PEMIMPIN BERKARAKTER
BERBASIS NILAI-NILAI AGAMA
Oleh:
TIM
Balai Diklat Keagamaan Surabaya
Mari kita bersyukur…..
Kepada Allah SWT
• Diberi kesehatan yang baik
• Diberi keringanan kaki
• Keterbukaan pikiran
• Kelapangan dada
• Diberi kelengkapan anggota tubuh Semua anugrah Nya
• Tetapi manakala kita terpuruk, kita juga harus
tetap bersyukur, karena kita adalah makhluk yang bersyukur, tanpa
kuasa selain dariNYA
• Percaya selalu ada kemudahan dibalik kesulitan
DESKRIPSI SINGKAT
MATA DIKLAT INI MEMBAHAS TENTANG
PENGENALAN POTENSI KEPEMIMPINAN
BERKARAKTER, HAMBATAN, GIZI DAN TIPS
PENGEMBANGAN PEMIMPIN BERKARAKTER
INDIKATOR HASIL BELAJAR
PESERTA DAPAT:
1. MEMAHAMI POTENSI KEPEMPINAN BERKARAKTER
2. MENGIDENTIFIKASI HAMBATAN PENGEMBANGAN PEMIMPIN
BERKARAKTER, GIZI PENGEMBANGAN DAN TIPS PENGEMBANGAN
PEMIMPIN DIRI BERKARAKTER
STRATEGI ?
Kata “strategi” berasal dari turunan kata bahasa
Yunani, “stratēgos”. yang dapat diterjemahkan
sebagai ‘komandan militer’ pada zaman demokrasi
Athena.
strategi/stra·te·gi/ /stratégi/ n
1 ilmu dan seni menggunakan semua sumber daya bangsa
(-bangsa) untuk melaksanakan kebijaksanaan tertentu dalam
perang dan damai;
2 ilmu dan seni memimpin bala tentara untuk menghadapi
musuh dalam perang, dalam kondisi yang menguntungkan:
sebagai komandan ia memang menguasai betul -- seorang
perwira di medan perang;
3 Rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai
sasaran khusus;
4 Tempat yang baik menurut siasat perang (KBBI)
Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang
berkaitan dengan pelaksanaan gagasan,
perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam
kurun waktu tertentu (Wikipedia)
DISKUSIKAN DALAM
KELOMPOK ANDA,TENTANG POTENSI
MANUSIA?
Menurut Hery Wibowo dlm bukunya berjudul
“Fortune Favor the Ready” minimal ada empat
kategori potensi yang terdapat dalam diri manusia
sejak lahir yaitu, potensi otak, emosi, fisik dan
spiritual dan semua potensi ini dapat
dikembangkan pada
tingkat yang tidak terbatas
Jenderal Sudirman, di depan Tentara Keamanan Rakyat, dalam
pidato pertamanya yang disebarluaskan oleh harian Kedaulatan
Rakyat pada tgl 5 Juli 1946 mengatakan,
Akal pun mesti berada di bawah kendali jiwa atau hati (qalb).
Akal memang memiliki potensi yg istimewa : berpikir,
berimajinasi, menghafal, dan lain-lain. Bila ia bertindak liar
maka potensi akal untuk menjadikan manusia sebagai tukang
tipu daya atau semacamnya.
Untuk mencapai jiwa yang berkuasa utuh, Imam al-Ghazali
menekankan adanya perjuangan keras dalam olah rohani
(mujâhadah) demi proses pembersihan jiwa atau tazkiyatun
nafs. Jiwa yang jernih akan memicu munculnya cahaya ilahi
yang member petunjuk manusia akan jalan terbaik bagi
langkah-langkahnya.
1. Hilangnya kejujuran,
2. Hilangnya rasa tanggung jawab,
3. Tidak berpikir jauh kedepan (Visioner),
4. Rendahnya disiplin,
5. Krisis kerjasama,
6. Krisis keadilan, dan
7. Krisis kepedulian.
DISCO
Bagaimana solusinya