Anda di halaman 1dari 12

Tugas Kelompok

Problem Solving Cycle


Oleh:

TITIS ELVIRA NIZAR TRI INDRIANI WITHA BUDIARTINA

05120034 05923095 05120024

Preseptor : Dr. Ida Rahma Burhan

BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS 2010

PROBLEM SOLVING CYCLE (SIKLUS SOLUSI MASALAH)


A. DEFENISI

Problem solving cycle (siklus solusi masalah) adalah proses mental yang melibatkan penemuan masalah, analisis dan pemecahan masalah. Tujuan utama dari pemecahan masalah adalah untuk mengatasi kendala dan mencari solusi yang terbaik dalam menyelesaikan masalah (Reed, 2000). Problem Solving merupakan gabungan dari alat, keterampilan dan proses. Disebut alat karena dapat membantu dalam memecahkan masalah mendesak atau untuk mencapai tujuan, disebut skills karena sekali mempelajarinya maka dapat menggunakannya berulang kali, disebut proses karena melibatkan sejumlah langkah. Problem solving cycle merupakan proses yang terdiri dari langkah langkah berkesinambunganyang terdiri dari analisa situasi, perumusan masalah secara spesifik, penentuan prioritas masalah, penentuan tujuan, memilih alternatif terbaik, menguraikan alternatif terbaik menjadi rencana operasional dan melaksanakan rencana kegiatan serta mengevaluasi kegiatan Langkah-langkah dalam problem solving cycle ini yaitu : 1. Analisis situasi 2. Identifikasi masalah 3. Prioritas masalah 4. Alternatif solusi hasil

5. Pelaksanaan solusi terpilih 6. Evaluasi solusi yang dilaksanakan

I.

Analisis situasi

Tujuan analisis situasi Memahami masalah kesehatan secara jelas dan spesifik Mempermudah penentuan prioritas Mempermudah penentuan alternative pemecahan masalah Analisis situasi meliputi analisis masalah kesehatan dan faktor-faktor yang mempengaruhi masalah kesehatan tersebut . HL Blum telah mengembangkan suatu kerangka konsep tentang hubungan antar faktor-faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan

Konsep HL Blum

Analisis situasi terdiri dari analisis derajat kesehatan, analisis aspek kependudukan, analisis pelayanan/upaya kesehatan, analisis perilaku kesehatan, dan analisis lingkungan

Analisa Derajat Kesehatan. Analisa derajat kesehatan akan menjelaskan masalah kesehatan apa yang dihadapi . Analisis ini akan menghasilkan ukuran-ukuran derajat kesehatan secara kuantitatif, penyebaran masalah menurut kelompok umur penduduk, menurut tempat dan waktu . Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan epidemologis . Ukuran yang digunakan adalah angka kematian (mortalitas) dan angka kesakitan (morbiditas).

Angka kematian bayi Penelitian menunjukkan bahwa IMR sangat erat kaitannya dengan kualitas lingkungan hidup, gizi masyarakat, keadaan sosial ekonomi. Tingginya IMR menunjukkan bobot masalah mengenai perinatal,: komplikasi kehamilan, perawatan kehamilan, komplikasi persalinan dan perawatan bayi Angka kematian balita Kematian balita sangat berkaitan dengan kualitas sanitasi rumah tangga dan keadaan gizi anak Angka kematian menurut penyebab (CSDR) berguna untuk melihat penyebab-penyebab atau penyakit apa yang menjadi penyebab utama angka kematian Incidence rate jumlah kasus baru suatu penyakit tertentu yang terjadi dalam suatu kelompok masyarakat tertentu, dalam masa waktu tertentu pula. Prevalence rate jumlah orang yang menderita sakit pada umumnya atau menderita penyakit tertentu dalam suatu kelompok penduduk tertentu dalam suatu masa tertentu. Case Fatality Rate

Analisis kependudukan Manfaat analisis kependudukan adalah sebagai denominator ukuran masalah kesehatan, prediksi beban upaya/program kesehatan, dan prediksi masalah kesehatan yang dihadapi.

Ukuran demografis yang digunakan dalam analisis kependudukan : Jumlah penduduk Kesuburan : angka kelahiran kasar, angka kesuburan Kesehatan : angka kematian kasar, angka kematian menurut kelompok umur Laju petumbuhan penduduk Struktur umur Angka ketergantungan Distribusi penduduk Mobilitas penduduk

Analisis pelayanan kesehatan Pelayanan atau upaya kesehatan meliputi upaya promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif . Analisis ini menghasilkan data atau informasi tentang input, proses, out put dan dampak dari pelayanan kesehatan .Input meliputi aspek ketenagaan kesehatan, biaya, sarana dan prasarana kesehatan .Proses meliputi pengorganisasian, koordinasi, dan supervisi. Sementara Output meliputi cakupan pelayanan dan pemanfaatan pelayanan kesehatan.

Analisis perilaku kesehatan Analisis ini memberikan gambaran tentang pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat sehubungan dengan kesehatan maupun upaya kesehatan . Dapat menggunakan teori pengetahuan, sikap praktek, atau health belief model atau teori lainnya. Analisis perilaku kesehatan meliputi pemberian pelayanan kesehatan, pola pencarian pelayanan kesehatan, penanganan penyakit, peran serta masyarakat atau ukbm, dan tentang kesehatan ibu dan anak

Analisis lingkungan Analisis lingkungan meliputi analisis lingkungan fisik, biologis, dan social. Analisis lingkungan fisik dapat berupa penyediaan air bersih, keadaan rumah dan pekarangan (ventilasi, lantai, pencahayaan maupun kebisingan), penanganan limbah rumah tangga dan limbah industry. Analisis lingkungan biologis mengambarkan vektor penyakit, ternak dan sebagainya. Analisis sosial budaya menggambarkan gotong royong dalam penanganan masalah kesehatan.

II.

Identifikasi masalah Masalah merupakan kesenjangan (gap) antara harapan dengan kenyataan. Cara

perumusan masalah yang baik adalah kalau rumusan tersebut jelas menyatakan adanya kesenjangan. Kesenjangan tersebut dikemukakan secara kualitatif dan dapat pula secara kuantitatif Penentuan masalah dapat dengan cara membandingkan dengan yang lain, memonitor tanda-tanda kelemahan, membandingkan capaian saat ini dengan tujuan atau dengan capaian sebelumnya, Checklist, brainstorming dan dengan membuat daftar keluhan. Penyebab masalah dapat dikenali dengan menggambarkan diagram sebab akibat atau diagram tulang ikan. Diagram tulang ikan(diagram Ishikawa) adalah alat untuk menggambarkan penyebab-penyebab suatu masalah secara rinci.Diagram ini memberikan gambaran umum suatu masalah dan penyebabnya. Diagram tersebut memfasilitasi tim untuk mengidentifikasi sebab masalah sebagai langkah awal untuk menentukan focus perbaikan, mengembangkan ide pengumpulan data dan/atau mengembangkan alternatif solusi

III.

Penentuan prioritas masalah Penentuan prioritas masalah kesehatan adalah suatu proses yang dilakukan oleh

sekelompok orang dengan menggunakan metode tertentu untuk menentukan urutan masalah dari yang paling penting sampai yang kurang penting. Penentuan prioritas masalah dapat menggunakan metode delbeg, metode hanlon, metode delphi, metode USG , metode pembobotan dan metode dengan rumus Langkah penentuan prioritas masalah terdiri dari : Menetapkan kriteria Memberikan bobot masalah Menentukan skoring setiap masalah

IV.

Alternatif Solusi Alternatif solusi dapat diketahui dengan metode brainstorming. Brainstorming

merupakan teknik mengembangkan ide dalam waktu yang singkat yang digunakan untuk mengenali adanya masalah, baik yang telah terjadi maupun yang potensial terjadi, menyusun daftar masalah, menyusun alternatif pemecahan masalah, menetapkan kriteria untuk monitoring, mengembangkan kreativitas, dan menggambarkan aspek-aspek yang perlu dianalisis dari suatu pokok bahasan

V.

Pelaksanaan Solusi Terpilih Solusi yang paling tepat dapat dipilih dengan menggunakan 2 cara yaitu teknik

skoring dan non skoring. Pada teknik skoring dilakukan dengan memberikan nilai (skor) terhadap beberapa alternatif solusi yang menggunakan ukuran (parameter). Pada teknik non scoring alternative solusi didapatkan melalui diskusi kelompok sehingga teknik ini disebut juga nominal group technique (NGT)

PARAMETER SKORING Realistis. Dapat dikelola (manageable). Teknologi yang tersedia dalam melaksanakan solusi (technical feasiblity). Sumber daya yang tersedia yang dapat digunakan untuk melaksanakan solusi (resources availability).

SKORING Masing-masing ukuran tersebut diberi nilai berdasarkan justifikasi kita, bila alternative solusi tersebut realistis diberi nilai 5 paling tinggi dan bila sangat kecil diberi nilai 1. Kemudian nilai-nilai tersebut dijumlahkan. Alternatif solusi yang memperoleh nilai tertinggi (terbesar) adalah yang diprioritaskan, masalah yang memperoleh nilai terbesar kedua memperoleh prioritas kedua dan selanjutnya.

NON SKORING

Memilih prioritas masalah dengan mempergunakan berbagai parameter, dilakukan bila tersedia data yang lengkap. Bila tidak tersedia data, maka cara menetapkan prioritas masalah yang lazim digunakan adalah tekhnik non skoring.

Teknik Non Skoring Delphi Technique Yaitu alternatif solusi didiskusikan oleh sekelompok orang yang mempunyai keahlian yang sama. Melalui diskusi tersebut akan menghasilkan solusi paling mungkin bagi pemecahan masalah yang disepakati bersama. Delbeq Technique Menetapkan solusi paling mungkin melalui diskusi kelompok namun peserta diskusi terdiri dari para peserta yang tidak sama keahliannya maka sebelumnya dijelaskan dulu sehingga mereka mempunyai persepsi yang sama terhadap alternatif solusi terhadap masalah yang akan dibahas. Hasil diskusi ini adalah solusi paling mungkin bagi pemecahan masalah yang disepakati bersama.

Langkah-langkah implementasi solusi Menyusun POA (Plan of Action) Efektifitas Efisiensi Produktifitas

VI.

Evaluasi Solusi Yang Dilaksanakan Hasil yang dicapai sesuai dengan rencana (masalah terpecahkan) Terdapat kesenjangan antara berbagai ketetapan dalam rencana dengan hasil yang dicapai (tidak seluruh masalah teratasi) Hasil yang dicapai lebih dari yang direncanakan (masalah lain ikut terpecahkan)

RESUME

Problem solving cycle atau siklus solusi masalah merupakan siklus pemecahan masalah yang terdiri dari beberapa langkah yaitu analisis situasi, identifikasi masalah, penentuan prioritas masalah, alternative pemecahan masalah, pelaksanaan solusi dan evaluasi. Problem solving cycle berguna untuk penyelesaian masalah dalam bidang kesehatan, dimana masalah itu timbul akibat adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Untuk menyelesaikan suatu masalah dalam bidang kesehatan maka kita harus mampu menganalisa masalah tersebut. Langkah-langkah dalam problem solving cycle dimulai dari menganalisis situasi yang terdiri dari analisis demografi, penduduk, sarana prasarana, SDM, target dan sasaran. Identifikasi masalah didapat melalui wawancara atau Brainstroming dan observassi. Dari sekian banyak masalah maka dipillih satu masalah yang paling berpengaruh dan perlu segera untuk diselesaikan. Masalah tersebut haruslah terukur atau ada standarnya. Dari masalah tersebut, kita dapat mengetahui penyebabnya dengan mengkonversikannya dengan menggunakan diagram Ishikawa (diagram sebab akibat). Masalah tersebut haruslah dicari alternative pemecahannya (Plain Of Action), salah satunya dengan menggunakan metode PDCA (Plan,Do,Check,Action).

Anda mungkin juga menyukai