Anda di halaman 1dari 10

‫الر ِحيْم‬

َّ ‫الر ْح ٰم ِن‬ ِ ‫ِب ْس ِم‬


َّ ‫هللا‬
Faktor-Faktor Utama Perusak
Ibadah
KELOMPOK 1
 Luthfan Asyafiq  Nurhayati
 Galih Kusumawati  Nanik Suci
 Anissa Minami Puspaningrum
 Seftian Dwi .N  Anashirul ishlah .N

 Nia Hardiyanti  Fatimatuzzahro’


1. Riya’
Riya ’ adalah memperlihakan suatu amal
kebaikan kepada sesama manusia.
Menurut Imam Al-Ghazali dapat dibagi atas 5
kategori, yaitu:
 Riya dalam masalah agama.
 Riya dalam penampilan tubuh dan pakaian.
 Riya dalam perkataan.
 Riya dalam perbuatan.
 Riya dalam persahabatan.
Allah melarang kita berbuat riya’. Sesuai dengan
firmannya:
 “Janganlah kalian menghilangkan pahala
shadaqah kalian dengan menyebut -nyebut nya
atau menyakiti (perasaan si penerima) seperti
orang yang menafkahkan hartanya karena riya
kepada manusia dan dia t idak berimana kepada
Allah dan hari kemudian.” (Al-Baqarah: 264)

 “Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang


shalat, yaitu orang-orang yang lalai dari shalatnya,
yang berbuat karena riya” (Al Maa’uun 4-6)
2. Sum’ah
Sum’ah adalah sikap seorang muslim yang
membicarakan atau memberitahukan amal
shalihnya yang sebelumnya tidak diketahui
atau tersembunyi kepada manusia lain agar
dirinya mendapat kan kedudukan dan atau
penghargaan dari mereka, atau
mengharapkan keuntungan materi.
Dalam Al-Qur’an Allah telah memperingatkan tentang sum’ah
dan riya ini:

 “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu


menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut -
nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti
orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada
manusia…” (QS. Al-Baqarah : 264)

Rasulullah SAW juga memperingat kan dalam haditsnya:

 Siapa yang berlaku sum’ah maka akan diperlakukan dengan


sum’ah oleh Allah dan siapa yang berlaku riya maka akan
dibalas dengan riya. (HR. Bukhari)

Diperlakukan dengan sum’ah oleh Allah maksudnya adalah


diumumkan aib-aibnya di akhirat . Sedangkan dibalas dengan
riya artinya diperlihatkan pahala amalnya, namun tidak diberi
pahala kepadanya. Na’udzubillah min dzalik.
3.Ujub
Ujub adalah mengagumi diri sendiri, yaitu ketika kita
merasa bahwa diri kita memiliki kelebihan tertentu yang
tidak dimiliki orang lain.
Allah SWT berfirman :

 “Bagi Alloh semua kerajaan langit dan bumi dan apa


yang ada diantaranya.” (QS. Al Maidah : 120)

Maksud dari ayat di atas adalah apapun yang kita


miliki, semuanya adalah milik Alloh yang dipinjamkan
kepada kita agar kita dapat memanfaatkannya dan
sebagai ujian bagi kita. Tidak seorangpun yang memiliki
sesuatu di alam semesta ini walaupun sekecil atom
kecuali Alloh
 FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TIMBULNYA SIFAT UJUB
1. Banyak dipuji orang
2. Banyak meraih kesuksesan
3. Kekuasaan
4. Tersohor di kalangan orang banyak
5. Mempunyai intelektualitas dan kecerdasan yang
tinggi
6. Memiliki kesempurnaan fisik
7. Lalai atau tidak memahami hakikat dirinya sendiri.
4. Takabbur
Takabur semakna dengan Ta’azum, yaitu menampakkan
keagungannya dan kebesarannya dibandingkan dengan
orang lain.

Sifat takabur ini merupakan sifat tercela dan berbahaya,


bahkan dibenci oleh Allah SWT , sebagaimana firman-
firmannya :
 “maka masuklah pintu-pintu neraka jahanam, kamu
kekal didalamnya, maka amat buruklah tempat orang-
orang yang menyombongkan diri”. (Q.S An Naml :29)

 “sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang


sombong”. (Q.S An Nahl : 23)
Macam-macam takabur:
1.Takabur kepada Allah SWT,
2.Takabur kepada Rasulullah.
3.Takabur t erhadap sesama manusia,
 Takabur batini atau batin adalah sifat takabur yang
tertanam dalam hati seseorang sehingga tidak tampak
secara lahir/fisik, seperti seseorang yang mengingkari
kebenaran yang dat ang dari Allah Swt . padahal dia
mengetahui kebenaran tersebut.

 Takabur Zahiri ( Takabur dalam Perbuatan ) Takabur


zahiri adalah sifat takabur yang dapat dilihat langsung
dengan panca indra, seperti dalam bentuk ucapan
dan gerakan anggota tubuh.
‫ين‬ ‫م‬‫َ‬ ‫ل‬‫ا‬‫ع‬ ‫ْ‬
‫ال‬ ‫ب‬ ‫ر‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َلِل‬
‫َ ْ َّ َ ِّ ِ َ ِ َ‬ ‫ُ‬
‫د‬ ‫م‬‫ح‬ ‫ْ‬
‫ال‬

‫‪TERIMA KASIH‬‬

Anda mungkin juga menyukai