Anda di halaman 1dari 24

Estimasi dan Studi Kelayakan

Didik Dwi P didik@um.ac.id

Bahasan Cost Estimation Feasibility Study Cost Analysis

Cost Estimation Feasibility Study Cost Analysis

Estimasi Biaya Project scope must be explicitly defined Task and/or functional decomposition is necessary Historical measures (metrics) are very helpful At least two different techniques should be used Remember that uncertainty is inherent

Teknik Estimasi Past (similar) project experience Conventional estimation techniques


Size (e.g., LOC) estimates

Tools
Checkpoint, methods

Petunjuk Estimasi Jangan pernah menanyakan pada orang yang tidak berpengalaman untuk melakukan estimasi. Lebih baik jika dilakukan secara bersama (berkelompok) Jangan pernah mengambil rata-rata dari estimasi yang berbeda. Selalu pertimbangkan kejadian tak terduga dan/atau overhead

Cost Estimation Feasibility Study Cost Analysis

Studi Kelayakan Menentukan kemungkinan keberhasilan solusi yang diusulkan. Tahap studi kelayakan:
Perumusan Formulasi tujuan Analisis Keputusan

Faktor Kelayakan (TELOS) Technical


Dukungan teknologi, ada/tidak

Economic
Dukungan dana

Legal
Legalitas

Operational
Dukungan prosedur dan sumber daya

Schedule
Waktu untuk mengimplementasikan
9

Cost Estimation Feasibility Study Cost Analysis

10

Biaya Bentuk:
Direct and Indirect

Jenis biaya pengembangan SI:


Biaya pengadaan (procurement cost) Biaya persiapan operasi (start-up cost) Biaya proyek (project-related cost) Biaya operasi (ongoing cost) dan biaya perawatan (maintenance cost)

11

Terms Cost: how much it will cost to produce system. Budget: how much you will be allowed to spend on producing system. Price: Cost + Profit

12

Komponen Manfaat SI Komponen Manfaat: Tangible benefits


Terukur, kuantitatif

Intangible benefits
Kualitatif

13

Analisis Biaya/Manfaat Memberi gambaran apakah benefit lebih besar dibandingkan cost. Analisis kelayakan proyek SI. Metode:
Periode pengembalian (payback period / PP) Pengembalian investasi (return on investment /ROI) Net Present Value (NPV) Pengembalian internal (internal rate of return / IRR)

14

Periode Pengembalian Jangka waktu yang diperlukan untuk membayar kembali biaya investasi yang telah dikeluarkan. Semakin cepat payback period-nya semakin baik (potensial) proyek tersebut. RUMUS: PP = tahun sebelum balik modal + (sisa investasi / total sisa proceed) Jika proceed konstan, maka tahun sebelum balik modal = 0, atau PP = total investasi / proceed
15

Periode Pengembalian Contoh: Diketahui: investasi proyek SI adalah 15.000.000. Proceed tiap tahun bernilai sama, 4.000.000. Hitung payback periodnya! Jawab:

15.000.000 =3 3 / 4 tahun 4.000.000


.: Investasi akan tertutup dalam waktu 3 tahun 9 bulan
16

Periode Pengembalian Untuk proceed yang tidak sama besarnya, maka harus dihitung satu per satu. Diketahui: investasi proyek SI adalah 15.000.000. Estimasi umur ekonomis 4 tahun dengan proceed:
Tabel 1
Tahun 1 2 3 4 Proceed 5.000.000 4.000.000 4.500.000 6.000.000

Berapa payback period-nya?


17

Periode Pengembalian Investasi: Proceed tahun 1: Proceed tahun 2: Proceed tahun 3: 15.000.000 5.000.000 4.000.000 4.500.000

Sisa investasi thn 2: 10.000.000 Sisa investasi thn 3: 6.000.000 Sisa investasi thn 4: 1.500.000 Sisa thn ke-4 tertutup oleh proceed thn ke-4, sehingga 1.500.000 / 6.000.000 = 1/3 ((1/3) * 12 = 4) Jadi, payback period = 3 tahun 4 bulan
18

Periode Pengembalian Problem:


Tidak mempertimbangkan nilai waktu uang

Misal, investasi proyek 10.000.000


Tahun ke1 2 3 4 5 Project A 7.000.000 3.000.000 2.000.000 Project B 3.000.000 2.000.000 3.000.000 5.000.000 5.000.000

Mana yang lebih baik?


19

Pengembalian Investasi Pengembalian investasi (return on investment / ROI) digunakan untuk mengukur persentase manfaat dibanding biaya. RUMUS: ROI = (total manfaat total biaya) / total biaya Jika ROI > 0 proyek bisa diterima

20

Pengembalian Investasi Pada contoh Tabel 1, dapat dihitung ROI-nya sebagai berikut: ROI = (19.500.000 15.000.000) / 15.000.000 = 0,3 % Pada contoh di atas, proyek dapat diterima karena ROInya lebih dari 0; dengan profit 30% (0,3 * 100)

21

Net Present Value (NPV) Tidak seperti payback period dan ROI, NPV memperhitungkan nilai waktu dari uang (time value of money). Menggunakan suku bunga diskonto RUMUS
Bt = benefit th ke-t Ct = cost th ke-t i = interest rate yang ditentukan t = tahun Ko= investasi awal tahun ke-0 (sebelum proyek dimulai)
22

Net Present Value (NPV) Pada contoh Tabel 1, dapat dihitung NPV-nya sebagai berikut: Misal tingkat suku bunga 2% NPV = ((5.000.000 / (1+0.02)1) + (4.000.000 / (1+0.02)2) + (4.500.000 / (1+0.02)3) + (6.000.000 / 4 (1+0.02) )) 15.000.000 NPV = (4.901.960,78 + 3.844.675,12 + 4.245.283 + 5.545.286,5) 15.000.000 NPV = 3.537.205,4 .: NPV > 0 investasi bisa diterima
23

Kesimpulan Teknik estimasi:


Past project experience, conventional techniques, tools

Faktor kelayakan:
TELOS

Metode analisis biaya


Periode pengembalian (payback period / PP) Pengembalian investasi (return on investment / ROI) Net Present Value (NPV) Pengembalian internal

24

Anda mungkin juga menyukai