Anda di halaman 1dari 12

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seorang bayi dilahirkan ke dunia ini seperti kertas putih bersih.

Kertas putih tersebut akan ditulisi atau dilukis seperti apa sangat tergantung pada siapa yang menulis atau melukisnya. Demikian juga dengan kepribadian individu manusia. Kepribadian individu manusia tidak dibawa sejak lahir, namun dibentuk oleh lingkungan sosialnya, yaitu keluarga, sekolah, tetangga, kelompok sebaya, organisasi, dan sebagainya. Pengaruh lingkungan sosial itulah yang membentuk kepribadian seseorang. Warisan biologis hanyalah menyediakan bahan mentah kepribadian. Misalnya manusia yang sehat dan normal mempunyai persamaan biologis tertentu, seperti panca indera, dan otak yang rumit. Persamaan biologis ini membantu menjelaskan beberapa persamaan dalam kepribadian. Manusia dilahirkan tidak sebagai makhluk yang tegas dan dengan susunan saraf yang telah sempurna, atau dengan kata lain manusia pada saat dilahirkan tidak memiliki insting-insting kodrati yang diwarisi secara biologis. Dalam kondisi demikian dibutuhkan lingkungan sosial yang membentuk atau mempengaruhi kepribadian manusia. Hidup berbaur baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun dalam masyarakat menunjukkan terjadinya sosialisasi. Di lingkungan sekolah seorang anak memiliki status sebagai siswa. Pada awal tahun ajaran baru, siswa lama dan siswa baru berbaur menjadi satu. Bagi siswa baru, mereka bertemu dengan lingkungan baru seperti teman baru, guru baru, dan orang-orang lain yang belum mereka kenal di sekolah dan kelas mereka sebelumnya. Selain itu, mereka juga memperoleh pelajaran dan buku baru. Para siswa baru harus belajar dan mengenal lingkungan baru. Selain harus belajar pelajaran baru, mereka juga harus belajar mengenal teman baru, guru baru, dan orang-orang lain yang baru di sekitar mereka. Nah, untuk itulah siswa tersebut membutuhkan suatu proses untuk belajar mengenal lingkungan. Proses tersebut disebut sosialisasi.

BAB II PEMBAHASAN
2.1 SOSIALISASI

1. Pengertian Sosialisasi Pengertian menurut para ahli : 1. Koentjaraningrat Sosialisasi adalah seluruh proses di mana seorang individu sejak masa kanakkanak sampai dewasa berkembang, berhubungan, mengenal dan menyesuaikan diri dengan individu-individu lain yang hidup dalam masyarakat sekitarnya.
2. David F. Aberle

Sosialisasi ialah pola-pola mengenal aksi sosial atau aspek-aspek tingkah laku yang menanamkan individu-individu ketrampilan-ketrampilan (termasuk ilmu pengetahuan), motif-motif dan sikap-sikap yang perlu untuk menampilkan peranan-peranan yang sekarang atau yang tengah diantisipasikan (dinantikan) dan yang terus berkelanjutan sepanjang kehidupan manusia normal, sejauh perananperanan baru masih harus terus dipelajari. 3. George Herbert Mead Sosialisasi adalah proses seseorang belajar untuk mengetahui peranan yang harus dijalankannya serta peranan yang harus dijalankan orang lain. 4. Horton & Hunt (1987 : 89) Sosialisasi adalah proses di mana seseorang menginternalisasikan norma-norma kelompok tempat ia hidup sehingga berkembang menjadi satu pribadi yang unik. 5. Soerjono Soekanto Sosialisasi adalah suatu proses sosial tempat di mana seseorang individu mendapatkan pembentukan sikap untuk berperilaku sesuai dengan perilaku orangorang di dalam kelompoknya.

2. Media / Agen Sosialisasi Media / agen / sarana sosialisasi adalah pihak-pihak yang membantu seorang individu menerima nilai dan norma atau tempat di mana seorang individu belajar terhadap segala sesuatu yang kemudian menjadikannya dewasa. Agen sosialisasi terdiri dari:
a. Keluarga

Bagi keluarga inti (nuclear family) agen sosialisasi meliputi ayah, ibu, saudara kandung, dan saudara angkat yang belum menikah dan tinggal secara bersama-sama dalam suatu rumah. Sedangkan pada masyarakat yang menganut sistem kekerabatan diperluas (extended family), agen sosialisasinya menjadi lebih luas karena dalam satu rumah dapat saja terdiri atas beberapa keluarga yang meliputi kakek, nenek, paman, dan bibi di samping anggota keluarga inti. Pada masyarakat perkotaan yang telah padat penduduknya, sosialisasi dilakukan oleh orang-orang yang berada diluar anggota kerabat biologis seorang anak. Kadangkala terdapat agen sosialisasi yang merupakan anggota kerabat sosiologisnya, misalnya pengasuh bayi (baby sitter). Menurut Gertrudge Jaeger peranan para agen sosialisasi dalam sistem keluarga pada tahap awal sangat besar karena anak sepenuhnya berada dalam ligkugan keluarganya terutama orang tuanya sendiri.
b. Teman pergaulan

Teman pergaulan (sering juga disebut teman bermain) pertama kali didapatkan manusia ketika ia mampu berpergian ke luar rumah. Pada awalnya, teman bermain dimaksudkan sebagai kelompok yang bersifat rekreatif, namun dapat pula memberikan pengaruh dalam proses sosialisasi setelah keluarga. Puncak pengaruh teman bermain adalah pada masa remaja. Kelompok bermain lebih banyak berperan dalam membentuk kepribadian seorang individu. c. Lingkungan sekolah Apabila seorang anak memasuki lingkungan sekolah, maka secara resmi ia menjadi bagian dari kelompok formal yang terikat aturan-aturan resmi dan dihadapkan pada norma-norma yang diikuti secara teratur dengan sanksi tertentu. Sekolah memperoleh mandat yang tegas untuk mensosialisasikan nilai dan norma kebudayaan bangsa dan negaranya. Peran guru pada pendidikan dasar sangat dominan 3

untuk mempengaruhi dan membentuk pola perilaku anak didik. Pada penddikan menengan atas peran guru sudah dibatasi oleh peran anak didik itu sendiri namun masih tetap mendapatkan peran dalam hal membimbing agar siswa mempunyai motivasi besar dalam menyelesaikan studinya. Pendidikan formal ini untuk mempersiapkan anak menguasai peranan-peranan baru dikemudian hari. Menurut Dreeben, dalam lembaga pendidikan formal seseorang belajar membaca, menulis, dan berhitung. Aspek lain yang juga dipelajari adalah aturan-aturan mengenai kemandirian (independence), prestasi (achievement), universalisme, dan kekhasan (specificity). Di lingkungan rumah seorang anak mengharapkan bantuan dari orang tuanya dalam melaksanakan berbagai pekerjaan, tetapi di sekolah sebagian besar tugas sekolah harus dilakukan sendiri dengan penuh rasa tanggung jawab.
d. Media massa

Yang termasuk kelompok media massa di sini adalah media cetak (surat kabar, majalah, tabloid), media elektronik (radio, televisi, video, film). Besarnya pengaruh media massa sangat tergantung pada kualitas dan frekuensi pesan yang disampaikan. Contoh: Penayangan acara Smack Down di televisi diyakini telah menyebabkan penyimpangan perilaku anak-anak dalam beberapa kasus. Iklan produk-produk tertentu telah meningkatkan pola konsumsi atau bahkan gaya hidup masyarakat pada umumnya. Gelombang besar pornografi, baik dari internet maupun media cetak atau tv, didahului dengan gelombang game eletronik dan segmen-segmen tertentu dari media TV (horor, kekerasan, ketidaklogisan, dan seterusnya) diyakini telah mengakibatkan kecanduan massal, penurunan kecerdasan, menghilangnya perhatian/kepekaan sosial, dan dampak buruk lainnya. 3. Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Sosialisasi a. Kesiapan dan kematangan pribadi seseorang. Yang termasuk kesiapan adalah potensi manusia untuk belajar dan kemampuan berbahasa.

b. Lingkungan atau sarana sosialisasi Berkembang atau tidaknya potensi kemanusiaan seseorang tergantung pada 3 faktor yaitu interaksi dengan sesama manusia, bahasa, dan cinta atau kasih sayang. c. Keinginan yang kuat Seseorang yang mempunyai keinginan yang kuat akan berusaha sebaik mungkin supaya keinginannya terpenuhi.

2.2 PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN 1. Pengertian Kepribadian

1. Theordore M. Newcomb

Kepribadian adalah organisasi sikap yang dimiliki seseorang sebagai latar belakang dari perilakunya.

2. Roucek dan Warren Kepribadian adalah organisasi faktor-faktor biologis, psikilogis dan sosiologis yang mendasari perilaku seorang individu.

3. Koentjaraningrat Kepribadian adalah susunan dari unsur-unsur jiwa dan akal yang menentukan tingkah laku atau tindakan seorang individu.

4. Cuber

Kepribadian adalah gabungan keseluruhan dari sifat-sifat yang tampak dan dapat dilihat oleh seseorang.

5. M.A.W. Brower Kepribadian adalah corak tingkah laku sosial yang meliputi corak kekuatan, dorongan, keinginan, opini, dan sikap-sikap seseorang.

2.

UNSUR-UNSUR KEPRIBADIAN a. Pengetahuan Setiap manusia berusaha untuk mengisi pemikirannya dengan berbagai macam pengetahuan yang ada di lingkungannya. Semua hal yang telah dipelajari sebagai pengetahuan direkam dalam otak dan dicerna atau direspon melalui bentukbentuk perilaku tertentu. b. Perasaan Merupakan bentuk penilaian seseorang terhadap sesuatu hal yang berupa perasaan positif ataupun negatif sehingga penilaian ini akan memberikan respon yang positif maupun negatif. Setiap perilaku yang didasarkan pada perasaan mempunyai penilaian yang subjektif karena setiap manusia mempunyai penilaian yang berbeda terhadap seseorang atau sesuatu. c. Dorongan Naluri Adalah keinginan yang ada pada diri seseorang bersumber dari panca indra sebagai aksi yang kemudian dicerna dan diwujudkan dalam bentuk reaksi. Setiap dorongan naluri sebagai perwujudan dari keinginan manusia untuk menanggapi rangsangan tersebut. Sedikitnya ada tujuh dorongan naluri dalam diri manusia, yaitu: 1. 2.
3.

Dorongan untuk mempertahankan hidup. Dorongan seksual. Dorongan untuk mencari makan. Dorongan untuk bergaul dan berinteraksi dengan sesama manusia. 6

4.

5. 6. 7.

Dorongan untuk meniru tingkah laku sesamanya. Dorongan untuk berbakti. Dorongan akan keindahan bentuk, warna, suara, dan gerak.

3.

FAKTOR PEMBENTUK KEPRIBADIAN a. Warisan Biologis Adanya persamaan biologis dalam diri manusia membantu menjelaskan beberapa persamaan dalam kepribadian dan perilaku semua orang. Semua manusia yang normal dan sehat mempunyai persamaan biologis tertentu seperti mempunyai dua tangan, dua kaki, panca indra, otak, dan sebagainya. Selain itu setiap warisan biologis membentuk karakter kepribadian unik karena tidak semua orang mempunyai karakter fisik yang sama meskipun anak kembar pasti ada perbedaannya. b. Lingkungan Fisik Faktor kedua yang memengaruhi kepribadian adalah lingkungan fisik seperti iklim, topografi dan sumber alam. Tetapi menurut para ahli sosiologi faktor ini tidak dianggap cukup penting dalam memengaruhi kepribadian seseorang. Misalnya bagaimana suku Aborigin (Australia) harus berjuang dengan gigih untuk tetap hidup, padahal bangsa Samoa hanya memerlukan sedikit waktu setiap harinya untuk mendapatkan makanan. c. Kebudayaan Khusus Coba kalian perhatikan masyarakat petani dengan masyarakat kota di lingkungan sekitar. Apakah mereka mempunyai kepribadian yang berbeda? Kita mengetahui bahwa setiap masyarakat selalu mempuyai karakter yang khusus dan berbeda satu sama lain. Karakter yang khas ini bisa disebut sebagai kebudayaan khusus yang hanya dapat ditemui pada masyarakat tertentu. d. Pengalaman Kelompok Sangat jelas sekali bahwa anggota kelompok yang lain mempunyai pengaruh yang penting bagi kepribadian individu.

4.

TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN


a) Fase pertama, fase awal ketika seseorang berumur 1-2 tahun dan mulai

mengenal orang lain serta norma-norma yang berlaku di lingkungan kecil. Anak mulai mempunyai pandangan tentang dirinya sebagai suatu individu yang tersendiri dan secara psikologis memiliki ego dan super ego.

b) Fase kedua, seorang anak mulai berkembang karakternya sesuai dengan tipe

pergaulan yang ada di lingkungannya, termasuk struktur tata nilai maupun struktur budayanya. Anak mulai menyadari bahwa pandangan orang lain tentang dirinya disertai dengan beberapa penilaian.

c) Fase ketiga, Perkembangan kepribadian yang relatif tetap yaitu dengan

terbentuknya perilaku-perilaku yang khas sebagai perwujudan kepribadian yang bersifat abstrak. Fase ini disebut sebagai fase kedewasaan yang berlangsung antara usia 25-28 tahun.

BAB III PENUTUP

Kesimpulan Sosialisa menurut Koentjaraningrat Sosialisasi adalah seluruh proses di mana seorang individu sejak masa kanak-kanak sampai dewasa berkembang, berhubungan, mengenal dan menyesuaikan diri dengan individu-individu lain yang hidup dalam masyarakat sekitarnya. Sedangkan Media / Agen sarana sosialisasi adalah pihak-pihak yang membantu seorang individu menerima nilai dan norma atau tempat di mana seorang individu belajar terhadap segala sesuatu yang kemudian menjadikannya dewasa. Agen sosialisasi terdiri dari:
a. Keluarga

b. Teman pergaulan c. Lingkungan sekolah d. Media massa Pengertian Kepribadian menurut Theordore M. Newcomb adalah organisasi sikap yang dimiliki seseorang sebagai latar belakang dari perilakunya. Unsur-Unsur Kepribadian a. Pengetahuan b. Perasaan c. Dorongan Naluri

DAFTAR PUSTAKA

Ardiwinata, jajat dan achmad hufad. (2007). Sosiologi antropologi Pendidikan. Bandung: UPI PRESS Kuswanto dan Bambang Siswanto. (2003). Sosiologi. Solo: Tiga Serangkai Sadulloh Uyoh, Drs. (2003). Pengantar Filsafat Pendidikan. Bandung: AlFABETA. Sadulloh Uyoh, dkk. ( 2007). PEDAGOGIK.. Bandung: CIPTA UTAMA.

10

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Allah SWT mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik. Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui proses pemecahan dan

pengayakan yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya Kasus ini dapat terselesaikan. Makalah ini berjudul Pengaruh Media Sosialisasi terhadap Bentuk Kepribadian dan sengaja dipilih karena menarik perhatian penulis untuk dicermati dan perlu mendapat dukungan dari semua pihak yang peduli terhadap dunia Pendidikan Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada guru/dosen pembimbing yang telah banyak membantu penyusun agar dapat menyelesaikan Makalah ini. Makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun Kasus ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya.

Wassalam Penulis

11

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................................................................. DAFTAR ISI ............................................................................................................ BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang..................................................................................................... BAB II PEMBAHASAN
2.3................................................................................................ Sosialisasi

...................................................................................................................

1.............................................................................................Pengertian

Sosialisasi .............................................................................................
2.............................................................................................Media

Agen Sosialisasi....................................................................................
3.............................................................................................Faktor-

Faktor Yang Memengaruhi Sosialisasi.................................................


2.4..................................................................................................Pembentuk

an Kepribadian...............................................................................................
1. Pengertian kepribadian.......................................................................... 2. Unsur-unsur kepribadian....................................................................... 3. Faktor pembentuk kepribadian............................................................. 4. Tahap-tahap perkembangan kepribadian..............................................

BAB III PENUTUP Kesimpulan................................................................................................................ DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................

12

Anda mungkin juga menyukai