Anda di halaman 1dari 20

Kelompok 6

Nur Amany Nur Arsya Mugis Nur Azmina Nur Silmi Istiqomah Nurul Fadhilah Palda Aptriani Piani Ananda Prasita Naraswari R Khairunisa Priskilla Rachmatika Putri S Rr. Adinda Dianeersky

Apa itu Saliva?


Cairan oral yang terdiri atas campuran sekresi dari kelenjar ludah besar dan kecil yang ada pada mukosa oral. Sekresi ini berasal sebagian besar dari kelenjar Saliva Mayor (parotis, submandibula, sublingual) dan kelenjar Saliva Minor (labialis superior & anterior, bukalis minor, palatina)

Fungsi Saliva
Menghaluskan dan membentuk makanan menjadi bolus-bolus sehingga dapat ditelan Melarutkan makanan secara kimia untuk pengecap rasa Melembabkan dan melumasi makanan sehingga dapat ditelan Mencegah kerusakan pada erosi gigi Membantu proses berbicara dengan memudahkan gerakan bibir dan lidah Untuk membersihkan rongga mulut, mencegah kerusakann struktur gigi saat terjadi muntah.

Hipofungsi Kelenjar Saliva


Kehilangan cairan metabolit Gangguan transmisi saraf Medikasi atau obat-obat Jenis kelamin Penurunan mastikasi Perubahan atau kerusakan kelenjar saliva Penyakit sistematik dan Usia

Bakteri Penyebab Kelainan Pada Mulut


Streptococcus mutans

Staphylococcus aureus
Streptococcus viridians Solobacterium moorei Candida albica

Streptococcus mutans

Penyebab utama terjadinya karies gigi Terdapat dipermukaan gigi Dapat memecah gula dan memproduksi sejumlah asam laktat yang menurunkan pH (meningkatkan tingkat keasaman) di dalam rongga mulut Membantu dalam pertumbuhan lactobacilli. Bersifat asidogenik Mampu tinggal pada lingkungan asam Menghasilkan polisakarida yang lengket disebut dekstran Bakteri gram positif (+) Bersifat non motil (tidak bergerak), Berdiameter 1-2m Bakteri anaerob fakultatif

Staphylococcus aureus

Kuman floral normal Penyebab infeksi baik pada manusia maupun hewan Mikroorganisme pathogen yang berhubungan dengan toxic schock syndrome sebagai akibat dari keracunan pangan Dapat menginfeksi jaringan atau alat tubuh lain Bakteri gram positif yang menghasilkan pigmen kuning Bersifat aerob fakultatif Tidak menghasilkan spora dan tidak motil Umumnya berpasangan maupun berkelompok Diameter sekitar 0,8-1,0m Tumbuh optimum pada suhu 37 derajat celcius dengan waktu pembelahan 0,47 jam Terdapat di pernapasan atas dan kulit.

Streptococcus viridians

Bakteri yang paling penting dalam proses terjadinya karies gigi Berbentuk kokus dengan formasi rantai panjang Tumbuh secara optimal pada suhu sekitar 18 derajat celcius sampai 40 derajat celcius. Ditemukan pada rongga gigi manusia yang luka Gram positif, namun pada biakan tua dan bakteri yang mati, bakteri ini menjadi gram negative apabila bakteri dieramkan selama semalam Berbentuk bulat Secara khas membentuk pasangan atau rantai selama masa pertumbuhannya Anaerob (tidak butuh oksigen) fakultatif

Solobacterium moorei

Menyebabkan bau mulut (halitosis) akibat hydrogen sulfida Faktor penyebab antara lain: 1. Adanya penyakit jaringan pendukung gigi 2. Aliran air ludahnya kurang 3. Tambalan yang tidak tepat 4. Kumpulan bakteri yang berlebihan di lidah 5. Gigi tiruan yang tidak bersih Bersifat aerob fakultatif Bakteri gram positif yang bersifat sementara, dikenal sebagai Bulleidia moorei.

Candida albica

Merupakan floral normal dan dimorfik Terdapat lima spesies candida, yaitu candida albicana, candida tropikalis, candida glabarata, candida krusel dan candida parapsilosi Candida albica yang paling umum menyebakan infeksi di rongga mulut Candidas terjadi terutama pada pasien pengguna protesa dan xerostomia. Bersifat oporturnistik Candida pada orang dewasa adalah 3-48% sedangkan pada anak-anak 45-46%

Peran Antigenik Saliva


Berbagai organisme dan substansi asing yang masuk kedalam tubuh dinamakan antigen Meliputi virus, bakteri, fungi, protozoa, dan cacing parasit Perlawanan dengan cara memproduksi suatu zat sejenis protein atau polisakarida dinamakan Antibodi. Imunoglobulin ini bermanfaat apabila didalam tubuh terjadi reaksi imun. Tipe tipe immunoglobulin meliputi : 1. immunoglobulin M (IgM) 2. immunoglobulin G (IgG) 3. immunoglobulin A (IgA), terdapat di saliva 4. immunoglobulin D (IgD) 5. immunoglobulin E (IgE)

Immunoglobulin A
Immunoglobulin A berperan membunuh secara langsung, aglutinasi, menghambat perlekatan dan penetrasi mikroorganisme, inaktivasi enzim bacterial dan toksin. Pada manusia hanya sekitar 13% dari seluruh antibody di dalam serum manusia, tetapi dominan pada sekresi ekstravaskular. Isotype immunoglobulin utama yang ditemukan pada saliva Terdapat 2 subklas IgA, IgA 1 dan IgA 2 Berfungsi sebagai garis kedua pertahanan Fungsi dari Immunoglobulin A adalah: 1. Menetralkan toksin dan virus 2. Mencegah kontak antara toksin atau virus dengan sel sasaran 3. Menggumpalkan atau menganggu gerak kuman yang memudahkan fagositosis.

Lisosim
Merupakan enzim bakterisid (menghambat pertumbuhan bakteri dalam mulut dan membantu mencegah karies pada gigi). telah diketahui lisosim sebagai suatu peptida antimikroba yang ditemukan pada neutrofil dan diketahui dapat merusak peptidoglikan pada dinding sel bakteri. Histatin adalah suatu kelompok peptida kationik yang terdapat dalam saliva, memainkan peranan penting pada kesehatan oral dan memiliki efek antibakteri dan antifungi yang kuat

Defensin
Defensin dapat disebut juga sebagai antibiotic local dan sebagai sitokin untuk memobilisir sel pertahan(limfosit,neutrofil)ke dalam mulut. -defensin memiliki aktivitas antimikroba yang luas terhadap sejumlah mikroorganisme, termasuk bakteri Gram-positif dan Gramnegatif,jamur,dan virus

Anda mungkin juga menyukai