Tingkat kematian
0,15% 2%
Flu (Rusia) Asia 1889 1890 Pandemi flu 1918 (Spanish flu) Flu Asia Flu Hong Kong 1918 1920 1957 1958 1968 1969 2009 2010
NA 5
0,13%
H2N2 H3N2
2 2
H1N1
NA
VIRUS INFLUENZA
Virus influenza pertama yang berhasil diisolasi berasal dari unggas, saat pada tahun 1901 agen yang menimbulkan penyakit yang disebut fowl plague dilewatkan melalui filter Chamberland, yang memiliki pori yang ukurannya terlalu kecil untuk dilalui oleh bakteria. Etiologi influenza, famili virus Orthomyxoviridae, pertama kali ditemukan pada babi oleh Richard Shope pada tahun 1931. Penemuan ini segera diikuti oleh isolasi virus dari manusia oleh sekelompok peneliti yang dipimpin oleh Patrick Laidlaw dari Konsili Penelitian Brtainia Raya pada tahun 1933. Namun, pada tahun 1935, saat Wendell Stanley pertama kali mengkristalisasikan tobacco mosaic virus barulah sifat non seluler dari virus diketahui.
Pada tahun 1901 virus influenza pertama berhasil diisolasi, agen pembawanyanya adalah fowl plague. Ditemukan pada unggas yang dilewatkan pada filter Chamberland
Richard Shope pada tahun 1931 menemukan famili virus Orthomyxoviridae pada babi
Patrick Laid law mengisolasi virus dari manusia pada tahun 1933
Pengembang vaksin mati virus influenza pertama pada tahun 1944 adalah Thomas Francis, Jr..
Merupakan bakteri patogen Menyebar melalui udara. Berukuran ultra mikroskopis Parasit sejati/parasit obligat Bagian isi tersusun atas asam inti, yakni RNA saja. bentuk yang pleomorfik, dari bentuk bulat dengan garis tengah rata-rata 120 nm sampai berbentuk filament. dikelompokkan menjadi klas A, B dan C berdasarkan, perbedaan antigenik protein nukleoprotein dan matriks protein.
VIRUS INFLUENZA
Virus influenza adalah virus dengan genom asam ribo-nukleat (RNA)
serat tunggal dan berpolaritas negatif yang terpisah dalam 8 dari Familia.
Virus-virus dari keiuarga ini dikelompokkan menjadi klas A, B dan C
mikroskop elektron, virus ini mempunyai bentuk yang pleomorfik, dari bentuk bulat dengan garis tengah rata-rata 120 nm sampai berbentuk filament. Protein virus influenza lain tampaknya juga sangat berperan dalam patogenitas strain.
PB2, dan PA), IMS2, NA dan HA Protein IMS1 hanya terdapat pada sel terinfeksi dan tidak diintegrasikan dalam partikel virus yang berfungsi menekan fungsi interferon hewan/manusia. Dua protein yang menentukan patogenitas dan kekebalan suatu virus influenza, serta sangat mudah mengalami mutasi, yaitu HA dan NA Kedua protein ini adalah glikoprotein yang vital bagi biologi virus, dalam hal menginduksi kekebalan yang protektif, protein-protein ini tampaknya juga tidak dapat diabaikan. protein yang lain berperan dalam menginduksi kekebalan berperantara sel.
VIRUS INFLUENZA
Struktur antigen virus influenza berubah secara bertahap oleh karena mutasi dan rekombinasi atau secara drastis karena reassortment. Mutasi terjadi karena enzim RNA-polimerase virus tidak mempunyai kemampuan memperbaiki kesalahan. cekaman imunologis pada HA dan NA dalam inang dikatakan sebagai "motor" penggerak terjadinya hanyutan antigenik. Proses mutasi berlangsung setiap saat padahal mutasi 1 struktur glikoprotein menyebabkan terjadinya antigenik yang signifikan.
VIRUS INFLUENZA
terdapat 15 subtipe hemaglutinin yang berbeda dan
9 subtipe neuraminidase. Setiap perbedaan tipe akan menghasilkan virus dengan strain yang berbeda juga. Sebagai contoh virus flu burung, AH5N1. A untuk tipe virus influenza jenis A, hemagglutinin tipe 5, dan neuraminidase tipe 1. Dan virus ini akan terus bermutasi menghasilkan virus-virus baru. Diketahui bahwa yang paling mematikan adalah strain virus H5 dan H7 yang dapat menimbulkan kematian yang luas pada hewan ternak. Virus influensa yang menyerang unggas disebut virus Avian Influensa (AI).
UDARA
Demam dan perasaan dingin yang ekstrem (menggigil, gemetar) Batuk Hidung tersumbat Nyeri tubuh, terutama sendi dan tenggorok Kelelahan Nyeri kepala Iritasi mata, mata berair Mata merah, kulit merah (terutama wajah), serta kemerahan pada mulut, tenggorok, dan hidung Pada anak, gejala gastrointestinal seperti diare dan nyeri abdomen, (dapat menjadi parah pada anak dengan influenza B) Dalam kasus yang lebih serius, influenza menyebabkan pneumonia, yang bisa berakibat fatal, terutama bagi kaum muda dan orang tua.
memakai masker
Oleh Kelompok 8 Mira Hartanti (M0411042) Muhammad Arif R (M0411043) Naditya Fitriani H (M0411044) Nia Rakhmayanti (M0411045) Niarda Arifiani (M0411046)
Matur muhun