Anda di halaman 1dari 15

TUGAS

Mata Kuliah : Kebijakan dan Manajemen Kesehatan


Dosen : Dr.dr.H.Noer Bahry Noor, M.Sc

ALTERNATIF SOLUSI DAN PLAN OF ACTION


DALAM PENANGGULANGAN
MASALAH KESEHATAN
MASYARAKAT

Disusun Oleh :

NI NYOMAN VERIDIANA
K012171054

KONSENTRASI EPIDEMIOLOGI
PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, dan
karunia-Nya makalah tentang Alternatif Solusi dan Plan of Action dalam
Penanggulangan Masalah Kesehatan dapat diselesaikan dengan baik. Saya berterima
kasih pada Bapak Dr.dr.H.Noer Bahry Noor, M.Sc, selaku Dosen mata kuliah
Kebijakan dan Manajemen Kesehatan Universitas Hassanudin yang telah
memberikan tugas ini. Saya berharap makalah ini dapat berguna untuk menambah
pengetahuan dan wawasan tentang peranan epidemiologi dalam menyusun alternatif
solusi untuk menyelesaikan suatu masalah dan bagaimana memilih solusi yang paling
tepat dalam menyelesaikan masalah tersebut. Disamping itu, dalam makalah ini juga
menjelaskan tentang cara menyusun plan of action dalam pencegahan dan
pemberantasan penyakit. Saya juga menyadari bahwa dalam makalah ini masih
banyak kekurangan dan belum sempurna. Oleh karena itu, sangat diharapkan adanya
kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan makalah yang saya buat
selanjutnya.
Semoga makalah ini dapat dipahami oleh siapapun yang membacanya dan
dapat memberikan manfaat.

Makassar, Oktober 2017

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………….. i


KATA PENGANTAR ……………………………………………………………… ii
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………..iii
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………..1
A. Latar Belakang .………………………………………………………………….1
B. Tujuan .…………………………………………………………………………..2
C. Rumusan Masalah ……………………………………………………………….2
BAB II PEMBAHASAN .……………………………………………………………3
A. Peranan Epidemiologi dalam Menentukan Alternatif Solusi
Masalah Kesehatan ….…………………………………………………………..3
B. Plan of Action dalam Pemecahan Masalah Kesehatan…………………………..6
BAB III PENUTUP
A. Ringkasan …………..…………………………………………………………..10
B. Saran ..……………………………………………………….……………….....11
REFERENSI ……………………………………………………………………….12
BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Proses perencanaan kesehatan merupakan bagian penting dalam suatu
perencanaan. Proses perencanaan merupakan langkah–langkah yang dilakukan
dalam menyusun sebuah perencanaan yang komprehensif.1 Dalam bidang
kesehatan, langkah yang dilakukan dalam perencanaan berdasarkan prinsip
lingkaran pemecahan masalah.2 Epidemiologi merupakan salah satu bidang ilmu
yang mempunyai peranan yang sangat besar dalam penyelesaian masalah
kesehatan. Pendekatan epidemiologi dapat digunakan untuk mengungkapkan
besaran masalah secara spesifik dan dapat digambarkan secara kuantitatif dan
objektif. Dengan demikian epidemiologi dapat memberikan disiplin dalam
berpikir dan bertindak dalam menghadapi suatu masalah. Epidemologi pada saat
ini tidak hanya untuk menyelesaikan masalah penyakit menular akan tetapi untuk
menyelesaikan masalah penyakit tidak menular. Epidemiologi merupakan ilmu
yang gunakan untuk menentukan cara pemecahan masalah yang terjadi dalam
masyarakat.
Prinsip dalam epidemilogi yaitu selalu menyangkut studi kelompok
penduduk, bukan individu, membandingkan kelompok dengan kelompok lain
dan melihat karakteristik dan faktor risiko masalah kesehatan dalam suatu
kelompok. Selain itu pendekatan epidemiologi juga dapat digunakan untuk
menilai pelayanan kesehatan. bentuk kegiatannnya berupa promotif, kuratif,
preventif dan rehabilitatif.
Dalam perencanaan terdapat rumusan mengenai tujuan-tujuan atau sasaran
yang ingin dicapai, pendayagunaan segenap sumber daya. Dalam setiap kegiatan,
termasuk dalam bidang kesehatan tentu lebih baik bila didahului dengan
penyusunan suatu rencana, sehingga apa yang diinginkan dapat terlaksana
dengan baik serta hasil yang diperoleh akan baik pula. Membuat perencanaan
untuk mengoperasionalkan strategi yang sudah dimiliki dan diterjemahkan ke
dalam realisasi kegiatan dalam proses implementasi adalah bagian dari
penyusunan rencana kegiatan operasional.2 Untuk dapat melaksanakan suatu
rencana yang telah disusun sehingga dapat terlaksana dengan baik ada banyak hal
yang harus dilakukan salah satunya yaitu menyusun rencana pelaksanaan (plan of
action).3

B. Tujuan
1. Mengetahui peranan epidemiologi dalam menentukan alternatif solusi
masalah kesehatan
2. Mengetahui plan of action dalam pemecahan masalah kesehatan

C. Perumusan Masalah
1. Apakah peranan epidemiologi dalam menentukan alternatif solusi masalah
kesehatan
2. Bagaimana cara membuat plan of action dalam pemecahan masalah kesehatan
BAB II
PEMBAHASAN

A. PERANAN EPIDEMIOLOGI DALAM MENENTUKAN ALTERNATIF


SOLUSI MASALAH KESEHATAN
1. Pengertian Alternatif Solusi
Alternatif merupakan pilihan diantara dua atau beberapa kemungkinan,
sedangkan solusi merupakan penyelesaian atau pemecahan masalah atau
jalan keluar.3 Pemecahan masalah adalah suatu proses terencana yang perlu
dilaksanakan agar memperoleh penyelesaian tertentu dari sebuah masalah
yang mungkin tidak didapat dengan segera (Saad & Ghani, 2008:120).
Pendapat lainnya menyatakan bahwa pemecahan masalah sebagai usaha
mencari jalan keluar dari suatu kesulitan.4 Alternatif pemecahan masalah
atau alternatif solusi merupakan pilihan yang terdiri dari beberapa rumusan
yang dapat dijadikan sebagai solusi bagi permasalah yang tengah dihadapi.
Masalah adalah kesenjangan atau perbedaan yang terjadi antara harapan dan
kenyataan atau suatu ketidakseimbangan antara apa yang seharusnya terjadi
dengan apa yang sesungguhnya terjadi.5
Pemecahan masalah dalam bidang kesehatan merupakan suatu proses
yang dilaksanakan secara terus menerus yang bertujuan untuk perbaikan
pelayanan kesehatan dan melibatkan komponen masyarakat. Ditinjau dari
segi epidemiologi, data merupakan inti atau bagian yang sangat penting
dalam menemukan jalan keluar dari suatu permasalahan kesehatan.

2. Alternatif Pemecahan Masalah Kesehatan dengan Pendekatan Epidemiologi


Dalam pengembangan program kesehatan, epidemiologi digunakan
untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menimbulkan masalah kesehatan.
Pemahaman akan masalah yang ada, baik sub sistem masalah maupun model
masalah sangat diperlukan dalam menyusun alternatif solusi untuk
memecahkan suatu masalah kesehatan. Untuk menjelaskan masalah
kesehatan yang berkembang disuatu wilayah diperlukan kajian dengan
6
menggunakan pendekatan epidemiologi deskriptif. Epidemiologi diskriptif
digunakan untuk melihat distribusi penyakit atau masalah kesehatan dan
menjelaskan kejadian penyakit berdasarkan karakteristik masyarakat yang
terkena, daerah kejadian dan kapan kejadiannya. Data yang dikumpulkan
berupa :
 What : Melihat masalah yang sedang terjadi. Frekuensinya diukur dengan
menggunakan insiden atau prevalensi. Angka relative dapat digunakan
untuk menggambarkan masalah disuatu tempat. Contohnya:
Membandingkan angka Case Fatality Rate (CFR) campak di satu
kabupaten dengan kabupaten yang lain, maka dapat ditentukan kabupaten
yang masih menjadi masalah dan diprioritaskan untuk ditanggulangi.
 Who : Siapa yang terkena masalah. Orang yang terkena masalah
didiskripsikan menurut karakteristik umur, jenis kelamin, status social,
dan lainnya yang dianggap ada hubungan dengan masalah yang timbul.
 Where : Tempat terjadinya masalah dapat dideskripsikan menurut
distribusi geografis samapi ketempat tinggal orang yang terkena masalah.
 When : Kapan masalah tersebut terjadi. Waktu kejadian dapat
dideskripsikan menurut hari, bulan, tahun atau musim.
Setelah masalah diidentifikasi dan prioritas masalah ditentukan,
langkah selanjutnya adalah menyusun alternatif solusi atau pemecahan
masalah. Langkah-langkah yang dilakukan dalam menentukan alternatif
solusi yaitu:
a. Menentukan berbagai penyebab masalah dan memeriksa kebenaran
penyebab maslah.
Untuk mengkaji penyebab suatu masalah kesehatan digunakan
pendekatan epidemiologi analitik. Pendekatan epidemiologi analitik
digunakan untuk melakukan analisa penyebab masalah dan faktor-faktor
determinan apa yang melatarbelakangi timbulnya masalah. Pertanyaan
yang harus dijawab yaitu:
 How : Untuk melihat apakah masalah yang terjadi berhubungan
dengan kondisi tertentu seperti kondisi vektor, kondisi pelayanan
kesehatan, kondisi lingkungan atau kondisi sosial ekonomi dan
sebagainya. Dapat menggunakan analisis atau uji statistik, sehingga
diketahui hubungan antara maslah dan penyebab.
 Why : Tujuan untuk mencari jawaban kenapa suatu masalah dapat
terjadi pada hanya kelompok tertentu.
Untuk mengidentifikasi penyebab masalah yang sebenarnya dilakukan
uji statistik. Dan dapat juga dilakukan pengumpulan tambahan.
b. Mengubah penyebab masalah dalam bentuk kegiatan
Daftar penyebab masalah yang telah disusun dirubah menjadi bentuk
kegiatan. Satu penyebab masalah tersusun satu kegiatan penyelesaian
masalah. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini adalah tersusunnya
alternatif cara penyelesaian masalah.1
Alternatif solusi pemecahan masalah yang telah disusun tidak semua
dapat dilaksanakan. Perlu dilakukan pemilihan alternatif solusi dengan
menggunakan beberapa kriteria seperti relevansi, efektivitas, relative cost,
technical feasibility, personil, keuntungan dan kerugian.5
Uji coba suatu intervensi yang diperkirakan cukup efektif dalam
menyelesaikan suatu masalah dapat dilakukan dengan menggunakan
pendekatan epidemiologi eksperimental. Hasil dari uji lapangan digunakan
untuk memperbaiki prioritas jalan keluar dengan memanfaatkan berbagai
faktor pendukung dan menghilangkan faktor penghambat. Kegiatan terakhir
yaitu menyusun uraian lengkap rencana prioritas jalan keluar. Semua unsur
rencana diuraikan sehingga dapat menghasilkan suatu rencana yang lengkap.
3. Alternatif Solusi dalam menyelesaikan masalah pencegahan dan
pemberantasan penyakit DBD
Contoh alternatif solusi dalam menyelesaikan masalah program
pencegahan dan pemberantasan penyakit DBD di Wilayah Kerja Puskesmas
Nosarara, Kecamatan Tatanga, Palu Sulawesi Tengah, dapat dilihat pada
tabel 1 berikut:
Tabel. 1 Alternatif Solusi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit DBD di
Wilayah Kerja Puskesmas Nosarara, Kecamatan Tatanga, Palu
Sulawesi Tengah Tahun 2017
Masalah Penyebab Masalah Alternatif Solusi
Angka bebas jentik 1. Pemeriksaan jentik berkala 1. Pembentukan kader dalam rangka
lebih rendah dari standar tidak dilaksanakan di seluruh pengawasan angka bebas jentik
yaitu di bawah 95% rumah (ABJ)
2. Gerakan PSN tidak dilakukan 2. Pemberantasan Sarang Nyamuk
di seluruh RW 3. Penggunaan abate untuk
3. Sebagian besar penduduk mengurangi populasi jentik dalam
memiliki tingkatan pendidikan penampungan air bersih
yang rendah 4. Penyuluhan dan pembuatan
4. Kurang tersedianya bahan leaflet/buku tentang DBD
penyuluhan (leaflet, buku dll)

B. PLAN OF ACTION DALAM PEMECAHAN MASALAH KESEHATAN


1. Pengertian Plan of Action (PoA)
Plan of Action (PoA) adalah suatu uraian rinci dari suatu rencana yang
didalamnya terkandung keterangan tentang kegiatan-kegiatan yang harus
dilakukan, waktu serta sumber yang dibutuhkan untuk melaksanakan setiap
kegiatan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Alan J. Rowe).1 PoA
merupakan kumpulan aktivitas kegiatan dan pembagian tugas diantara para
pelaku atau penanggung jawab suatu program. Rencana kegiatan adalah
rencana yang sifatnya arahan yang bisa dilaksanakan. Jadi berupa suatu
rencana yang telah diatur agar bisa dilaksanakan.7
PoA merupakan sebuah proses yang ditempuh untuk mencapai sasaran
kegiatan. Rencana kegiatan dapat memiliki beberapa bentuk, antara lain:
 Rangkaian sasaran yang lebih spesifik dengan jangka waktu lebih
pendek
 Rangkaian kegiatan yang saling terkait akibat dipilihnya alternatif
pemecahan masalah
 Rencana kegiatan yang memiliki jangka waktu spesifik, kebutuhan
sumber daya yang spesifik, dan akuntabilitas untuk setiap tahapannya.8

2. Penyusunan Plan of Action


PoA disusun setelah selesai melakukan penilaian terhadap alternatif
solusi dan mendapat prioritas solusi pemecahan masalah. PoA merupakan
uraian rencana kerja yang disusun dengan lengkap dan terdiri dari kegiatan,
tujuan, target atau sasaran, waktu, tempat, biaya, penanggungjawab
kegiatan, metode atau indikator, hasil/capaian dan keterangan.
Berikut ini beberapa kriteria PoA yang baik, antara lain:
a. Spesifik :
Rencana kegiatan harus spesifik dan berkaitan dengan keadaan yang
ingin dirubah. Rencana kegiatan perlu penjelasan secara pasti berapa
Sumber Daya Manusia (SDM) yang dibutuhkan, siapa saja mereka,
bagaimana dan kapan mengkomunikasikannya.
b. Measurable (terukur) :
Rencana kegiatan harus dapat menunjukkan apa yang sesungguhnya
telah dicapai.
c. Attainable/achievable (dapat dicapai) :
Rencana kegiatan harus dapat dicapai dengan biaya yang masuk akal.
Ini berarti bahwa rencana tersebut harus sederhana tetapi efektif, tidak
harus membutuhkan anggaran yang besar. Selain itu teknik dan metode
yang digunakan juga harus yang sesuai untuk bisa dilakukan.
d. Relevant (sesuai) :
Rencana kegiatan harus sesuai dan bisa diterapkan di suatu organisasi
atau di suatu wilayah yang ingin di intervensi. Harus sesuai dengan
pegawai atau masyarakat di wilayah tersebut.
e. Timely (sesuai waktu) :
Rencana kegiatan harus merupakan sesuatu yang dibutuhkan sekarang
atau sesuatu yang segera dibutuhkan. Jadi waktu yang sesuai sangat
diperlukan dalam rencana kegiatan agar kegiatan dapat berjalan efektif.5
PoA sangat penting agar kegiatan yang dilakukan dapat dilaksanakan dengan
baik, terarah dan tepat waktu sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai
dan masalah kesehatan dapat diselesaikan dengan baik.

3. Plan of Action dalam Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit DBD


Dalam melakukan pencegahan dan pemberantasan suatu penyakit
perlu disusun PoA berdasarkan alternatif solusi yang telah ditentukan dalam
menyelesaikan suatu masalah kesehatan. Berikut ini contoh PoA
berdasarkan alternatif solusi dalam penyelesaian masalah DBD khususnya
yang berhubungan dengan angka bebas jentik yang telah dibahas
sebelumnya.
Plan of Action (PoA)
Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit DBD di Wilayah Kerja Puskesmas Nosarara,
Kecamatan Tatanga, Palu, Sulawesi Tengah, Tahun 2016

Biaya
Target/Sasar PJ
No Kegiatan Tujuan Waktu Tempat Jumlah Indikator Capaian Ket.
an Sumber Kegiatan
(Rp)
1 Penyuluhan dari Meningkatkan Seluruh Februari Kantor 5.000.000 APBD Pengelola Pemateri ABJ ≥
petugas pengetahuan warga Kelurahan DBD dating 95%
puskesmas masyarakat Pengawu tepat
mengenai DBD tentang DBD dan waktu dan
dan PSN PSN warga
tahu DBD
dan PSN
2. Pembentukan Melakukan Seluruh Maret Kantor 1.000.000 APBD Pengelola Kader ABJ ≥
kader pemeriksaan warga Kelurahan DBD yang aktif 95%
jentik secara Pengawu dalam
berkala membantu
PSN
2 Kerja bakti Memberantas Lingkungan Seminggu Kelurahan - - Pengelola Lingkunga ABJ ≥
menerapkan 3 M sarang nyamuk perumahan sekali Pengawu DBD dan n bebas 95%
plus warga Kader dari
tempat
perinduka
n nyamuk,
tidak ada
sampah
dan jentik
nyamuk
3 Penaburan abate Memberantas Bak Februari, Kelurahan - - Pengelola Seluruh ABJ ≥
jentik nyamuk penampunga Mei, Pengawu DBD dan bak 95%
dipenampungan n warga Agustus, Kader penampun
dan gan air
November ditaburi
abate
BAB III PENUTUP

A. RINGKASAN
Alternatif solusi merupakan pilihan yang terdiri dari beberapa rumusan yang
dapat dijadikan sebagai solusi bagi permasalah yang tengah dihadapi. Alternatif
solusi dapat disusun setelah ditentukan prioritas masalah. Ditinjau dari segi
epidemiologi, data merupakan inti atau bagian yang sangat penting dalam
menemukan jalan keluar dari suatu permasalahan kesehatan. Epidemiologi memiliki
peranan yang sangat besar dalam mengidentifikasikan faktor-faktor yang
menimbulkan masalah kesehatan.
Alternatif solusi yang telah disusun dipilih alternatif prioritas. Kriteria dalam
pemilihan prioritas pemecahan masalah yaitu efektivitas dan efisiensi dari jalan
keluar tersebut. Solusi yang terpilih di uji dilapangan untuk menilai faktor pendukung
dan penghambat apabila solusi tersebut dijalankan. Setelah itu dilakukan perbaikan
dengan memanfaatkan faktor pendukung dan menghilangkan faktor penghambat.
Kegiatan terakhir yaitu menyusun uraian rencana prioritas jalan keluar selengkapnya
sehingga dapat menghasilkan suatu rencana yang lengkap.
Plan of Action (PoA) adalah uraian rinci dari suatu rencana kegiatan dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. PoA disusun setelah menyusun alternatif
solusi dan mendapat prioritas solusi pemecahan masalah. PoA sangat penting agar
kegiatan yang dilakukan dapat dilaksanakan dengan baik, terarah dan tepat waktu
sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Rencana kegiatan yang baik harus
memenuhi kriteria seperti; spesifik, dapat diukur, dapat dicapai, relevan dengan
masalah yang ingin diatasi dan mempunyai jangka waktu tertentu dalam
pelaksanaannya. Dalam melakukan pencegahan dan pemberantasan suatu penyakit
perlu disusun PoA berdasarkan alternatif solusi yang telah ditentukan dalam
menyelesaikan suatu masalah kesehatan.
B. SARAN
1. Perlunya mengidentifikasi masalah dan menyusun alternatif solusi dengan
menggunakan pendekatan epidemiologi. Pemecahan masalah perlu segera
dilakukan agar tidak menimbulkan masalah yang baru.
2. Dalam memilih solusi harus selalu mempertimbangkan faktor pendukung dan
faktor penghambat apabila solusi tersebut dijalankan.
3. Perlunya menyusun rencana kegiatan yang rinci dalam menyelesaikan
masalah kesehatan agar tujuan yang diharapkan dapat tercapai.
REFERENSI

1. Azwar A. Pengantar Administrasi Kesehatan. Tangerang Selatan: Binarupa


Aksara; 1996.
2. Amiruddin R. Epidemiologi Perencanaan Kesehatan. Edisi Revi. Makassar:
Masagena Press; 2015.
3. KBBI. No Title. https://kbbi.web.id/masalah. Accessed September 7, 2017.
4. Pengertian dan Tahapan Pemecahan Masalah.
http://www.kajianpustaka.com/2016/04/pengertian-dan-tahapan-pemecahan-
masalah.html. Accessed January 1, 2017.
5. Azhari AR dkk. Pemecahan Masalah Kesehatan Masyarakat Partisipatif.
http://www.academia.edu/15556271/Pemecahan_Masalah_Kesehatan_Masyar
akat_Partisipatif. Accessed September 9, 2017.
6. Muninjaya G. Manajemen Kesehatan. Edisi 3. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC; 2013.
7. Husna H. Makalah manajemen planning of action.
http://www.academia.edu/8303779/Makalah_manajemen_planning_of_action.
Accessed September 9, 2017.
8. Alib dkk B. PLAN OF ACTION.
https://ikma11.weebly.com._poa_makalah.pdf. Accessed September 10, 2017.

Anda mungkin juga menyukai