Anda di halaman 1dari 19

PENDAHULUAN Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada individu dari seorang yang ahli, namun tidak sesederhana

itu untuk memahami pengertian dari bimbingan. Pengertian tetang bimbingan formal telah diusahakan orang setidaknya sejak awal abad ke-20, yang diprakarsai oleh Frank Parson pada tahun 1908. Sejak itu muncul rumusan tetang bimbingan sesuai dengan perkembangan pelayanan bimbingan, sebagai suatu pekerjaan yang khas yang ditekuni oleh para peminat dan ahlinya. Pengertian bimbingan yang dikemukakan oleh para ahli memberikan pengertian yang saling melengkapi satu sama lain. Bimbingan konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling (face to face) oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (disebut konseli) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi konseli serta dapat memanfaatkan berbagai potensi yang dimiliki dan sarana yang ada, sehingga individu atau kelompok individu itu dapat memahami dirinya sendiri untuk mencapai perkembangan yang optimal, mandiri serta dapat merencanakan masa depan yang lebih baik untuk mencapai kesejahteraan hidup.

PEMBAHASAN

KONTRIBUSI HAVIGHURST TERHADAP BIMBINGAN KONSELING (BK)


A.PENGENALAN Robert Havighurst lahir pada tahun 1900 di DePere, Wisconsin, sebuah kota kecil di Amerika Serikat midwestern. Keluarganya adalah Jerman di asal. Kakeknya berimigrasi ke Amerika Serikat pada tahun 1847. Sebagai yang tertua dari lima bersaudara, Robert Havighurst bersekolah di sekolah umum di Wisconsin dan Illinois. Dia kemudian dihadiri Ohio Wesleyan University, Ohio State University (Ph.D. dalam bidang kimia fisik), dan Harvard University sebagai seorang rekan post-doktoral. Selama 1924-1927, ia bekerja pada struktur atom dan menerbitkan sejumlah makalah dalam jurnal fisika dan kimia. Pada tahun 1928, ia membuat perubahan karir yang signifikan dengan keputusan untuk bekerja di bidang pendidikan eksperimental. Dia mengambil posisi sebagai Asisten Profesor Fisika di University of Wisconsin dan penasehat di College Experimental sana. Minatnya dalam pendidikan tumbuh dan menyebabkan periode mengajar di Ohio State setelah itu ia mengambil posisi dengan Dewan Pendidikan Umum Yayasan Rockefeller sebagai Asisten Direktur. Dia kemudian menjadi Direktur program yayasan mendukung inovasi dalam pendidikan umum di tingkat menengah dan perguruan tinggi.Itu adalah langkah berikutnya alami untuk bergabung dengan University of Chicago pada tahun 1940 sebagai Guru Besar Pendidikan dan Sekretaris Eksekutif Komite antardepartemen Universitas of Child Development. Segera setelah Profesor Havighurst memulai karyanya di bidang penuaan. Menjelang akhir tahun 1940-an, Dr Havighurst mulai mengembangkan minat dalam aspek internasional dan komparatif pendidikan. Dia telah menulis atau turut menulis lebih dari 45 buku, dan monograf dan artikel jurnal lari ke beberapa ratus. Pada kesempatan ulang tahun ke-65 nya, dalam membayar upeti kepadanya, mahasiswa didorong ke ruang perjamuan gerobak besar yang penuh dengan publikasi Havighurst itu.

Pada tahun yang sama, ia menjadi Profesor Emeritus di University of Chicago. Buku-bukunya termasuk Pembangunan Manusia dan Pendidikan, Tugas Pembangunan dan Pendidikan, Pendidikan Tinggi Amerika di tahun 1960-an, La Sociedad y La Pendidikan en America Latina, Misi Pendidikan Gereja, Perspektif Perbandingan Pendidikan, dan Optometri: Pendidikan Profesi tersebut. Dengan orang lain ia telah menulis Yang Harus Be Educated, Arti Kerja dan Pensiun, Orang Lanjut Usia: Penyesuaian Pribadi di Old Age, Psikologi Pengembangan Karakter, Penyesuaian Pensiun: Sebuah Studi Lintas Nasional, dan CrossNasional Penelitian:? Sosial Psikologis Metode dan Masalah Robert Havighurst merupakan seorang ahli psikologi Amerika yang terkenal dengan teori perkembangan sosio budaya dan antropologi. Beliau berpendapat perkembangan kanak-kanak amat dipengaruhi oleh persekitarannya. Ini bermakna perkembangan personalitinya juga turut dipengaruhi oleh nilai-nilai, norma-norma serta budaya masyarakat dan persekitarannya menurut beliau lagi faktor biologi, sosial dan psikologi juga mempengaruhi perkembangan seseorang individu. Selain itu, Robert Havighurst juga memperkenalkan konsep tugas-tugas perkembangan. Tugas-tugas perkembangan merujuk kepada satu-satu tugas yang lahir pada satu-satu masa yang lahir dalam hidup individu tersebut. Kejayaan dalam mencapai tugas ini akan memberikan kegembiraan kepada individu tersebut manakala tugas kegagalan akan kepada membawa tiga kesedihan dan : kesusahan dalam melaksanakan tugas-tugas yang selanjutnya. Beliau telah membahagikan perkembangan peringkat yaitu

1. Peringkat bayi dan awal kanak-kanak (0-6 tahun) 2. Peringkat Pertengahan Kanak-kanak ( 6-12 tahun ) 3. Peringkat Awal Remaja dan Remaja ( 12-18 tahun )

B.PERINGKAT-PERINGKAT PERKEMBANGAN 1.Peringkat Bayi dan Awal Kanak-kanak ( 0-6 tahun) Kebanyakkan kanak-kanak mula berjalan di antara umur 9-15 bulan. Pada peringkat ini, semua urat dan otot di kaki dan badan mula berkembang ke tahap yang mampu mencapai tugas perkembangan ini. Kanak-kanak akan mula berlari dan melompat selepas pandai belajar. Sistem penghadaman kanak-kanak beransur-ansur bersedia menghadam dan menyerap pelbagai jenis makanan. Seterusnya organ-organ menguyahnya akan berkembang sehingga dapat mengunyah makanan pejal apabila umurnya mencapai 2 tahun. Kanak-kanak mula menyebut dan berkomunikasi dengan menggunakan bunyi untuk bercakap. Pertuturan menjadi cara mereka meluahkan perasaan mereka sama ada suka atau tidak terhadap sesuatu.Latihan membuang air kecil dan besar pada masa dan tempat yang sesuai adalah latihan yang pertama yang diterima oleh kanak-kanak. Kesan latihan ini mungkin berterusan dan mungkin mempengaruhi waktu kanak-kanak tersebut pada kemudian hari. Kanak-kanak juga sedar sejak awal lagi tentang perbezaan jantina manusia. Sejak awal lagi kanak-kanak diajar bertingkah laku sebagai seorang lelaki dan perempuan serta menjaga pergaulan mereka. Kemudian ia juga mengetahui perbezaan struktur tubuh lelaki dan perempuan.Selain itu pada peringkat ini kanak-kanak juga telah bersedia untuk belajar dengan memberi fokus kepada tanda-tanda yang mewakili huruf dan perkataan. Kesediaan membaca juga dapat diasuh melalui pengalaman langsung kanak-kanak. Ketika kanak-kanak berumur 6 tahun, Kanak-kanak belajar juga sudah pandai untuk bertolak ansur dan bertimbang rasa. Mereka juga sedia mendengar pandangan orang lain dan boleh membezakan betul dan salah.

2. Peringkat Pertengahan Kanak-kanak ( 6-12 tahun ) Pada peringkat ini kanak-kanak dapat menguasai beberapa kemahiran fizikal dalam permainan. Hal ini kerana pertumbuhan tulang dan otot kanakkanak mula berkembang. Dalam hal ini pengaruh rakan sebaya memainkan yang amat penting terhadap kanak-kanak. Jadi kana-kanak haruslah diasuh dengan didikan sempurna untuk membina sikap diri yang baik. Kanak-kanak mula belajar bertolak-ansur dengan rakan sebaya dalam kehidupan sosial mereka. Pertumbuhan ini juga akan menyebabkan kanak-kanak berasa jauh dari keluarga dan akan pergi kepada rakan sebaya. Kanak-kanak juga harus belajar peranan jantina mereka. Dalam hal ini mereka dibantu oleh pengaruh ibu bapa, adik beradik serta saudara mara . di sekolah pula guru berperanan memberikan contoh yang terbaik kepada murid-murid.Pada peringkat ini juga kanak-kanak sudah boleh menguasai kemahiran-kemahiran asas iaitu kemahiran membaca, menulis, mengira (3M). Kanak-kanak juga mula berkawan dengan orang lain dan mampu memahami konsep hidup serta moral. Selain itu, mereka mula memahami dan belajar membentuk sikap yang mengakui hak, keupayaan dan kelemahan pada setiap individu. 3. Peringkat Awal Remaja dan Remaja ( 12-18 tahun ) Pada peringkat ini, golongan remaja akan mengalami perubahan dari segi bentuk badan dan suara. Kanak-kanak perempuan akan berkelakuan sebagai orang perempuan dan lelaki akan berkelakuan orang lelaki. Mereka harus memahami bagaimana untuk bergaul dan bersosial bersama kawan-kawan yang berlainan jantina. Remaja juga belajar membentuk emosi daripada ibu bapa iaitu belajar untuk menghormati orang yang lebih tua dari mereka. Selain itu, remaja harus bersedia memilih satu pekerjaan yang sesuai untuk masa depannya.

Remaja juga sedang mempelajari peranan dan tanggungjawab yang sewajarnya dalam kehidupan mereka pada dewasa kelak.

C.Tugas - tugas perkembangan menurut Havighurst Menurut Havighurst, tugas perkembangan adalah tugas-tugas yang harus diselesaikan.individu pada fase-fase atau periode kehidupan tertentu; dan apabila berhasil mencapainya.Mereka akan berbahagia, tetapi sebaliknya apabila mereka gagal akan kecewa dan dicela orang tua atau masyarakat dan perkembangan selanjutnya juga akan mengalami kesulitan. Adapun yang menjadi sumber dari pada tugas-tugas perkembangan tersebut menurut Havighurst adalah: Kematangan pisik, tuntutan masyarakat atau budaya dan nilai-nilai dan aspirasi individu. Pembagian tugas-tugas perkembangan untuk masing-masing fase dari sejak masa bayi sampai usia lanjut dikemukakan oleh Havighurst sebagai berikut: 1. Masa bayi dan anak-anak 1. Belajar berjalan 2. Belajar mekan makanan padat 3. Belajar berbicara 4. Belajar mengendalikan pembuangan kotoran tubuh 5. Mencapai stabilitas fisiologik 6. Membentuk pengertian sederhana tentang realitas fisik dan sosial 7. Belajar kontak perasaan dengan orang tua, keluarga, dan orang lain 8. Belajar mengetahui mana yang benar dan yang salah serta mengembangkan kata hati 2. Masa Anak Sekolah 1. Belajar ketangkasan fisik untuk bermain

2. Pembentukan sikap yang sehat terhadap diri sendiri sebagai organism yang sedang tumbuh 3. Belajar bergaul yang bersahabat dengan anak-anak sebaya 4. Belajar peranan jenis kelamin 5. Mengembangkan dasar-dasar kecakapan membaca, menulis, dan berhitung 6. Mengembangkan pengertian-pengertian yang diperlukan guna keperluan kehidupan sehari-hari 7. Mengembangkan kata hati moralitas dan skala nilai-nilai 8. Belajar membebaskan ketergantungan diri 9. Mengembangkan sikap sehat terhadap kelompok dan lembga-lembaga 3. Masa Remaja 1. Menerima keadaan jasmaniah dan menggunakannya secara efektif 2. Menerima peranan sosial jenis kelamin sebagai pria/wanita 3. Menginginkan dan mencapai perilaku social yang bertanggung jawab social 4. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya 5. Belajar bergaul dengan kelompok anak-anak wanita dan anak-anak lakilaki 6. Perkembangan skala nilai 7. Secara sadar mengembangkan gambaran dunia yang lebih adekwat 8. Persiapan mandiri secara ekonomi 9. Pemilihan dan latihan jabatan 10. Mempersiapkan perkawinan dan keluarga 4. Masa Dewasa Awal 1. Mulai bekerja 2. Memilih pasangan hidup

3. Belajar hidup dengan suami/istri 4. Mulai membentuk keluarga 5. Mengasuh anak 6. Mengelola/mengemudikan rumah tangga 7. Menerima/mengambil tanggung jawab warga Negara 8. Menemukan kelompok sosial yang menyenangkan 5. Masa Usia Madya/Masa Dewasa Madya 1. Menerima dan menyesuaikan diri terhadap perubahan fisik dan fisiologis 2. Menghubungkan diri sendiri dengan pasangan hidup sebagai individu 3. Membantu anak-anak remaja belajar menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab dan berbahagia 4. Mencapai dan mempertahankan prestasi yang memuaskan dalam karir pekerjaan 5. Mengembangkan kegiatan-kegiatan pengisi waktu senggang yang dewasa 6. Mencapai tanggung jawab sosial dan warga Negara secara penuh. Robert J. Havighurst (1961) mengartikan tugas tugas perkembangan itu merupakan suatu hal yang muncul pada periode tertentu dalam rentang kehidupan individu yang apabila berhasil dituntaskan akan membawa kebahagiaan dan kesuksesan ke tugas perkembangan selanjutnya tapi jika gagal akan menyebabkan ketidak bahagiaan pada individu yang bersangkutan dan kesulitan kesulitan dalam menuntaskan tugas berikutnya. Hurlock (1981) menyebut tugas tugas perkembangan ini sebagai social expectations yang artinya setiap kelompok budaya mengharapkan anggotanya menguasai keterampilan tertentu yang penting dan memperoleh pola perilaku yang disetujui oleh berbagai usia sepanjang rentang kehidupan. Adapun tugas-tugas perkembangan siswa sesuai dengan tahap perkembangannya berdasar hasil penelitian untuk Disertasi Doktor 5 orang

mahasiswa S3 Program Studi Bimbingan dan Konseling PPs IKIP Bandung tahun 1998, adalah sebagai berikut:

a.Tugas-tugas perkembangan anak usia Sekolah Dasar (SD):

1. Menanamkan sikap dan kebiasaan dalam beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan yang Maha Esa 2. Mengembangkan kata hati, moral, dan nilai-nilai sebagai pedoman berperilaku. 3. Mengembangkan keterampilan dasar dalam membaca, menulis dan berhitung 4. Mempelajari keterampilan fisik sederhana yang diperlukan untuk permainan dan kehidupan 5. Belajar, bergaul dan bekerja dalam kelompok sebaya 6. Belajar menjadi pribadi yang mandiri 7. Membangun sikap hidup yang sehat mengenai diri sendiri dan lingkungan 8. Mengembangkan konsep-konsep yang perlu dalam kehidupan sehari-hari 9. Belajar menjalankan peran sosial sesuai dengan jenis kelamin 10. Memiliki sikap positif terhadap kelompok dan lembaga-lembaga sosial (Ahman, 1998:51-59) b.Tugas-tugas perkembangan anak usia Sekolah Menengah Pertama (SMP):

1. Memiliki sikap dan perilaku beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan yang Maha esa 2. Memperoleh perangkat nilai sebagai pedoman berperilaku 3. Mencapai kemandirian emosional 4. Mengembangkan keterampilan intelektual 5. Berperilaku sosial yang bertanggung jawab

6. Mencapai peran sosial sebagai pria/wanita 7. Menerima keadaan diri dan menggunakannya secara efektif 8. Mencapai kemandirian perilaku ekonomis 9. Memiliki wawasan persiapan karir 10. Mencapai hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya baik pria maupun wanita (Soeharto, 1998:32-34) c.Tugas-tugas perkembangan anak usia Sekolah Menengah Atas (SMA/SMK):

1. Memiliki sikap dan perilaku beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan yang Maha Esa 2. Mencapai hubungan sosial yang lebih matang dengan teman sebaya 3. Memiliki peran sosial sebagai pria dan wanita 4. Menerima keadaan diri dan menggunakannya secara efektif 5. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya 6. Mencapai kemandirian perilaku ekonomis 7. Memiliki pilihan dan persiapan untuk suatu pekerjaan 8. Memiliki persiapan untuk perkawinan dan hidup berkeluarga 9. Memiliki keterampilan intelektual dan konsep yang diperlukan sebagai anggota masyarakat yang baik 10. Memiliki perilaku sosial yang bertanggung jawab 11. Memiliki seperangkat nilai dan sistem etis sebagai pedoman berperilaku (Juntika Nurihsan, 1998;80-84) d. Tugas-tugas perkembangan anak usia Perguruan Tinggi (PT):

1. Memiliki sikap dan perilaku beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan yang Maha Esa 2. Memperoleh perangkat nilai sebagai pedoman berperilaku

3. Menerima keadaan diri dan menggunakannya secara efektif 4. Mencapai peran sosial sebagai pria/wanita 5. Mencapai hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya baik pria maupun wanita 6. Memiliki perilaku sosial yang bertanggung jawab 7. Memiliki keterampilan intelektual 8. Memiliki kemandirian emosional 9. Memiliki kemandirian perilaku ekonomis 10. Memiliki kemampuan memilih dan mempersiapkan pekerjaan 11. Memiliki sikap positif terhadap pernikahan dan hidup berkeluarga 12. Memiliki kriteria calon pasangan hidup yang sesuai dengan keadaan dirinya 13. Menemukan kelompok sosial yang bermakna (Dwi Yuwono PS, 1998:98114) Oleh : Prof. Dr. Soeharto, M.Pd. Hand-out Mata Kuliah BK Perkembangan. 2010. D. Implikasi Teori Tugas Perkembangan Robert Havighurst dalam Proses Pembelajaran Kanak-kanak. Implikasi melalui teori tugasan perkembangan Robert Havighurst yang dapat dilaksanakan dalam proses pembelajaran murid-murid adalah guru-guru memerhatikan keupayaan kanak-kanak dan menggolongkan mereka menurut kebolehan masing-masing. Maksudnya di sini, kanak-kanak yang mempunyai tahap perkembangan yang berbeza. Terdapat kanak-kanak yang dapat menyerap dengan cepat input-input yang diberikan oleh guru dan ada juga murid-murid yang lambat menerima. Oleh yang demikian, guru perlulah membahagikan murid-murid kepada beberapa kumpulan mengikut tahap perkembangan masing-masing. Selain itu, guru perlu bijak dalam memilih aktiviti yang sesuai dengan kebolehan dan pengalaman murid-murid tersebut agar P&P yang dilaksanakan berjalan dengan lancar dan menarik minat murid. Sementara itu, pihak sekolah perlu menyediakan kemudahan untuk membentuk kemahiran fizikal murid-murid seperti padang permainan serta peralatan sukan yang

lengkap untuk membentuk murid mencapai tahap tugas perkembangan yang digariskan oleh Robert. Pada peringkat sekolah rendah, murid-murid perlu membina sikap terhadap diri yang sempurna seperti sikap terhadap penjagaan diri yang selamat dan bersih serta perasaan yang normal. Jadi guru perlulah memahami fungsi sosiometri di dalam bilik darjah supaya murid-murid dapat membina sikap kendiri yang positif. Maksudnya, keadaan bilik darjah yang bersih dan ceria akan membangkitkan minat murid untuk terus belajar dan tidak mudah berasa bosan semasa P&P dilaksanakan. Guru juga perlu mempelbagaikan teknik dan kaedah pengajaran serta aktiviti di dalam kelas untuk merangsangkan pemikiran murid dalam mewujudkan iklim bilik darjah yang kondusif dan menarik. Selain itu, keadaan penjagaan diri murid-murid tersebut juga perlu dititikberatkan oleh guru agar suasana pembelajaran di kelas berada dalam keadaan selesai. Selain itu, kanak-kanak mulai belajar bertolak ansur dengan rakan sebaya semasa berada pada peringkat umur 6 12 tahun. Mereka mula membina jalinan persahabatan dalam membentuk kelompok sosial mereka. Kanak-kanak juga dikatakan akan semakin menjauh dari keluarga dan akan semakin rapat bersama rakan sebaya. Implikasi daripada tugas perkembangan adalah guru berperanan penting dalam menerangkan konsep fungsi dan peranan rakan sebaya dalam kehidupan kanak-kanak tersebut. Hal ini adalah bertujuan untuk memastikan kanak-kanak dapat bergaul dengan baik antara rakan sebaya dan memastikan agar rakan yang dipilih itu membawa ke arah kebaikan ataupun kebururukan murid tersebut. Rakan sebaya yang berperangai buruk akan mempengaruhi hidup murid-murid yang lain. Jika guru tidak mencegah dari awal maka murid tersebut akan terpengaruh dengan anasir-anasir negatif yang dibawa oleh rakannya itu. Tugas perkembangan memastikan supaya kanak-kanak mempunyai kemahiran asas 3M iaitu kemahiran membaca, menulis dan mengira. Implikasinya, guru perlu bersedia dengan banyak ilmu pengetahuan untuk melahirkan suasana kelas yang menyeronokkan. Guru perlu banyak melatih murid dengan kemahiran-kemahiran asas agar murid tersebut cekap dalam

semua aspek. Guru perlulah sentiasa memberi motivasi dan galakan kepada murid-murid agar sentiasa memperbaiki kelemahan masing-masing. Kemudahan dan alat bantu mengajar yang lengkap dapat menghasilkan satu pembelajaran yang berkesan selain dari kemahiran guru ketika di dalam kelas. Guru perlu memberi bimbingan dan nasihat yang baik untuk mencapai tingkah laku murid-murid yang baik. Guru perlu menerapkan nilai-nilai murni dan contoh teladan yang baik semasa proses P&P berjalan. Nilai-nilai murni ini akan mudah diterima oleh kanak-kanak kerana mereka senang dibentuk. Mereka juga mudah mengikut perbuatan yang dilakukan oleh kita. Jadi guru perlulah perperangai baik untuk dijadikan contoh teladan kepada murid-murid. Selain itu guru juga perlulah menyediakan persekitaran pembelajaran yang menarik minat murid agar mereka sentiasa positif dan dapat membezakan perbuatan baik dan buruk. E. Tugas perkembangan karier menurut Havighurst 1. Tugas Perkembangan Masa Bayi dan Kanak-Kanak Awal (0,06.0)

Belajar berjalan pada usia 9.0 15.0 bulan. Belajar memakan makan padat. Belajar berbicara. Belajar buang air kecil dan buang air besar. Belajar mengenal perbedaan jenis kelamin. Mencapai kestabilan jasmaniah fisiologis. Membentuk konsep-konsep sederhana kenyataan sosial dan alam. Belajar mengadakan hubungan emosional dengan orang tua, saudara, dan orang lain. Belajar mengadakan hubungan baik dan buruk dan pengembangan kata hati.

2. Tugas Perkembangan Masa Kanak-Kanak Akhir dan Anak Sekolah (6,012.0)

Belajar memperoleh keterampilan fisik untuk melakukan permainan. Belajar membentuk sikap yang sehat terhadap dirinya sendiri sebagai makhluk biologis. Belajar bergaul dengan teman sebaya. Belajar memainkan peranan sesuai dengan jenis kelaminnya. Belajar keterampilan dasar dalam membaca, menulis dan berhitung. Belajar mengembangkan konsep-konsep sehari-hari. Mengembangkan kata hati. Belajar memperoleh kebebasan yang bersifat pribadi. Mengembangkan sikap yang positif terhadap kelompok sosial.

3. Tugas Perkembangan Masa Remaja (12.0-21.0)


Mencapai hubungan yang lebih matang dengan teman sebaya. Mencapai peran sosial sebagai pria atau wanita. Menerima keadaan fisik dan menggunakannya secara efektif. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya. Mencapai jaminan kemandirian ekonomi. Memilih dan mempersiapkan karier. Mempersiapkan pernikahan dan hidup berkeluarga. Mengembangkan keterampilan intelektual dan konsep-konsep yang diperlukan bagi warga negara. Mencapai perilaku yang bertanggung jawab secara sosial. Memperoleh seperangkat nilai sistem etika sebagai petunjuk/pembimbing dalam berperilaku.

4. Tugas Perkembangan Masa Dewasa Awal


Memilih pasangan. Belajar hidup dengan pasangan. Memulai hidup dengan pasangan.

Memelihara anak. Mengelola rumah tangga. Memulai bekerja. Mengambil tanggung jawab sebagai warga negara. Menemukan suatu kelompok yang serasi.

5. Tugas Perkembangan Masa Dewasa Madya - Menerima dan menyesuaikan diri terhadap perubahan fisik dan fisiologis - Membantu anak-anak remaja belajar menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab - Menghubungkan diri sendiri dengan pasangan hidup sebagai individu - Mencapai dan mempertahankan prestasi yang memuaskan dalam karir pekerjaaan - Mengembangkan kegiatan-kegiatan pengisi waktu senggang yang dewasa - Mencapai tanggung jawab sosial dan warga negara secara penuh Sementara itu, Depdiknas (2003) memberikan rincian tentang tugas perkembangan masa remaja untuk usia tingkat SLTP dan SMTA, yang dijadikan sebagai rujukan Standar Kompetensi Layanan Bimbingan dan Konseling di sekolah, yaitu : 1. Tugas Perkembangan Tingkat SLTP

Mencapai perkembangan diri sebagai remaja yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Mempersiapkan diri, menerima dan bersikap positif serta dinamis terhadap perubahan fisik dan psikis yang terjadi pada diri sendiri untuk kehidupan yang sehat.

Mencapai pola hubungan yang baik dengan teman sebaya peranannya sebagai pria atau wanita.

dalam

Memantapkan nilai dan cara bertingkah laku yang dapat diterima dalam kehidupan sosial yang lebih luas.

Mengenal kemampuan bakat, dan minat serta arah kecenderungan karier dan apresiasi seni. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan

kebutuhannya untuk mengikuti dan melanjutkan pelajaran dan atau mempersiapkan karier serta berperan dalam kehidupan masyarakat.

Mengenal gambaran dan sikap tentang kehidupan mandiri secara emosional, sosial dan ekonomi. Mengenal sistem etika dan nilai-nilai sebagai pedoman hidup sebagai pribadi, anggota masyarakat dan minat manusia.

2. Tugas Perkembangan Peserta didik SLTA

Mencapai kematangan dalam beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa Mencapai kematangan dalam hubungan teman sebaya, serta kematangan dalam perannya sebagai pria dan wanita. Mencapai kematangan pertumbuhan jasmaniah yang sehat Mengembangkan penguasaan ilmu, teknologi, dan kesenian sesuai dengan program kurikulum, persiapan karir dan melanjutkan pendidikan tinggi serta berperan dalam kehidupan masyarakat yang lebih luas.

Mencapai kematangan dalam pilihan karir Mencapai kematangan gambaran dan sikap tentang kehidupan mandiri secara emosional, sosial, intelektual dan ekonomi. Mencapai kematangan gambaran dan sikap tentang berkehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Mengembangkan kemampuan komunikasi sosial dan intelektual serta apresiasi seni. Mencapai kematangan dalam sistem etika dan nilai.

Tugas perkembangan dari setiap fase menurut Havighurst. 1. Tugas Perkembangan Masa Bayi dan Kanak-Kanak Awal (0,06.0)

Belajar berjalan pada usia 9.0 15.0 bulan. Belajar memakan makan padat. Belajar berbicara. Belajar buang air kecil dan buang air besar. Belajar mengenal perbedaan jenis kelamin. Mencapai kestabilan jasmaniah fisiologis. Membentuk konsep-konsep sederhana kenyataan sosial dan alam. Belajar mengadakan hubungan emosional dengan orang tua, saudara, dan orang lain. Belajar mengadakan hubungan baik dan buruk dan pengembangan kata hati.

2. Tugas Perkembangan Masa Kanak-Kanak Akhir dan Anak Sekolah (6,0-12.0)


Belajar memperoleh keterampilan fisik untuk melakukan permainan. Belajar membentuk sikap yang sehat terhadap dirinya sendiri sebagai makhluk biologis. Belajar bergaul dengan teman sebaya. Belajar memainkan peranan sesuai dengan jenis kelaminnya. Belajar keterampilan dasar dalam membaca, menulis dan berhitung. Belajar mengembangkan konsep-konsep sehari-hari. Mengembangkan kata hati. Belajar memperoleh kebebasan yang bersifat pribadi. Mengembangkan sikap yang positif terhadap kelompok sosial.

3. Tugas Perkembangan Masa Remaja (12.0-21.0)


Mencapai hubungan yang lebih matang dengan teman sebaya. Mencapai peran sosial sebagai pria atau wanita. Menerima keadaan fisik dan menggunakannya secara efektif. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya.

Mencapai jaminan kemandirian ekonomi. Memilih dan mempersiapkan karier. Mempersiapkan pernikahan dan hidup berkeluarga. Mengembangkan keterampilan intelektual dan konsep-konsep yang diperlukan bagi warga negara. Mencapai perilaku yang bertanggung jawab secara sosial. Memperoleh seperangkat nilai sistem etika sebagai petunjuk/pembimbing dalam berperilaku.

4. Tugas Perkembangan Masa Dewasa Awal


Memilih pasangan. Belajar hidup dengan pasangan. Memulai hidup dengan pasangan. Memelihara anak. Mengelola rumah tangga. Memulai bekerja. Mengambil tanggung jawab sebagai warga negara. Menemukan suatu kelompok yang serasi.

DAFTAR PUSTAKA http://edukasi.kompasiana.com/2010/11/16/bagaimana-implikasi-perkembangandalam-pembelajaran-319457.html http://bukit-batu.blogspot.com/2012/04/makalah-pengertian-makna-tujuandan.html http://belajarpsikologi.com/pengertian-bimbingan-dan-konseling/ http://rahmahzelectry.blogspot.com/2011/06/tugas-tugas-perkembanganmenurut.html http://hanifpresidenku.blogspot.com/2010/06/tugas-tugasperkembangan.html http://forbetterhealth.files.wordpress.com/2009/02/perkembangan-anakusia-pra-sekolah.pdf

Anda mungkin juga menyukai