Anda di halaman 1dari 4

Tugas Pendahuluan Resume Batuan Beku Intermediet Diagenesa Batuan Beku Intermediet Batuan beku intermediet adalah batuan

yang terbentuk hasil intrusi dangkal dari pembekuan magma dimana proses pembekuan berada di daerah hipabisal (daerah pertengahan antara daerah plutonik dengan permukaan), proses pembekuan sedang dengan temperature yang rendah sehingga umumnya butiran pada batuan beku intermediet kasar, jarang memperlihatkan struktur visikular ( lubang-lubang gas) dan berwarna gelap (mafik) dengan indeks color <40% (katrena banyak mengandung mineral feromagnesia). Batuan beku intermediet memiliki kandungan silica 52%<SiO2<62%.

Jumlah mineral felsik dan mafik pada batuan jenis ini hampir sama banyak. Kandungan mineral yang hadir adalah orthoklas, kuarsa dan plagioklas yang tidak melimpah seperti di batu asam kemudian terdapat sedikit mineral hornblende dan biotit. Beberapa contoh batuan beku intermediet adalah :

Deskripsi Batuan Beku Intermediet 1. Trachyte warna kristalinitas granularitas relasi struktur fabrik komposisi mineral : Hitam : hipokristalin : fanerik : equigranular : massive : subhedral :plagioklas 10% hornblende 25% adularia 20% quartz 5% pyroxene 40%

kegunaan

: sbg bahan baku industri dan ilmu pengetahuan

2.

Hornblende Syenite warna : Hitam kristalinitas: hipokristalin Granularitas: fanerik Relasi : equigranular Komposisi mineral - Hornblende 55% - Adularia 20% - Quartz 5% - Plagioklas 10% - Biotit 10% - Glass 5% Kegunaan : sebagai bahan dasar industry

3. Diorite Warna : abu-abu Kristalinitas : hipokristalin Granularitas: Fanerik Relasi : inequigranular Komposisi Mineral - Sanidine 10% - Adularia 5% - Quartz 25% - Plagioklas 30% - Hornblende 15% - Biotit 10% Kegunaan : sbg bahan baku industri dan ilmu pengetahuan 4. Monzonite Warna : abu-abu Kristalinitas : hipokristalin Granularitas: fanerik Relasi : inequigranular Komposisi mineral - Hornblende 30% - Quartz 25% - Plagioklas 15%

- Sanidine 15% - Adularia 10% - Glass 5% Kegunaan : sebagai bahan dasar industry

Daftar Pustaka Noor, D., 2008. Pengantar Geologi, Universitas Pakuan, Bogor http://bayugeologist.blogspot.com/2012/04/ http://ikhsangnr.wordpress.com/about/ http://blog.ub.ac.id/vanino/2012/11/28/makalah-batuan-beku-berdasarkan-kandungan-silika/

1.

Diorit

Batuan ini merupakan batuan hasil terobosan batuan beku (instruksi) yang membentuk morfologi pembuktian berelief kasar dengan elevasi dari beberapa ratus meter hingga mencapai lebih dari 1000 meter di atas permukaan laut (dpal). Batuan ini umumnya mempunyai warna yang bervariasi, yaitu coklat, coklat kehitaman, abu-abu kehitaman, abuabu dengan bercak-bercak hitam, hitam kecoklatan atau abu kehitaman, bersifat pejal (massif) dan kompak dengan tekstur porfiro granitic. Batu diorit ini dapat dijadikan sebagai batu ornamen dinding maupun lantai bangunan gedung atau untuk batu belah untuk pondasi bangunan atau jalan raya.

2. Andesit

Andesit adalah suatu jenis batuan beku vulkanik dengan komposisi antara dan tekstur spesifik yang umumnya ditemukan pada lingkungan subduksi. Batuan lelehan dari diorite, berbutir halus, bertekstur halus, dimana batuan andesit memiliki derajat kristalisasi holokristalin hingga hipokristalin, yaitu dimana perbandingan komposisi mineralnya mayoritas diisi oleh mineral kristalin, sifat dari andesit yaitu intermediet, struktur yang dimiliki oleh andesit yaitu massif atau pejal. Andesit terbentuk sebagai batuan lelehan dan batuan gang dalam, yaitu andesit terbentuk berasal dari magma yang sedang menuju kepermukaan bumi atau membeku dalam celah-celah di kerak bumi. Gunung api di Indonesia umumnya menghasilkan batuan andesit. Batuan andesit yang banyak mengandung mineral hornblende sehingga disebut dengan andesit-hornblende, sedangkan yang banyak mengandung piroksen disebut dengan andesit-piroksin.

Anda mungkin juga menyukai