Anda di halaman 1dari 2

http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:CGXmJIcimgJ:blog.unand.ac.id/ainicahayamata/2011/03/24/askep-kejang-demam-dan-tifoidpadaanak/+implikasi+keperawatan+pada+typhoid&cd=1&hl=id&ct=clnk&gl=id&source=www.g oogle.co.

id Cara menghitung kebutuhan cairan : KEBUTUHAN CAIRAN TUBUH

Cairan tubuh hilang melalui:

1. Urin 50% dari kehilangan cairan Normal: 50 ml/ kgBB/ 24 jam 1. Insensible Water Loss (50%) Respirasi (15%) Kulit (30%) Feses (5%)

CARA MENGHITUNG KEBUTUHAN CAIRAN 1. Luas permukaan tubuh (BSA = Body Surface Area) = mL/ m2/ 24 jam Paling tepat untuk BB > 10 kg Normal: 1500 ml/ m2/ 24 jam (kebutuhan maintenance/ kebutuhan rumatan) 1. Kebutuhan kalori 100 150 cc/ 100 KAL 1. Berat badan Rumus umum: 0 0 0 100 ml/ kg 50 ml/ kg 20 ml/ kg 10 kg pertama 10 kg kedua berat > 20 kg

Misalnya anak dengan BB 25 kg, memerlukan:

0 0 0

100 ml/ kg x 10 kg 50 ml/ kg x 10 kg 20 ml/ kg x 5 kg 25 kg

= 1000 cc 10 kg (I) = 500 cc 10 kg (II) = 100 cc 5 kg (sisa) = 1600 cc/ 24 jam

Total =

Keadaan yang Meningkatkan/ Menurunkan Kebutuhan Cairan 1. Meningkatkan metabolisme


Demam H2O: 12%/ C Hipotermi H2O 12%/ C

1. Menurunkan metabolisme 1. Kelembaban lingkungan tinggi Insensible water loss menurun 0 15 cc/ 100 KAL 1. Hiperventilasi IWL meningkat 50 60 cc/ 100 KAL 2. Keringat >> H2O meningkat 10 25 cc/ 100 KAL Kebutuhan Elektrolit

2 4 mEq Na+/ 100 cc cairan 2 4 mEq K+/ 100 cairan

Anda mungkin juga menyukai