Anda di halaman 1dari 68

Resep 1 dr. Syaripah SIP. 233/DKK/1998 Jl. Ampera II, Samarinda Telp.

0541 123456 Samarinda, 29-09-2009 R/ Metampinon m.f. l. a dtd no XII s.t dd I pulv pro: Afrizal (15 th) 225 mg

I.

Resep Asli/standar a. R/ Metampiron b. - Alamat pasien c. O G W B d. - Metampiron : : Metampiron/antalgin (ISO hal 3) : : Komposisi bahan 225 mg Penggolongan obat Resep asli 225 mg Kelengkapan Resep

Tiap 1 bungkus mengandung :

II.

Uraian bahan Metampiron : Methampyronum, antalgin (FI ed III, hal 369) hal 370) c. Khasiat d. Dosis : analgetikum, antipiretikum (FI ed III, hal 370) : sekali = 500 mg sehari = 500 mg 1,5 g (FI ed III; hal 975) a. Sinonim

b. Pemerian : serbuk hablur, putih atau putih kekuningan (FI ed III,

Dosis lazim ;

Dosis maximum = Saccharum Lactis a. b. c. d. bagian air Mendidih, sukar larut dalam etanol (95%)P,praktis tidak larut dalam kloroform P, dan dalam eter P (FI.III,338) III. Perhitungan dosis : Metampiron Dosis pakaian dalam resep DP 1x DP sehari = 225 mg = 225 mg x 3 = 675 mg
n x DL 1x dewasa 20

Sinonim Fungsi Pemerian Kelarutan

: lactosa, lactosum (FI.III,338) : zat tambahan,pemanis (FI.III,338) : serbuk hablur, putih, tidak berbau, rasa : larut dalam 6 bagian air, larut dalam 1

agak manis

Dosis lazim (15 tahun ) DL 1x =

= DL sekali = =

1 5 x 500 mg = 375 mg 2 0
n x DL sehari dewasa 20

1 5 x 500 mg s/d 1,5 g = 375 s/d 1,125 2 0

Kesimpulan : Dosis pemakaian 1 x = subterapi Rekomendasi = Dosis pemakaian 1x dinaikkan menjadi 375 mg IV. Penimbangan : V. 1. 2. 3. 4. dibungkus 5. putih VI. Penandaan etiket putih Laboratorium Farmasetika Dasar Jl. A.W. Syahranie No. 123 Telp.0541-123456 Samarinda APA: Rosantika S. Farm, Apt No : 1 Samarinda, 01.10.09 An. Afrizal 3 x sehari 1 bungkus Tidak boleh diulang tanpa resep dokter lalu dimasukkan dipengemas yang cocok dan diberi etiket Metampiron SL = 375 mh x 12 = 4,5 g = 500 mg x 12 4500 mg = 1500 mg siapkan alat dan bahan timbang bahan yang diperlukan sesuai perhitungan gerus metampiron sampai halus tambah SL gerus dan serbuk dibagi menjadi 12 bagian sama banyak kemudian

Cara kerja

aduk sampai halus dan homogen

VII. Edukasi 1. obat ini berkhasiat untuk menghilangkan rasa nyeri dan menurunkan demam 2. diminum 3 kali sehari, pagi, siang dan malam 3. diminum setelah makan 4. hentikan pemakaian bila timbul alergi dan atau tekanan dara menurun (anemia) 5. bila tidak juga ada perubahan segera hubungi dokter kembali

Resep 2 dr. Syaripah SIP. 233/DKK/1998 Jl. Ampera II, Samarinda Telp. 0541 123456 Samarinda, 29-09-2009 R/ Aspirin 2 m.f. l. a dtd no XV s.q.dd I pulv pro: sunu (11 th)

I. a.

.Resep Asli/standar Resep asli R/ Aspirin 2gr b. Kelengkapan Resep - Alamat pasien tidak tertera c. O G W B d. - Aspirin : : : : Aspirin (ISO hal 205) Komposisi bahan 2gram Penggolongan obat

Tiap 1 bungkus mengandung :

II.

Uraian bahan 1. Aspirin a. Sinonom : asetosal, acidum acetilsalicylicum, asam asetilsalisilat (FI.III,43) b. c. Khasiat Pemerian : analgetik, antipiretik (OOP,617) : hablur tidak berwarna atau serbuk hablur berbau atau hampir tidak berbau, : agak sukar larut dalam air, mudah larut

putih, tidak rasa asam (FI.III,43) d. Kelarutan dalam etanol

(95%)P larut dalam kloroform P dan dalam eter P e. Dosis 1hr DL 1X 1hr 2. Saccharum Lactis a. b. c. d. bagian air Mendidih, sukar larut dalam etanol (95%)P,praktis tidak larut dalam kloroform P, dan dalam eter P (FI.III,338) III. DM Perhitungan Dosis Aspirin 1X = 1 gr (FI.III,338) Sinonim Fungsi Pemerian Kelarutan : lactosa, lactosum (FI.III,338) : zat tambahan,pemanis (FI.III,338) : serbuk hablur, putih, tidak berbau, rasa : larut dalam 6 bagian air, larut dalam 1 : DM 1X = 8 gr = 30mg-40mg/thn = 90mg-160mg/thn (FI.III,959) = 1 gr (FI.III,338)

agak manis

1hr

= 8 gr

DM untuk umur 11 tahun DM 1X = 1hr = DL 1X 1hr DL


11 1 = 0,55 gr = 550 mg 20
11 8 gr = 4,4 gr = 4.400 mg 20

= 30mg-40mg/thn = 90mg-160mg/thn

(FI.III,959)

DL untuk umur 11 tahun 1X = 30mg-40mg/thn x 11 tahun = 330mg-440mg 1hr = 90mg-160mg/thn x 11 tahun = 990mg-1760mg Dosis dalam resep DP 1x = 133 < DL 1hr = 133 x 4 = 532 < DL Kesimpulan Rekomendas Perbaikan resep R/ Aspirin 330mg m.f.pulv No.1 IV. Penimbangan a. Aspirin b. SL V. Cara Kerja 1. 2. 3. 4. 5. VI. disiapkan alat dan bahan ditimbang bahan-bahan yang diperlukan sesuai penimbangan masukkan sebagian SL, tambahkan aspirin, dan tambahkan sisa SL bagi menjadi 15 bungkus sama rata sesuain pandangan mata masukkan kedalam kemasan yang diberi etiket putih : 330mg x 15 = 4.950 mg = 4,95 gr : 400 x 15 = 6000 mg 4.950 mg = 1.050 mg = dosis subterapi = dosis aspirin dinaikkan sesuai DL yaitu 330mg/bngks

aduk ad homogen

Penandaan

Etiket putih Laboratorium Farmasetika Dasar Jl. A.W. Syahranie No. 123 Telp.0541-123456 Samarinda APA: Rosantika S. Farm, Apt No : 1 Samarinda, 01.10.09 An. Sunu 4 x sehari 1 bungkus Tidak boleh diulang tanpa resep dokter

VII.

Edukasi 1. 2. 3. 4. obat ini berkhasiat untuk meringankan rasa nyeri dan demam yang obat ini diminum 4 kali sehari 1 bungkus setiap pagi, siang, malam obat ini disimpan ditempat yang sejuk dan kering bila tidak juga ada perubahan segera hubungi dokter kembali tinggi dan sebelum tidur

Resep 3 dr. Anita Sp. A. Jl. Cendrawasih No. 33 SIP. 256/DKK/2005 Samarinda, 02-10-2009 R/ Atropin sulfal 2 mg m.f. pulv no X SPM pro: Andini (11 th)

I.

Resep Asli e. Resep asli R/Atropin sulfal 2 mg f. Kelengkapan Resep - alamat pasien tidak tertera - paraf atau tanda tangan dokter tidak tertera g. O G W B h. : : Atropin Sulfat (MIMS Indonesia 2006 / 2007 ; 314) : : Komposisi bahan Penggolongan obat

Tiap 1 bungkus mengandung : Atropin sulfat 0,2 mg

II.

Uraian bahan Atropine sulfat : atropine sulfas, atropine sulfat (FI ed III; 98) : Parasimpatolikum (FI ed III ; 99) bagian etanol (90%)p, sukar larut dalam kloroform p, praktis tidak larut dalam eter p dan dalam benzene p (FI III; 99) d. Pemerian : hablur tidak berwarna atau serbuk hablur puitih, tidak berbau, sangat pahit; sangat beracun (FI III; 99) e. Dosis : lazim anak sehari 0,02 mg/kg diberikan tiap 4-6 jam max 0,4 mg (FI III; 94) maximum dewasa sekali = 1 mg maximum dewasa sehari 3 mg (FI III; 961) Saccharum lactis : lactosum, lactosa, gula susu (FI III; 338) : zat tambahan (FI III ; 339) pengisi dan pemanis mendidih, sukar larut dalam etanol (95%)p, praktis tidak larut dalam kloroform p, dan dalam eter p (FI III; 338) d. Pemerian : serbuk hablur, putih tidak berbau, rasa agak manis (FI III. 338) e. Dosis : a. Sinonim b. Khasiat

c. Kelarutan : kurang dari 1 bagian air, dan dalam lebih kurang 3

a. Sinonim b. Khasiat

c. Kelarutan : larut dalam 6 bagian air, larut dalam 1 bagian air

III. Perhitungan dosis : Atropine sulfat

Dosis lazim (11 tahun = 28,4 kg (ISO 2006/2007 hal 498)) Pemakaian =
1 6 n

+1

1 6 4

+1

= 4 + 1 = 5 kali DL 1x =
0,02 mg/kg x 28,4 kg 5

= 0,113 mg DL sehari = 0,113 mg x 5 = 0,565 mg Dosis maximum (11 tahun) DM 1x = x DM Dewasa =


11 x 1 mg 20

= 0,55 mg DM sehari = =
n x DM dewasa 2 0

10 x 3 mg 20

= 1,65 mg Dosis pakai dalam resep DP 1x =


2m g x 1 bungkus 10 bks

= 0,2 mg DP sehari = DP 1x 5 )sesuai dengan pertimbangan berdasar interval pemberian) Kesimpulan : dosis pemakaian dalam range dosis terapi IV. Penimbangan : Atropin Sulfat = 2 mg dengan pengenceran memakai SL (tingkat II) Atropin sulfat = 50 mg + carmin 50 mg SL = 500 mg (camp I)
480 mg

I. Perbandingan (1:10)

Diambil 50 mg yang mengandung antropin sulfat

SL

= 500 mg x bks BOI (atropin +SL yang telah diambil

dalam pengenceran) = 500 MG X 10 BKS 200 MG = 4880 MG V. Cara kerja 1. 2. 3. a. b. c. 4. 5. 6. siapkan alat dan bahan timbang bahan sesuai perhitungan lakukan pengenceran untuk atropin sulfat 50 mg atropin tambah carmin 50 mg tambah 400 Ambil 50 mg campuran tersebut lalu ditambahkan Ambil lagi dari campuran tersebut 200 mg untuk 200 mg campuran atropin sulfat dan SL dari pengenceran campuran serbuk dibagi jadi 10 bagian sama banyak, lalu dimasukkan dalam pengemas yang cocok dan diberi mg SL, gerus halus dan homogen SL 450 mg gerus ad halus dan homogen mendapat atropin sulfat 2 mg kedua ditambah SL 4800 mg digerus ad halus dan homogen kemudian dibungkus aturan pakai / etiket warna putih

VI. Penandaan etiket putih Apotek lab. Farmasetika Jl. A.W. Syahranie No. 123 Telp.0541-123456 Samarinda APA: Rosantika S. Farm, Apt No : 1 samarinda.08.10.09 An. Andini Minum jika diperlukan Maximum 5x dalam sehari Tidak boleh diulang tanpa resep dokter VII. Edukasi 1. obat ini berkhasiat untuk meredakan kejang-kejang pada saluran pencernaan dan saluran kemih (obat-obat penting : hal 38) 2. diminum tiap kali kejang 3. maximum pemakaian adalah 5 x dalam sehari 4. dimpan ditempat yang kering.

Resep 4 dr. Anita Sp. A. Jl. Cendrawasih No. 33 SIP. 256/DKK/2005 Samarinda, 02-10-2009 R/ CTM 35 mg Ephederin tab II m.f. pulv dtd no XV s.t.d.dd I pulv pro: Mayang (5 th)

I.

Resep Asli a. R/ CTM 35 mg Ephederin tab II b. Kelengkapan Resep - alamat pasien tidak tertera - paraf atau tanda tangan dokter tidak tertera c. O G W B d. - CTM - Ephederin : : ephederin (ISO,452) : CTM (ISO,491) : Komposisi bahan = 35 mg = 2 tab = 50 mg Penggolongan obat Resep asli

Tiap 1 bungkus mengandung :

II.

Uraian bahan CTM : chloropheniramini maleas, klorfeniramina maleat a. Sinonim

b. Pemerian : serbuk hablur, putih, tidak berbau, rasa pahit c. Kelarutan : larut dalam 4 bagian air, dalam 10 bagian etanol (95%)p, dan dalam 10 bagian kloroform p, sukar larut dalam eter p. d. Khasiat e. Dosis : antihitaminikum (FI III; 153) : sehari 40 mg dosis lazim sekali 2 mg 4 mg, sehari 6 mg (FI III; 963) Ephederin : ephedrini hydrochlonidum, efedrina hidroklorida pahit c. Kelarutan : larut dalam lebih kurang 4 bagian air, dalam lebih kurang 14 bagian etanol (95%) p, praktis tidak larut dalam eter p. (FI III; 236) d. Khasiat e. Dosis : simpatomimetikum (FI III; 237) : dosis maximum sekali 50 mg ; sehari 150 mg Sekali 10 mg 30 mg Sehari 30 mg 100 mg (FI III; 968) Saccarum lactis : lactosum, lactosa, gula susu a. Sinonim

a. Sinonim

b. Pemerian : hablur putih atau serbuk putih halus, tidak berbau, rasa

b. Pemerian : serbuk hablur, putih, tidak berbau, rasa agak manis c. Kelarutan : larut dalam 6 bagian air, larut dalam 1 bagian air mendidih, sukar larut dalam etanol (95%) p, praktis tidak larut dalam kloroform p dan dalam eter p (FI III; 338) d. Khasiat e. Dosis : zat tambahan (FI III; 339) pengisi dan pemanis : -

III. Perhitungan dosis CTM

Dosis lazim (5 tahun ) DL 1x =


5 x 2 mg s/d 4 mg 5 + 12
5 x 6 mg s/d 16 mg 5 + 12

= 0,58 mg s/d 1,17 mg DL sehari =

= 0,565 mg Dosis maximum (5 tahun) DM 1x DM sehari DP 1x = 35 mg = 35 mg x 3 = 105 mg

Dosis pakai dalam resep = 2,33 mg DP sehari = 6,99 mg Kesimpulan : Dosis pakai over dosis Rekomendasi Penghilangan dtd = tiap-tiap tekanan dalam resep Ephederin

Dosis lazim (5 tahun ) DL 1x =


5 x 10 mg s/d 30 mg 5 + 12
5 x 30 mg s/d 100 mg 5 + 12

= 2,9 mg s/d 8,8 mg DL sehari =

= 8,8 mg s/d 29,4 mg Dosis maximum (5 tahun) DM 1x =


5 x 50 mg 5 + 12

= 14,7 7 mg

DM sehari

5 x 150 mg 5 + 12

= 44 mg Dosis pakai dalam resep DP 1x = 2 x 25 mg = 50 mg DP sehari = 3 x 50 mg 150 mg Dosis pakai setelah perbaikan resep Kesimpulan : Dosis pakai over dosis Rekomendasi Penghilangan dtd = tiap-tiap tekanan dalam resep

IV. Penimbangan : Atropin Sulfat = 2 mg dengan pengenceran memakai SL (tingkat II) Atropin sulfat = 50 mg + carmin 50 mg SL = 500 mg (camp I)
480 m g

II. Perbandingan (1:10)

Diambil 50 mg yang mengandung antropin sulfat SL = 500 mg x bks BOI (atropin +SL yang telagh diambil

dalam pengenceran) = 500 MG X 10 BKS 200 MG = 4880 MG V. Cara kerja 1. 2. 3. siapkan alat dan bahan timbang bahan sesuai perhitungan lakukan pengenceran untuk atropin sulfat

a. b. c. 4. 5. 6.

50 mg atropin tambah carmin 50 mg tambah 400 Ambil 50 mg campuran tersebut lalu ditambahkan Ambil lagi dari campuran tersebut 200 mg untuk 200 mg campuran atropin sulfat dan SL dari pengenceran campuran serbuk dibagi jadi 10 bagian sama banyak, lalu dimasukkan dalam pengemas yang cocok dan diberi

mg SL, gerus halus dan homogen SL 450 mg gerus ad halus dan homogen mendapat atropin sulfat 2 mg kedua ditambah SL 4800 mg digerus ad halus dan homogen kemudian dibungkus aturan pakai / etiket warna putih VI. Penandaan Etiket putih Laboratorium Farmasetika Dasar Jl. A.W. Syahranie No. 123 Telp.0541-123456 Samarinda APA: Rosantika S. Farm, Apt No : 1 An. Mayang Minum jika diperlukan Maximum 5x dalam sehari Tidak boleh diulang tanpa resep dokter VII. Edukasi 1. 2. 3. 4. obat ini berkhasiat untuk meredakan kejang-kejang pada diminum tiap kali kejang maximum pemakaian adalah 5 x dalam sehari dimpan ditempat yang kering. saluran pencernaan dan saluran kemih (obat-obat penting : hal 38) 08.10.09

Resep 5 dr. Linda SIP 2334/DKK/2006 Jl. Kamboja No. 9, Samarinda Samarinda, 13-10-2009 R/ pulv acetosali camphorata no X s.t.d.d. pulv I.p.c pro: Tanti (6 tahun)

I.

Resep Asli a. R/ b. R/ acetosali Pulv doveri Camph c. Resep asli pulv acetosali camphorata no X Resep standar 0,250 0,150 0,100 Kelengkapan Resep - paraf / tanda tangan dokter tidak tertera - alamat pasien tidak tertera d. O G W B : : : acetosal (MMS 2007 / 2008 ; 98) Penggolongan obat : Opii pulvus compocitus (FI III 463)

Pulv. Acetosali comphorata FOI.129

Campur buat 1 bungkus dan buat sebanyak yang diperlukan

e. - Acetosal - Pulv doveri - Camphara II. Uraian bahan Acetosal a. Sinonim

Komposisi bahan 250 mg 150 mg 100 mg

Tiap 1 bungkus mengandung :

: acidum acetylsalylicum, asam asetilsalisilat (FI III, 43) berbau atau hampir tidak berbau, rasa asam (FI III, 43)

b. Pemerian : hablur tidak berwarna , atau serbuk hablur putih, tidak c. Kelarutan : agak sukar larut dalam air, mudah larut dalam etanol (95%)p, larutda dalam kloroform p dan dalam eter p (FI III, 44) d. Indikasi e. Dosis : analgenetikum, antipiretikum (FI III, 44) : dosis maximum sekali 1 g, sehari 8 g (FI III, 44) dosis lazim (6 12 tahun) sekali 30 mg 40 mg/tahun sehari 90 mg 160 mg/thn (FI III, 920) Pulv doveri : opii pulvis compocitus, serbuk opium majemuk, serbuk doveri (FI III, 462) b. Pemerian : serbuk kelabu coklat (FI III,462) c. Kelarutan : d. Indikasi e. Dosis : narkotikum, antitusivum (FI III, 463) : dosis maximum sekali 1,5 g, sehari 5 g (FI III, 463) dosis lazim (6 12) = sekali 100 mg 150 mg sekali 200 mg 450 mg a. Sinonim

Camphora : camphora, kampor, kamfer (FI III., 130) putih, bau khas, tajam, rasa pedas dan aromatik (FI III, 130)

a. Sinonim

b. Pemerian : hablur butir atau massa hablur, tidak berwarna atau

c. Kelarutan : larut dalam 700 bagian air dalam 1 bag etanol (95%) p, dalam 0,25 bagian kloroform p, sangat mudah larut dalam eter p, mudah larut dalam minyak tanah lemak (FI III, 130) d. Indikasi e. Dosis : antiiritan (FI III, 130) : -

III. Perhitungan dosis : Acetosal

Dosis lazim (6 tahun) DL 1x = 30 mg 40 mg/tahun x 6 tahun = 180 mg 240 mg DL 1 hari = 90 mg 160 mg/tahun x 6 tahun = 540 mg 960 mg Dosis maximum (6 tahun) DM 1x =
6 x 1 g = 333,33 mg 6 + 12 6 x 8 g = 2666,67 mg 6 + 12

DM sehari =

Dosis pakai dalam resep DP 1x = 250 mg DP sehari = 250 mg x 3 = 750 mg Kesimpulan : dosis terapi Pulv doveeri

Dosis lazim (6 tahun) DL 1x = 100 mg 150 mg DL 1 hari = 200 mg 450 mg

Dosis maximum (6 tahun) DM 1x =


6 x 1,5 g = 500 mg 6 + 12 6 x 5 g = 1666,67 mg 6 + 12

DM sehari =

Dosis pakai dalam resep DP 1x = 150 mg DP sehari = 150 mg x 3 = 450 mg Kesimpulan : dosis terapi IV. Penimbangan : Acetosal Pulv doveri Camphora SL = 250 mg x 10 = 2.500 mg = 150 mg x 10 = 1.500 mg = 100 mg x 10 = 1.000 mg = 600 mg x 10 (2500 mg+1500mg+1000

mg) = 1000 mg V. Cara kerja 1. 2. 3. 4. 5. homogen 6. 7. putih dibagi 10 bag sama banyaknya lalu dibungkus dimasukkan pada pengamas yang cocok dan diberi etiket siapkan alat dan bahan timbang SL 1000 mg, camphora 1000 mg camphora ditambah etanol (95%) diaduk hingga larut, timbang acetosal 2500 mg, gerus ad halus ditambah ditimbang pulv doveri 1500 mg, digerus ad halus dan

dikeringkan dengan SL keluarkan dari mortir campuran dan SL

VI. Penandaan etiket putih Laboratorium Farmasetika dasar Jl. A.W. Syahranie No. 123 Telp.0541-123456 Samarinda APA: Rosantika S. Farm, Apt No : 1 samarinda,15.10.09 An. Tanti 3 x sehari 1 bungkus Sesudah makan Tidak boleh diulang tanpa resep dokter VII. Edukasi 1. obat ini berkhasiat untuk meredakan batuk, disertai demam, nyeri dan iritasi 2. diminum 3 kali sehari sesudah makan 3. akan timbul kantuk 4. bila tidak juga reda dalam 3 hari, segera ke dokter

Resep 6 dr. Linda SIP 2334/DKK/2006 Jl. Kamboja No. 9, Samarinda Samarinda, 10-10-2009 R/ menthol Camphora aa 0,05 Zinci oxydum 1 Talc venet ad 5 m.f pulv adp da s.ve pro: ny. Sarmini

I.

Resep Asli/standar a. R/ menthol Camphora Talc venet b. Resep asli 0,05 0,05 ad 5 Kelengkapan Resep - paraf / tanda tangan dokter tidak tertera - alamat pasien tidak tertera c. O G W B d. - Menthol : : zinc oxydum (MMS 2007 / 2008; 353) : : menthol, campuran Komposisi bahan 50 mg Penggolongan obat

Zinci oxydum 1

5 gram bedak tabur mengandung :

- Camphora - Zinc oxydum - Talc venet hingga II. Uraian bahan Menthol a. Sinonim

50 mg 1 gram 5 gram

: mentholum, mentol tajam seperti minyak permen, rasa panas dan aromatik diikuti rasa dingin

b. Pemerian : hablur berbentuk jarum atau prisma, tidak berbau

c. Kelarutan : sukar larut dalam air, sangat mudah larut dalam etanol (95%)p, dalam kloroform p dan dalam eter p, mudah larut dalam paraffin cair dan dalam minyak atsiri d. Indikasi Camphora : camphora, kamper, kamfer putih, bau khas tajam, rasa pedas dan aromatik c. Kelarutan : larut dalam 700 bagian air, dalam 1 bagian etanol (95%) p, dalam 0,25 bagian kloroform p, sangat mudah larut dalam eter p, mudah larut dalam minyak lemak d. Indikasi : antiiritan (FI III; 130) : kongen, antiiritan (FI III, 362)

a. Sinonim

b. Pemerian : hablur putih atau massa hablur, tidak berwarna atau

Zinci oxydum : sengoksida amorf, sangat halus, putih atau putih kekuningan, tidak berbau , tidak berasa, lambat laun menyerap karbondioksida dari udara

a. Sinonim

b. Pemerian : serbuk

c. Kelarutan : praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol (95%)p, larut dalam asam mineral encer dan dalam larutan alkali hidroksida (FI III ; 363) d. Indikasi : antiseptikum lokal (FI III ; 637)

Talc venetum : talk, talcum ((FI III . 591) kulit, bebas dari butiran, warna putih atau putih kelabu (FI III . 591)

a. Sinonim

b. Pemerian : serbuk halus, sangat halus licin, mudah melekat pada

c. Kelarutan : tidak larut dalam hamper semua pelarut (FI III 591) III. Perhitungan dosis : IV. Penimbangan : Menthol Camphora Zinc oxyd = 50 mg = 50 mg = 1 gr (ditimbang setelah diayak dengan pengayak = 5 gr (1 gr +50 mg + 50 mg) = 3.900 mg V. Cara kerja 1. 2. gr) 3. 4. 5. etiket biru timbang ZnO (1 gr, diayak sebelum ditimbang), diayak dengan pengayak no 100, hingga tidak ada sisa lalu dimasukkan pada kemasan yang cocok, dan diberi masukkan campuran diatas digerus ad halus dan homogen siapkan alat dan bahan timbang menthol (50 mg), camphora (50 mg), talk (3,9

no 100) Talk venetum = hingga 5 gr

VI. Penandaan Etiket putih Labiratorium Farmasetika Dasar Jl. A.W. Syahranie No. 123 0541-123456 Samarinda APA: Rosantika S. Farm, Apt No : 2 Samarinda,15.10.09 Ny. Sarmini Untuk pemakaian luar Tidak boleh diulang tanpa resep dokter

VII. Edukasi 1. obat ini berkhasiat untuk menghilangkan iritasi dan gatal-gatal 2. untuk pemakaian luar, ditaburkan pada bagian yang iritasi 3. simpan ditempat yang kering dan sejuk

Resep 7 dr. Linda SIP 2334/DKK/2006 Jl. Kamboja No. 9, Samarinda Samarinda, 10-10-2009 R/ Euphylin 0,1 Caoffein 25 mg PCT m.f pulv dtd no x da s.t.d.d pulv I pro: Ramadan (10 th)

I.

Resep Asli/standar a. R/ PCT b. Euphylin Caoffein Resep asli 0,1 25 mg Kelengkapan Resep - paraf / tanda tangan dokter tidak tertera - alamat pasien tidak tertera c. O G W B : : Euphyllin (MIMS 2007 / 2008; 353) : : Paracetamol (MIMS 2007 / 2008 ; 106) Penggolongan obat

d. - Euphyllin - Caoffein - Paracetamol II. Uraian bahan Euphyllin a. Sinonim

Komposisi bahan 100 mg 100 mg 125 mg

Tiap 1 bungkus mengandung :

: anhydrous theophylline (MIMS 2006 / 2007 ; 72) Theophylinum, teofilina (FI III, 597)

b. Pemerian : serbuk hablur, putih, tidak berbau, pahit, mantap diudara. c. Kelarutan : larut dalam kurang lebih 180 bagian air, lebih mudah larut dalam air panas, larut dalam lebih kurang 120 bagian etanol (95%)p, mudah larut dalam larutan alkali hidroksida dan dalam ammonia encer p (FI III, 598) d. Khasiat e. Dosis : spasmolitikum bronkial (FI III, 598) : dosis maximum = sekali 500 mg, sehari 1 g (FI III, 598) dosis lazim = 10 mg/kg dibagi dalam 2 3 dosis (FI III, 955) Coffein : caoffeinum, kofeina (FI III. 175) menggumpal, putih, tidak berbau, rasa pahit (FI III. 175) c. Kelarutan : agak sukar larut dalam air dan dalam etanol (95%)p, mudah larut dalam kloroform p, sukar larut dalam eter p, (FI III. 175) d. Indikasi : stimulan syaraf pusat, kardiotonikum (FI III. 175)

a. Sinonim

b. Pemerian : serbuk atau hablur bentuk jarum mengkilat biasanya

e. Dosis

: dosis maximum sekali 500 mg, sehari 1,5 g (FI III, 175) dosis lazim 6 12 tahun sekali 30 mg 50 mg, sehari 30 mg 300 mg (FI III, 928)

Paracetamol : asetaminofen, acetaminophenum (FI III, 37) pahit (FI III, 37)

a. Sinonim

b. Pemerian : hablur atau serbuk hablur putih, tidak berbau, rasa c. Kelarutan : larut dalam 70 bagian air, dalam 7 bagian etanol (95%)p, dalam 13 aseton p, dalam 40 bagian gliserol p, dan dalam 9 bagian propilenglikol p, larut dalam larutan alkali hidroksida (FI III, 37) d. Indikasi e. Dosis : analgetikum dan antipiretikum (FI III, 37) : dosis lazim 10 tahun keatas sekali 250 mg sehari 1 g (FI III, 920) III. Perhitungan dosis : Euphyllin Dosis lazim (10 tahun) 23,9 kg ISO 2006, 498 DL sekali =
10 mg/kg x 23,9 kg 3

= 79,67 mg DL sehari = 239 mg


10 x 500 mg 20

Dosis maximum (10 tahun) DM 1x =

= 250 mg DM sehari =
10 x1g 20

= 500 mg

Dosis pakai dalam resep DP 1x = 250 mg DP sehari = 250 mg x 3 = 750 mg Kesimpulan : dosis terapi Coffein

Dosis lazim (10 tahun) DL 1x DL sehari = 30 mg 50 mg = 30 mg 300 mg


10 x 500 mg 20

Dosis maximum (10 tahun) DM 1x =

= 250 mg DM sehari =
10 x 1,5 g 20

= 750 mg Dosis pakai dalam resep DP 1x = 250 mg DP sehari = 250 mg x 3 = 750 mg Kesimpulan : dosis subterapi Rekomendasi = dosis pakai 1x dinaikkan jadi 30 mg Dosis rangkap (Euphyllin & Coffein) OOP.612 DR 1x =
100 30 130 + = = 0,52 < 1 250 250 250
300 90 540 + = = 0,72 < 1 500 750 750

DR sehari =

Kesimpulan : dosis terapi Paracetamol

Dosis lazim (10 tahun) DL 1x = 250 mg

DL sehari

=1g

Dosis pakai dalam resep DP 1x = 125 mg DP sehari = 125 mg x 3 = 375 mg Kesimpulan : dosis subterapi Rekomendasi = dosis pakai 1x dinaikkan jadi 250 mg IV. Penimbangan : Euphyllin = 100 mg x 10 = 1 g Coffein = 30 mg x 10 = 300 mg Paracetamol = 250 mg x 10 = 2,5 g Karmin = pengenceran 1 : 10

karmin 50 mg SL 450 mg diambil = SL


5 x 500 = 50 mg 50

= 300 mg x 10 (1000 mg + 300 mg + 2500 mg + 50 mg)

= 5000 mg 3850 mg = 1150 mg V. Cara kerja 1. 2. 3. 4. 5. siapkan alat dan bahan timbang bahan sesuai perhitungan melakukan

pengenceran karmin euphyllin (1 g) digerus ad halus dan homogen, keluarkan coffein (300 mg) digerus ad halus euphyllin, gerus ad paracetamol (2,5 g) gerus ad halus homogen

halus dan homogen pengenceran karmin 50 mg gerus sampai halus dan homogen SL (1150 mg) gerus ad halus dan homogen 6. campuran dibagi 10 bag sama banyak lalu dibungkus

7.

dimasukkan dalam pengemas yang cocok dan diberi

etiket warna putih

VI. Penandaan Etiket putih Laboratorium Farmasetika Dasar Jl. A.W. Syahranie No. 123 Telp.0541-123456 Samarinda APA: Rosantika S. Farm, Apt No : 3 Samarinda, 15.10.09 An. Ramadani 3 x sehari 1 bungkus Tidak boleh diulang tanpa resep dokter VII. Edukasi 1. obat ini berkhasiat mengobati batuk, melegakan pernapasan dan menurunkan demam 2. obat ini diminum 3x sehari 1 bungkus 3. efek samping obat ini adalah mengantuk 4. bila sakit nerlanjut hubungi dokter

Resep 8 dr. Linda SIP 2334/DKK/2006 Jl. Kamboja No. 9, Samarinda Samarinda, 13-10-2009 R/ PCT tab No. I Diazepam 5 No. 1 Elaeosacc Anisi 4 m.f.pulv. No X da s.o.q.h pulv 1 prn pro: Imam (6 tahun)

I.

Resep Asli a. R/ PCT tab 5 Diazepam Resep asli No. I No. 1 4 R/ SL 2gr = ol.anisi 1 tetes SL 4gr = ol.anisi 2 tetes b. Kelengkapan Resep - paraf / tanda tangan dokter tidak tertera - alamat pasien tidak tertera c. O G W B d. : : Diazepam (ISO 2005,222) : : Paracetamol (ISO 2005,190 ) Komposisi bahan - Paracetamol 50 mg - Diazepam 0,5 mg Penggolongan obat

Elaeosacc Anisi

Tiap 1 bungkus mengandung :

- Elleaosaacc anisi, SL 400 mg II. Uraian bahan Paracetamol : asetaminofen, acetaminophenum (FI III 37) pahit (FI III.37) c. Kelarutan : larut dalam 70 bag air, dalam 7 bag etanol (95%)p, dala, 13 bag aseton p, dalam 40 bag gliserol p, dan dalam 9 bag propilengligol p, larut dalam larutan alkali hidroksida (FI III : 37) d. Khasiat e. Dosis : anagetikum dan antipiretikum (FI III.37) : dosisi lazim 5 10 tahun sekali 100 mg 200 mh, sehari 400 mg 800 mg (FI III.920) Diazepam : diazepamum (FI III . 211) atau hampir tidak berbau, rasa, mula-mula tidak mempunyai rasa, kemudian pahit (FI III.211) c. Kelarutan : agak sukar larut dalam air, tidak larut dalam etanol (95%)p, mudah larut dalam kloroform p (FI III.211) d. Khasiat e. Dosis : sedativum (FI III: 212) : dosis maximum sehari 40 mg (FI III.212) dosis lazim sehari 5 mg 30 mg dalam dosis bagi (FI III 966) SL : saccharum lactis, lactosum, lactosa (FI III.388) 338) a. Sinonim a. Sinonim

b. Pemerian : hablur atau serbuk hablur putih, tidak berbau, rasa

a. Sinonim

b. Pemerian : serbuk hablur, putih atau hampir putih, tidak berbau

b. Pemerian : serbuk hablur, tidak berbau, rasa agak manis (FI III

c. Kelarutan : larut daam 6 bag air, dalam 1 bag air mendidih, sukar larut dala etanol (95%)p, praktis tidak larut dalam kloroform p dan dalam eter p (FI III.388) d. Khasiat : zat tambahan, pengisi dan pemanis (FI III.338)

Oleum foeniculi : minyak adas manis (FI III.451) menyerupai buahnya (FI III.452)

a. Sinonim

b. Pemerian : cairan, tidak berwarna atau warna kuning pucat, bau c. Kelarutan : dalam etanol larut dalam 3 bag volume etnaol (95%)p, larutan menunjukkan opalesensi tidak lebih kuat dari apalesnsi yang terjadi jika 0,5 ml perak nitrat 0,1 N ditambahkan pada campuran 0,5 ml natrium klorida 0,02 N dan 50 ml air (FI III 452) d. Khasiat e. Dosis III. Perhitungan dosis : Paracetamol : zat tambahan (FI III.452) : -

Dosis lazim (6 tahun) DL 1x = 100 mg 200 mg DL sehari = 400 mg 800 mg Dosis pakai dalam resep DP 1x = 50 mg DP sehari =
1 6 +1=5x 4

= 50 mg x 5 = 250 mg Kesimpulan : dosis terapi Rekomendasi : dosis pakai dinaikkan 100 mg 1 x pakai =
10 m x 10 0 g 5 00 m g

= 2 tab

Diazepam

Dosis lazim (6 tahun) DL 1x =


10 m g 1,67 m g s/d = 0,55 mg s/d 3,33 mg 3 3

DL sehari =

6 x 5 mg s/d 30 mg = 1,67 mg s/d 10 mg 6 + 12

Dosis maximum (6 tahun) DM sehari = DM 1x =


6 x 40 mg = 13,33 mg 6 + 12

13,33 3

= 4,4 mg

Dosis pakai dalam resep DP 1x = 0,5 mg DP sehari = 0,5 mg x 5 = 2,5 mg Kesimpulan : dosis subterapi Rekomendasi : dosis pakai dinaikkan 0,75 mg 1x pakai =
0,75 m x 10 g 5m g

= 1,5 tab.

Perbaikan resep R/ PCT tab II 1,5 tab Diazepam 5

Ellaeosacc Anisi 4 mf pulv NO X da s.o.g.h pulv I, prn. Pro : Imam (6 tahun) IV. Penimbangan : Paracetamol = 2 tab = 1000 mg

Diazepam 5 mg = 1,5 tab atau -7,5 mg diazepam carmin SL 50 mg 50 mg 400 mg 500 mg diambil = 75 mg
7,5 x 500 50

Pengenceran

Ol. Anisi SL

= 2 tetes = 500 mg x 10 (1000 mg + 75 mg)

= 3.925 mg V. Cara kerja 1. 2. menyiapkan alat dan bahan melakukan pengenceran diazepam 50 mg diazepam + 50

mg carmin + 400 mg SL digerus sampai halus dan homogen, diambil 75 mg dari cempuran serbuk 3. dan homogen 4. homogen 5. dan homogen. 6. dibagi 10 bag sama banyak, lalu dimasukkan pengemas yang cocok dan diberi etiket putih VI. Penandaan etiket putih Laboratorium Farmasetika Dasar Jl. A.W. Syahranie No. 123 Telp.0541-123456 Samarinda APA: Rosantika S. Farm, Apt No : 8 samarinda,22.10.09 An. Imam Paling banyak 5x sehari 1 bungkus Bila perlu Tidak boleh diulang tanpa resep dokter ditambah OL Anisi 2 tetes mortir, gerus sampai halus menimbang SL 3.925 mortir gerus sampai halus dan menimbang paracetamol 1 g mortir gerus sampai halus

VII. Edukasi 1. obat ini untuk pengobatan anti kejang disertai demam 2. diminum Paling banyak 5x sehari 1 bungkus 3. simpan ditempat kering dan sejuk 4. bila sakit berlanjut hubungi dokter

Resep 9 dr. Linda SIP 2334/DKK/2006 Jl. Kamboja No. 9, Samarinda Samarinda, 13-10-2009 R/ tingtur opii 2ml Saccarum lactis q s m.f.pulv. dtd No. X s.p.r.n. pro: Yanti (18 tahun)

I.

Resep Asli a. R/ tingtur opii Saccarum lactis b. Resep asli 2ml qs Kelengkapan Resep - paraf / tanda tangan dokter tidak tertera - alamat pasien tidak tertera c. O G W B d. : : : Komposisi bahan - Tingtur opii 2 ml - SL qs Penggolongan obat : tingtur opii (FI III . 461)

Tiap bungkus mengandung :

II.

Uraian bahan Tingtur opii : opii tinctura, tingtur opium (FI III . 463) (FI III 463) c. Kelarutan : d. Khasiat e. Dosis : narkotikum (FI III.461) : dosis maximum sekali 2 g, sehari 5 g (FI III.945) dosis lazim = 50 mg/tahun dalam dosis bagi (FI III.945) SL : saccharum lactis, lactosum, gula susu (FI III.338) III;338) c. Kelarutan : larut dalam 6 bag air, larut dalam 1 bag air mendidih, sukar larut dalam etanol (95%)p, praktis tidak larut dalam kloroform p dan dalam eter p (FI III.338) d. Khasiat e. Dosis : zat tambahan (FI III.388) : a. Sinonim

b. Pemerian : cairan jernih, coklat kemerahan, bau khas, rasa pahit

a. Sinonim

b. Pemerian : serbuk hablur, putih, tidak berbau, rasa agak pahit (FI

III. Perhitungan dosis : v Tingtur opii = 0,9 g/ml = 2 ml jadi 2 ml tingtur opii = 1,8 g tingtur opii = 1,8 g Dosis lazim (18 tahun) DL 1 hari = 50 mg/tahun x 18 tahun = 900 mg DL 1x =

m = .v

Dosis maximum (18 tahun) DM 1x =


18 x 2 g = 1,8 g 20
18 x 5 g = 4,5 g 20

DM sehari =

Dosis pakai dalam resep DP 1x = 1,8 g DP sehari = 1,8 g x 10 = 18 g Kesimpulan : dosis pakai sehari over dosis dosis pakai 1x tepat dosis maximum Rekomendasi : Aturan apakai maximum 2 kali sehari Perbaikan resep R/ tingtur opii 2 ml SL Pro : Yanti (18 tahun) IV. Penimbangan : V. Tingtur opii = 2 ml x 10 = 20 ml 20 ml x 0,3 = 18 g SL = 500 g x 10 = 5000 mg = 5 g gs mf pulv dtd I pulv prn

Cara kerja 1. 2. 3. menyiapkan alat dan bahan menimbang bahan yang akan digunakan tingtur opii 20 ml cawan penguap, diuapkan diatas

tangas air, hingga sisa 1/3 lalu ditambahkan SL, diaduk hingga kering mortir tambah sisa SL, gerus ad homogen 4. serbuk dibagi 10 bag sama banyak, dibungkus, lalu dimasukkan ke pengemas yang cocok dan diberi penandaan

VI. Penandaan Etiket putih Laboratorium Farmasetika Dasat Jl. A.W. Syahranie No. 123 Telp.0541-123456 Samarinda APA: Rosantika S. Farm, Apt No : 9 Samarinda.22.10.09 An. Yanti 2 x sehari 1 bungkus Bila perlu Tidak boleh diulang tanpa resep dokter

VII. Edukasi 1. obat batuk 2. perlu 3. menyebabkan kantuk 4. sejuk 5. hubungi dokter bila sakit berlanjut segera simpan ditempat kering dan efek samping dari obat ini diminum 2 x sehari bila obat ini berkhasiat sebagai

Resep 10 dr. Linda SIP 2334/DKK/2006 Jl. Kamboja No. 9, Samarinda Samarinda, 13-10-2009 R/ Loco bedak pural 10 Adde Vaselin albi 0,2 m.f.pulv. ads s.w pro: Ana

I.

Resep Asli/standar a. R/ Resep asli Loco bedak pural 10 Vaselin albi 0,2 b. R/ Acid salicyl Bals peruvlan Adip lanae Magn oxyd Zinc oxyd Talc venet mf pulvis sue c. Kelengkapan Resep - paraf / tanda tangan dokter tidak tertera - alamat pasien tidak tertera ad Resep standar 2 2 4 10 10 100

Bedak purol (FMS : 108)

d. O G W B : : :

Penggolongan obat

: ZnO (ISO 2008,344) MgO (Iso 2008,299) talk, bals peru (ISO 2008,300) asam salisilat (ISO 2008,344)

e. Tiap 10 gr mengandung : II. Acid salicyl Bals peru Adep lanae Magn oxyd Zinc oxyd Talc Add vas albi Uraian bahan Acid salicyl a. Sinonim ad

Komposisi bahan 200 mg 200 mg 400 mg 1g 1g 10 g 200 mg

: acidum salicylicum, asam salisilat (FI III, 56) putih, hampir tidak berbau, rasa agak manis dan tajam (FI III, 56)

b. Pemerian : hablur, ringan tidak berwarna atau serbuk berwarna

c. Kelarutan : larut dalam 550 bag air dan dalam 4 bag etanol (95%)p, mudah larutd alam kloroform p, dan dalam eter p, larut dalam lar. Amonium acetat p, dinatrium hidrogen fosfat p, kalium sitrat p, dan natrium sitrat p (FI III, 56) d. Indikasi : keratoktikum, anti fungsi (FI III, 57)

Bals peru : balsamun peruvianum, balsam peru (FI III . 102) lapisan tipis berwarna coklat, transparan kemerahan, bau aromatik khas menyerupai vanicillin (FI III . 102)

a. Sinonim

b. Pemerian : cairan kental, lengket tidak berserat, coklat tua, dalam

c. Kelarutan : larut dalam koroform p, sukar larut dalam eter p, dalam eter minyak tanah p dan dalam asam asetat glasial p. (FI III.102) d. Indikasi Adep lanae : adeps lanae, lemak bulu domba (FI III.61) pucat, agak tambus cahaya, bau lemah dan khas (FI III.61) c. Kelarutan : praktik tidak larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol (95%) p, mudah larut dalam kloroform p dan dalam eter p (FI III 61) d. Indikasi : antisptikum ekstrem (FI III.103) : antisptikum ekstrem (FI III.103)

a. Sinonim

b. Pemerian : zat serupa lemak, liat, lekat, kuning muda atau kuning

Magnesium oxyd : magnesii oxydum, magnesiumoxida (FI III 353) tidak berbau, rasa agak basa volume 5 gr antara 40 ml hingga 50 ml. Magnesiumoxida berat : serbuk bergumpal, putih, tidak berbau, rasa agak basa volume 5 gr antara 10 ml hingga 20 ml. (FI III, 353)

a. Sinonim

b. Pemerian : magnesiumoxida ringan, serbuk sangat ringan, putih

c. Kelarutan : sangat sukar larut dalam air, praktis tidak larutd alam etanol (95%)p, larut dalam asam encer (FI III 353)

d. Indikasi Zinc oxyd

: zat tambahan (FI III.354)I.103)

a. Sinonim

: zinci oxydum, sengoksida (FI III 636) kekuningan, tidak berbau, tidak berasa, lambat laun menyerap karbondioksida dari udara (FI III, 636)

b. Pemerian : serbuk amorf, sangat halus, putih, atau putih

c. Kelarutan : praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol (95%) p, larut dalam asam mineral encer, dan dalam larutan alkali hidroksida (FI III, 636) d. Indikasi Talc. venet : talcum, talk (FI III 591) kulit, bebas dari butiran, warna putih atau putih kelabu (FI III, 591) c. Kelarutan : tidak larut larut dalam hampir semua pelarut (FI III, 591) d. Indikasi : zat tambahan (FI III.592) : antiseptikum lokal (FI III.636)

a. Sinonim

b. Pemerian : serbuk hablur, sangat haluslicin, mudah melekat pada

Vaselin albi : vaselinum album, vaselin putih (FI III, 633) setelah zat dileburkan dan dibiarkan hingga dingin tana diaduk, berfluoresensi lemah, juga jika dicairkan, tidak berbau, tidak berasa (FI III, 633)

a. Sinonim

b. Pemerian : massa lunak, lengket, bening putih, sifat ini tetap

c. Kelarutan : praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol (95%) p, larut dalam kloroform p dan dalam eter p, dan dalam

eter d. Indikasi

minyak

tanah

p,

larutan

kadang-kadang

beropalesensi lemah (FI III, 633) : zat tambahan (FI III.636)

III. Perhitungan dosis : IV. Penimbangan : V. Acyd salicyl Bals peru Adep lanae = = =
2 x 10 g = 0,2 g = 200 mg 100 2 x 10 g = 0,2 g = 200 mg 100 4 x 10 g = 0,4 g = 400 mg 100 10 x 10 g = 1 g 100 10 x 10 g = 1 g 100

Magnesiumoxid = Zinc oxyd =

Talcum = 10 g (1+1+0,2+0,2+0,4) g = 10 g 2,8 g = 7,2 g Vas. albi = 200 mg

Cara kerja 1. 2. keluarkan (1) 3. 4. 5. menimbang bals peru 200 g mortir, ditambah eter menimbang adep lanoe 400 g mortir, ditambah eter menimbang vas albi 200 g mortir, ditambah eter /aseton, gerus ad larut, dikeringkan dengan c1 (2) /aseton, gerus ad larut, dikeringkan dengan c2 (3) /aseton, gerus ad larut, dikeringkan dengan c3 (2) siapkan alat dan bahan timbang talc 7,2 g lalu menimbang acid salicyl 200 mg

mortir, tambah sp fortio gerus ad halus, dikeringkan dengan talk,

6. 7. 8.

menimbang 2nO 1 g (diayak sebelum ditimbang), menimbang MgO 1 g mortir, gerus ad halus dan dimasukkan wadah pengemas yang cocok lalu diberi

mortir, gerus ad halus dan homogen homogen, diayak penandaan / aturan pakai etiket biru VI. Penandaan etiket biru Laboratorium Farmasetika Dasar Jl. A.W. Syahranie No. 123 Telp.0541-123456 Samarinda APA: Rosantika S. Farm, Apt No : 10 Samarinda,22.10.09 Ana Untuk pemakaian luar Tidak boleh diulang tanpa resep dokter

VII. Edukasi 1. obat ini untuk pengobatan biang keringat, sebagai antiseptik 2. obat ini untuk ditabur pada bagian yang gatal-gatal 3. hanya untuk pemakaian luar 4. disimpan ditempat yang kering dan sejuk

Resep 11 dr. Linda SIP 2334/DKK/2006 Jl. Kamboja No. 9, Samarinda Samarinda, 7-12-2009 R/ PULV ACIDOV III m.f.pulv No X s. t. d. d. Pulv.I.p.c pro: Yuna (6 tahun) NO V

I.

Resep Asli a. Pulv Acidov III R/ Acetosali Pulv Doveri Resep asli dan standar (FMS : 23) 0,500 0,250

mf tab / pulv dtd no. .. S 3 dd tabl/pulv I p.c. b. Kelengkapan Resep - paraf / tanda tangan dokter tidak tertera - alamat pasien tidak tertera c. O G W B : : : acetosali (ISO 2005,196) Penggolongan obat : pulv doveri (FI III .463)

d. II. Acetosal Pulv doveri Uraian bahan Acetosali a. Sinonim

Komposisi bahan = 250 mg = 125 mg

Tiap 1 bungkus mengandung :

: acidum acetylsalicycum, asam asetilsalisilat (FI III.43) tidak berbau atau hampir tidak berbau, rasa asam (FI III.43)

b. Pemerian : hablur, tidaak berwarna, atau serbuk hablur putih,

c. Kelarutan : agak sukar larut dalam air, mudah larut dalam etanol (95%)p, larut dalam kloroform p dan dalam eter p (FI III.44) d. Khasiat e. Dosis : analgetikum, antipiretikum (FI III.44) : dosis maximum sekali 1 g, sehari 8 g (FI III.44) dosis lazim (6-12 th) sekali 30 mg 40 mg/tahun, sehari 90 mg 160 mg/tahun (FI III.920) Pulv doveri : cpli pulvis sompositus, serbuk opium majemuk, serbuk dover (FI III.462) b. Pemerian : serbuk, kelabu coklat, (FI III.462) c. Kelarutan : d. Khasiat e. Dosis : narkotikum, antitusivum (FI III.463) : dosis maximum sekali 1,5 g, sehari 5 g (FI III.463) Dosis lazim (6 -12 th): sekali 100 mg 150 mg, sehari 200 mg 450 mg (FI III. 945)

a. Sinonim

III. Perhitungan dosis : Acetosali

Dosis lazim (6 tahun) DL 1x = 30 mg s/d 40 mg / tahun x 6 = 180 mg s/d 240 mg DL sehari = 90 mg s/d 160 mg/tahun x 6 tahun = 540 mg s/d 960 mg Dosis maximum (6 tahun) DM 1x =
6 x 1 g = 333,33 mg 6 + 12
6 x 8 g = 2.666,67 mg 6 + 12

DM sehari =

Dosis pakai dalam resep DP 1x =


500 mg x 5 = 250 mg 10

DP sehari = 250 mg x 3 = 750 mg Kesimpulan : dosis terapi Pulv doveri

Dosis lazim (6 tahun) DL 1x = 100 mg s/d 150 mg DL sehari = 200 mg s/d 450 mg Dosis maximum (6 tahun) DM 1x =
6 x 1,5 g = 500 mg 6 +12

DM sehari =

6 x 5 g = 1.666,67 mg 6 +12

Dosis pakai dalam resep DP 1x =


250 mg x 5 125 mg 10

DP sehari = 125 mg x 3 = 375 mg Kesimpulan : dosis terapi

IV. Penimbangan : Acetosal Pulv doveri SL = 500 mg x 5 = 2,5 g = 250 mg x 5 = 1,25 g = 500 mg x 10 (2,5 g + 1,25 g) = 1,25 g

V.

Cara kerja 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. penandaan. siapkan alat dan bahan menimbang SL (1,25 g) dan acetosal (2,5 g) acetosal dimasukkan mortir, digerus ad halus SL dimasukkan mortir, digerus ad halus dan homogen menimbang pulv doveri (1,25 g), dimasukkan mortir, serbuk dibagi 10 bagian sama banyak, lalu dibungkus dimasukkan dalam penggemas yang cocok dan diberi

digerus ad halus dan homogen

VI. Penandaan Etiket putih Laboratorium Farmasetika Dasar Jl. A.W. Syahranie No. 123 Telp.0541-123456 Samarinda APA: Rosantika S. Farm, Apt No : 11 Samarinda,29.10.09 An. Yuna 3 x sehari 1 bungkus Sesudah makan Tidak boleh diulang tanpa resep dokter

VII. Edukasi 1. obat ini berkhasiat untuk mengobati batuk tidak produktif, menurunkan demam yang disertai nyeri 2. obat ini diminum 3 x sehari 1 bungkus, sesudah makan 3. obat ini memiliki efek samping mengantuk 4. simpan ditempat kering dan sejuk 5. bila dalam 3 hari tidak juga sembuh segera hubungi dokter kembali

Resep 12 dr. Linda SIP 2334/DKK/2006 Jl. Kamboja No. 9, Samarinda Samarinda, 7-12-2009 R/ Hyocyami ext 10 mg Loco novalgin tab mf.pulv.d.t.d no x do s. t. d. d. Pulv.I.p.r.n pro: Melati (10 tahun)

I.

Resep Asli a. Resep asli


1 2

R/ Hyoscyami Ext. 10mg Loco novalgin tab b. metampiron 500mg/tab (ISO 2005,202)

Kelengkapan Resep - paraf / tanda tangan dokter tidak tertera - alamat pasien tidak tertera

c. O G W B d. :

Penggolongan obat : metampiron (ISO 2005 : 202) Hyoscyami extr (ISO 2005,304) : : Komposisi bahan - Hyoscyami extr - Metampiron 10 mg 250 mg

Tiap 1 bungkus mengandung :

II.

Uraian bahan Hyoscyami extr : hyoscyami extractum, ekstrakhiosiami (FI III.302) a. Sinonim

b. Pemerian : massa kental, warna coklat tua (FI III.302) c. Kelarutan : d. Khasiat e. Dosis : parasimpatolitikum, sedativum (FI III.301) : dosis lazim (6 12 tahun) = sekali 2 mg 10 mg, sehari 6 mg 30 mg (FI III.936) dosis maximum sekali 125 mg, sehari 500 mg (FI III.971) Metampiron : methampyronum, antalgin (FI III.369) a. Sinonim

b. Pemerian : serbuk hablur, putih atau putih kekuningan (FI III.370) c. Kelarutan : d. Khasiat e. Dosis : analgetikum, antipiretikum (FI III.370) : dosis lazim (6-12 tahun) sekali 20 mg 300 mg, sehari 600 mg 1,2 g (FI III.940) III. Perhitungan dosis : Hyoscyami extr

Dosis lazim (10 tahun) DL 1x = 2 mg s/d 10 mg DL sehari = 6 mg s/d 30 mg Dosis maximum (10 tahun) DM 1x =
10 x 125 mg = 62,5 mg 20

DM sehari =

10 x 500 mg = 250 mg 20

Dosis pakai dalam resep DP 1x = 10 mg DP sehari = 10 mg x 3 = 30 mg

Kesimpulan : dosis terapi Metampiron

Dosis lazim (10 tahun) DL 1x = 20 mg 300 mg DL sehari = 600 mg 1,2 g Dosis maximum : Dosis pakai dalam resep DP 1x = x 500 mg = 250 mg DP sehari = 250 mg x 3 = 750 mg Kesimpulan : dosis terapi IV. Penimbangan : Hyoscyami extr Metampiron SL = 10 mg x 10 = 100 mg = x 500 mg = 250 mg = 500 mg x 10 (100 mg + 2,5 g) =

2.400 g = 2,4 g V. Cara kerja 1. 2. 3. homogen 4. 5. 6. penandaan. menimbang metampiron (2,5 g), masukkan mortir, serbuk dibagi 10 bagian sama banyak, lalu di bungkus dimasukkan dalam penggemas yang cocok dan diberi digerus ad halus dan homogen siapkan alat dan bahan menimbang SL (2,4 g) dan hyoscyami extr (100 mg), extrac hyoscyami dimasukkan mortir panas, ditambah sp.

membuat mortir panas Fortier, diaduk ad larut lalu dikeringkan dengan SL, gerus ad halus dan

VI. Penandaan Etiket putih Laboratorium Farmasetika Dasar Jl. A.W. Syahranie No. 123 Telp.0541-123456 Samarinda APA: Rosantika S. Farm, Apt No : 2 An. Melati 3 x sehari 1 bungkus Bila perlu Tidak boleh diulang tanpa resep dokter 29.10.09

VII. Edukasi 1. obat ini berkhasiat untuk mengobati kejang pada usus lambung, menurunkan demam yang disertai nyeri 2. obat ini diminum bila perlu / kejang, maximum 3 x sehari 1 bungkus 3. simpan ditempat kering dan sejuk 4. bila dalam 3 hari tidak juga sembuh segera hubungi dokter kembali

Resep 13 dr. Linda SIP 2334/DKK/2006 Jl. Kamboja No. 9, Samarinda Samarinda, 19-11-2007 R/ Na. Bromid 10 Bismuth subcarb 10 Mg. O 10 Eleaosaac foenic 8 mf.pulv.da s.t.d.d.cth 1 pro: Ana (6 tahun)

I.

Resep Asli a. R/ Na. Bromid Bismuth subcarb MgO Eleaosaac foenic b. Resep asli 10 10 10 8 Kelengkapan Resep - paraf / tanda tangan dokter tidak tertera - alamat pasien tidak tertera c. O G W B d. - Na Bromid Bismuth subcarb : : : Na.bromida(ISO 2005,331) bismuth subcarbonas (ISO 2005,364) : MgO (ISO 2007.335) ol foeniculi SL Komposisi bahan 2gr 5gr Penggolongan obat

Tiap 1 sendok the mengandung

II.

MgO Elleaosaac foenic Uraian bahan Na Bromid a. Sinonim

5gr 4gr SL + 2 tetes ol.feonic

: natrii bromidum, natrium bromida (FI III;397) atau serbuk butir putih, tidak berbau, rasa asin agak pahit, meleleh basah (FI III.397)

b. Pemerian : hablur keci, transparan atau buram, tidak berwarna

c. Kelarutan : larut dalam 1,5 bag air dan dalam 17 bag etanol (95%)p. (FI III:397) d. Khasiat e. Dosis : sedatinum (FI III.398) : dosis maximum sekali 2 g sehari 6 g (FI III.398) dosis lazim sehari 60 mg/kg dibagi dalam 3 dosis (FI III.942) Bismuth subcarb : bismuth subcarbonas, bismut subcarbonat (FI III.117) berbau tidak berasa (FI III.370) c. Kelarutan : praktis tidak larut dalam air, dalam etanol (95%)p dan dalam pelarut organik netral, sangat terjadinya gelembung gas (FI III ; 117) d. Khasiat e. Dosis MgO : magresi oxydum, magnesium oxida (FI III.353) berbau, rasa agak basa, volume 5 g antara 40 ml : adstrigen saluran pencernaan, antasidum (FI III . 117) : dosis lazim (2,5 tahun ketas) sehari 1,5 g 5 g dalam dosis dibagi (FI III 925) a. Sinonim mudah larut dalam klorida p, dan dalam asam nitrat p, diertai

a. Sinonim

b. Pemerian : serbuk hablur, putih atau putih kekuningan tidak

b. Pemerian : magnesiumoxida ringan serbuk sangat ringan, tidak

hingga

50

ml.

Magnesiumoxida

berat,

serbuk

bergumpal, putih, tidak berbau, rasa agak basa, volume 5 g antara 10 ml hingga 20 ml (FI III.353) c. Kelarutan : sangat sukar larut dalam air, praktis tidak larut dalam etanol (95%)p, larut dalam encer (FI III.353) d. Khasiat SL : saccharum lactis, lactosum, lactosa (FI III.338) III.338) c. Kelarutan : larut dalam 6 bag air, larut dalam 1 bag air mendidih, sukar larut dalam etanol (5%)p, praktis tidak larut dalam kloroform p dan dalam eter p (FI III.338) d. Khasiat e. Dosis : zat tambahan , pengisi dan pemanis (FI III.339) : : zat tambahan (FI III.354)

a. Sinonim

b. Pemerian : serbuk hablur, putih tidak berbau, rasa agak manis (FI

Oleum foeniculi : minyak adas (FI III.457) khas, menyerupai buahnya (FI III.457)

a. Sinonim

b. Pemerian : cairan, tidak berbau atau kuning pucat, bau dan rasa c. Kelarutan : larut dalam 1 bag etanol (95%)p. (FI III.457) d. Khasiat e. Dosis III. Perhitungan dosis : Natrium bromida : karminativum (FI III.457) : -

Dosis lazim (6 tahun) DL 1x =


97,2 mg 3

= 324 mg

DL sehari = 60 mg/kg x 16,2 kg (ISO 2006 ; 498)

Dosis maximum (6 tahun) DM 1x =


6 x 2 g = 666,67 mg 6 +12
6 x6g=2g 6 +12

DM sehari =

Dosis pakai dalam resep DP 1x = 19 g x 5 g = 526 mg DP sehari = 526 mg x 3 = 1578 mg Kesimpulan : dosis terapi Rekomendasi : Dosis pakai dalam resep setelah percobaan DP 1 x = 19 g
4,14 g 2g

x 5 g = 1,089 g

DP Sehari = 1089 x 3 = 3,267 g Kesimpulan = over dosis Rekomendasi : diturunkan ad 324 mg


19 g x 324 mg = 1487 mg 1500 mg 4,14 g

Bismuth subcarbonas

Dosis lazim (6 tahun) DL sehari = 1,5 g 5 g DL 1x =


1,5 g - 5 g = 500 mg s/d 1666,67 mg 3

Dosis maximum : Dosis pakai dalam resep DP 1x = 19 g x 5 g = 526 mg DP sehari = 526 mg x 3 = 1526 mg Kesimpulan : dosis terapi
2g

Rekomendasi : Perbaikan resep R/ Na Br Bismut subcarb MgO Elleaosacc foenic IV. Penimbangan : V. Na Bromid Bismut subcarb = 5 gr MgO SL Ol foeniculi = 5 gr = 4 gr = 2 tetes = 5 gr = 1,5 g 3 10 10 8

Cara kerja 1. 2. halus 3. 4. 5. 6. 7. 8. menimbang SL (4 gr), dimasukkan mortir, gerus ad halus menimbang MgO (5 gr), dimasukkan mortir, gerus ad membuat serbuk coba, memakai campuran diatas, 3 kali dihitung dosisnya, jika tidak over dosis maka dilanjutkan menimbang NaBr (5 gr) dimortir panas, gerus ad halus serbuk dimasukkan dalam penggemas yang cocok dan dan homogen, teteskan 2 tetes OI. Foeniculli, gerus halus dan homogen lalu diambil rata-rata. menyiapkan alat dan bahan menimbang bismuth (5 gr), dimasukkan mortir, gerus ad

lalu ditambah campuran diatas diberi penandaan.

VI. Penandaan Etiket Putih Laboratorium Farmasetika Dasar Jl. A.W. Syahranie No. 123 Telp. 0541-123456 Samarinda APA: Rosantika S. Farm, Apt No : 13 Samarinda, 29.10.09 An. Ana 3 x sehari 1 sendok teh Sebelum makan Tidak boleh diulang tanpa resep dokter

VII. Edukasi 2. obat ini untuk pengobatan gejala maag, netralisasi asam lambung 3. diminum 3 x sehari 1 sendok teh 4. obat ini diminum 1 jam sebelum atau 2 jam setelah makan 5. bila sakit berlanjut, hubungi dokter kembali

Salinan Resep Apotek Dunia Jln. A.W.Syahranie no.1 Samarinda APA SIA : Rosantika Novinda, S.Farm, Apt : 3146/SIA/2000 Salinan Resep Dari dokter Pro Iter : Arifin, S.pd : Mia :R/ tingtur Opii gtt V No umur :1 : 10 thn

Tgl penulisan : 19-11-2009

tgl pembuatan : 19-11-2009

Papaverin Hcl 25mg m.f.la.da.in.caps dtd No.X sprn det V R/ amoxcillin 250 mg stdd 1 caps det V 1tab m.f.la.da.in caps dtd no X

PCC. Rosantika Novinda, S.farm, Apt KP. 01.02.1.3.1155

Anda mungkin juga menyukai