Asma Bronkial
Penyakit saluran napas yg secara klinis
ditandai serangan akut mengi dan atau batuk episodik, berulang dan telah dibuktikan bukan disebabkan penyakit lain
ETIOLOGI
Belum diketahui pasti Diduga karena interaksi faktor genetik dan faktor
stimulus Kebanyakan serangan karena terpajan oleh banyak stimulus (>1) Faktor stimulus - Exercise - Bulu binatang - Infeksi virus - Makanan.minuman - Asap rokok - Cuaca - Debu rumah/tungau - emosi, obat2an
PATOFISIOLOGI
Inflamasi bronkospasme, timbunan sekret
kental, edema, infiltrasi sel sumbatan parsial sal. Napas batuk, sesak, penyumbatan hebat hipoksemia, hiperkarbia, asidosis metabolik sianosis, penurunan kesadaran kelemahan otot pernapasan gagal napas
Immune response Th2, IgE, IgG4, IgG1 Inflammation Th2,Mast Cells, Eosinophils Wheezing
BHR
2 agonis
DIAGNOSIS
Dpt ditegakkan bila:
- Serangan akut berupa sesak dan mengi tjd > 2x - PD: mengi ekspirasi yg difus dan ekspirasi memanjang (N rasio ins/exp 2:1) Kesulitan diagnosis bila: - Datang diluar serangan - Serangan pertama kali - Serangan hanya berupa batuk
steroid sistemik asma - Uji faal paru sederhana dengan Peak Flowmeter pada anak > 6 thn mendukung diagnosis asma
Sering Hampir ssepanjang tahun, tidak ada remisi Biasanya berat Gejala siang dan malam Sangat terganggu Tidak pernah normal
Variabilitas >50%
DIAGNOSA BANDING
Bronkiolitis
Aspirasi benda asing Tuberkulosis kel. yg menekan bronkus
TATALAKSANA
Obat Asma
- Obat pereda (reliever) serangan - Obat pengendali (contoller) profilaksis Terapi serangan Asma bertujuan untuk - Meredakan penyempitan secepat mungkin - Mengurangi hipoksemia - Mengembalikan fungsi paru normal - Reevaluasi terapi untuk mencegah kekambuhan
menyebabkan reaksi asma (Sodium kromoglikat, Nedocromil, Steroid inhalasi/p.o) Diberi obat untuk menetralisir bronkospasme Imunoterapi jarang berhasil karena faktornya multipel