Anda di halaman 1dari 13

(Taubat, Raja dan Mengendalikan diri)

Akhlak Terpuji

Disusun oleh: Annisa Frisky Ayu Ayu Purnamasari Eka Harina Lestari Elsa Febriani Fachmi Baihaqi Kresna Yugha Saktiawan Latifah Nurrahmah Juhara Vislashelly Vereira

Seorang yang beriman kepada Allah SWT tentunya memiliki sifat raja. Dengan sifat raja tersebut maka akan tercermin suatu sikap yang khusnudzon, berhaluan maju, dan berpikir yang islami. Khusnudzon adalah sifat yang terpuji yaitu sifat yang menunjukkan prasangka yang baik.

2 Sifat yang berhubungan erat dengan Raja

1. Optimis

Setiap manusai akan selalu diuji keimana dan kepribadiannya. Dengan segal keurangan dan kelebihan dirinya, manusia senantias menghadapi peluang dan tantangan. Tidak jarang kegagalan dijumpai dalam usaha keras yang telah dilakukan sepanjang hidupnya. Bila peluang dan kesempatan telah tersedia, kemudian ditambah dengan modal, potensi, kekuatan atau kelebihan dirinya, seringkali menimbulkan rasa optimis. Sebaliknya, apabila kemampuan yang dimiliki kurang memadai, biasanya seorang mudah merasa pesimis.

Optimis merupakan keyakinan diri dan salah satu sifat baik yang dianjurkan dalam Islam. Dengan sikap optimis, seseorang akan bersemangat dalam menjalani kehidupan, baik demi kehidupan di duni maupun dalam menghadapi kehidupan akhirat kelak. Allah berfirman dalam surah Ali Imran ayat 139 Artinya : Janganlah kamu bersifat lemah, dan janganlah pula kamu

bersedi hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman. (QS Ali Imran : 139)

Ada 6 hal yang dapat membangkitkan sikap optimis dalam kehidupan kita
1. Temukan hal-hal positif dari pengalaman masa lalu 2. Tata kembali target yang ingin kita capai 3. Pecah target yang besar menjadi target-target kecil yang dapat segera dilihat keberhasilannya. 4. Bertawakal kepada Allah SWT setelah melakukan ihtiyar 5. Langkah terakhir, kita perlu mengubah pandangan kita terhadap diri dan kegagalan 6. Yakinkan bahwa Allah SWT akan menolong dan memberi jalan keluar

2. Dinamis

Dinamis dapat diartikan sebagai satu keadaan yang selalu bergerak, tidak pernah diam, tidak statis. Seseornag yang dinamis adalah seseorang yang tidak kenal putus asa dalam mencapaui tujuannya. Sikap dinamis ini memacu manusia pada kemajuan dan perkembangan. Allah SWT berfirman. Artinya : Dan (Dia telah menetapkan) kuda, bagal dan keledai agar kamu menungganginya dan (menjadikannya) perhiasan. Dan Allah menciptakan apa yang kamu tidak mengetahuinya. (QS An Nahl :

Melalui ayat tersebut, Allah telah mengisyaratkan kepada manusai untuk berfikir, merenung dan menghasilkan inovasi-inovasi seperti menciptakan tekhnologi mutakhir dan menjadikan tekhnologi itu sebagai perhiaan, kebanggaan dan kemudahan bagi manusia. Perhatikan firman Allah SWT berikut ini. Artinya : (1)Demi masa. (2)Sesungguhnya

manusia dalam kerugian. (3)Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal shaleh dan saling berwasiat dengan kebenaran, dan berwasiat dengan kesabaran. (QS Al Asr : 1-3)

Mengendalikan Diri
Manusia diberi akal dan hawa nafsu oleh Allah SWT, dua hal inilah yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya sehingga manusia disebut makhluk paling sempurna. Seringkali hawa nafsu membawa seseorang cenderung ke arah keburukan sehingga setiap orang harus mampu mengendalikannya. Hawa nafsu dapat membawa kebaikan selama ia mampu diarahkan, tetapi akan menjerumuskan kepada kejahatan bila dibiarkan tanpa arah yang jelas.

Ayat Al-Quran tentang mengendalikan diri


Artinya : Maka pernahkah engkau meelihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya? Dan Allah membiarkannya sesaat berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya. Maka siapakah yang akan memberikan petunjuk setelah Allah (membuarkan sesat). Mengapa kamu tidak mengambil pelajaran. (QS Al Jasiyah : 23)

Orang yang menurut hawa nafsunya sangat dimurkai oleh Allah dan disamakan dosa dan bahayanya orangorang yang menyembah berhala dan memuja bendabenda yang ada dibumi.
Nafsu mengandung ketertarikan sahwat untuk mencari kelezatan jasamani dan rohani sehingga mudah menerima godaan dan bujukan setan. Nafsu manusia ada tiga macam yaitu sebagai berikut. 1. Nafsu amarah yaitu nafsu yang menyuruh kepada keburukan 2. Nafsu lawanah yaitu nafsu yang suka mencela atau mengecam 3. Nafsu mutmainnah ayitu nafsu yang tenang dan tentram

Perilaku yang dapat melatih diri kita agar mampu bersikap mengendalikan diri
1. Tidak suka mengolok-olok dan berburuk sangka kepada orang lain 2. Tidak iri dan dengki 3. Tidak sombong 4. Tidak kikir dan pelit 5. Tidak tamak 6. Tidak memfitnah 7. Tidak melakukan kejahatan 8. Ikhlas 9. Sabar 10. Suka berkorban 11. Pandai bersyukur 12. Mau bertobat dan mengadakan perbaikan 13. mampu mengendalikan hawa nafsu

Orang yang kuat bukanlah orang yang jagoan dalam gulat, namun orang yang kuat adalah orang yang mampu menahan dirinya ketika marah. (HR Muttafqun Alaih)

Terima kasih atas perhatiannya, mohon maaf apabila banyak kesalahan


Akhirul Kalam, Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh!

Anda mungkin juga menyukai