Anda di halaman 1dari 2

FILOSOFI TELUR AYAM

Mana yang lebih dulu, telur atau ayam? Jika membaca judul di atas, pasti langsung terlintas kalimat tersebut. Tetapi tulisan ini tidak mau membahas hal tersebut, karena berpotensi menimbulkan banyak opini dan perdebatan.. Hehehe.. Dalam tulisan ini akan lebih dibahas mengenai hal-hal yang patut kita contoh dari sebutir telur ayam. Lah koq bisa? Bisa dong..Karena ternyata banyak hal bisa kita pelajari dari sebutir telur ayam tersebut. Apa saja? Check it out! Telur ayam? Pasti semua orang tahu benda yang bernama telur ayam, bahkan hampir semua orang pernah mengkonsumsinya. Seperti yang sering dimuat di info-info kesehatan, ternyata telur ayam banyak sekali manfaat bagi mereka yang mengkonsumsinya. Telur ayam yang kecil tersebut selain murah dan mudah didapatkan, juga memiliki banyak sekali kandungan protein, lemak, dan nutrisi lain yang dibutuhkan oleh tubuh untuk tetap sehat. Nah, jika dipikir-pikir, ternyata selain manfaatnya secara fisik, dari telur ayam kita juga bisa mempelajari banyak hal untuk kehidupan, antara lain: Kecil Tapi Kaya Manfaat Seperti yang tertulis di awal, di dalam telur ayam banyak sekali nutrisi yang terkandung. Padahal, seperti yang kita ketahui, ukuran telur ayam bisa digolongkan kecil. Ukuran telur ayam yang hanya sebesar genggaman tangan manusia atau bahkan lebih kecil tidak membuat telur ayam minim manfaat. Maka hendaknya kita sebagai manusia juga belajar untuk menjadi seperti telur ayam. Apapun status sosial kita atau memiliki posisi apapun kita dalam pekerjaan, tidak perlu membuat diri kita rendah diri apalagi merasa diri kita tidak berguna atau banyak kekurangan. Di dalam diri kita pasti masih banyak kelebihan-kelebihan yang dapat dieksplorasi dan dimanfaatkan. Apalagi jika dapat kita gunakan untuk membantu orang lain yang membutuhkan. Jadi tunggu apa lagi? Berhentilah menganggap diri kita kecil dan segeralah manfaatkan segala kelebihan yang kita miliki untuk menjadikan diri kita lebih baik serta membantu orang lain di sekitar kita untuk menjadi lebih baik juga. Harga Terjangkau dan Mudah Didapatkan Hampir di setiap pasar di manapun selalu ada yang menjual telur ayam. Yah, selain itu telur ayam juga memiliki harga terjangkau di kalangan masyarakat dan dapat digunakan sebagai alternatif lauk yang bisa menggantikan daging, tanpa kehilangan manfaatnya. Sebagai manusia, kita juga bisa menjadi seperti telur ayam, yaitu dengan bersikap rendah hati dan ramah terhadap setiap orang. Dengan begitu kita bisa menjadi panutan dan kepercayaan dari orang di sekitar kita, di mana kita juga harus mudah dijangkau, yaitu bisa bergaul dengan siapapun tanpa harus memandang SARA maupun status sosial. Pengelolaan Mudah Seperti yang kita ketahui, telur ayam dapat kita nikmati dengan berbagai cara pengelolaan, mulai dari direbus, digoreng, dikocok/dadar, dicampur sebagai bahan kue atau minuman, bahkan dimakan mentah. Semua cara penyajian tersebut tidak mengurangi nikmat dari telur ayam itu sendiri. Telur ayam fleksibel secara pengelolaan tetapi tetap memberi manfaat dan kemudahan bagi konsumennya. Sebagai makhluk sosial, seringkali kita juga dituntut untuk fleksibel dan tidak memaksakan kehendak kita. Kadang kala kita juga harus mengalah dan mengikuti arus, walau sebenarnya kita tahu hal itu tidak benar, sambil pelan-pelan kita betulkan arah tersebut menuju yang benar. Sebagai contoh, sebagai dokter, kadang saya tahu bahwa saya harus melakukan pemeriksaan yang berkualitas tetapi mahal. Jika pasien yang sedang saya tangani adalah seorang yang berpenghasilan sangat rendah, maka jelas tidak mungkin saya melakukan pemeriksaan tersebut dengan segera. Maka saya dapat

melakukan pemeriksaan yang terjangkau secara maksimal, sambil pelan-pelan meminta pasien untuk menyiapkan dana atau mencari donator/sponsor untuk membantu pasien tersebut, sehingga pada akhirnya saya dapat melakukan pemeriksaan dan pengobatan yang lebih maksimal. Dalam hal ini saya harus menjadi teman dari pasien, di mana saya bisa ikut merasakan kekurangan/penderitaan pasien dan saya tidak bisa memaksa pasien untuk mengikuti kehendak saya, yaitu melakukan pemeriksaan canggih. Tetapi saya tetap bisa bermanfaat bagi pasien dengan membatunya memberi pengobatan sederhana secara maksimal, sambil memotivasi dan berusaha membantu agar pasien bisa berusaha mencapai kesembuhannya. Kita harus bisa menilai baik buruk dari segala hal yang akan kita lakukan, terutama jika hal tersebut berpengaruh bagi orang lain. Di sini kita harus belajar untuk menghilangkan ego kita dalam kehidupan sosial, dan kita harus bisa belajar menjadi teman ataupun pengikut yang baik. Memiliki Cangkang Ringan Tapi Kuat Cangkang telur ayam memang sangat tipis dan ringan, tetapi kita tahu bahwa cangkang telur ayam dapat memberi perlindungan maksimal terhadap calon anak ayam yang berada di dalamnya. Cangkang tersebut melindungi isinya dari perubahan suhu lingkungan, dari air atau zat lain, sehingga telur ayam termasuk tidak mudah busuk walau telah disimpan lama. Mirip seperti poin pertama, di sini kita sebagai manusia, tidak harus memiliki kekuatan fisik atau kekayaan (bisa menyewa security atau bodyguard.. hehehehe..) untuk memberi perlindungan bagi orangorang yang kita cintai. Kita dapat memulai dari keluarga kita sendiri. Perlindungan tersebut bisa berupa memberi kehangatan dan meningkatkan kebersamaan dengan keluarga, yaitu dengan memberi perhatian terhadap orang tua, suami, istri, dan anak-anak. Turut Mengangkat Nama Hewan Lain Nah, poin yang satu ini apa maksudnya? Seperti yang kita semua ketahui, pengelolaan telur ayam yang paling terkenal adalah dengan menjadikannya telur mata sapi. Lha, apa hubungannya telur ayam dengan sapi? Di sinilah hebatnya telur ayam. Telur ayam tidak pernah mengeluh atau menuntut royalty walau dimanfaatkan untuk membuat sapi ikut terkenal. Hehehehe.. Dari telur ayam kita bisa belajar ikhlas membantu orang. Janganlah kita menolong orang dengan harapan kita akan mendapat keuntungan dari orang tersebut. Namun selain banyak kegunaan, tentunya telur ayam juga memiliki beberapa kekurangan, antara lain telur ayam seringkali menimbulkan alergi bagi konsumennya, dan telur ayam juga sering menimbulkan jerawat atau bisul jika dikonsumsi terlalu banyak. Hal ini juga menunjukkan bahwa sebagai manusia kita pasti juga memiliki kekurangan di balik semua kelebihan kita. Kita harus bisa menyadari kekurangan kita, mau mendengarkan kritik dan saran dari orang lain tentang diri kita, dan yang paling penting adalah kita harus mempunyai niat untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan kita tersebut. Jadi tunggu apa lagi? Belajarlah dari telur ayam dan jadikan diri kita lebih baik dan lebih berguna.

Oleh: Hariono

Anda mungkin juga menyukai