Anda di halaman 1dari 19

INFEKSI BAKTERI SYSTEM

GASTROINTESTINAL
System gastrointestinal (pencernaan) adalah
system organ dalam manusia yang berfungsi
untuk menerima makanan, mencernanya
menjadi zat-zat gizi dan energy, menyerap
bagian makanan yang tidak dapat dicerna
atau merupakan sisa proses tersebut dari
tubuh.
BAKTERI PATOGEN SYSTEM
GASTROINTESTINAL
1. Streptococcus mutans
2. Porphyromonas gingivalis
3. Helicobacter pylory
4. Bacillus cereus
5. Salmonelaa typhi
6. Eschericia coli
KARAKTERISTIK DAN PATOGENESIS BAKTERI
SYSTEM GASTROINTESTINAL
1. Streptococcus mutans
karakteristik :
• Bentuknya kokus dengan susunan streptokokus
• Termasuk bakteri gram positif (+)
• Tidak mempunyai flagella sehingga termasuk bakteri non motil (tidak
bergerak)
• Tumbuh pada suhu sekitar 18-400 C
• Termasuk bakteri anaerob fakultatif
• Bersifat asidogenik (menghasilkan asam), dan asidodurik (mampu
bertahan di lingkungan asam)
• Bekteri heterogen
• PATOGEN
• Penyebab penyakit karies gigi
• Mempunyai suatu enzim yang disebut glukosil tranferase di atas permukaan
sehingga dapat membentuk flak gigi
• Dapat mengurai glukosa sehingga menjadi busuk

• GEJALA KLINIS
• Gigi berlubang
• Kadar asam pada rongga mulut meningkat
Diagnosis pemeriksaan
• Penanaman koloni pada media
agar mitis salivarius (media
selektif untuk S.mutans).
• Hasil positif bila :
• Bentuk koloni halus berdiameter
0,1-0,5 mm
• Cembung
• Berwarna biru tua
• Pada pinggiran koloni kasar berair • Streptococcus mutans
membentuk genangan di Sampel : plak gigi
sekitarnya.
2. Porphyromonas gingivalis
• KARAKTERISTIK
• Berbentuk kokobasil ukuran 0,5-2 milimikron
• Bakteri gram negative (-)
• Tidak memiliki spora maupun flagella
• Termasuk bakteri anaerob

• PATOGENESIS
• Peridontal (penyakit penyangga gigi)
• GEJALA KLINIS
• Deodorisasi dalam mulut (bau nafas yang tidak enak)
• Gusi berdarah
• Kepekaan atau sensitifitas gusi
• Perubahan warna pada gigi dari kuning menjadi hitam
DIAGNOSIS / PEMERIKSAAN
• Pada agar darah tampak lembut,
berkilauan
• Terlihat cembung serta 1-2 mm
di dalam garis tengah
• Mengelap dari tepi koloni ke
pusat diantara 4-8 hari

• Porphyromonas gingivalis
• Sampel : plak gigi
3. Helicobacter pylory
• H.pylori adalah bakteri yang dapat merusak lapisan mukosa
pelindung organ saluran pencernaan

• KARAKTERISTIK
• Berbentuk spiral dengan lebar 0,5-1 mikrometer dan panjang 3
mikrometer
• Termasuk bakteri gram negative (-) berbentuk heliks
• Mempunyai 4-6 flagella, kadang-kadang berbentuk batang kecil
atau cocoid berkelompok
• Bersifat microaerobiphilic
• Menghasilkan anzym yang bersifat sitotoksin
• Mampu bertahan dalam lingkungan asam
• PATOGENESIS
• Ulkus lambung, gastroenteritis/gastritis (radang lambung)

• GEJALA KLINIS
• Gejala utama infeksi adalah sakit perut dan gastritis
• Luka yang terbentuk pada lambung atau bagian atas dari usus kecil,
yang disebut duodenum dan bahkan kanker lambung di kemudian hari
DIAGNOSIS / PEMERIKSAAN
• Tes urea breath test.
• Tes ini didasarkan pada fakta bahwa H.pylory akan menghaslkan suatu zat yang disebut
urease, yang memecah urea menjadi amonia dan karbon dioksida
• Bakteri gram negative (-) ini berbentuk heliks, panjang
• Berdiameter 3 mikrometer dan 0,5 mikrometer masing-masing
• Pada pemeriksaan terbentuk kompleks antgen-antibodi (Ag-AbE)

• Komplkes antigen antibodi yang dilabel enzim ini kemudian dipisahkan dari
antigen dan antibodi yang bebas, lalu diinkubasi dengan suatu substrat. Substrat
yang dipakai biasanya suatu substrat kromogenik yang semula tidak berwarna,
tetapi kemudian menjadi berwarna apabila dihidrolisis oleh enzim

• Sampel: cairan lambung, feses


4. Bacillus cereus
• KARAKTERISTIK • GEJALA KLINIS
• Berbentuk basil (batang) • Diare dan muntah muntah setelah
• Termasuk bakteri gram positif (+) 1-6 jam mengkonsumsi makanan
• Aerob fakultatif yang terkontaminasi Bacillus
cereus.
• Dapat membentuk spora dan
flagella
• Menghasilkan kristal racun yang
menyebabkan diare dan muntah
• PATOGENESIS
• Keracunan makanan
DIAGNSIS / PEMERIKSAAN
• Pada pewarnaan gram hasilnya
gram positive (+)
• Terdapat spora pada pewarnaan
spora
• Dapat umbuh di media BHI,
tandanya adanya kekeruhan
• Ditanam pada media spesifik
(BCA )Bacikus Cereus Agar),
koloninya berwarna biru • Bacillus cereus
5. Salmonelaa typhi
• S.typhy adalah bakteri penyebab penyakit demam tifoid.

• GEJALA
• Demam hingga mencapai 400 C, nyeri kepala, lemas, nyeri perut, dan
diare atau konstipasi.

• DIAGNOSA / PEMERIKSAAN
• Pemeriksaan WIDAL.
• Namun meskipun hasil Widal negatif, asalkan ada pemeriksaan lain yang
dapat menunjukkan adanya penyakit, maka tidak dapat menyingkirkan
kemungkinan infeksi tifoid
6. Eschericia coli
• Sebenarnya Eschericia coli adalah bakteri yang secara natural
terdapat dalam tubuh manusia. Namun ada beberapa strain
tertentu dari E.coli yang dapat menyebabkan penyakit infeksi
di saluran cerna.

• GEJALA DAN DIAGNOSA


• Gejala yang paling sering muncul adalah diare.
• Dilakukan kultur untuk menentukan apakah diare yang terjadi
disebabkan oleh E. Coli atau tidak
• CIRI-CIRI UMUM
• Berbentuk batang
• Bakteri gram negatif
• Tidak memiliki spora
• Memiliki pili
• Anaerobik fakultatif
• Suhu optimum 370C
• Flagella peritrikus
• Dapat memfrementasi karbohidrat dan menghasilkan gas

• PENULARAN
• Infeksi E.coli dapat terjadi melalui air, makanan, atau minuman yang terkontaminasi.
• E. coli juga banyak terdapat pada daging hewan yang tidak dimasak dengan baik
sebelum dikonsumsi.
• Selain menginfeksi saluran cerna, E.coli juga dapat menyebabkan infeksi saluran kencing
(ISK) bahkan pneumonia.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai