Anda di halaman 1dari 15

1

DOKTER KELUARGA
P. LUTFI GHAZALI
FAKULTAS KEDOKTERAN UII DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Blok KMPL, 18 September 2012

Sejarah Dokter Keluarga & Kedokteran Keluarga


2

1972: World of National College and Academic Association of General Practitioners/Family Physicians (WONCA) 1981: Kelompok Studi Dokter Keluarga. 1990: Kongres di Bogor Kolese Dokter Keluarga Indonesia (KDKI).

Dokter Keluarga & Kedokteran Keluarga


3

Dokter Keluarga posisi dalam sistem kesehatan ada dan tiada! Kebijakan Depkes? Pendidikan lanjutan S2, Spesialis, Kursus? gelar, organisasi Dokter Umum = Dokter Keluarga? Kurikulum pendidikan? UKDI Kedokteran keluarga pendekatan dalam IKM

Dokter Keluarga
sebagai sosok dokter ideal
4

Agent of Change di dalam keluarga

Pengawal kesehatan dalam keluarga yang bersifat menyeluruh (comprehensive), bersinambung (continuous), dengan pendekatan holistik pada individu yang merupakan unit keluarga

Dokter Keluarga
sebagai sosok dokter ideal
5

Sugito Wonodirekso (2003): Dokter Praktek Umum yang telah mendapat pendidikan tambahan khusus dan menyelenggarakan praktek dengan menerapkan prinsip-prinsip Kedokteran Keluarga, dalam batas kewenangan sebagai Dokter Layanan Primer. Pendidikan tambahan diperoleh melalui CME (Continuing Medical Education) atau CPD (Continuing Profesional Development) terstruktur dalam proses resertifikasi.

Kompetensi Dokter Keluarga


6

1. Menyelesaikan masalah yang bersifat umum (undifferentiated), sebagai hubungan pasien-dokter 2. KIE kesehatan secara menyeluruh 3. Prevensi, termasuk identifikasi faktor resiko 4. Diagnosis dan Terapi dengan memanfaatkan hubungan pasien-dokter 5. Mengelola sumber daya kesehatan, termasuk ketrampilan mengelola praktek, konsultasi dan rujukan untuk kepentingan pasien

Dokter Keluarga
7

Para dokter yang bekerja dan terlatih khusus untuk pelayanan kedokteran tingkat pertama (front lines) dalam hal-hal pencegahan, diagnosis, dan pengobatan. Mereka adalah para dokter yang pandai-cerdas, senantiasa mendengarkan dengan seksama, mengerti akan ucapan, keinginan, dan keluhan pasiennya. Mereka dapat bercakap-cakap dalam bahasa pasiennya, dalam suasana kekeluargaan, dan senantiasa siap melayani kebutuhan pasiennya. Baik dalam keadaan sehat maupun dalam keadaan sakit. Mereka dapat merujuk pasiennya ke pelayanan kedokteran tingkat kedua, pada saat yang tepat, atau atas kehendak pasiennya. Mereka bekerja dengan sistem pencatatan kedokteran yang baik, mempunyai staf yang terlatih untuk hal-hal yang demikian.

WHO menterjemahkannya sebagai:

Five Star Doctor

Star 1
9

Care Provider (sebagai bagian dari keluarga, sebagai pelaksana pelayanan kedokteran komprehensif, terpadu, berkesinambungan, pada pelayanan kedokteran tingkat pertama; sebagai penapis menuju ke pelayanan kedokteran tingkat kedua)

Star 2
10

Decision Maker (sebagai penentu pada setiap tindakan kedokteran, dengan memperhatikan semua kondisi yang ikut mempengaruhinya),

Star 3
11

Community Leader (membantu mengambil keputusan dalam ikhwal kemasyarakatan, utamanya kesehatan dan kedokteran keluarga, sebagai pemantau, penelaah ikhwal kesehatan dan kedokteran keluarga),

Star 4
12

Communicator (sebagai pendidik, penyuluh, teman, mediator, dan sebagai penasehat keluarga dalam banyak hal dan masalah kesehatan: gizi, narkoba, keluarga berencana, Seks, HIV/AIDS, Stres, Kebersihan, Pola Hidup Sehat, Olah Raga, Olah Jiwa, Kesehatan Lingkungan),

Star 5
13

Manager (berkemampuan untuk berkolaborasi, dalam kemitraan, dalam ikhwal penanganan kesehatan dan kedokteran keluarga)

Dokter Keluarga
sebagai dokter dalam sistem pelayanan kesehatan
14 INSTITUSI PEMBIAYAAN KESEHATAN

DOKTER KELUARGA

SISTEM RUJUKAN

MASYARAKAT

alur pembayaran

Dokter Keluarga
sebagai dokter dalam pendekatan kesehatan masyarakat
15

PREVENTION MEDICINE

IOME

COMMUNITY MEDICINE

COME

FAMILY MEDICINE

FOME

Anda mungkin juga menyukai