanehan itu jro Mangku Gde Linggih berpikir mungkin itu sebuah petunjuk untuk mengetahui dimana tempat harus menepuk nepukkan tangan di pasir yang begitu luasnya.Dengan memberanikan diri Jro Mangku Gde Linggih bertanya siapa gerangan beliau dan beliau menjawab bahwa beliau adalah perwujudan Ida Sri Bhatari Giri Putri,beliau mengatakan untuk menemukan air suci tiga agar mengingat dimana tempat pucuk rambut beliau menancap maka disanalah letak air suci tiga.Setelah mendapat petunjuk seperti itu bergegas jro Mangku Gde Linggih menepuk nepukkan tangan tiga kali dan menggali pasir di depan sebuah pohon besar dan secara ajaib muncullah tiga mata air tawar padahal lokasinya di pantai yang seharusnya berasa asin oleh karena itu sumber mata air itu dinamakan TIRTA AMERTA SANJIWANI TEJA MAYA SANDI KAMANDALU.Sedangkan kayu besar tadi merupakan kayu sakti dan air suci tirta empul tempat pesucian Panca Pandita dan Sapta Pasek Sanak Pitu Ida Dang Hyang Dwijendra sewaktu diutus oleh ida Hyang pasupati Bhatara Lingsir dari gunung Semeru.Tujuannya agar ngerahajengan ngerahayuang jagat bali Dwipa menancap turus lumbung di Besakih dan di Lempuyang agar para leluhur bersemadi metirta yatra di tirta empul. Jadi dapat disimpulkan tirta empul adalah tempat pesucian bagi para pemedek sebelum tangkil ke Gili Kencana,Pulaki,Melanting,bakungan,Blambangan,Alas Purwo,Semeru Agung Lumajan. Tirta Empul berarti air muncrat mumbul dari permukaaan bumi yang merupakan sumber kehidupan.

Tirta Amerta Sanjiwani Teja maya sandi Kamandalu adalah gunanya untuk: 1. Masupati raga. 2. Pangurip urip 3. Pawintenan. 4. Madiksa mapudgala. 5. Muput saluiring upakara yadnya. 6. Mensucikan diri lahir batin. 7. Sebagai obat segala penyakit tentunya dengan keyakinan yang tinggi karena air tawarnya ada dibawah laut.

Anda mungkin juga menyukai